POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE

Tarikh Nabi Muhammad SAW (ke-100) Pelaksanaan hukuman terhadap kaum Yahudi banu Quraidhah

Posted by

Ahad, 13 Januari 2002/29 Syawwal 1422                     Brosur No. : 1113/1153/SI
Tarikh Nabi Muhammad SAW (ke-100)


Pelaksanaan hukuman terhadap kaum Yahudi banu Quraidhah
Setelah Sa’ad bin Mu’adz menjatuhkan putusan bahwa kaum Yahudi banu Quraidhah yang ikut berperang supaya dibunuh, anak-anak dan wanita-wanita mereka ditawan dan harta benda mereka dibagi-bagi, maka keputusan itu segera dilaksanakan.
Kaum Yahudi banu Quraidhah yang laki-laki sebanyak 600 atau 700 orang, setelah dikumpulkan oleh tentara Islam, lalu dibawa ke Madinah. Di sana mereka lalu dipenjarakan di dalam sebuah gedung besar milik wanita banu Najjar. Kemudian Nabi SAW ke pasar Madinah dan memerintahkan kaum muslimin supaya menggali tanah (beberapa parit) di tempat tersebut.
Perintah Nabi SAW itu segera dikerjakan oleh kaum muslimin. Setelah selesai seluruhnya, Nabi SAW memerintahkan supaya kaum Yahudi banu Quraidhah sebanyak 600 atau 700 orang itu, seorang demi seorang dipenggal lehernya dan diqubur di liang galian tersebut. Adapun ketua-ketua Yahudi yang dibunuh ketika itu adalah Kaab bin Asad, Huyaiy bin Akhthab dan ‘Azzal bin Samaual.
Adapun orang-orang perempuan dan anak-anak dari banu Quraidhah lalu ditawan oleh kaum muslimin.
Dan pada waktu itu ada seorang wanita banu Quraidhah yang dihukum mati (ada yang mengatakan bernama Nabatah). Dia dihukum bunuh karena telah membunuh seorang laki-laki muslim yang bernama Khallad bin Suwaid dengan melempar gilingan tepung pada kepalanya. Dengan demikian, maka dialah satu-satunya perempuan banu Quraidhah yang dihukum bunuh.

Pembagian fa’i (harta rampasan)
Setelah selesai, lalu Nabi SAW memerintahkan kepada pasukan Islam supaya mengumpulkan alat-alat perang, dan segala senjata yang ada di dalam benteng dan rumah-rumah mereka. Dalam tarikh Munawwar Khalil disebutkan bahwa : Setelah alat-alat dan harta benda mereka dikumpulkan menjadi satu, terdapatlah beberapa perkakas yang baik-baik, berbagai senjata dan alat perang, yang diantaranya 1.500 pedang, 300 baju perang, 2.000 tombak, 500 buah perisai dan beberapa ratus ekor kambing. [Kelengkapan Tarikh juz 5, hal. 55] Setelah alat-alat dan harta benda itu dikumpulkan, lalu dibagi-bagi oleh Nabi SAW kepada orang yang berhaq menerimanya. Yaitu setelah diambil 1/5 untuk Allah dan Rasul-Nya, lalu dibagi-bagikan kepada segenap tentara muslimin dengan pembagian sebagai berikut : Tentara berkuda mendapat 3 bagian (2 bagian untuk kudanya, 1 bagian untuk orangnya), sedangkan tentara yang berjalan kaki mendapat 1 bagian. Dan pada waktu itu tentara yang berkuda sebanyak 36 orang.
Adapun orang-orang perempuan dan anak-anak dari banu Quraidhah yang ditawan oleh kaum muslimin, selanjutnya menjadi budak-budak belian atau hamba sahaya mereka.
Bagian 1/5 dari seluruh harta rampasan itu untuk Nabi SAW, kerabat Nabi (bani Hasyim dan bani Muththalib), untuk anak-anak yatim, untuk orang-orang miskin dan untuk orang-orang musafir. (Tentang pembagian fai’ ini bisa dilihat QS. Al-Hasyr : 6-7).
Menurut riwayat, sebagian diantara tawanan dari banu Quraidhah itu oleh Nabi SAW diperintahkan supaya dijual ke Najd untuk ditukar dengan kuda dan senjata. [Ibnu Hisyam juz 4, hal. 205]

Wahyu Allah mengenai perang Khandaq dan perang Banu Quraidhah.
Sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada Perang Khandaq (Ahzab) dan Perang banu Quraidhah sebagai yang tersebut diatas, maka ketika itu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوا اذْكُرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ اِذْ جَآءَتْكُمْ جُنُوْدٌ فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيْحًا وَّجُنُوْدًا لَّمْ تَرَوْهَا، وَ كَانَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرًا(9)
Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan. (9)
اِذْ جَآءُوْكُمْ مّنْ فَوْقِكُمْ وَ مِنْ اَسْفَلَ مِنْكُمْ وَ اِذْ زَاغَتِ اْلاَبْصَارُ وَ بَلَغَتِ اْلقُلُوْبُ اْلحَنَاجِرَ وَ تَظُنُّوْنَ بِاللهِ الظُّنُوْنَا(10)
(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan (mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka. (10)
هُنَالِكَ ابْتُلِيَ اْلمُؤْمِنُوْنَ وَ زُلْزِلُوْا زِلْزَالاً شَدِيْدًا(11)
Di situlah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat. (11)
وَ اِذْ يَقُوْلُ اْلمُنَافِقُوْنَ وَ الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ مَّا وَعَدَنَا اللهُ وَ رَسُوْلُه اِلاَّ غُرُوْرًا(12)
Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafiq dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata, "Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya". (12)
وَ اِذْ قَالَتْ طَّائِفَةٌ مّنْهُمْ ياَهْلَ يَثْرِبَ لاَ مُقَامَ لَكُمْ فَارْجِعُوْا، وَ يَسْتَأْذِنُ فَرِيْقٌ مّنْهُمُ النَّبِيَّ يَقُوْلُوْنَ اِنَّ بُيُوْتَنَا عَوْرَةٌ، وَمَا هِيَ بِعَوْرَةٍ، اِنْ يُّرِيْدُوْنَ اِلاَّ فِرَارًا(13)
Dan (ingatlah) ketika segolongan diantara mereka berkata, "Hai penduduk Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu". Dan sebahagian dari mereka minta idzin kepada Nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata, "Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga)". Dan rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak lain hanyalah hendak lari. (13)
وَلَوْ دُخِلَتْ عَلَيْهِمْ مّنْ اَقْطَارِهَا ثُمَّ سُئِلُوْا اْلفِتْنَةَ َلاتَوْهَا، وَ مَا تَلَبَّثُوْا بِهَا اِلاَّ يَسِيْرًا(14)
Kalau (Yatsrib) diserang dari segala penjuru, kemudian diminta kepada mereka supaya murtad, niscaya mereka mengerjakannya. Dan mereka tiada akan menunda untuk murtad itu melainkan dalam waktu yang singkat. (14)
وَ لَقَدْ كَانُوْا عَاهَدُوا اللهَ مِنْ قَبْلُ لاَ يُوَلُّوْنَ اْلاَدْبَارَ، وَ كَانَ عَهْدُ اللهِ مَسْئُوْلاً(15)
Dan sesungguhnya mereka sebelum itu telah berjanji kepada Allah, "Mereka tidak akan berbalik ke belakang (mundur)". Dan adalah perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungjawabannya. (15)
قُلْ لَّنْ يَّنْفَعَكُمُ اْلفِرَارُ اِنْ فَرَرْتُمْ مّنَ اْلمَوْتِ اَوِ اْلقَتْلِ وَ اِذًا لاَّ تُمَتَّعُوْنَ اِلاَّ قَلِيْلاً(16)
Katakanlah, "Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan merasakan kesenangan kecuali sebentar saja". (16)
قُلْ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَعْصِمُكُمْ مّنَ اللهِ، اِنْ اَرَادَ بِكُمْ سُوْءًا اَوْ اَرَادَ بِكُمْ رَحْمَةً، وَ لاَ يَجِدُوْنَ لَهُمْ مّنْ دُوْنِ اللهِ وَلِيًّا وَّ لاَ نَصِيْرًا(17)
Katakanlah, "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (taqdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu ?". Dan orang-orang munafiq itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah. (17)
قَدْ يَعْلَمُ اللهُ اْلمُعَوّقِيْنَ مِنْكُمْ وَ اْلقَآئِلِيْنَ ِلإِخْوَانِهِمْ هَلُمَّ اِلَيْنَا، وَ لاَ يَأْتُوْنَ اْلبَأْسَ اِلاَّ قَلِيْلاً(18)
Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang menghalang-halangi diantara kamu dan orang-orang yang berkata kepada saudara-saudaranya, "Marilah kepada kami." Dan mereka tidak mendatangi peperangan melainkan sebentar. (18)
اَشِحَّةً عَلَيْكُمْ فَاِذَا جَآءَ اْلخَوْفُ رَأَيْتَهُمْ يَنْظُرُوْنَ اِلَيْكَ تَدُوْرُ اَعْيُنُهُمْ كَالَّذِيْ يُغْشى عَلَيْهِ مِنَ اْلمَوْتِ، فَاِذَا ذَهَبَ اْلخَوْفُ سَلَقُوْكُمْ بِاَلْسِنَةٍ حِدَادٍ اَشِحَّةً عَلى اْلخَيْرِ، اُولئِكَ لَمْ يُؤْمِنُوْا، فَاَحْبَطَ اللهُ اَعْمَالَهُمْ وَ كَانَ ذلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرًا(19)
Mereka bakhil terhadapmu apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (19)
يَحْسَبُوْنَ اْلاَحْزَابَ لَمْ يَذْهَبُوْا، وَ اِنْ يَّأْتِ اْلاَحْزَابُ يَوَدُّوْا لَوْ اَنَّهُمْ بَادُوْنَ فِى اْلاَعْرَابِ يَسْاَلُوْنَ عَنْ اَنْبَآئِكُمْ، وَلَوْ كَانُوْا فِيْكُمْ مَّا قَاتَلُوْا اِلاَّ قَلِيْلاً(20)
Mereka mengira (bahwa) golongan-golongan yang bersekutu itu belum pergi. Dan jika golongan-golongan yang bersekutu itu datang kembali, niscaya mereka ingin berada di dusun-dusun bersama-sama orang Arab Badwi, sambil menanya-nanyakan tentang berita-beritamu. Dan sekiranya mereka berada bersama kamu, mereka tidak akan berperang, melainkan sebentar saja. (20)
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَ اْليَوْمَ اْلاخِرَ وَ ذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا(21)
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari qiyamat dan dia banyak menyebut Allah. (21)
وَ لَمَّا رَاَى اْلمُؤْمِنُوْنَ اْلاَحْزَابَ قَالُوْا هذَا مَا وَعَدَنَا اللهُ وَرَسُوْلُه وَ صَدَقَ اللهُ وَ رَسُوْلُه وَمَا زَادَهُمْ اِلاَّ اِيْمَانًا وَّ تَسْلِيْمًا(22)
Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata, "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan. (22)
مِنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ رِجَالٌ صَدَقُوْا مَا عَاهَدُوا اللهَ عَلَيْهِ، فَمِنْهُمْ مَّنْ قَضى نَحْبَه وَ مِنْهُمْ مَّنْ يَّنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوْا تَبْدِيْلاً(23)
Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Maka diantara mereka ada yang gugur, dan diantara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah (janjinya), (23)
لِيَجْزِيَ اللهُ الصَّادِقِيْنَ بِصِدْقِهِمْ، وَ يُعَذّبَ اْلمُنَافِقِيْنَ اِنْ شَآءَ اَوْ يَتُوْبَ عَلَيْهِمْ، اِنَّ اللهَ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا(24)
supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafiq jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (24)
وَ رَدَّ اللهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِغَيْظِهِمْ لَمْ يَنَالُوْا خَيْرًا، وَ كَفَى اللهُ اْلمُؤْمِنِيْنَ الْقِتَالَ، وَ كَانَ اللهُ قَوِيًّا عَزِيْزًا(25)
Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun. Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (25)
وَ اَنْزَلَ الَّذِيْنَ ظَاهَرُوْهُمْ مّنْ اَهْلِ الْكِتبِ مِنْ صَيَاصِيْهِمْ وَ قَذَفَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ، فَرِيْقًا تَقْتُلُوْنَ وَ تَأْسِرُوْنَ فَرِيْقًا(26)
Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraidhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia memasukkan rasa takut dalam hati mereka. Sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan. (26)
وَ اَوْرَثَكُمْ اَرْضَهُمْ وَ دِيَارَهُمْ وَ اَمْوَالَهُمْ وَ اَرْضًا لَّمْ تَطَئُوْهَا، وَ كَانَ اللهُ عَلى كُلّ شَيْءٍ قَدِيْرًا(27) الاحزاب:9-27
Dan Dia mewariskan kepada kamu tanah-tanah, rumah-rumah dan harta benda mereka, dan (begitu pula) tanah yang belum kamu injak. Dan adalah Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu. (27) [QS. Al-Ahzab : 9-27]

Kematian Sa’ad bin Mu’adz
Shahabat Sa’ad bin Mu’adz ketika diserahi oleh Nabi SAW untuk menjatuhkan hukuman atas kaum Yahudi banu Quraidhah sedang menderita sakit yang berat karena luka-lukanya terkena panah pada perang Khandaq. Setelah hukuman yang dijatuhkan atas kaum Yahudi banu Quraidhah dilaksanakan dengan seksama dan segala sesuatunya telah selesai, maka pada tengah malam wafatlah dia dengan tenang.
Walaupun Sa’ad bin Mu’adz wafat setelah selesai perang Khandaq dan perang banu Quraidhah, tetapi ia termasuk golongan orang yang mati syahid dalam membela agama Allah, karena penyebab kematiannya adalah luka yang diderita sewaktu terjadi perang Khandaq.
Menurut riwayat, ketika jenazah Sa’ad bin Mu’adz diangkat akan diqubur, oleh para pengusungnya dirasakan sangat ringan, padahal ia adalah seorang yang bertubuh besar dan gemuk. Maka dari itu banyak orang yang keheranan dan mengatakan, “Kami tidak pernah membawa suatu jenazah yang lebih ringan daripada jenazahnya”. Ketika berita itu sampai kepada Nabi SAW, lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya baginya ada yang membawa selain kamu. Demi Tuhan yang diriku di tangan-Nya, sesungguhnya para malaikat bergembira terhadap ruh Sa’ad dan bergoncanglah ‘Arsy karenanya". [Ibnu Hisyam juz 4, hal. 214]
Kemudian ketika jenazah Sa’ad telah diqubur, Nabi SAW membaca tasbih, maka para shahabat membaca tasbih. Kemudian beliau membaca takbir, maka para shahabatpun membaca takbir. Oleh sebab para shahabat bertanya kepada Nabi SAW, “Ya Rasulullah, kenapa engkau membaca tasbih ?”. Beliau menjawab :
لَقَدْ تَضَايَقَ عَلَى هذَا اْلعَبْدِ الصَّالِحِ قَبْرُهُ حَتَّى فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ. ابن هشام 4:213
Sesungguhnya quburnya menghimpit atas hamba yang shaleh ini, sehingga Allah melapangkannya. [Ibnu Hisyam juz 4, hal. 213]
Kemudian beliau bersabda pula :
اِنَّ لِلْقَبْرِ لَضَمَّةً.لَوْكَانَ اَحَدٌ مِنْهَا نَاجِيًا لَكَانَ سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ. ابن هشام4:213
Sesungguhnya qubur itu mempunyai himpitan, jika ada seseorang yang terlepas dari himpitannya, tentulah Sa’ad bin Mu’adz akan terlepas. [Ibnu Hisyam juz 4, hal. 213]

[Bersambung]


Demo Blog NJW V2 Updated at: September 19, 2019

0 komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah yang bijak