Ahad,
30 Maret 2003/27 Muharram 1424 Brosur No. :
1171/1211/IF
Tentang
larangan Bakhil
Firman
Allah SWT :
هاَنْتُمْ
هؤُلاءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ، فَمِنْكُمْ مَّنْ
يَّبْخَلُ، وَ مَنْ يَّبْخَلْ فَاِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَّفْسِه، وَ اللهُ
اْلغَنِيُّ وَ اَنْتُمُ اْلفُقَرَآءُ، وَ اِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا
غَيْرَكُمْ ثُمَّ لاَ يَكُوْنُوْآ اَمْثَالَكُمْ. محمد:38
Ingatlah,
kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafqahkan (hartamu) pada jalan Allah.
Maka diantara kamu ada orang yang kikir, dan barangsiapa yang kikir sesungguhnya
dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya
sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan (Nya), dan jika kamu berpaling
niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan
seperti kamu (ini).
[QS. Muhammad : 38]
اِنَّمَا
اَمْوَالُكُمْ وَ اَوْلادُكُمْ فِتْنَةٌ، وَ اللهُ عِنْدَه اَجْرٌ عَظِيْمٌ(15)
فَاتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَ اسْمَعُوْا وَ اَطِيْعُوْا وَ اَنْفِقُوْا
خَيْرًا ّلاَنْفُسِكُمْ، وَ مَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسِه فَاُولئِكَ هُمُ
اْلمُفْلِحُوْنَ(16) اِنْ تُقْرِضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضَاعِفْهُ لَكُمْ وَ
يَغْفِرْ لَكُمْ، وَ اللهُ شَكُوْرٌ حَلِيْمٌ(17) التغبون:15-17
Sesungguhnya
hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), di sisi Allah-lah pahala yang
besar. (15)
Maka
bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah,
dan nafqahkanlah nafqah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara
dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.
(16)
Jika
kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan
(pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi
Maha Penyantun.
[QS. At-Taghabun : 15-17]
وَ
مِنْهُمْ مَّنْ عَاهَدَ اللهَ لَئِنْ اتينَا مِنْ فَضْلِه لَنَصَّدَّقَنَّ وَ
لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الصّلِحِيْنَ(75) فَلَمَّا اتيهُمْ مّنْ فَضْلِه بَخِلُوْا بِه
وَ تَوَلَّوْا وَ هُمْ مُّعْرِضُوْنَ(76) فَاَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِيْ
قُلُوْبِهِمْ اِلى يَوْمِ يَلْقَوْنَه بِمَا اَخْلَفُوا اللهَ مَا وَعَدُوْهُ وَ
بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ(77) التوبة:75-77
Dan
diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah, “Sesungguhnya jika
Allah memberikan sebagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedeqah
dan pastilah kami termasuk orang-orang yang shaleh”.
(75)
Maka
setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka kikir
dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu
membelakangi (kebenaran). (76)
Maka
Allah menimbulkan kemunafiqan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka
menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah
mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta.
(77)
[QS. At-Taubah : 75-77]
وَ
اعْبُدُوا اللهَ وَ لاَ تُشْرِكُوْا بِه شَيْئًا وَّ بِاْلوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا
وَّ بِذِى اْلقُرْبى وَ اْليَتمى وَ اْلمَسَاكِيْنِ وَ اْلجَارِ ذِى اْلقُرْبى وَ
اْلجَارِ اْلجُنُبِ وَ الصَّاحِبِ بِاْلجَنْبِ وَ ابْنِ السَّبِيْلِ وَ مَا
مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ، اِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالاً
فَخُوْرًا(36) الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ وَ يَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِاْلبُخْلِ وَ
يَكْتُمُوْنَ مَا اتيهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِه، وَ اَعْتَدْنَا لِلْكفِرِيْنَ
عَذَابًا مُّهِيْنًا(37) النساء:36-37
Sembahlah
Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil
dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
dan membangga-banggakan diri, (36)
(yaitu)
orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir dan menyembunyikan
karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan kami telah menyediakan
untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan. (37)
[QS. An-Nisaa’ : 36-37]
وَ
لاَ يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ بِمَا اتيهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِه هُوَ
خَيْرًا لَّهُمْ، بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ، سَيُطَوَّقُوْنَ مَا بَخِلُوْا بِه
يَوْمَ اْلقِيَامَةِ، وَ ِللهِ مِيْرَاثُ السَّموَاتِ وَ اْلاَرْضِ، وَ اللهُ بِمَا
تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ. ال عمران:180
Sekali-kali
janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka
dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari qiyamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala
warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
[QS. Ali ‘Imraan : 180]
... وَ الَّذِيْنَ يَكْنِزُوْنَ الذَّهَبَ وَ اْلفِضَّةَ وَ لاَ
يُنْفِقُوْنَهَا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ فَبَشّرْهُمْ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍ(34) يَوْمَ
يُحْمى عَلَيْهَا فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَ جُنُوْبُهُمْ
وَ ظُهُوْرُهُمْ، هذَا مَا كَنَزْتُمْ ِلاَنْفُسِكُمْ، فَذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ
تَكْنِزُوْنَ(35) التوبة:34-35
.....
Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafqahkannya pada
jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat)
siksa yang pedih, (34)
pada
hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya
dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka, “Inilah
harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang
(akibat dari) apa yang kamu simpan itu”. (35)
[QS. At-Taubah : 34-35]
وَ
اَمَّا مَنْ بَخِلَ وَ اسْتَغْنى(8) وَ كَذَّبَ بِاْلحُسْنى(9) فَسَنُيَسّرُه
لِلْعُسْرى(10) وَ مَا يُغْنِيْ عَنْهُ مَالُه اِذَا تَرَدّى(11)
الليل:8-11
Dan
adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,
(8)
serta
mendustakan pahala yang terbaik, (9)
maka
kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.
(10)
Dan
hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa. (11)
[QS. Al-Lail : 8-11]
وَيْلٌ
لّكُلّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ(1) الَّذِيْ جَمَعَ مَالاً وَّ عَدَّدَه(2) يَحْسَبُ
اَنَّ مَالَه اَخْلَدَه(3) كَلاَّ لَيُنْبَذَنَّ فِى اْلحُطَمَةِ(4) وَ مَا
اَدْريكَ مَا اْلحُطَمَةُ(5) نَارُ اللهِ اْلمُوْقَدَةُ(6) الَّتِيْ تَطَّلِعُ
عَلَى اْلاَفْئِدَةِ(7) اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌ(8) فِيْ عَمَدٍ
مُّمَدَّدَةٍ(9) الهمزة:1-9
Kecelakaanlah
bagi setiap pengumpat lagi pencela, (1)
yang
mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, (2)
dia
mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, (3)
sekali-kali
tidak ! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
(4)
Dan
tahukah kamu apa Huthamah itu ? (5)
(yaitu)
api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, (6)
yang
(membakar) sampai ke hati. (7)
Sesungguhnya
api itu ditutup rapat atas mereka, (8)
(sedang
mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang. (9)
[QS. Al-Humazah : 1-9]
Hadits-hadits
Nabi SAW :
عَنْ
اَسْمَاءَ رض قَالَتْ: قَالَ لِى النَّبِيُّ ص: لاَ تُوْكِى فَيُوْكَى عَلَيْكِ.
البخارى 2: 118
Dari
Asma’ RA, ia berkata : Nabi SAW berpesan kepadaku, “Janganlah kamu bakhil,
sehingga menyebabkan kamu disempitkan rezqimu”.
[HR. Bukhari juz 2, hal. 118]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ،
وَ مَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ اِلاَّ عِزًّا، وَ مَا تَوَاضَعَ اَحَدٌ ِللهِ
اِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ. مسلم 4: 2001
Dari
Abu Hurairah dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Harta itu tidak menjadi
berkurang karena disedeqahkan, dan Allah tidak menambah bagi orang yang suka
memaafkan melainkan kemulyaan, dan tiada seorang merendahkan diri karena Allah
melainkan Allah akan meninggikan derajatnya”.
[HR. Muslim juz 4, hal. 2001]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ
اْلعِبَادُ فِيْهِ اِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ اَحَدُهُمَا:
اَللّهُمَّ اَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا. وَ يَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللّهُمَّ اَعْطِ
مُمْسِكًا تَلَفًا. مسلم كتاب الزكاة 57
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada suatu hari
yangmana seorang hamba memasuki waktu pagi kecuali ada dua malaikat yang turun”.
Salah satu dari dua malaikat itu berdoa, “Ya Allah, berilah ganti orang yang
suka memberi”. Dan malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berilah kehancuran
kepada orang yang bakhil”.
[HR. Muslim, kitab Zakat no. 57]
عَنْ
عَدِيّ بْنِ حَاتِمٍ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِتَّقُوا
النَّارَ وَلَوْ بِشِقّ تَمْرَةٍ. البخارى 2: 114
Dari
‘Adiy bin Hatim RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Jagalah dirimu dari api neraka walau dengan sedeqah separuh biji
kurma”.
[HR. Bukhari juz 2, hal. 114]
عَنْ
اَنَسٍ قال كَانَ النَّبِيُّ ص يَدْعُوْ بِهؤُلاَءِ الدَّعَوَاتِ: اَللّهُمَّ اِنّى
اَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلبُخْلِ وَ اْلكَسَلِ وَ اَرْذَلِ اْلعُمُرِ وَ عَذَابِ
اْلقَبْرِ وَ فِتْنَةِ اْلمَحْيَا وَ اْلمَمَاتِ. مسلم 4: 2080
Dari
Anas ia berkata : Adalah Nabi SAW berdoa dengan doa-doa ini (yang artinya), “Ya
Allah, aku berlindung kepada-Mu dari bakhil, malas, pikun, siksa qubur dan dari
fitnah hidup dan mati”.
[HR. Muslim juz 4, hal. 2080]
عَنْ
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قاَلَ: اِتَّقُوا الظُّلْمَ
فَاِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ، وَ اتَّقُوا الشُّحَّ فَاِنَّ
الشُّحَّ اَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَمَلَهُمْ عَلَى اَنْ سَفَكُوْا
دِمَاءَهُمْ وَ اسْتَحَلُّوْا مَحَارِمَهُمْ. مسلم 4: 1996
Dari
Jabir bin ‘Abdullah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Jagalah diri kalian
dari berbuat dhalim, karena perbuatan dhalim itu (menyebabkan)
kegelapan-kegelapan pada hari qiyamat, dan jagalah diri kalian dari berlaku
bakhil dan rakus, karena bakhil dan rakus itu membinasakan orang-orang sebelum
kalian, mendorong mereka menumpahkan darah dan menghalalkan yang
haram”.
[HR. Muslim juz 4, hal. 1996]
عَنْ
اَبِى بَكْرٍ الصّدّيْقِ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ خَبٌّ وَ
لاَ بَخِيْلٌ وَ لاَ مَنَّانٌ. الترمذى و قال حديث حسن غريب 3: 232
Dari
Abu Bakar Ash-Shiddiq, dari Nabi SAW beliau bersabda, “Tidak akan masuk surga
orang yang suka menipu, orang yang bakhil dan pengungkit-ungkit
(pengundat-undat) pemberian”.
[HR. Tirmidzi, ia berkata : Hadits Hasan Gharib juz 3, hal.
232]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اَلسَّخِيُّ قَرِيْبٌ مِنَ اللهِ،
قَرِيْبٌ مِنَ اْلجَنَّةِ، قَرِيْبٌ مِنَ النَّاسِ، بَعِيْدٌ مِنَ النَّارِ. وَ
اْلبَخِيْلُ بَعِيْدٌ مِنَ اللهِ، بَعِيْدٌ مِنَ اْلجَنَّةِ، بَعِيْدٌ مِنَ
النَّاسِ، قَرِيْبٌ مِنَ النَّارِ. وَ اْلجَاهِلُ السَّخِيُّ اَحَبُّ اِلَى اللهِ
مِنْ عَابِدِ بَخِيْلٍ. الترمذى 3: 231
Dari
Abu Hurairah RA dari Nabi SAW beliau bersabda, “Orang yang dermawan itu dekat
kepada Allah, dekat kepada surga, dekat kepada manusia dan jauh dari neraka.
Sedangkan orang yang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari
manusia dan dekat pada neraka. Orang yang bodoh tetapi dermawan lebih dicintai
Allah daripada orang yang suka beribadah tetapi bakhil”.
[HR. Tirmidzi juz 3, hal. 231]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا كَانَتْ أُمَرَاؤُكُمْ
خِيَارَكُمْ وَ أَغْنِيَاؤُكُمْ سُمَحَاءَكُمْ وَ أُمُوْرُكُمْ شُوْرَى بَيْنَكُمْ
فَظَهْرُ اْلاَرْضِ خَيْرٌ لَكُمْ مِنْ بَطْنِهَا. وَ اِذَا كَانَتْ أُمَرَاؤُكُمْ
شِرَارَكُمْ وَ أَغْنِيَاؤُكُمْ بُخَلاَءَكُمْ وَ أُمُوْرُكُمْ اِلَى نِسَائِكُمْ
فَبَطْنُ اْلاَرْضِ خَيْرٌ لَكُمْ مِنْ ظَهْرِهَا. الترمذى 3: 361
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila pemimpin-pemimpin
kalian adalah orang-orang yang baik, orang-orang kaya kalian adalah orang-orang
yang dermawan dan urusan-urusan kalian
dimusyawarahkan diantara kalian, maka punggung bumi lebih baik bagi kalian
daripada perutnya. Tetapi apabila pemimpin-pemimpin kalian orang-orang jahat,
orang-orang kaya kalian adalah orang-orang bakhil, dan urusan-urusan kalian
diserahkan kepada wanita-wanita, maka perut bumi lebih baik bagi kalian daripada
punggungnya (mati lebih baik daripada hidup)”.
[HR. Tirmidzi juz 3, hal. 361]
Bersambung.......
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak