Al-Akhlaqul
Karimah (ke-17)
Firman
Allah SWT :
ياَيُّهَا
الَّذِيْنَ امَنُوْا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا
اَخْرَجْنَا لَكُمْ مّنَ اْلاَرْضِ وَلاَ تَيَمَّمُوا اْلخَبِيْثَ مِنْهُ
تُنْفِقُوْنَ وَ لَسْتُمْ بِآخِذِيْهِ اِلاَّ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ، وَ
اعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ(267) الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ اْلفَقْرَ
وَ يَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ، وَ اللهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مَنْهُ وَ
فَضْلاً، وَ اللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ(268) البقرة
Hai
orang-orang yang beriman, nafqahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk
kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafqahkan
daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji. (267) Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan
menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu
ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui.
[QS. Al-Baqarah : 267-268]
وَ
مَا تُنْفِقُوْنَ اِلاَّ ابْتِغَآءَ وَجْهِ اللهِ، وَ مَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ
يُّوَفَّ اِلَيْكُمْ وَ اَنْتُمْ لاَ تُظْلَمُوْنَ. البقرة:272
Dan
apa saja harta yang baik yang kamu nafqahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya
dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya
(dirugikan).
[QS.Al-Baqarah : 272]
لَنْ
تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ، وَ مَا تُنْفِقُوْا مِنْ
شَيْءٍ فَاِنَّ اللهَ بِه عَلِيْمٌ. ال عمران:92
Kamu
sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafqahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafqahkan,
maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
[QS. Ali Imran : 92]
قُلْ
اِنَّ رَبّيْ يَبْسُطُ الرّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ مِنْ عِبَادِه وَيَقْدِرُ لَهُ، وَ
مَا اَنْفَقْتُمْ مّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُه، وَ هُوَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ.
سبأ:39
Katakanlah,
"Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezqi bagi siapa yang dikehendaki-Nya diantara
hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang
apasaja yang kamu nafqahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi
rezqi yang sebaik-baiknya.
[QS. Saba’ : 39]
مَثَلُ
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ
اَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْبُلَةٍ مّائَةُ حَبَّةٍ، وَ اللهُ
يُضَاعِفُ لِمَنْ يَّشَآءُ، وَ اللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ. البقرة:261
Perumpamaan
(nafqah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafqahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha
Mengetahui.
[QS. Al-Baqarah 261]
اِنَّمَا
اَمْوَالُكُمْ وَ اَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةٌ، وَ اللهُ عِنْدَه اَجْرٌ عَظِيْمٌ(15)
فَاتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَ اسْمَعُوْا وَ اَطِيْعُوْا وَ اَنْفِقُوْا
خَيْرًا ِلاَنْفُسِكُمْ، وَ مَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسِه فَاُولئِكَ هُمُ
اْلمُفْلِحُوْنَ(16) اِنْ تُقْرِضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَ
يَغْفِرْ لَكُمْ، وَ اللهُ شَكُوْرٌ حَلِيْمٌ(17) التغبون:15-17
Sesungguhnya
hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah lh pahala
yang besar. Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan
dengarlah serta thaatlah, dan nafqahkanlah nafqah yang baik untuk dirimu. Dan
barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah
orang-orang yang beruntung. Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang
baik, niscaya Allah melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni
kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasi lagi
Maha Penyantun”.[QS.
At-Taghabun : 15-17]
Hadits-hadits
Nabi SAW :
عَنْ
اَنَسٍ رض قَالَ: مَا سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ ص عَلَى اْلاِسْلاَمِ شَيْئًا اِلاَّ
اَعْطَاُه. وَ لَقَدْ جَاءَ رَجُلٌ فَاَعْطَاهُ غَنَمًا بَيْنَ جَبَلَيْنِ.
فَرَجَعَ اِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ: يَا قَوْمِ اَسْلِمُوْا فَاِنَّ مُحَمَّدًا
يُعْطِى عَطَاءَ مَنْ لاَ يَخْشَى اْلفَقْرَ. وَ اِنْ كَانَ الرَّجُلُ ل يًسْلِمُ مَا يُرِيْدَ اِلاَّ الدُّنْيَا
فَمَا يَلْبَتُ اِلاَّ يَسِيْرُا حَتَّى يَكُوْنَ اْلاِسْلاَمُ اَحَبَّ اِلَيْهِ
مِنَ الدُّنْيَا وَ مَا عَلَيْهَا. مسلم
Dari
Anas Ra, ia berkata : Tidak pernah Rasulullah SAW dimintai sesuatu dalam Islam
melainkan beliau pasti memberikannya. Sungguh telah datang seorang peminta
kepada beliau, maka beliau memberinya kambing yang berada diantara dua bukit.
Maka setelah orang itu kembali kepada kaumnya ia mengajak kaumnya dan berkata,
“Hai kaumku, segeralah kamu masuk Islam, karena Muhammad memberi sebagai
pemberian orang yang sama sekali tidak khawatir menjadi miskin”. Sungguh
dahulunya seseorang masuk Islam tidak lain karena ingin dunia, tetapi tidak lama
kemudian ia cinta pada Islam melebihi daripada dunia dan apa yang ada
padanya.
[HR. Muslim]
عَنْ
عَائِشَةَ رض اَنَّهُمْ ذَبَحُوْا شَاةً فَقَالَ النَّبِيُّ ص: مَا بَقِيَ مِنْهَا؟
قَالَتْ: مَا بَقِيَ مِنْهَا اِلاَّ كَتِفُهَا. قَالَ: بَقِيَ كُلُّهَا غَيْرَ
كَتِفِهَا. الترمذى
Dari
‘Aisyah RA, bahwasanya para shahabat menyembelih seekor kambing, lalu Nabi SAW
beratanya, “Apa yang masih sisa dari kambing itu ?”. ‘Aisyah menjawab, “Tidak
ada yang tersisa selain sampil depannya”. Beliau bersabda, “Semuanya masih,
kecuali sampil depannya”.
[HR. Tirmidzi]
عَنِ
ابْنِ مَسْعُوْدٍ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: لاَ حَسَدَ اِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ.
رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالاً فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى اْلحَقّ. وَ رَجُلٌ
آتَاهُ اللهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِى بِهَا وَ يُعَلّمُهَا. متفق عليه
Dari
Ibnu Mas’ud RA, ia berkata : Nabi SAW pernah bersabda, “Seseorang tidak boleh
iri (menginginkan), kecuali dua macam (yaitu) seseorang yang diberi kekayaan
(harta) oleh Allah, lalu dipergunakannya semata-mata dalam perjuangan, dan
seseorang yang diberi ilmu oleh Allah lalu digunakannya dan dijarkannya pada
manusia”.
[HR. Muttafaq ‘Alaih]
عَنْ
اَبِى اُمَامَةَ صُدّيّ بْنِ عَجْلاَنَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَا
ابْنَ آدَمَ، اِنَّكَ اَنْ تَبْذُلَ اْلفَضْلَ خَيْرٌ لَكَ، وَ اَنْ تُمْسِكَهُ
شَرٌّ لَكَ، وَ لاَ تُلاَمُ عَلَى كَفَافٍ. وَ ابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ. وَ اْليَدُ
اْلعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اْليَدِ السُّفْلَى. مسلم
Dari
Abu Umamah Shuday bin ‘Ajlan RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Hai anak
Adam, jika kamu memberikan kelebihanmu, maka itu lebih baik bagimu, dan apabila
kamu menahannya, maka akan buruk bagimu. Dan tidaklah tercela untuk kebutuhanmu,
mulailah dari orang-orang yang menjadi tanggunganmu. Dan tangan yang di atas
lebh baik daripada tangan yang di bawah”.
[HR. Muslim]
عَنْ
عَدِيّ بْنِ حَاتِمٍ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِتَّقُوا النَّارَ وَ لَوْ
بِشِقّ تَمْرَةٍ. متفق عليه
Dari
‘Adiy bin Hatim RA, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Jagalah dirimu dari api nereka walau dengan sedeqah separo biji
kurma”.
[HR. Muttafaq ‘Alaih]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ
تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيّبٍ، وَ لاَ يَقْبَلُ اللهُ اِلاَّ الطَّيّبَ، فَاِنَّ
اللهَ يَقْبَلُهَا بِيَمِيْنِهِ ثُمَّ يُرَبّيْهَا لِصَاحِبِهَا كَمَا يُرَبّى
اَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ حَتَّى تَكُوْنَ مِثْلَ اْلجَبَلِ. متفق عليه
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang
bersedeqah sebesar biji kurma dari hasil usaha yang halal, dan Allah tidak
menerima kecuali dari usaha yang halal, maka Allah akan menerima sedeqah itu
dengan tangan kanan-Nya, kemudian dipelihara-Nya baik-baik untuk yang bersedeqah
itu, sebagaimana salah seorang diantara kamu memelihara anak kudana, sehingga
kurma itu menjadi sebesar gunung”.
[HR. Muttafaq ‘alaih]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا كَانَ اُمَرَاؤُكُمْ
خِيَارَكُمْ وَ اَغْنِيَاؤُكُمْ سُمَحَاءَكُمْ وَ اُمُوْرُكُمْ شُوْرَى بَيْنَكُمْ
فَظَهْرُ اْلاَرْضِ خَيْرٌ لَكُمْ مِنْ بَطْنِهَا. وَ اِذَا كَانَتْ اُمَرَاؤُكُمْ
شِرَارَكُمْ وَ اَغْنِيَاؤُكُمْ بُخَلاَءَكُمْ وَ اُمُوْرُكُمْ اِلَى نِسَائِكُمْ
فَبَطْنُ اْلاَرْضِ خَيْرٌ لَكُمْ مِنْ ظَهْرِهَا. الترمذى و قال: حديث حسن
غريب
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila
pemimpin-pemimpin kalian itu orang baik diantara kalian, orang-orang kaya kalian
itu orang-orang dermawan diantara kalian dan urusan-urusan kalian itu
dimusyawarahkan diantara kalian, maka punggung bumi (hidup) itu lebih baik bagi
kalian daripada perutnya (mati). Tetapi apabila pemimpin-pemimpin kalian itu
orang-orang jahat diantara kalian, orang-orang kaya kalian itu orang-orang
bakhil diantara kalian, dan urusan-urusan kalian diserahkan kepada wanita-wanita
kalian, maka perut bumi itu lebih baik daripada punggungnya”.
[HR. Tirmidzi, dan ia berkata : hadits hasan gharib]
عَنْ
عِمْرَانَ ابْنِ حُصَيْنٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اللهَ
اسْتَخْلَصَ هذَا الدّيْنِ لِنَفْسِهِ فَلاَ يَصْلُحُ لِدِيْنِكُمْ اِلاَّ
السَّخَاءُ وَ حُسْنُ اْلخُلثقِ، اَلاَ فَزَيّنُوْا دِيْنَكُمْ بِهَا. الطبرانى فى
الاوسط
Dari
‘Imran bin Hushain RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah
menghendaki agama ini murni hanya untuk-Nya semata, maka tidaklah pantas untuk
agama kalian kecuali berbuat dermawan dan akhlaq yang baik. Ketahuilah, maka
hiasilah agama kalian dengan kedua-duanya”.
[HR. Thabrani di dalam Al-Ausath]
عَنْ
اَسْمَاءَ بِنْتِ اَبِى بَكْرٍ الصّدّيْقِ رض قَالَتْ: قَالَ لِى رَسُوْلُ اللهِ ص:
لاَ تُوْكِى فَيُوْكِيَ اللهُ عَلَيْكِ. متفق عليه
Dari
Asma’ binti Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, ia berkata : Rasulullah SAW berpesan
kepadaku, “Janganlah kamu bakhil, sehingga menyebabkan Allah menyempitkan
rezqimu”.
[HR. Muttafaq ‘alaih]
عَنْ
اَبِى بَكْرٍ الصّدّيْقِ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ
خَبٌّ، وَ لاَ مَنَّانٌ، وَ لاَ بَخِيْلٌ. الترمذى و قال: حديث حسن
غريب
Dari
Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, dari Nabi SAW, beliau besabda, “Tidak akan masuk surga
orang yang suka menipu, orang yang suka mengundat-undat pemberian, dan orang
yang bakhil”.
[HR. Tirmidzi, dan ia berkata : hadits hasan gharib]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ
مَالٍ وَ مَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ اِلاَّ عِزًّا. وَ مَا تَوَاضَعَ اَحَدٌ
ِللهِ اِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ. مسلم
Dari
Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda, “Harta itu tidak
menjadi berkurang karena disedeqahkan, dan Allah tidak menambah bagi orang yang
suka memaafkan melainkan kemuliaan, dan tidak ada seorang yang merendahkan diri
karena Allah melainkan Allah ‘Azza wa Jalla meninggikan
derajatnya”.
[HR. Muslim]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ
اْلعِبَادُ فِيْهِ اِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ اَحَدُهُمَا:
اَللّهُمَّ اعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا. وَ يَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللّهُمَّ اعْطِ
مُمْسِكًا تَلَفًا. متفق عليه
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tidak ada hari
yangmana para hamba itu masuk waktu pagi kecuali ada dua malaikat yang turun,
salah satu dari malaikat itu berdoa : Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang
suka memberi. Dan malikat yang lain berdoa : Ya Allah, berilah kehancuran kepada
orang yang bakhitl”.
[HR. Muttafaq ‘alaih]
[Bersambung]
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak