POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE

Al-Akhlaqul Karimah (ke-35) Berkasih sayang kepada makhluq Allah termasuk pula kepada binatang.

Posted by

Ahad, 02 Mei 1999/16 Muharram 1420                         Brosur no. : 980/1020/IA
Al-Akhlaqul Karimah (ke-35)

Berkasih sayang kepada makhluq Allah termasuk pula kepada binatang.

عَنْ جَرِيْرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ لاَ يَرْحَمُ النَّاسَ لاَ يَرْحَمُهُ اللهُ. البخارى و مسلم و الترمذى
Dari Jarir bin 'Abdullah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barang-siapa yang tidak menyayangi manusia, Allah tidak akan menyayanginya". [HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi]

عَنْ اَبِى مُوْسَى رض اَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ ص يَقُوْلُ: لَنْ تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَرَاحَمُوْا. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ كُلُّنَا رَحِيْمٌ؟ قَالَ: اِنَّهُ لَيْسَ بِرَحْمَةِ اَحَدِكُمْ صَاحِبَهُ، وَ لكِنَّهَا رَحْمَةُ اْلعَامَّةِ. الطبرانى و رواته رواة الصحيح
Dari Abu Musa RA, bahwasanya ia mendengar Nabi SAW bersabda, "Kamu sekalian tidak beriman sehingga saling berkasih sayang". Para shahabat bertanya, "Ya Rasulullah, masing-masing kami adalah penyayang". Beliau bersabda, "Sesungguhnya bukan kasih sayang seseorang dari kalian kepada temannya, tetapi kasih sayang kepada semuanya". [HR. Thabrani, dan perawi-nya perawi shahih]

عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَنْ لَمْ يَرْحَمِ النَّاسَ لَمْ يَرْحَمْهُ اللهُ. الطبرانى باسناد حسن
Dari Ibnu Mas'ud RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya". [HR. Thabrani dengan sanad hasan]

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ اْلعَاصِ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَلرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمنُ، اِرْحَمُوْا مَنْ فِى اْلاَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ. ابو داود و الترمذى
Dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Orang-orang yang penyayang, mereka itu disayangi oleh Allah yang Maha Rahman. Sayangilah yang di bumi, niscaya yang berada di langit menyayangi kalian". [HR. Abu Dawud dan Tirmidzi]

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ اْلعَاصِ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اِرْحَمُوْا تُرْحَمُوْا وَ اغْفِرُوْا يُغْفَرْ لَكُمْ، وَيْلٌ ِلأََقْمَاعِ اْلقَوْلِ، وَيْلٌ لِّلْمُصِرِّيْنَ الَّذِيْنَ يُصِرُّوْنَ عَلَى مَا فَعَلُوْا وَ هُمْ يَعْلَمُوْنَ. احمد باسناد جيد
Dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Kasih sayanglah kalian, niscaya kalian dikasih sayangi. Dan maafkanlah, niscaya kalian diampuni. Celakalah bagi orang yang tidak mempedulikan perkataan, dan celakalah orang yang terus-menerus (berbuat kejahatan), yaitu orang-orang yang terus-menerus atas perbuatan (jahat) mereka sedang mereka itu mengetahui". [HR. Ahmad dengan sanad yang baik]

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُوَقِّرِ الْكَبِيْرَ، وَ يَرْحَمِ الصَّغِيْرَ، وَ يَأْمُرْ بِاْلمَعْرُوْفِ، وَ يَنْهَ عَنِ اْلمُنْكَرِ. احمد و الترمذى و ابن حبان فى صحيحه
Dari Ibnu 'Abbas RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati orang tua dan menyayangi yang muda, menyuruh yang ma'ruf dan mencegah kemunkaran". [HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: سَمِعْتُ الصَّادِقَ اْلمَصْدُوْقَ صَاحِبَ هذِهِ اْلحُجْرَةِ اَبَا اْلقَاسِمِ ص يَقُوْلُ: لاَ تُنْزَعُ الرَّحْمَةُ اِلاَّ مِنْ شَقِيٍّ. ابو داود و اللفظ له و الترمذى و ابن حبان  فى صحيحه
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Aku mendengar orang yang benar lagi dibenarkan, pemilik kamar ini yaitu Abul Qasim SAW bersabda, "Tidaklah dicabut rasa kasih sayang kecuali dari orang yang celaka". [HR. Abu Dawud dan lafadh itu baginya, Tirmidzi dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَبَّلَ رَسُوْلُ اللهِ ص اْلحَسَنَ اَوِ اْلحُسَيْنَ بْنَ عَلِيٍّ، وَ عِنْدَهُ اْلاَقْرَعُ بْنُ حَابِسٍ التَّمِيْمِيُّ فَقَالَ اْلاَقْرَعُ: اِنَّ لِى عَشْرَةً مِنَ اْلوَلَدِ مَا قَبَّلْتُ مِنْهُمْ اَحَدًا قَطُّ، فَنَظَرَ اِلَيْهِ رَسُوْلُ اللهِ ص، ثُمَّ قَالَ: مَنْ لاَ يَرْحَمُ لاَ يُرْحَمُ. البخارى و مسلم و ابو داود و الترمذى
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah mencium Hasan atau Husain putranya 'Ali, dan di sisi beliau ada Al-Aqra' bin Habis At-Tamimiy, lalu Aqra' berkata, "Sesungguhnya saya punya anak sepuluh, saya tidak pernah mencium seorangpun dari mereka itu". Maka Rasulullah SAW memandang kepadanya, lalu bersabda, "Barangsiapa yang tidak kasih sayang, maka tidak dikasih sayangi". [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi]

عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: جَاءَ اَعْرَابِيٌّ اِلَى رَسُوْلِ اللهِ ص فَقَالَ: اِنَّكُمْ تُقَبِّلُوْنَ الصِّبْيَانَ وَ مَا نُقَبِّلُهُمْ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَوَ اَمْلِكُ لَكَ اَنْ نَزَعَ اللهُ الرَّحْمَةَ مِنْ قَلْبِكَ. البخارى و مسلم
Dari 'Aisyah RA, ia berkata : Seorang Arab gunung datang kepada Rasulullah SAW, lalu berkata, "Sesungguhnya kamu sekalian biasa mencium anak-anak, sedangkan kami tidak pernah mencium mereka, (bagaimanakah yang demikian ini) ?". Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Apa saya bisa menolong kamu jika Allah sudah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu". [HR. Bukhari dan Muslim]

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض اَنَّ رَجُلاً اَضْجَعَ شَاةً، وَ هُوَ يُحِدُّ شَفْرَتَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ ص: اَتُرِيْدُ اَنْ تُمِيْتَهَا مَوْتَتَيْنِ، هَلاَّ اَحْدَدْتَ شَفْرَتَكَ قَبْلَ اَنْ تُضْجِعَهَا. الطبرانى فى الكبيرو الاوسط و الحاكم و اللفظ له و قال: صحيح على شرط البخارى
Dari Ibnu 'Abbas RA, bahwasanya ada seorang laki-laki membaringkan seekor kambing (akan disembelih) sambil dia mengasah pisaunya. Maka Nabi SAW bersabda, "Apakah kamu ingin mematikannya dua kali ? Mengapa kamu tidak mengasah pisaumu dulu sebelum membaringkannya ?". [HR. Thabrani di dalam Al-Kabir dan Al-Ausath, dan Hakim dan lafadh itu baginya. Ia berkata, "Shahih atas syarath Bukhari]

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: مَا مِنْ اِنْسَانٍ يَقْتُلُ عُصْفُوْرًا فَمَا فَوْقَهَا بِغَيْرِ حَقِّهَا اِلاَّ يَسْأَلُ اللهُ عَنْهَا يَوْمَ اْلقِيَامَةِ. قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ مَا حَقُّهَا؟ قَالَ: حَقُّهَا اَنْ تَذْبَحَهَا فَتَأْكُلَهَا، وَ لاَ تَقْطَعَ رَأْسَهَا فَتَرْمِيَ بِهِ. النسائى و الحاكم و قال: صحيح الاسناد
Dari 'Abdullah bin 'Umar RA dari NAbi SAW beliau bersabda, "Tidaklah manusia membunuh burung pipit atau diatasnya tanpa haqnya kecuali Allah pasti menanyakannya pada hari qiyamat". Lalu ditanyakan, "Ya Rasulullah, apa itu haqnya ?". Beliau bersabda, "Haqnya yaitu kamu menyembelihnya lalu memakannya, bukan kamu memotong kepalanya lalu membuangnya". [HR. Nasai dan Hakim, ia berkata, "Shahih isnadnya".]

عَنِ الشِّرِّيْدِ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَنْ قَتَلَ عُصْفُوْرًا عَبَثًا عَجَّ اِلَى اللهِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ يَقُوْلُ: يَا رَبِّ اِنَّ فُلاَنًا قَتَلَنِى عَبَثًا، وَ لَمْ يَقْتُلْنِى مَنْفَعَةً. النسائى و ابن حبان فى صحيحه
Dari Asy-Syirrid RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa membunuh burung pipit untuk main-main, pada hari qiyamat nanti burung itu akan mengadu kepada Allah seraya berkata, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya si fulan telah membunuhku untuk main-main dan tidak membunuhku untuk diambil manfaatnya". [HR. Nasai dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya]

عَنِ ابْنِ سِيْرِيْنَ اَنَّ عُمَرَ رض رَأَى رَجُلاً يَسْحَبُ شَاةً بِرِجْلِهَا لِيَذْبَحَهَا، فَقَالَ لَهُ: وَيْلَكَ قُدْهَا اِلَى اْلمَوْتِ قَوْدًا جَمِيْلاً. عبد الرزاق
Dari Ibnu Sirin, bahwasanya 'Umar RA pernah melihat seorang laki-laki yang  menyeret kambing dengan memegang kakinya untuk menyembelihnya. Maka ia berkata kepada orang laki-laki tersebut, "Celaka kamu ! Tuntunlah kambing itu kepada kematian dengan cara menuntun yang baik". [HR. Abdur Razzaq]

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض اَنَّهُ مَرَّ بِفِتْيَانٍ مِنْ قُرَيْشٍ قَدْ نَصَبُوْا طَيْرًا اَوْ دَجَاجَةً يَتَرَامُوْنَهَا، وَ قَدْ جَعَلُوْا لِصَاحِبِ الطَّيْرِ كُلَّ خَاطِئَةٍ مِنْ نَبْلِهِمْ، فَلَمَّا رَأَوُا ابْنَ عُمَرَ تَفَرَّقُوْا، فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ: مَنْ فَعَلَ هذَا؟ لَعَنَ اللهُ مَنْ فَعَلَ هذَا، اِنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص لَعَنَ مَنِ اتَّخَذَ شَيْئًا فِيْهِ الرُّوْحُ غَرَضًا. البخارى و مسلم
Dari Ibnu 'Umar RA, bahwasanya dia pernah melewati beberapa pemuda Quraisy yang sedang memanah burung atau ayam, yaitu mereka sama-sama memanah. Dan setiap kali panah mereka itu tidak mengenai sasaran, mereka memberi kepada pemilik burung tersebut. Ketika mereka melihat Ibnu 'Umar (datang), mereka bubar. Lalu Ibnu 'Umar berkata, "Siapa yang berbuat ini ? Allah melaknat kepada orang yang berbuat demikian. Sesungguhnya Rasulullah SAW melaknat orang yang menjadikan sesuatu yang bernyawa sebagai sasaran". [HR. Bukhari dan Muslim]

عَنْ اَبِى مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: كُنَّا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ ص فِى سَفَرٍ فَانْطَلَقَ لِحَاجَتِهِ، فَرَأَيْنَا حُمَّرَةً مَعَهَا فَرْخَانِ، فَاَخَذْنَا فَرْخَيْهَا، فَجَاءَتِ اْلحُمَّرَةُ فَجَعَلَتْ تُعْرِشُ فَجَاءَ النَّبِيُّ ص فَقَالَ: مَنْ فَجَعَ هذِهِ بِوَلَدَيْهَا؟ رُدُّوْا وَلَدَيْهَا اِلَيْهَا، وَرَأَى قَرْيَةَ نَمْلٍ قَدْ حَرَقْنَا فَقَالَ: مَنْ حَرَقَ هذِهِ؟ قُلْنَا نَحْنُ قَالَ: اِنَّهُ لاَ يَنْبَغِى اَنْ يُعَذِّبَ بِالنَّارِ اِلاَّ رَبُّ النَّارِ. ابو داود
Dari Abu Mas'ud RA, ia berkata, "Dahulu kami pernah bersama Rasulullah SAW di dalam safar, lalu beliau pergi untuk buang hajat, lalu kami melihat seekor burung Hummarah (burung yang berwarna merah) bersama dua anaknya, maka kami ambil dua anak burung tersebut. Kemudian burung Hummarah tersebut datang dan bergantung, lalu Nabi SAW datang dan bersabda, "Siapa yang membuat sedih burung ini dengan mengambil dua anaknya ?". Kembalikanlah kedua anaknya itu kepadanya. Dan beliau melihat rumah semut yang kami telah membakarnya, maka beliau bertanya, "Siapa yang membakar rumah semut ini ?". Kami menjawab, "Kami (yang membakarnya)". Beliau SAW bersabda, "Sesungguhnya tidak pantas menyiksa dengan api kecuali Tuhannya api". [HR. Abu Dawud]

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ جَعْفَرٍ رض قَالَ: اَرْدَفَنِى رَسُوْلُ اللهِ ص خَلْفَهُ ذَاتَ يَوْمٍ، فَاَسَرَّ اِلَيَّ حَدِيْثًا لاَ أُحَدِّثُ بِهِ اَحَدًا مِنَ النَّاسِ، وَ كَانَ اَحَبُّ مَا اسْتَتَرَ بِهِ النَّبِيُّ ص لِحَاجَتِهِ هَدَفًا اَوْ حَايِشَ نَخْلٍ، فَدَخَلَ حَائِطًا لِرَجُلٍ مِنَ اْلاَنْصَارِ فَاِذَا فِيْهِ جَمَلٌ فَلَمَّا رَأَى النَّبِيَّ ص حَنَّ وَ ذَرَفَتْ عَيْنَاهُ، فَاَتَاهُ رَسُوْلُ اللهِ ص، فَمَسَحَ ذِفْرَاهُ فَسَكَتَ، فَقَالَ: مَنْ رَبُّ هذَا اْلجَمَلِ؟ لِمَنْ هذَا اْلجَمَلُ؟ فَجَاءَ فَتًى مِنَ اْلاَنْصَارِ فَقَالَ لِى يَا رَسُوْلَ اللهِ، فَقَالَ: اَفَلاَ تَتَّقِى اللهَ فِى هذِهِ اْلبَهِيْمَةِ الَّتِى مَلَّكَكَ اللهُ اِيَّاهَا. فَاِنَّهُ شَكَا اِلَيَّ اِنَّكَ تُجِيْعُهُ وَ تُدْئِبُهُ. احمد و ابو داود
Dari 'Abdullah bin Ja'far RA, ia berkata, "Pada suatu hari Rasulullah SAW memboncengkan saya, lalu beliau merahasiakan perkataan yang saya tidak akan menceritakannya kepada seseorangpun diantara manusia. Dan sesuatu yang paling disukai oleh Nabi SAW untuk dinding ketika beliau buang hajat adalah gundukan tanah atau pohon-pohon kurma. Lalu beliau masuk kebun kepunyaan orang Anshar, maka tiba-tiba di dalam kebun itu ada seekor unta. Setelah unta itu melihat Nabi SAW, dia menangis dan berlinang kedua matanya. Kemudian Rasulullah SAW mendatangi unta tersebut dan mengusap bagian belakang kepalanya, lalu (unta itu) diam. Kemudian beliau bersabda, "Siapa pemilik unta ini ? Kepunyaan siapa unta ini ?". Kemudian datang seorang pemuda Anshar dan berkata, "Kepunyaan saya ya Rasulullah". Maka beliau bersabda, "Mengapa kamu tidak takut kepada Allah dalam memperlakukan binatang ini yang Allah telah memilikkannya kepadamu ?". Sesungguhnya dia mengadu kepadaku bahwa kamu membiarkannya lapar dan kamu membebaninya dengan pekerjaan yang berat". [HR. Ahmad dan Abu Dawud]

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: دَخَلَتِ امْرَأَةٌ النَّارَ فِى هِرَّةٍ رَبَطَتْهَا، فَلَمْ تُطْعِمْهَا، وَ لَمْ تَدَعْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ اْلاَرْضِ. و فى رواية: عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِى هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ، لاَ هِيَ اَطْعَمَتْهَا وَ سَقَتْهَا، اِذْ هِيَ حَبَسَتْهَا، وَ لاَ هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ اْلاَرْضِ. البخارى و غيره
Dari Ibnu 'Umar RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Ada seorang wanita masuk neraka disebabkan seekor kucing yang dia mengikatnya dan tidak memberinya makan dan tidak pula melepaskannya sehingga kucing tersebut bisa makan serangga-serangga bumi". Dan dalam satu riwayat, "Seorang wanita disiksa karena seekor kucing yang dia mengurungnya sampai mati dan tidak diberinya makan dan minum, ketika wanita tersebut mengurungnya, dan tidak pula dia melepaskannya sehingga bisa makan serangga-serangga bumi". [HR. Bukhari dan lainnya]

عَنْ سَهْلِ بْنِ اْلحَنْظَلِيَّةِ رض قَالَ: مَرَّ رَسُوْلُ اللهِ ص بِبَعِيْرٍ قَدْ لَصِقَ ظَهْرُهُ بِبَطْنِهِ، فَقَالَ: اِتَّقُوا اللهَ فِى هذِهِ اْلبَهَائِمِ اْلمُعْجَمَةِ، فَارْكَبُوْهَا صَالِحَةً، وَ كُلُوْهَا صَالِحَةً. ابو داود
Dari Sahl bin Handhaliyah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah melewati seekor unta yang sangat kurus, maka beliau bersabda, "Takutlah kalian kepada Allah dalam memperlakukan binatang yang tidak bisa berbicara ini. Naikilah binatang itu secara baik dan makanlah binatang itu secara baik pula". [HR. Abu Dawud]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: دَنَا رَجُلٌ اِلَى بِئْرٍ فَنَزَلَ، فَشَرِبَ مِنْهَا، وَ عَلَى اْلبِئْرِ كَلْبٌ يَلْهَثُ، فَرَحِمَهُ، فَنَزَعَ اَحَدَ خُفَّيْهِ فَسَقَاهُ، فَشَكَرَ اللهُ لَهُ فَاَدْخَلَهُ اْلجَنَّةَ. ابن حبان فى صحيحه و رواه مالك و البخارى و مسلم و ابو داود اطول من هذا
Dari Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Ada seorang laki-laki mendekati sebuah sumur, lalu turun dan minum airnya, sedangkan di atas sumur ada seekor anjing yang menjulurkan lidahnya karena kehausan. Orang laki-laki tersebut merasa kasihan kepada anjing tersebut, maka dia melepas salah satu sepatunya untuk memberi minum anjing tersebut. Maka Allah berterima kasih kepadanya (menerima amalnya) sehingga memasukkannya ke surga". [HR. Ibnu Hibban di dalam shahihnya, sedangkan Malik, Bukhari, Muslim dan Abu Dawud meriwayatkan yang lebih panjang dari pada ini]

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: نَهَى رَسُوْلُ اللهِ ص عَنِ التَّحْرِيْشِ بَيْنَ اْلبَهَائِمِ. ابو داود و الترمذى
Dari Ibnu 'Abbas RA, ia berkata, "Rasulullah SAW melarang mengadu binatang". [HR. Abu Dawud dan Tirmidzi]

[Bersambung]


Demo Blog NJW V2 Updated at: Februari 12, 2019

0 komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah yang bijak