Ahad,
19 Nopember 2000/22 Sya’ban 1421
Brosur no. : 1060/1100/IA
Al-Akhlaqul
Karimah (ke-62)
Firman
Allah SWT :
قُلْ
يَاعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلى اَنْفُسِهِمْ لاَ تَقْنَطُوْا مِنْ
رَّحْمَةِ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا، اِنَّه هُوَ
اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. الزمر:53
Katakanlah,
"Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguh-nya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang..
[QS. Az-Zumar : 53]
... قَالَ عَذَابِيْ اُصِيْبُ بِه مَنْ اَشَآءُ وَ رَحْمَتِيْ
وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ وَ يُؤْتُوْنَ
الزَّكوةَ، وَ الَّذِيْنَ هُمْ بِايتِنَا يُؤْمِنُوْنَ. الاعراف:156
....
Allah berfirman, "Siksa-Ku akan Ku-timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan
rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk
orang-orang yang bertaqwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman
kepada ayat-ayat Kami".
[QS. Al-A’raaf : 156]
اِنَّ
اللهَ لاَ يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِه وَ يَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذلِكَ لِمَنْ
يَّشَآءُ، وَ مَنْ يُّشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَللاً بَعِيْدًا.
النساء:116
Sesungguhnya
Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia
mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutu-kan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia
telah tersesat sejauh-jauhnya.
[QS. An-Nisaa’ : 116]
... وَ لاَ تَيْئَسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللهِ اِنَّه لاَ يَيْئَسُ
مِنْ رَّوْحِ اللهِ اِلاَّ اْلقَوْمُ الْكَافِرُوْنَ. يوسف:87
....
dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa
dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.
[QS. Yusuf : 87]
فَاِنْ
كَذَّبُوْكَ فَقُلْ رَّبُّكُمْ ذُوْ رَحْمَةٍ وَّاسِعَةٍ وَّ لاَ يُرَدُّ بَأْسُه
عَنِ اْلقَوْمِ الْمُجْرِمِيْنَ. الانعام:147
Maka
jika mereka mendustakan kamu, katakanlah, "Tuhanmu mempunyai rahmat yang luas,
dan siksa-Nya tidak dapat ditolak dari kaum yang berdosa".
[QS. An-An’aam: 147]
Hadits
Nabi SAW :
عَنْ
اَنَسٍ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا
ابْنَ آدَمَ، اِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِى وَ رَجَوْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا
كَانَ مِنْكَ وَ لاَ اُبَالِى، يَا ابْنَ آدَمَ، لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَلَى
عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، لَوْ
اَتَيْتَنِى بِقُرَابِ اْلاَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِى لاَ تُشْرِكُ بِى
شَيْئًا َلاَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً. الترمذى و قال حديث حسن
Dari
Anas RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Allah ta’ala
berfirman : Hai anak Adam, sesungguhnya kamu, selama kamu meminta dan berharap
kepada (ampunan)-Ku, niscaya Aku akan mengampuni dosa-dosa yang ada padamu. Dan
aku tidak peduli wahai anak Adam meskipun dosa-dosamu mencapai awan di langit,
kemudian kamu mohon ampun kepada-Ku, maka Aku mengampunimu. Wahai anak Adam,
seandainya kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa hampir memenuhi bumi,
kemudian kamu datang kepadaku dengan tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu
apapun, tentu Aku akan datang kepadamu dengan memberikan ampunan sebesar itu
pula”.
[HR. Tirmidzi dan ia berkata hadits Hasan].
عَنْ
اَنَسٍ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص دَخَلَ عَلَى شَابٍّ وَ هُوَ فِى اْلمَوْتِ، فَقَالَ:
كَيْفَ تَجِدُكَ؟ قَالَ: اَرْجُو اللهَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ اِنِّى اَخَافُ
ذُنُوْبِى. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يَجْتَمِعَانِ فِى قَلْبِ عَبْدٍ فِى
مِثْلِ هذَا اْلمَوْطِنِ اِلاَّ اَعْطَاهُ اللهُ مَا يَرْجُوْ وَ اَمَّنَهُ بِمَا
يَخَافُ. الترمذى و اسناده حسن
Dari
Anas RA, bahwasanya Nabi SAW datang pada seorang pemuda yang akan meninggal.
Beliau bertanya, “Bagaimana keadaanmu ?”. Pemuda itu menjawab, “Aku berharap
kepada Allah, ya Rasulullah, tetapi aku takut dosa-dosaku”. Rasulullah SAW
bersabda, “Tidaklah dua hal itu berkumpul dalam hati seorang hamba seperti di
tempat ini kecuali Allah pasti memberinya apa yang dia harapkan dan memberinya
keamanan dari apa yang dia takutkan”.
[HR. Tirmidzi, sanadnya hasan].
عَنْ
مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنْ شِئْتُمْ
اَنْبَأْتُكُمْ مَا اَوَّلُ مَا يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَ مَا اَوَّلُ مَا يَقُوْلُوْنَ لَهُ؟ قُلْنَا: نَعَمْ، يَا
رَسُوْلَ اللهِ. قَالَ: اِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ يَقُوْلُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ:
هَلْ اَحْبَبْتُمْ لِقَائِى؟ فَيَقُوْلُوْنَ: نَعَمْ، يَا رَبَّنَا. فَيَقُوْلُ:
لِمَ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: رَجَوْنَا عَفْوَكَ وَ مَغْفِرَتَكَ. فَيَقُوْلُ: قَدْ
وَجَبَتْ لَكُمْ مَغْفِرَتِى. احمد
Dari
Mu’adz bin Jabal RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Maukah kalian aku
beritahukan kepada kalian apa yang pertama-tama ditanyakan oleh Allah Azza wa
Jalla kepada orang-orang mukmin besok pada hari qiyamat dan apa yang pertama-tama mereka katakan kepada Allah ?”.
Kami para shahabat menjawab, “Mau ya Rasulullah”. Beliau SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman kepada orang-orang mukmin, “Apakah
kalian senang bertemu dengan-Ku ?” Mereka menjawab, “Senang wahai Tuhan kami”.
Allah bertanya lagi, “Kenapa ?”. Mereka menjawab, “Kami mengharapkan maaf dan
ampunan-Mu”. Allah berfirman, “Sungguh telah tetap ampunan-Ku untuk kamu
sekalian”.
[HR. Ahmad].
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص اَنَّهُ قَالَ: قَالَ اللهُ عَزَّ وَ
جَلَّ: اَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى وَ اَنَا مَعَهُ حَيْثُ يَذْكُرُنِى.
البخارى و مسلم
Dari
Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW bahwasanya beliau bersabda, “Allah Azza wa
Jalla berfirman : Aku menurut persangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku selalu
bersamanya dimana ia mengingat-Ku”.
[HR. Bukhari dan Muslim].
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: حُسْنُ الظَّنِّ مِنْ حُسْنِ
اْلعِبَادَةِ. ابو داود و ابن حبان فى صحيحه
Dari
Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Berbaik sangka (kepada Allah)
itu termasuk sebaik-baik ibadah”.
[HR. Abu Dawud dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya].
عَنْ
جَابِرٍ رض اَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ ص قَبْلَ مَوْتِهِ بِثَلاَثَةِ اَيَّامٍ
يَقُوْلُ: لاَ يَمُوْتَنَّ اَحَدُكُمْ اِلاَّ وَ هُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللهِ
عَزَّ وَ جَلَّ. مسلم و ابو داود و ابن ماجه
Dari
Jabir RA, bahwasanya ia mendengar Nabi SAW tiga hari sebelum wafat beliau, Nabi
SAW bersabda, “Jangan sekali-kali seseorang di antara kalian mati, kecuali dalam
keadaan berprasangka baik kepada Allah Azza wa Jalla”.
[HR. Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah].
عَنْ
حَيَّانَ اَبِى النَّضْرِ قَالَ: خَرَجْتُ عَائِدًا لِيَزِيْدَ بْنِ اْلاَسْوَدِ
فَلَقِيْتُ وَاثِلَةَ بْنَ اْلاَسْقَعِ وَ هُوَ يُرِيْدُ عِيَادَتَهُ. فَدَخَلْنَا
عَلَيْهِ فَلَمَّا رَأَى وَاثِلَةَ بَسَطَ يَدَهُ، وَ جَعَلَ يُشِيْرُ اِلَيْهِ،
فَاَقْبَلَ وَاثِلَةُ حَتَّى جَلَسَ فَاَخَذَ يَزِيْدُ بِكَفَّيْ واَثِلَةَ
فَجَعَلَهُمَا عَلَى وَجْهِهِ فَقَالَ لَهُ وَاثِلَةُ: كَيْفَ ظَنُّكَ بِاللهِ؟
قَالَ: ظَنِّى بِاللهِ وَ اللهِ حَسَنٌ. قَالَ: فَاَبْشِرْ فَاِنِّى سَمِعْتُ
رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: قَالَ اللهُ جَلَّ وَ عَلاَ: اَنَا عِنْدَ ظَنِّ
عَبْدِى بِى. اِنْ ظَنَّ خَيْرًا فَلَهُ. وَ اِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ. احمد و ابن
حبان فى صيحه و البيهقى
Dari
Hayyan Abu Nadlir, ia berkata : Saya keluar untuk menjenguk Yazid bin Aswad
(yang sedang sakit). Kemudian aku bertemu dengan Waatsilah bin Asqa’ dia juga
ingin menjenguknya. Lalu kami bersama-sama datang kepadanya. Ketika Yazid bin
Aswad (yang sedang sakit) melihat Waatsilah, ia mengulurkan tangannya dan
berisyarat kepadanya. Kemudian Waatsilah maju sehingga duduk (di dekatnya).
Kemudian Yazid memegang kedua tapak tangan Waatsilah dan meletakkannya di
wajahnya. Lalu Waatsilah bertanya, “Bagaimana persangkaanmu kepada Allah ?”.
Yazid menjawab, “Persangkaanku kepada Allah adalah baik”. Waatsilah berkata :
Bergembiralah kamu karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman : Aku menurut persangkaan hamba-Ku kepada-Ku.
Jika ia menyangka yang baik, maka baginya kebaikan. Dan jika ia menjangka yang
buruk, maka baginya keburukan”.
[HR. Ahmad, Ibnu Hibban di dalam shahihnya dan Baihaqi].
عَنْ
عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ: اَنَّ نَبِيَّ اللهِ ص قَالَ: مَنْ اَحَبَّ لِقَاءَ
اللهِ اَحَبَّ اللهُ لِقَاءَهُ. وَ مَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ كَرِهَ اللهُ
لِقَاءَهُ. مسلم
Dari
‘Ubadah bin Shamit, sesungguhnya Nabi Allah bersabda, “Barangsiapa suka bertemu
Allah, maka Allah juga suka bertemu dengannya. Dan barangsiapa yang tidak suka
bertemu Allah, maka Allah pun juga tidak suka bertemu dengannya”.
[HR. Muslim]
عَنْ
عَائِشَةَ رض قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ اَحَبَّ لِقَاءَ اللهِ اَحَبَّ
اللهُ لِقَاءَهُ، وَ مَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ كَرِهَ اللهُ لِقَاءَهُ. فَقُلْتُ:
يَا نَبِيَّ اللهِ، اَكَرَاهِيَةُ اْلمَوْتِ؟ فَكُلُّنَا نَكْرَهُ اْلمَوْتَ.
فَقَالَ: لَيْسَ كَذلِكِ. وَ لكِنَّ اْلمُؤْمِنَ اِذَا بُشِّرَ بِرَحْمَةِ اللهِ وَ
رِضْوَانِهِ وَ جَنَّتِهِ اَحَبَّ لِقَاءَ اللهِ فَاَحَبَّ اللهُ لِقَاءَهُ. وَ
اِنَّ اْلكَافِرَ اِذَا بُشِّرَ بِعَذَابِ اللهِ وَ سَخَطِهِ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ
وَ كَرِهَ اللهُ لِقَاءَهُ. مسلم
Dari
Aisyah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang suka
bertemu Allah, maka Allah juga suka bertemu dengannya. Dan barangsiapa yang
tidak suka bertemu Allah, maka Allah pun
tidak suka bertemu dengannya”. Aku bertanya, “Wahai Nabi Allah, apakah
yang dimaksudkan adalah benci kematian ? Padahal kita semua membenci kematian”.
Beliau bersabda, “Bukan begitu, tetapi seorang mukmin apabila diberi khabar
gembira dengan rahmat Allah, keridlaan dan surga-Nya, maka dia pasti suka untuk
bertemu Allah dan Allah pun suka bertemu dengannya. Dan sesungguhnya orang kafir
apabila diberitahu adanya siksa serta murka Allah, maka dia tidak suka bertemu
Allah, dan Allah juga tidak suka bertemu
dengannya”.
[HR. Muslim]
عَنْ
عَائِشَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ اَحَبَّ لِقَاءَ اللهِ اَحَبَّ
اللهُ لِقَاءَهُ. وَ مَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ كَرِهَ اللهُ لِقَاءَهُ. وَ
اْلمَوْتُ قَبْلَ لِقَاءِ اللهِ. مسلم
Dari
Aisyah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang suka
bertemu Allah, maka Allah pun suka bertemu dengannya. Dan barangsiapa yang tidak
suka bertemu Allah, maka Allah juga tidak suka bertemu dengannya. Sedangkan
peristiwa kematian adalah sebelum bertemu Allah”.
[HR. Muslim]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ اَحَبَّ لِقَاءَ اللهِ
اَحَبَّ اللهُ لِقَاءَهُ. وَ مَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ كَرِهَ اللهُ لِقَاءَهُ.
قَالَ: فَاَتَيْتُ عَائِشَةَ فَقُلْتُ: يَا اُمَّ اْلمُؤْمِنِيْنَ، سَمِعْتُ اَبَا
هُرَيْرَةَ يَذْكُرُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص حَدِيْثًا. اِنْ كَانَ كَذلِكَ فَقَدْ
هَلَكْنَا. فَقَالَتْ: اِنَّ اْلهَالِكَ مَنْ هَلَكَ بِقَوْلِ رَسُوْلِ اللهِ ص. وَ
مَا ذَاكَ؟ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ اَحَبَّ لِقَاءَ اللهِ اَحَبَّ
اللهُ لِقَاءَهُ. وَ مَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ كَرِهَ اللهُ لِقَاءَهُ. وَ لَيْسَ
مِنَّا اَحَدٌ اِلاَّ وَ هُوَ يَكْرَهُ اْلمَوْتَ. فَقَالَتْ: قَدْ قَالَهُ
رَسُوْلُ اللهِ ص. وَ لَيْسَ بِالَّذِى تَذْهَبُ اِلَيْهِ. وَ لكِنْ اِذَا شَخَصَ
اْلبَصَرُ وَ حَشْرَجَ الصَّدْرُ وَ اقْشَعَرَّ اْلجِلْدُ وَ تَشَنَّجَتِ
اْلاَصَابِعُ فَعِنْدَ ذلِكَ مَنْ اَحَبَّ لِقَاءَ اللهِ اَحَبَّ اللهُ لِقَاءَهُ.
وَ مَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ كَرِهَ اللهُ لِقَاءَهُ. مسلم
Dari
Abu Hurairah RA, dia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang suka
bertemu Allah, maka Allah pun suka bertemu dengannya. Dan barangsiapa yang tidak
suka bertemu Allah, maka Allah juga tidak suka bertemu dengannya”. Suatu hari
aku (Syuraih bin Hani’) menemui ‘Aisyah dan berkata, “Wahai Ummul Mukminin, aku
mendengar Abu Hurairah menuturkan sebuah hadits dari Rasulullah SAW. Kalau
demikian maka celakalah kita”. ‘Aisyah bertanya, “Ada orang celaka karena sabda
Rasulullah SAW. Apa itu maksudnya ?”. Ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang suka bertemu Allah, maka Allah pun suka bertemu dengannya. Dan
barangsiapa yang tidak suka bertemu Allah, maka Allah juga tidak suka bertemu
dengannya”. Padahal tidak ada seorang pun dari kita yang suka mati”. ‘Aisyah
berkata, “Apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW tersebut bukan seperti
pendapatmu itu. Tetapi maksudnya ialah apabila pandangan mata sudah kabur, dada
sudah terasa tersengal-sengal, kulit sudah terasa merinding dan jari-jari sudah
terasa kaku semua, maka pada saat itulah berlaku : Barangsiapa yang suka bertemu
Allah, maka Allah pun suka bertemu dengannya. Dan barangsiapa yang tidak suka
bertemu Allah, maka Allah juga tidak suka bertemu dengannya”.
[HR. Muslim]
[Bersambung]
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak