Ahad, 26
Desember 1999/18 Ramadlan 1420
Brosur no. : 1014/1054/IA
Halal Haram dalam Islam
(ke-24)
Perbuatan kaumnya Nabi Luth AS sebagaimana disebutkan dalam
firman Allah SWT :
وَ لُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِه اَتَأْتُوْنَ اْلفَاحِشَةَ مَا
سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ اْلعَالَمِيْنَ(80) اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ
الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُونِ النِّسَآءِ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ
مُّسْرِفُوْنَ(81) وَ مَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِه اِلاَّ اَنْ قَالُوْآ
اَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ قَرْيَتِكُمْ، اِنَّهُمْ اُنَاسٌ يَّتَطَهَّرُوْنَ(82)
فَاَنْجَيْنهُ وَ اَهْلَه اِلاَّ امْرَأَتَه كَانَتْ مِنَ اْلغَابِرِيْنَ(83) وَ
اَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًا، فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ
اْلمُجْرِمِيْنَ(84) الاعراف: 80-84
Dan (Kami juga telah mengutus) Lut (kepada kaumnya).
(Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan
perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia
ini) sebelummu?". (80)
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu
(kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui
batas. (81)
Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka
(Lut dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah
orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri." (82)
Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali
istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). (83)
Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu. [QS.
Al-A’raaf
: 80-84]
وَ جَآءَ اَهْلُ اْلمَدِيْنَةِ يَسْتَبْشِرُوْنَ(67) قَالَ اِنََّّ
هؤُلآءِ ضَيْفِيْ فَلاَ تَفْضَحُوْنِ(68) وَ اتَّقُوا اللهَ وَ لاَ تُخْزُوْنِ(69)
قَالُوْآ اَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ اْلعلَمِيْنَ(70) قَالَ هؤُلآءِ بَنَاتِيْ اِنْ
كُنْتُمْ فَاعِلِينَْ(71) لَعَمْرُكَ اِنَّهُمْ لَفِيْ سَكْرَتِهِمْ
يَعْمَهُوْنَ(72) فَاَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِيْنَ(73) فَجَعَلْنَا
عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَ اَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مّنْ سِجِّيْلٍ(74)
الحجر: 67-74
Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Lut) dengan gembira
(karena) kedatangan tamu-tamu itu.(67)
Lut berkata: "Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka
janganlah kamu memberi malu (kepadaku), (68)
dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku
terhina".(69)
Mereka berkata: "Dan bukankah kami telah melarangmu dari
(melindungi) manusia?" (70)
Lut berkata: "Inilah putri-putri (negeri) ku (kawinlah dengan
mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang halal)". (71)
(Allah berfirman): "Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya
mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)". (72)
Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur,
ketika matahari akan terbit. (73)
Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah
dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras. [QS. Al-Hijr :
67-74]
وَ لَمَّا جَآءَتْ رُسُلُنَا لُوْطًا سِيْءَ بِهِمْ وَ ضَاقَ بِهِمْ
ذَرْعًا وَ قَالَ هذَا يَوْمٌ عَصِيْبٌ(77) وَ جَآءَه قَوْمُه يُهْرَعُوْنَ
اِلَيْهِ وَ مِنْ قَبْلُ كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ السَّيِّئَاتِ قَالَ يقَوْمِ
هؤُلآءِ بَنَاتِيْ هُنَّ اَطْهَرُ لَكُمْ فَاتَّقُوا اللهَ وَ لاَ تُخْزُوْنِيْ
فِيْ ضَيْفِيْ، اَلَيْسَ مِنْكُمْ رَجُلٌ رَّشِيْدٌ(78) بَنَاتِكَ مِنْ حَقٍّ وَّ
اِنَّكَ لَتَعْلَمُ مَا نُرِيْدُ(79) قَالَ لَوْ اَنََّ لِيْ بِكُمْ قُوَّةً اَوْ
آوِيْ اِلى رُكْنٍ شَدِيْدٍ(80) قَالُوْا يلُوْطُ اِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ
يَّصِلُوْآ اِلَيْكَ فَاَسْرِ بِاَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ اللََّيْلِ وَ لاَ
يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ اَحَدٌ اِلاَّ امْرَأَتَكَ، اِنَّه مُصِيْبُهَا مَآ
اَصَابَهُمْ، اِنََّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ، اَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيْبٍ(81)
فَلَمَّا جَآءَ اَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَ اَمْطَرْنَا
عَلَيْهَا حِجَارَةً مّنْ سِجِّيْلٍ مَّنْضُوْدٍ(82) مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ وَ
مَا هِيَ مِنَ الظَّلِمِيْنَ بِبَعِيْدٍ(83) هود: 77-83
Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu
kepada Lut, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka,
dan dia berkata: "Ini adalah hari yang amat sulit." (77)
Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan
sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Lut berkata:
"Hai kaumku, inilah putri-putri (negeri) ku mereka lebih suci bagimu, maka
bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama) ku terhadap
tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?" (78)
Mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami
tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu, dan sesungguhnya kamu tentu
mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki." (79)
Lut berkata: "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk
menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku
lakukan)." (80)
Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Lut, sesungguhnya kami
adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu
kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di
akhir malam dan janganlah ada seorang di antara kamu yang tertinggal, kecuali
istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena
sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah
subuh itu sudah dekat?". (81)
Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Lut
itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu
dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, (82)
yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh
dari orang-orang yang zalim. (83) [QS. Huud : 77-83]
وَ لُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِه اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ اْلفَاحِشَةَ
مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ اْلعلَمِيْنَ(28) ءَاِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ
الرِّجَالَ وَ تَقْطَعُوْنَ السَّبِيْلَ وَ تَأْتُوْنَ فِيْ نَادِيْكُمُ
اْلمُنْكَرَ، فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِه اِلآَّ اَنْ قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ
اللهِ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّدِقِيْنَ(29) قَالَ رَبِّ انْصُرْنِيْ عَلَى اْلقَوْمِ
اْلمُفْسِدِيْنَ(30) العنكبوت: 28-30
Dan (ingatlah) ketika Lut berkata kepada kaumnya:
"Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum
pernah dikerjakan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu". (28)
Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun
dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya
tidak lain hanya mengatakan: "Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu
termasuk orang-orang yang benar". (29)
Lut berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan
azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu". (30) [QS. Al-‘Ankabuut
: 28-30]
وَ لُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِه اَتَأْتُوْنَ اْلفَاحِشَةَ وَ اَنْتُمْ
تُبْصِرُوْنَ(54) ءَاِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُوْنِ
النِّسَآءِ، بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُوْنَ(55) فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِه
اِلآَّ اَنْ قَالُوْآ اَخْرِجُوْآ الَ لُوْطٍ مِّنْ قَرْيَتِكُمْ اِنَّهُمْ اُنَاسٌ
يَتَطَهَّرُوْنَ(57) وَ اَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَسَآءَ مَطَرُ
اْلمُنْذَرِيْنَ(58) النمل: 54-58
Dan (ingatlah kisah) Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya:
"Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu sedang kamu melihat (nya)?"
(54)
Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu
(mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak
mengetahui (akibat perbuatanmu)". (55)
Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan:
"Usirlah Lut beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu
orang-orang yang (mendakwakan dirinya) bersih". (56)
Maka Kami selamatkan dia beserta keluarganya, kecuali
istrinya. Kami telah menakdirkan dia termasuk orang-orang yang tertinggal
(dibinasakan). (57)
Dan Kami turunkan hujan atas mereka (hujan batu), maka amat
buruklah hujan yang ditimpakan atas orang-orang yang diberi peringatan itu.
(58) [QS. An-Naml : 54-58]
قَالُوْا لَئِنْ لَّمْ تَنْتَهِ يلُوْطُ لَتَكُوْنَنَّ مِنَ
اْلمُخْرَجِيْنَ(167) قَالَ اِنِّيْ لِعَمَلِكُمْ مِنَ اْلقَالِيْنَ(168) رَبِّ
نَجِّنِيْ وَ اَهْلِيْ مِمَّا يَعْمَلُوْنَ(169) فَنَجَّيْنهُ وَ اَهْلَه
اَجْمَعِيْنَ(170) اِلاَّ عَجُوْزًا فِيْ اْلغَابِرِيْنَ(171) ثُمَّ دَمَّرْنَا
اْلآخَرِيْنَ(172) وَ اَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَسَآءَ مَطَرُ
اْلمُنْذَرِيْنَ. (173) الشعراء: 167-173
Mereka menjawab: "Hai Lut, sesungguhnya jika kamu tidak
berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir" (167)
Lut berkata: "Sesungguhnya aku sangat benci kepada
perbuatanmu". (168)
(Lut berdoa): "Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta
keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan'. (169)
Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarganya semua,
(170)
kecuali seorang perempuan tua (istrinya), yang termasuk dalam
golongan yang tinggal. (171)
Kemudian Kami binasakan yang lain. (172)
Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu) maka amat jeleklah
hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. (173) [QS,
Asy_Syu’araa’
: 167-173]
Hadits-hadits Nabi SaW :
عَنْ جَابِرِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اَخْوَفَ مَا
اَخَافُ عَلَى اُمَّتِى مِنْ عَمَلِ قَوْمِ لُوْطٍ. ابن ماجه و الترمذى و قال: حديث
حسن غريب و الحاكم و قال: صحيح الاسناد
Dari Jabir RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya
yang paling aku khaatirkan diantara hal-hal yang aku khawatirkan terhadap
ummatku ialah perbuatan kaumnya Nabi Luth (homosex)”.
[HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, ia berkata : hadits hasan gharib, dan Hakim, ia
berkata : shahih sanadnya]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: لَعَنَ اللهُ مَنْ
ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ، وَ لَعَنَ اللهُ مَنْ غَيَّرَ تُحُوْمُ اْلاَرْضِ، وَ
لَعَنَ اللهُ مَنْ كَمَّهَ اَعْمَى عَنِ السَّبِيْلِ، وَ لَعَنَ اللهُ مَنْ سَبَّ
وَالِدَيْهِ، وَ لَعَنَ اللهُ مَنْ تَوَلَّى غَيْرَ مَوَالِيْهِ، وَ لَعَنَ اللهُ
مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوْطٍ، قَالَهَا ثَلاَثًا فِى عَمَلِ قَوْمِ لُوْطٍ.
ابن حبا نفى صحيحه البيهقى
Dari Ibnu ‘Abbas
RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Allah
mela’nat
orang yang menyembelih untuk selain Allah. Allah mela’nat
orang yang merubah batas-batas tanah. Allah mela’nat
orang yang menjerumukan orang yang tersesat jalan. Allah mela’nat
orang yang mencaci kedua orangtuanya. Allah mela’nat
orang yang berwali kepada selain walinya. Allah mela’nat
orang yang mengerjakan perbuatan kaumnya Nabi Luth”.
Beliau bersabda tentang perbuatan kaumnya Nabi Luth itu tiga kali. [HR. Ibnu
Hibban dalam shahihnya, dan Baihaqi]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لَعَنَ اللهُ
سَبْعَةً مِنْ خَلْفِهِ مِنْ فَوْقِ سَبْعِ سَمَاوَاتِهِ، وَ رَدَّدَ اللَّعْنَةَ
عَلَى وَاحِدٍ مِنْهُمْ ثَلاَثًا، وَ لَعَنَ كُلّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ لَعْنَةً
تَكْفِيْهِ، قَالَ: مَلْعُوْنٌ مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوْطٍ، مَلْعُوْنٌ مَنْ
ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ، مَلْعُوْنٌ مَنْ اَتَى شَيْئًا مِنَ اْلبَهَائِمِ،
مَلْعُوْنٌ مَنْ عَقَّ وَالِدَيْهِ، مَلْعُوْنٌ مَنْ جَمَّعَ بَيْنَ امْرَأَةٍ وَ
ابْنَتِهَا، مَلْعُوْنٌ مَن غَيَّرَ حُدُوْدَ اْلاَرْضِ، مَلْعُوْنٌ مَنِ ادَّعَى
اِلَى مَوَالِيْهِ. الطبرانى فى الاوسط
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
“Allah
mela’nat
tujuh golongan dari makhluq-Nya dari atas tujuh langit-Nya, dan Allah
mengembalikan la’nat
itu kepada masing-masing dari mereka itu”.
Beliau bersabda demikian tiga kali. Allah mela’nat
masing-masing mereka dengan la’nat
yang meliputinya. Beliau bersabda, “Dila’nat
orang yang menyembelih untuk selain Allah, dila’nat
orang yang menyetubuhi binatang, dila’nat
orang yag durhaka kepada kedua orangtuanya, dila’nat
orang yang mengumpulkan seorang wanita dan anak perepuannya (mengawini seorang
wanita dan anak perempuannya), dila’nat
orang yang merubah batas-batas tanah (menyerobot tnah), dila’nat
orang yang mengaku kepada selain walinya”.
[HR. Thabrani di dalam Al-Ausath]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ
وَجَدْتُمُوْهُ يَعْمَلُ عَمَلَ قَوْمِ لُوْطٍ فَاقْتُلُوا اْلفَاعِلَ وَ
اْلمَفْعُوْلَ بِهِ. ابو داود و الترمذى و ابن ماجه و البيهقى
Dari Ibnu ‘Abbas
RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa
yang kalian mendapatinya mengerjakan perbuatan kaum Nabi Luth, maka bunuhlah
orang yang melakukannya dan orang yang diperlakukannya”.
[HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Baihaqiy]
عَنْ مُحَمَّدِِ بْنِ اْلمُنْكَدِرِ اَنَّ خَالِدَ بْنَ اْلوَلِيْدِ
كَتَبَ اِلَى اَبِى بَكْرِ الصّدّيْقِ رض اَنَّهُ وَجَدَ رَجُلاً فِى بَعْضِ
ضَوَاحِى اْلعَرَبِ يُنْكَحُ كَمَا تُنْكَحُ اْلمَرْأَةَ، فَجَمَّعَ لِذلِكَ اَبُوْ
بَكْرٍ اَصْحَابَ رَسُوْلِ اللهِ ص، وَ فِيْهِمْ عَلِيُّ بْنُ اَبِى طَالِبٍ،
فَقَالَ عَلِيٌّ: اِنَّ هذَا لَمْ تَعْمَلْ بِهِ اُمَّةٌ اِلاَّ اُمَّةٌ وَاحِدَةٌ،
فَفَعَلَ اللهُ بِهِمْ مَا قَدْ عَلِمْتُمْ، اَرَى اَنْ تُحْرَقَ بِالنَّارِ.
فَاجْتَمَعَ اَصْحَابُ رَسُوْلِ اللهِ ص اَنْ يُحْرَقَ بِالنَّارِ. فَاَمَرَ اَبُوْ
بَكْرٍ اَنْ يُحْرَقَ بِالنَّارِ. ابن ابى ابدنيا باسناد جيد
Dari Muhammad bin Munkadir, bahwasanya Khalid bin Walid
menulis surat kepada Abu Bakarsh-Shiddiq RA, bahwasanya dia (Khalid bin Walid)
mendapati seorang laki-laki di sebagian wilayah ‘Arab
disetubuhi sebagaimana seorang wanita disetubuhi. Kemudian Abu Bakar
mengumpulkan para shahabat Rasulullah SAW dan diantara mereka ada ‘Ali
bin Abu Thalib. ‘Ali
berkata, “Sungguh
ini adalah suatu dosa yang tidak pernah dikerjakan oleh suatu ummat selain satu
ummat (ummatnya Nabi Luth), kemudian Allah menyiksa mereka sebagaimana yang
telah kalian ketahui. Aku berpendapat agar engkau membakar orang tersebut dengan
api”.
Maka sepakatla pendapat para shahabat Rasulullah SAW untuk membakarnya dengan
api. Kemudian Abu Bakar memerintahkan (agar orang tersebut) dibakar dengan
api. [HR Ibnu Abid Dunyaa dengan sanad jayyid]
Keterangan :
Ayat-ayat dan hadit di atas menunjukkan haramna berbuat liwath
(homosex). Adapun mengenai hukuman bagi orang yang melakukan perbuatan itu,
ulama berbeda pendapat. Sebaian berpendapat bahwa merka itu harus dirajam, dn
sebagian berpendapat bahwa mereka itu dilemparkan dari suatu bangunan yang
tinggi, lalu dilempari dengan batu, dan sebagian lagi berpendapat bahwa mereka
itu dibakar degan api.
عَنْ عَمْرِو بْنِ اَبِى عَمْرٍو عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ
اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: مَنْ وَقَعَ عَلَى بَهِيْمَةٍ فَاقْتُلُوْهُ وَ
اقْتُلُوا اْلبَهِيْمَةَ. احمد و ابو داود و الترمذى و قال: لا نعرف الا من حديث
عمرو بن ابى عرو
Dari ‘Amr
bin Abu ‘Amr,
dari ‘Ikrimah,
dari Ibnu ‘Abbas
bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa
menyetubuhi binatang, maka bunuhlah dia dan binatang itu”.
[HR. Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi. Dan Tirmidzi berkata, “Kami
tidak mengenal hadits ini melainkan dri haditsnya ‘Amr
bin Abu ‘Amr”]
روى الترمذى و ابو داود من حديث ابى رزين عن ابن عباس انه قال: مَنْ
اَتَى بَهِيْمَةً فَلاَ حَدَّ عَلَيْهِ، و ذكر انه اصح
Tirmidzi dan Abu Dawud juga meriwayatkan : Dari haditsnya
‘Ashim
dari Abu Ruzain, dari Ibnu ‘Abbas,
ia berkata, “Barangsiapa
menyetubuhi binatang, aka tidak ada hukuman hadd atasnya”.
Dan Tirmidzi berkata bahwa hadits ini adalah yang lebih shahih.
Keterangan :
‘Ulama
telah sepakat tentang haramnya menyetubuhi binatang. Tetapi mereka bereda
pendapat tentang hukumannya. Sebagian berpendapat bahwa orang tersebut harus
dibunuh, sebagian lagi berpendapat bahwa hukumannya sama dengan zina (kalau
jejaa didera, tetapi jika sudah pernah kawin dirajam). Ada lagi yang berpendapat
bahwa orang tersebut harus didera, tetapi tidak sampai seberat hukuman zina.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ يَنْظُرُ اللهُ
عَزَّ وَ جَلَّ اِلَى رَجُلٍ اَتَى رَجُلاً اَوِ امْرَأَةً فِى دُبُرِهَا. الترمذى
و النسائى و ابن حبا نفى صحيحه
Dari Ibnu ‘Abbas
RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Allah
‘Azza
wa Jalla tidak mau melihat kepada orang laki-laki yang menyetubuhi orang
laki-laki, dan orang laki-laki yang menyetubuhi wanita di duburnya”.
[HR. Tirmidzi, Nasaiy dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya]
عَنْ عُمَرَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِسْتَحْيُوْا فَاِنَّ
اللهَ لاَ يَسْتَحْيِى مِنَ اْلحَقّ. وَ لاَ تَأْتُوا النّسَاءَ فِى اَدْبَارِهَا.
ابو يعلى باسناد جيد
Dari ‘Umar
RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Malulah
kalian ! Sesungguhnya Allah tiak malu menerangkan kebenaran. Janganlah kalian
menyetubuhi para wanita di dubur mereka”.
[HR. Abu Ya’la
dengan sanad jayyid]
عَنْ جَابِرٍ رض اَنَّ النَّبِيّ ص نَهَى عَنْ مَحَاشِ النّسَاءِ.
الطبرانى فى الاوسط و رواتته ثقات. و الدارطن و لفظه: اِنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص
قَالَ: اِسْتَحْيُوْا مِنَ اللهِ فَاِنَّ اللهَ لاَ يَسْتَحْيِى مِنَ اْلحَقّ. لاَ
يَحِلُّ مَأْتَاكَ النّسَاءَ فِى حُشُوْشِهِنَّ.
Dari Jabir RA, bahwasanya Nabi SAW melarang menyetubuhi
wanita pada dubur mereka. [HR. Thabrani di dalam Al-Ausath, para perawinya
Tsiqat]. Dan Daruquthni meriwayatkan, lafadhnya : Sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda, “Malulah
alian kepada Allah. Sesungguhnya Allah tidak malu menerangkan kebenaran, tidak
halal kamu menyetubuhi wanita pada dubur mereka”.
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ اَتَى
النّسَاءَ فِى اَعجَازِهِنَّ فَقَدْ كَفَرَ. الطبرانى فى الاوسط راته
ثقات
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa
menyetubuhi wanita pada duburnya, sungguh dia telah kafir”.
[HR. Thabrani di dalam Al-Ausath, para perawinya tsiqat]
Keterangan :
Dari hadits-hadits di atas jelas menunjukkan tentang haramnya
menyetubuhi wanita di duburnya.
~oO[ @ ]Oo~
Bersambung……….
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak