Ahad,
26 September 2004/11 Sya'ban 1425
Brosur No. : 1243/1283//IA
Rasulullah
SAW suri teladan yang baik (ke-11)
عَنْ
عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَلَيْكُمْ بِالصّدْقِ فَاِنَّ
الصّدْقَ يَهْدِى اِلىَ اْلبِرّ وَ اِنَّ اْلبِرَّ يَهْدِى اِلىَ اْلجَنَّةِ. وَ
مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَ يَتَحَرَّى الصّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ
اللهِ صِدّيْقًا. وَ اِيَّاكُمْ وَ اْلكَذِبَ فَاِنَّ اْلكَذِبَ يَهْدِى اِلىَ
اْلفُجُوْرِ وَ اِنَّ اْلفُجُوْرَ يَهْدِى اِلىَ النَّارِ. وَ مَا يَزَالُ
الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَ يَتَحَرَّى اْلكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ
كَذَّابًا. مسلم 4: 2013
Dari
'Abdullah (bin Mas'ud), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Wajib atasmu
berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan
kebaikan itu membawa ke surga. Dan terus-menerus seseorang berlaku jujur dan
memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan
jauhkanlah dirimu dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada
kedurhakaan, dan durhaka itu membawa ke neraka. Dan terus menerus seseorang itu
berdusta dan memilih yang dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai
pendusta".
[HR. Muslim juz 4, hal. 2013]
عَنْ
اَبِى بَكْرٍ الصّدّيْقِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَلَيْكُمْ بِالصّدْقِ،
فَاِنَّهُ مَعَ اْلبِرّ وَ هُمَا فِى اْلجَنَّةِ. وَ اِيَّاكُمْ وَ اْلكَذِبَ،
فَاِنَّهُ مَعَ اْلفُجُوْرِ وَ هُمَا فِى النَّارِ. ابن حبان فى صحيحه 5: 368، رقم
5743
Dari
Abu Bakar Ash-Shiddiq RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Wajib atasmu
berlaku jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya di surga. Dan
jauhkanlah dirimu dari dusta, karena dusta itu bersama kedurhakaan, dan keduanya
di neraka".
[HR. Ibnu Hibban di dalam Shahihnya, juz 5, hal. 368, no.
5743]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ الصّدْقَ
بِرٌّ، وَ اِنَّ اْلبِرَّ يَهْدِى اِلىَ اْلجَنَّةِ. وَ اِنَّ اْلعَبْدَ
لَيَتَحَرَّى الصّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدّيْقًا. وَ اِنَّ اْلكَذِبَ
فُجُوْرٌ، وَ اِنَّ اْلفُجُوْرَ يَهْدِى اِلىَ النَّارِ. وَ اِنَّ اْلعَبْدَ
لَيَتَحَرَّى اْلكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ كَذَّابًا. مسلم 4: 2013
Dari
'Abdullah bin Mas'ud, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya jujur
itu adalah kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu membawa ke surga. Dan
sesungguhnya seorang hamba memilih berlaku jujur sehingga dicatat di sisi Allah
sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu adalah kedurhakaan, dan
sesungguhnya durhaka itu membawa ke neraka. Dan sesungguhnya seorang hamba
memilih berlaku dusta sehingga dicatat (di sisi Allah) sebagai
pendusta".
[HR. Muslim juz 4, hal. 2013]
عَنْ
عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اِضْمَنُوْا لىِ سِتًّا
مِنْ اَنْفُسِكُمْ، اَضْمَنْ لَكُمُ اْلجَنَّةَ. اُصْدُقُوْا اِذَا حَدَّثْتُمْ، وَ
اَوْفُوْا اِذَا وَعَدْتُمْ، وَ اَدُّوْا اِذَا ائْتُمِنْتُمْ، وَ احْفَظُوْا
فُرُوْجَكُمْ، وَ غُضُّوْا اَبْصَارَكُمْ، وَ كُفُّوْا اَيْدِيَكُمْ. احمد و ابن
ابى الدنيا و ابن حبان فى صحيحه و الحاكم و البيهقى، فى الترغيب و الترهيب 3:
587
Dari
Ubadah bin Shamit RA sesungguhnya Nabi SAW bersabda, "Hendaklah kalian menjamin
padaku enam perkara dari dirimu, niscaya aku menjamin surga bagimu : 1. Jujurlah
apabila kamu berbicara, 2. Sempurnakanlah (janjimu) apabila kamu berjanji, 3.
Tunaikanlah apabila kamu diberi amanat, 4. Jagalah kemaluanmu, 5. Tundukkanlah
pandanganmu (dari ma'shiyat) dan 6. Tahanlah tanganmu (dari hal yang tidak
baik)".
[HR. Ahmad, Ibnu Abid-Dunya, Ibnu Hibban di dalam shahihnya, Hakim dan Baihaqi,
di dalam At-Targhiib wat Tarhiib juz 3, hal. 587]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رض اَنَّ رَجُلاً جَاءَ اِلىَ النَّبِيّ ص فَقَالَ: يَا
رَسُوْلَ اللهِ، مَا عَمَلُ اْلجَنَّةِ؟ قَالَ: اَلصّدْقُ. اِذَا صَدَقَ الْعَبْدُ
بَرَّ، وَ اِذَا بَرَّ آمَنَ، وَ اِذَا آمَنَ دَخَلَ اْلجَنَّةَ. قَالَ: يَا
رَسُوْلَ اللهِ، وَ مَا عَمَلُ النَّارِ؟ قَالَ: َالْكَذِبُ، اِذَا كَذَبَ
اْلعَبْدُ فَجَرَ، وَ اِذَا فَجَرَ كَفَرَ، وَ اِذَا كَفَرَ يَعْنِى دَخَلَ
النَّارَ. احمد، فى الترغيب و الترهيب 3: 592
Dari
Abdullah bin 'Amr RA ia berkata : Sesungguhnya ada seorang laki-laki datang
kepada Nabi SAW, lalu bertanya, "Ya Rasulullah, apakah amalan surga itu ?".
Rasulullah SAW bersabda, "(Amalan surga itu ialah) jujur. Apabila seorang hamba
itu jujur berarti dia itu baik, apabila baik dia beriman dan apabila dia beriman
maka dia masuk surga". Orang itu bertanya lagi, "Ya Rasulullah, apakah amalan
neraka itu ?". Rasulullah SAW bersabda, "(Amalan neraka itu ialah) dusta.
Apabila seorang hamba itu berdusta berarti dia durhaka, apabila durhaka dia
kafir dan apabila kafir maka dia masuk neraka".
[HR. Ahmad, di dalam At-Targhiib wat Tarhiib juz 3, hal.
592]
عَنْ
اَبِى بُرَيْدَةَ اْلاَسْلاَمِيّ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ:
اَلاَ اِنَّ اْلكَذِبَ يُسَوّدُ اْلوَجْهَ. وَ النَّمِيْمَةَ عَذَابُ اْلقَبْرِ.
ابو يعلى و الطبرانى و ابن حبان فى صحيحه و البيهقى، فى الترغيب و الترهيب 3:
596
Dari
Abu Buraidah Al-Aslamiy RA ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Ketahuilah, sesungguhnya dusta itu menghitamkan wajah dan namimah itu
(menyebabkan) siksa qubur".
[HR. Abu Ya'la, Thabrani, Ibnu Hibban di dalam Shahihnya dan Baihaqi, di dalam
At-Targhiib wat Tarhiib juz 3, hal. 596]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: ا?يَةُ اْلمُنَافِقِ ثَلاَثٌ. اِذَا
حَدَّثَ كَذَبَ وَ اِذَا وَعَدَ اَخْلَفَ وَ اِذَا ائْتُمِنَ خَانَ. البخارى 1:
14
Dari
Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Tanda kemunafiqan itu ada tiga
hal, yaitu : 1. Apabila berbicara ia berdusta, 2. Apabila berjanji menyelisihi
dan 3. Apabila diberi amanat ia khianat".
[HR. Bukhari juz 1, hal. 14]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ
كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَ مَنْ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ
فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنَ النّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا. اِذَا ائْتُمِنَ خَانَ، وَ اِذَا
حَدَّثَ كَذَبَ، وَ اِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَ اِذَا خَاصَمَ فَجَرَ. البخارى 1:
14
Dari
Abdullah bin 'Amr bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Ada empat hal barangsiapa yang
empat hal itu ada padanya maka ia adalah orang munafiq yang sebenarnya. Dan
barangsiapa ada padanya satu bagian dari yang empat hal itu berarti ada padanya
satu bagian dari kemunafiqan sehingga ia meninggalkannya, yaitu : 1. Apabila
diberi amanat ia khianat, 2. Apabila berbicara ia berdusta, 3. Apabila berjanji
menyelisihi dan 4. Apabila bertengkar ia curang".
[HR. Bukhari juz 1, hal. 14]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَرْبَعٌ اِذَا كُنَّ
فِيْكَ فَلاَ عَلَيْكَ مَا فَاتَكَ مِنَ الدُّنْيَا: حِفْظُ اَمَانَةٍ وَ صِدْقُ
حَدِيْثٍ وَ حُسْنُ خَلِيْقَةٍ وَ عِفَّةٌ فِى طُعْمَةٍ. احمد و ابن ابى الدنيا و
الطبرانى و البيهقى باسانيد حسنة، فى الترغيب و الترهيب 3: 589
Dari
'Abdullah bin 'Umar RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Ada empat hal
apabila ada padamu maka tidak menyusahkanmu lehilangan dunia. yaitu : 1. menjaga
amanah, 2. jujur dalam berbicara, 3. bagus perilakunya, dan 4. tidak rakus
terhadap makanan".
[HR. Ahmad, Ibnu Abid Dunya, Thabrani dan Baihaqi dengan sanad hasan, di dalam
At-Targhiib wat Tarhiib juz 3, hal. 589]
عَنِ
اْلحَسَنِ بْنِ عَلِيّ رض قَالَ: حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ ص: دَعْ مَا
يُرِيْبُكَ اِلىَ مَا لاَ يُرِيْبُكَ. فَاِنَّ الصّدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ، وَ
اْلكَذِبَ رِيْبَةٌ. الترمذى و قال حديث حسن صحيح، فى الترغيب و الترهيب 3:
589
Dari
Hasan bin Ali RA ia berkata : Saya hafal dari Rasulullah SAW (beliau bersabda),
"Tinggalkan apa-apa yang meragukanmu (berpindahlah) kepada apa-apa yang tidak
meragukanmu, karena jujur itu adalah ketenangan dan dusta itu adalah
keraguan".
[HR. Tirmidzi dan ia berkata : Hadits Hasan Shahih, di dalam At-Targhiib wat
Tarhiib, juz 3, hal. 589]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يُؤْمِنُ اْلعَبْدُ
اْلاِيْمَانَ كُلَّهُ حَتَّى يَتْرُكَ اْلكَذِبَ فِى اْلمَزَاحَةِ وَ اْلمِرَاءَ وَ
اِنْ كَانَ صَادِقًا. احمد و الطبرانى، فى الترغيب و الترهيب 3: 594
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah beriman seorang
hamba dengan iman sepenuhnya sehingga ia meninggalkan berdusta dalam bergurau
dan (meninggalkan) berbantah meskipun ia benar".
[HR. Ahmad dan Thabrani, di dalam At-Targhiib wat Tarhiib juz 3, hal.
594]
عَنْ
اَبِى اُمَامَةَ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اَنَا زَعِيْمٌ بِبَيْتٍ فِى وَسَطِ
اْلجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ اْلكَذِبَ وَ اِنْ كَانَ مَازِحًا. البيهقى بإسناد حسن،
فى الترغيب و الترهيب 3: 589
Dari
Abu Umamah RA sesungguhnya Nabi SAW bersabda, "Saya menjamin dengan rumah di
tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam
bergurau".
[HR. Baihaqi dengan sanad Hasan, di dalam At-Targhiib wat Tarhiib juz 3, hal.
589]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص اَنَّهُ قَالَ: مَنْ قَالَ لِصَبِيّ
تَعَالَ هَاكَ، ثُمَّ لَمْ يُعْطِهِ، فَهِيَ كَذْبَةٌ. احمد و ابن ابى الدنيا، فى
الترغيب و الترهيب 3: 597
Dari
Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW sesungguhnya beliau bersabda, "Barangsiapa
berkata kepada anak kecil, "Kesinilah ! saya beri". Kemudian ia tidak
memberinya, maka yang demikian itu adalah perbuatan dusta".
[HR. Ahmad dan Ibnu Abid Dunya, di dalam At-Targhiib wat Tarhiib juz 3, hal.
597]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عَامِرٍ رض قَالَ: دَعَتْنِى اُمّى يَوْمًا وَ رَسُوْلُ اللهِ ص
قَاعِدٌ فِى بَيْتِنَا. فَقَالَتْ: هَا تَعاَلَ اُعْطِكَ، فَقَالَ لهَاَ رَسُوْلُ
اللهِ ص: مَا اَرَدْتِ اَنْ تُعْطِيْهِ، قَالَتْ: اَرَدْتُ اَنْ اُعْطِيَهُ
تَمْرًا، فَقَالَ لَهَا رَسُوْلُ اللهِ ص اَمَا اِنَّكِ لَوْ لَمْ تُعْطِيْهِ
شَيْئًا كُتِبَتْ عَلَيْكِ كَذْبَةٌ. ابو داود و البيهقى، فى الترغيب و الترهيب 3:
598
Dari
Abdullah bin 'Amir RA ia berkata, "Pada suatu hari ibu saya memanggil saya, pada
waktu itu Rasulullah SAW sedang duduk di rumah kami. Ibu saya berkata,
"Kesinilah ! kamu saya beri". Maka Rasulullah SAW bersabda, "Apakah betul engkau
akan memberinya ?". Ibu saya berkata, "Saya akan memberinya kurma". Lalu
Rasulullah SAW bersabda kepada ibu saya, "Ketahuilah, sesungguhnya kamu jika
tidak memberi sesuatu kepadanya niscaya kamu dicatat dusta".
[HR. Abu Dawud dan Baihaqi, di dalam At-Targhiib wat Tarhiib juz 3, hal.
598]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ يَجْتَمِعُ اْلكُفْرُ وَ
اْلاِيْمَانُ فِى قَلْبِ امْرِئٍ، وَ لاَ يَجْتَمِعُ الصّدْقُ وَ اْلكَذِبُ
جَمِيْعًا وَ لاَ تَجْتَمِعُ اْلخِيَانَةُ وَ اْلاَمَانَةُ جَمِيْعًا. احمد، فى
الترغيب و الترهيب 3: 595
Dari
Abu Hurairah RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan berkumpul
kekafiran dengan keimanan di hati seseorang, begitu pula tidak akan berkumpul
bersama-sama kejujuran dengan kedustaan dan tidak akan berkumpul bersama-sama
khianat dengan amanat".
[HR. Ahmad, di dalam At-Targhiib wat Tarhiib juz 3, hal.
595]
عَنْ
اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يَسْتَقِيْمُ اِيْمَانُ
عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيْمَ قَلْبُهُ، وَ لاَ يَسْتَقِيْمُ قَلْبُهُ حَتَّى
يَسْتَقِيْمَ لِسَانُهُ، وَ لاَ يَدْخُلُ رَجُلٌ اْلجَنَّةَ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ
بَوَائِقَهُ. احمد 3: 198
Dari
Anas bin Malik, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan lurus iman
seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tidak akan lurus hatinya sehingga
lurus pula lisannya. Dan tidak akan masuk surga orang yang (membuat) tetangganya
itu tidak aman dari kejahatannya". [HR.
Ahmad juz 3, hal. 198].
Bersambung……………
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak