Ahad,
22 Desember 1996/11 Sya'ban 1417
Brosur No. : 863/903/AK
Al-Akhlaqul
Karimah (ke-2)
Riya'
( Pamer ) Dalam Beramal
يـاَيــُّهَا
الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تُـبْطِلُوْا صَدَقَاتِكُمْ بِاْلمَنِّ وَاْلاَذى
كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَا لَه رِئَآءَ النَّاسِ وَلاَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ
اْلاخِرِ، فَمَثَلُه كَـمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَـيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَه وَابِلٌ
فَتَرَكَه صَلْدًا، لاَ يَـقْدِرُوْنَ عَلى شَيْئٍ مِمَّا كَسَبُوْا، وَ اللهُ لاَ
يَـهْدِى اْلـقَوْمَ اْلكـفِرِيـْنَ. البقرة:264
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (pera-saan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan dia tidak beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di
atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia
bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka
usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir.
[Al-Baqarah : 264]
... وَ اَعْتَدْنـَا لِلْكَافِرِيـْنَ عَذَابًـا مُّهِيْنًا. وَ
الَّذِيـْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ رِئَآءَ النَّاسِ وَ لاَ يُؤْمـِنُوْنَ
بِاللهِ وَ لاَ بِاْلـيَوْمِ اْلاخِرِ، وَ مَنْ يَّكُنِ الشَّيْطَانُ لَه
قَرِيـْنًا فَسَآءَ قَرِيـْنًا. النسآء:37-38
....
Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan. Dan
(juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya' kepada
manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari
kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan
itu adalah teman yang seburuk-buruknya.
[An-Nisaa' : 37-38]
اِنَّ
اْلمُنَافِـقِـيْنَ يُخدِعُوْنَ اللهَ وَ هُوَ خَادِعُهُمْ، وَ اِذَا قَامُوْآ
اِلىَ الصَّلوة قَامُوْا كُسَالى يُرَآءُوْنَ النَّاسَ وَ لاَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ
اِلاَّ قَـلِـيْلاً. النسآء:142
Sesungguhnya
orang-orang Munafiq itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan
apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka
bermaksud riya' (dengan shalat) dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut
Allah kecuali sedikit sekali.
[An-Nisaa' : 142]
اَرَءَيـْتَ
الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيـْنِ، فَذلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ اْلـيَـتِـيْمَ، وَ لاَ
يَحُضُّ عَلى طَعَامِ اْلمِسْكِـيْنِ، فَوَيـْلٌ لِّلْمُصَلِّـيْنَ، اَلــَّذِيـْنَ
هُمْ عَنْ صَلاَتِـهِمْ سَاهُوْنَ، اَلــَّذِيـْنَ هُمْ يُرَآءُوْنَ، وَ
يَمْنَـعُوْنَ اْلمَاعُوْنَ. الماعون:1-7
Tahukah
kamu (orang) yang mendustakan agama ? Itulah orang yang menghardik anak yatim.
Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi
orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
orang-orang yang berbuat riya'. Dan enggan (menolong dengan) barang
berguna.
[Al-Maa'uun : 1-7]
عَنْ
اَبىِ هُرَيـْرَةَ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنَّ اَوَّلَ
النَّاسِ يُـقْضَى يَوْمَ اْلـقِيَامَةِ عَلَـيْهِ رَجُلٌ اُسْتُشْهِدَ فَأُتِيَ
بِهِ فَعَرَّفَهُ نِـعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيْهَا ؟ قَالَ:
قَاتَـلْـتُ فِيـْـكَ حَتَّى اسْتُشْهِدْتُ، قَالَ: كَذَبـْتَ. وَلكِـنَّكَ
قَاتـَلــْتَ ِلاَنْ يُـقَالَ جَرِئٌ فَـقَدْ قِيـْلَ، ثُمَّ اُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ
عَلىَ وَجْهِهِ حَتَّى اُلـــْقِيَ فِى النَّارِ. وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ اْلعِلْمَ
وَعَلَّمَهُ وَ قَرَأَ اْلـقُرْآنَ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِـعَمَهُ
فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْـتَ فِيْهَا ؟ قَالَ: تـَعَلَّمْتُ اْلعِلْمَ
وَعَلَّمْتُهُ وَ قَرَأْتُ فـِيْكَ اْلـقُرْآنَ، قَالَ: كَذَبـْتَ، وَلكِـنَّكَ
تَـعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لـِـيُقَالَ عَالِمٌ وَ قَرَأْتَ اْلـقُرْآنَ لــِـيُقَالَ
هُوَ قَارِئٌ فَـقَدْ قِيـْلَ. ثُمَّ اُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلىَ وَجْهِهِ حَتَّى
أُلــْقِيَ فىِ النَّارِ. وَ رَجُلٌ وَسَّعَ اللهُ عَلَـيْهِ وَ اَعْطَاهُ مِنْ
اَصْنَافِ اْلمَالِ كُـلِّهِ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِـعَمَهُ فَعَرَفَهَا،
قَالَ: فَمَا عَمِلْـتَ فِيْهَا ؟ قَالَ: مَا تَرَكْتُ مِنْ سَبِيْلٍ تُحِبُّ اَنْ
يُـنْـفَقَ فِيْهَا اِلاَّ اَنـــْفَـقْتُ فِيْهَا لَكَ. قَالَ: كَذَبـْتَ،
وَلكِـنَّكَ فَعَلْـتَ لـِيُقَالَ: هُوَ جَوَادٌ فَـقَدْ قِيْلَ، ثُمَّ اُمِرَ بِهِ
فَسُحِبَ عَلىَ وَجْهِهِ ثُمَّ اُلـــْـقِيَ فِى النَّارِ. مسلم
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya yang pertama-tama akan diberi kepu-tusan pada hari qiyamat ialah
seorang yang mati syahid, lalu ia dibawa dan dihadapkan kepada nikmatnya, maka
ia mengakuinya. Allah berfir-man : "Apakah yang kau lakukan padanya ?" Ia
menjawab : "Saya telah berjuang untuk-Mu hingga mati syahid". Allah berfirman :
"Kamu berdusta, tetapi kamu berjuang supaya disebut sebagai pahlawan dan
pemberani. Dan telah dikatakan orang yang demikian itu". Kemudian diperintahkan
(kepada malaikat), lalu dia diseret pada mukanya dan dilemparkan ke
neraka.
(Kedua)
seorang yang belajar ilmu, mengajarkannya dan membaca Al-Qur'an, lalu dihadapkan
kepada nikmatnya, maka dia mengakuinya. Allah berfirman : "Apakah yang kau
lakukan padanya ?" Ia menjawab : "Saya mempelajari ilmu dan mengajarkannya serta
membaca Al-Qur'an hanya untuk-Mu". Allah berfirman : "Kamu berdusta, tetapi kamu
mem-pelajari ilmu supaya disebut sebagai seorang yang alim, dan kamu membaca
Al-Qur'an supaya disebut sebagai seorang yang pandai membaca Al-Qur'an, dan
telah dikatakan orang yang demikian itu". Kemudian diperintahkan (kepada
Malaikat), lalu dia diseret pada mukanya dan dilemparkan ke
neraka.
(Ketiga)
seorang hartawan yang diberi keluasan kekayaan yang bermacam-macam oleh Allah,
lalu dihadapkan kepada nikmatnya, maka dia mengakuinya. Allah berfirman :
"Apakah yang kamu lakukan pada-nya ?" Ia menjawab : "Tidak satu jalanpun yang
Engkau sukai agar jalan itu diberi harta, melainkan sudah saya beri dengan harta
itu semata-mata untuk-Mu". Allah berfirman : "Kamu dusta, tetapi kamu berbuat
yang demikian itu, agar dikatakan sebagai orang yang derma-wan, dan telah
dikatakan orang yang demikian itu". Kemudian diperintahkan (kepada Malaikat),
lalu dia diseret pada mukanya dan dilemparkan ke neraka".
[HR. Muslim]
عَنِ
ابـْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ سَمَّعَ، سَمَّعَ اللهُ بِهِ،
وَ مَنْ رَاءَى، رَاءَى اللهُ بِهِ. مسلم
Dari
Ibnu 'Abbas ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : "Barangsiapa
memperdengarkan amal kepada orang lain, maka Allah akan memalukannya (dihari
kiamat). Dan barangsiapa berbuat riya', maka Allah akan membalas riya'nya
itu"
[HR. Muslim]
عَنْ
مَحْمُوْدِ بـْنِ لُـبَيْدٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَخْوَفُ مَا اَخَافُ
عَلَـيْكُمْ اَلشِّرْكُ اْلاَصْغَرُ. قَالُوْا: وَمَا الشِّرْكُ اْلاَصْغَرُ يـَا
رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ: اَلرِّيـَاءُ يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَـوْمَ
اْلـقِيَامَةِ اِذَا جُزِيَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ اِذْهَبُوْا اِلىَ
الَّذِيـْنَ كُـنْتُمْ تُرَاءُوْنَ فىِ الدُّنــْيَا فَانْظُرُوْا هَلْ تَجِدُوْنَ
عِنْدَهُمْ جَزَاءً؟ احمد
Dari
Mahmud bin Lubaid, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda :
"Sesuatu yang paling aku khawatirkan atas kamu sekalian itu adalah syirik
kecil". Kemudian para shahabat bertanya : "Apa syirik kecil itu ya Rasulullah ?"
Rasulullah SAW menjawab : "(Syirik kecil itu ialah) riya'. Besok pada hari
qiyamat ketika para manusia diberi balasan dengan amal-amal mereka, Allah 'azza
wa jalla akan berfirman kepada mereka : "Pergilah kamu sekalian kepada
orang-orang yang dahulu kamu berbuat riya' padanya ketika di dunia. Maka
lihatlah olehmu sekalian apakah
kamu mendapati pahala
pada mereka ?".
[HR. Ahmad, juz V : 428]
عَنْ
اَبِى هُرَيـْرَةَ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَـقُوْلُ: قَالَ اللهُ
تَعَالىَ: اَنــَا اَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ، مَنْ عَمِلَ عَمَلاً
اَشْرَكَ فِيْهِ مَعِيْ غَيْرِيْ تَرَكْـتُهُ وَ شِرْكَهُ. مسلم
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda :
Allah Ta'ala berfirman : "Aku adalah yang terkaya dari semua sekutu. Barangsiapa
beramal suatu amal yang mana didalamnya ia menyekutukan Aku dengan yang lain,
maka Aku tinggalkan ia pada sekutunya itu".
[HR. Muslim]
عَنِ
الضَّحَّاكِ بـْنِ قَيْسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَ
تَـعَالىَ يَقُوْلُ: اَنـَا خَيْرُ شَرِيْكٍ. فَمَنْ اَشْرَكَ مَعِيْ شَرِيْكًا
فَهُوَ لــِشَرِيْكِيْ. يـَااَيـُّهَا النَّاسُ اَخْلِصُوْا اَعْمَالَكُمْ. فَاِنَّ
اللهَ تَبَارَكَ وَ تَـعَالىَ لاَ يَـقْبَلُ مِنَ اْلاَعْمَالِ اِلاَّ مَا خَلَصَ
لَهُ وَلاَ تَـقُوْلُوْا هذِهِ ِللهِ وَ لـِلرَّحِمِ فَاِنَّهَا لِلرَّحِمِ وَ
لَـيْسَ ِللهِ مِنْهَا شَيْئٌ وَ لاَ تَـقُوْلُوْا هذِهِِللهِ وَلــِوُجُوْهِكُمْ
فَاِنَّهَا لِوُجُوْهِكُمْ وَ لَـيْسَ ِللهِ مِنْهَا شَيْئٌ. البزار و
البيهقى
Dari
Adl-Dlohhak bin Qais, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah
yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi berfirman : "Aku adalah sebaik-baik sekutu.
Barangsiapa mengambil sekutu disamping Aku, maka amalnya itu untuk sekutu-Ku".
(Rasulullah SAW bersabda ) "Wahai para manusia berbuatlah ikhlas pada amal-amal
kalian, karena Allah Yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi tidak mau menerima
amal-amal, kecuali amal yang ikhlas untuk-Nya. Dan janganlah kalian mengatakan :
"Ini untuk Allah dan untuk sanak saudara". (Maka kalau begitu) amal itu untuk
sanak saudara dan bukan untuk Allah sedikitpun. Dan jangan mengatakan : "Ini
untuk Allah dan untuk kalian (para manusia)". (Kalau begitu), maka amal itu
untuk kalian (para manusia) dan bukan untuk Allah sedikitpun".
[HR. Al-Bazzar dan Baihaqi]
عَنْ
اَبِى اُمَامَةَ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ اِلىَ رَسُوْلِ اللهِ ص فَقَالَ: اَرَأَيـْتَ
رَجُلاً غَزَا يَلْـتَمِسُ اْلاَجْرَ وَ الذِّكْرَ، مَا لَهُ ؟ فَـقَالَ رَسُوْلُ
اللهِ ص: لاَ شَيْئٌ لَهُ. فَاَعَادَهَا ثَلاَثَ مِرَارٍ. وَ يَـقُوْلُ رَسُوْلُ
اللهِ ص: لاَ شَيْئٌ لَهُ. ثُمَّ قَالَ: اِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَـقْبَلُ
مِنَ اْلعَمَلِ اِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابـْتُـغِيَ لَهُ. ابو داود و
النسائى باسناد جيد
Dari
Abu Umamah, ia berkata : Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW lalu
bertanya : "Bagaimanakah pendapat engkau apa-bila ada seorang laki-laki
berperang untuk mencari pahala dan nama ? Lalu apa yang ia dapat ?" Maka
Rasulullah SAW bersabda : "Ia tidak mendapatkan apa-apa". Orang itu mengulangi
pertanyaannya sampai tiga kali, dan Rasulullah SAW menjawab : "Ia tidak
mendapatkan apa-apa". Kemudian beliau bersabda : "Sesungguhnya Allah 'Azza wa
jalla tidak mau menerima amal kecuali amal yang dilakukan dengan ikhlas karena
Allah dan mencari keridlaan-Nya".
[HR. Abu Dawud dan Nasai dengan sanad yang baik]
عَنْ
اَبِى هُرَيـْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا
مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ لاَ يَـتَعَلَّمُهُ اِلاَّ
لِيُصِيْبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ اْلجَنَّةِ يَـوْمَ
اْلـقِيَامَةِ، يَعْنِى رِيْحَهَا. ابو داود
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : "Barangsiapa yang
belajar ilmu yang seharusnya ditujukan untuk mencari ridla Allah 'Azza wa jalla,
tiba-tiba ia tidak mempelajarinya melainkan untuk mencari harta benda dunia,
maka dihari kiamat ia tidak akan mendapatkan bau surga (yakni
harumnya)".
[HR. Abu Dawud]
عَنْ
اَبِى ذَرٍّ رض قَالَ: قـِيْلَ لِرَسُوْلِ اللهِ ص: اَرَأَيـْتَ الرَّجُلَ يَعْمَلُ
اْلعَمَلَ مِنَ اْلخَيْرِ وَ يَحْمَدُهُ النَّاسُ عَلَـيْهِ ؟ قَالَ: تِلْكَ
عَاجِلُ بُشْرَى اْلمُؤْمـِنِ. مسلم
Dari
Abu Dzarr RA. ia berkata : Rasulullah SAW pernah ditanya : "Bagaimanakah kalau
seseorang beramal kebaikan (karena Allah) lalu dipuji orang ?" Jawab Rasulullah
SAW : "(Itu bukan riya'), tetapi itu sebagai pendahuluan berita gembira bagi
seorang Mukmin".
[HR.
Muslim]
[Bersambung]
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak