Ahad, 16 Maret 1997/7 Dzulqo'dah
1417 Brosur No. :
875/915/IA
Al-Akhlaqul
Karimah (ke-3)
Keutamaan
Ilmu
وَ
مَا كَانَ اْلمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَآفَّةً، فَلَوْلاَ نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ
طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَ لِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْآ اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ
يَحْذَرُوْنَ. التوبة:122
Tidak
sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga diri.
[QS. At-Taubah : 122]
اِنَّمَا
يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ اْلعُلَمؤُا. فاطر:28
Sesungguhnya
yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah para
ulama.
[QS. Fathir : 28]
قُلْ
هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَ الَّذِيْنَ لاَ يَعْلَمُوْنَ. اِنَّمَا
يَتَذَكَّرُ اُولُوا اْلاَلْبَابِ. الزمر:9
Katakanlah
(wahai Muhammad), "Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui ? Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang
dapat menerima pelajaran". [QS.
Az-Zumar : 9]
قُلْ
هَلْ يَسْتَوِى اْلاَعْمى وَ اْلبَصِيْرُ. اَمْ هَلْ تَسْتَوِى الظُّلُمَاتُ وَ
النُّوْرُ. الرعد:16
Katakanlah
(wahai Muhammad), "Adakah sama orang yang buta dan orang yang bisa melihat, atau
samakah gelap gulita dan terang benderang ?".
[QS. Ar-Ra'du : 16]
مَثَلُ
اْلفَرِيْقَيْنِ كَاْلاَعْمى وَاْلاَصَمِّ وَ اْلبَصِيْرِ وَ السَّمِيْعِ، هَلْ
يَسْتَوِينِ مَثَلاً. هود:24
Perbandingan
kedua golongan (orang-orang kafir dan orang-orang yang beriman) itu seperti
orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihatat dan dapat mendengar.
Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya ?.
[QS. Hud : 24]
اَفَمَنْ
يَّمْشِيْ مُكِبًّا عَلى وَجْهِه اَهْدى اَمَّنْ يَّمْشِيْ سَوِيًّا عَلى صِرَاطٍ
مُّسْتَقِيْمٍ. الملك:22
Maka
apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu yang lebih banyak
mendapat petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus
?.
[QS. Al-Mulk : 22]
وَمَا
يَسْتَوِى اْلاَعْمى وَ اْلبَصِيْرُ. وَلاَ الظُّلُمتُ وَ لاَ النُّوْرُ. وَلاَ
الظِّلُّ وَلاَ اْلحَرُوْرُ. وَمَا يَسْتَوِى اْلاَحْيَآءُ وَلاَ اْلاَمْوَاتُ.
الفاطر:19-22
Dan
tidaklah sama antara orang yang buta dengan orang yang bisa melihat, tidak sama
antara gelap gulita dengan cahaya, dan tidak sama pula antara yang teduh dengan
yang panas. Demikian pula tidak sama antara orang yang hidup dengan orang yang
mati.
[QS. Fathir : 19 - 22]
ياَيُّهَا
الَّذِيْنَ امَنُوْآ اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى اْلمَجلِسِ فَافْسَحُوْا
يَفْسَحِ اللهُ لَكُمْ، وَ اِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللهُ
الَّذِيْنَ امَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ اُوتُوا اْلعِلْمَ دَرَجتٍ.
المجدلة:11
Wahai
orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, “Berlapang-lapanglah dalam
majlis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu”. Dan
apabila dikatakan, "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
[QS. Al-Mujadalah : 11]
اَفَمَنْ
يَّعْلَمُ اَنَّمَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ اْلحَقُّ كَمَنْ هُوَ اَعْمى،
اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا اْلاَلْبَابِ. الرعد:19
Apakah
orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar
sama dengan orang yang buta ? Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakal
sajalah yang dapat mengambil pelajaran.
[QS. Ar-Ra'du : 19]
وَ
تِلْكَ اْلاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ، وَ مَا يَعْقِلُهَا اِلاَّ
اْلعَالِمُوْنَ. العنكبوت:43
Dan
perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada yang
memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.
[QS. Al-'Ankabut : 43 ]
Hadits-hadits
Nabi SAW :
عَنْ
اَبِى وَاقِدٍ اللَّيْثِيِّ قَالَ: بَيْنَا رَسُوْلُ الله ص جَالِسٌ فِى
اْلمَسْجِدِ اِذْ اَقْبَلَ ثَلاَثَةُ نَفَرٍ فَأَقْبَلَ اِثْنَانِ اِلىَ رَسُوْلِ
اللهِ ص، فَرَاَى اَحَدُهُمَا فُرْجَةً فِى اْلحَلْقَةِ فَجَلَسَ. وَ جَلَسَ
اْلآخَرُ خَلْفَهُمْ. وَ اَمَّا الثَّالِثُ فَذَهَبَ مُدْبِرًا. فَلَمَّا فَرَغَ
رَسُوْلُ اللهِ ص قَالَ: اَلاَ اُخْبِرُ كُمْ عَنِ النَّفَرِ الثَّلاَثَةِ؟ اَمَّا
اَحَدُهُمْ فَآوَى اِلىَ اللهِ فَآوَاهُ اللهُ. وَ اَمَّا اْلآخَرُ فَاسْتَحْيَا
فَاسْتَحْيَا اللهُ تَعَالىَ مِنْهُ. وَ اَمَّا اْلآخَرُ فَاَعْرَضَ فَاَعْرَضَ
اللهُ تَعَالىَ عَنْهُ. اخرجه البخارى و مسلم
و الترمذى
Dari
Abu Waqid Al-Laitsi RA, ia berkata : Pada suatu waktu Rasulullah SAW sedang
duduk di masjid, kemudian datang tiga orang. Yang dua orang langsung menghadap
Rasulullah SAW, dan satu diantaranya melihat tempat yang masih longgar di dalam
majlis, kemudian ia duduk. Dan yang satunya lagi duduk di belakang mereka.
Sedangkan orang yang ketiga langsung pergi dan berpaling. Sesudah itu kemudian
Rasulullah SAW bersabda, "Maukah aku beritahukan kepadamu perihal tiga orang itu
? Yang satu orang mencari keridlaan Allah, maka Allah-pun ridla kepadanya. Yang
satunya lagi malu kepada Allah, maka Allah-pun malu kepadanya. Sedangkan yang
satunya lagi berpaling, maka Allah-pun berpaling pula darinya”.
[HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi]
عَنْ
مُعَاوِيَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا
يُفَقِّهْهُ فِى الدِّيْنِ. البخارى و مسلم
Dari
Mu'awiyah RA ia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda, "Barangsiapa yang
Allahmenghendaki kebaikan kepadanya, maka Allah akan memberinya kefahaman dalam
agamanya".
[HR. Bukhari dan Muslim]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ
انْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ، صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، اَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، اَوْ
وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ. مسلم
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda, "Apabila seseorang
telah meninggal dunia, maka semua amalnya terputus kecuali tiga perkara :
Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang senantiasa
mendoakan kepada kedua orang tuanya".
[HR. Muslim]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمـِنٍ
كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ
اْلقِيَامَةِ، وَ مَنْ يَسَّرَ عَلَى
مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ. وَمَنْ سَتَرَ
مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ. وَ اللهُ فِى عَوْنِ
اْلعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ اَخِيْهِ. وَ مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا
يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا اِلىَ اْلجَنَّةِ.
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ
وَ يَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ اِلاَّ نَزَلَتْ
عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ، وَ غَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَ حَفَّتْهُمُ
اْلمَلاَئِكَةُ وَ ذَكَرَهُمُ اللهُ
فِيْمَنْ عِنْدَهُ. وَ مَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ.
مسلم
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda, “Barangsiapa
menolong orang Mukmin satu kesusahan dari kesusahan-kesusahannya di dunia, maka
Allah akan menghilangkan baginya satu kesusahan dari kesusahan-kesusahannya pada
hari qiyamat. Barang-siapa yang memberi kemudahan kepada orang yang dalam
kesulitan, maka Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akherat.
Barangsiapa yang menutupi cela orang Muslim, maka Allah akan menutupi celanya di
dunia dan akherat. Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selagi hamba itu
senang menolong saudaranya. Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka
Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Dan tidaklah suatu kaum berkumpul
di dalam suatu masjid dari masjid-masjid Allah, mereka membaca dan bertadarus
Al-Qur'an, kecuali turunlah ketenangan jiwa dan rahmat kepada mereka, dan para
malaikat menaungi mereka. Dan Allah akan menyebut-nyebut mereka dihadapan para
malaikat yang berada di sisi-Nya. Dan barangsiapa yang malas beramal, maka tidak
akan mencapai pada martabat orang yang beramal”.
[HR. Muslim juz 4, hal. 2074]
عَنْ
كَثِيْرِ بْنِ قَيْسٍ قَالَ: كُنْتُ جَالِسًا مَعَ اَبِى الدَّرْدَاءِ فِى مَسْجِدِ
دِمَشْقَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا اَبَا الدَّرْدَاءِ اِنِّيْ جِئْتُكَ مِنْ
مَدِيْنَةِ الرَّسُوْلِ ص لِحَدِيْثٍ بَلَغَنِيْ اَنَّكَ تُحَدِّثُهُ عَنْ رَسُوْلِ
اللهِ ص مَاجِئْتُ لِحَاجَةٍ، قَالَ فَاِنِّيْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ:
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَطْلُبُ فِيْهِ عِلْمًا سَلَكَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا مِنْ
طُرُقِ اْلجَنَّةِ. وَ اِنَّ
اْلمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ اَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ اْلعِلْمِ ، وَ اِنَّ
الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِى السَّموَاتِ وَ اْلاَرْضِ وَ اْلحِيْتَانُ
فِى جَوْفِ اْلمَاءِ، وَ اِنَّ فَضْلَ اْلعَالِمِ عَلَى اْلعَابِدِ كَفَضْلِ
اْلقَمَرِ لَيْلَةَ اْلبَدْرِ عَلَى سَائِرِ اْلكَوَاكِبِ، وَ اِنَّ اْلعُلَمَاءَ
وَرَثَةُ اْلاَنْبِيَاءِ. وَ اِنَّ اْلاَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَارًا وَ
لاَ دِرْهَمًا، وَرَّثُوا اْلعِلْمَ.
فَمَنْ اَخَذَهُ اَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ. ابو داود و الترمذى
Dari
Katsir bin Qais, ia berkata, Dulu saya sedang duduk bersama Abu Darda' di dalam
masjid Damsyiq, lalu datang seorang laki-laki kepadanya dan berkata, "Hai Abu
Darda', sesungguhnya aku datang kepadamu dari kota Rasul SAW karena sebuah
hadits yang sampai kepadaku bahwasanya engkau menceritakannya dari Rasulullah
SAW, dan bukanlah aku datang untuk keperluan yang lain". (Abu Darda') berkata :
Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barang-siapa yang menempuh jalan
untuk mencari ilmu, maka Allah akan
menjadikan untuknya suatu jalan dari jalan-jalan ke surga. Sesung-guhnya para
malaikat menaungi dengan sayapnya karena ridla kepada orang yang menuntut ilmu.
Sesungguhnya orang alim itu dimohonkan ampun baginya oleh penghuni langit dan
bumi serta ikan-ikan di dalam air. Dan sesungguhnya keutamaan orang alim atas
orang yang beribadah (tetapi tidak alim) adalah seperti bulan purnama atas
seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para Nabi,
dan sesungguhnya para Nabi itu tidak mewariskan dinar dan dirham, namun
mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengam-bilnya, berarti ia telah mengambil
bagian yang banyak sekali".
[HR. Abu Dawud juz 3, hal. 317].
عَنْ
اَنَسٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ اْلعِلْمِ فَهُوَ
فيِ سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ. الترمذى
Dari
Anas RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang keluar untuk
menuntut ilmu, maka ia termasuk berjuang di jalan Allah, hingga ia
kembali".
[HR. Tirmidzi]
طَلَبُ
اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ، وَ اِنَّ طَالِبَ اْلعِلْمِ
يَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ شَيْئٍ حَتَّى اْلحِيْتَانُ فِى اْلبَحْرِ. ابن عبد البر
عن انس
Menuntut
ilmu adalah wajib atas tiap-tiap orang Islam, dan sesungguhnya orang yang
menuntut ilmu itu dimintakan ampun oleh segala sesuatu, hingga ikan-ikan yang di
laut.
[HR. Ibnu Abdil Barr dari Anas]
اُطْلُبُوا
اْلعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ. فَاِنَّ طَلَبَ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ
مُسْلِمٍ. ابن عبد البر
Tuntutlah
ilmu walaupun sampai ke negeri Cina, dan sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib
atas setiap orang Islam.
[HR. Ibnu Abdil Barr]
[Bersambung]
Ber Ilmu sebelum Ber Ibadah
BalasHapus