POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE

Tarikh Nabi Muhammad SAW (ke-27)

Posted by

Ahad, 30 Maret 1997/21 Dzulqo'dah 1417                   Brosur No. : 877/917/SI
Tarikh Nabi Muhammad SAW (ke-27)

5. Pada suatu hari ketua-ketua Quraisy,  yaitu Nadlar bin Harits, Abdullah bin Umayyah dan Naufal bin Khuwailid, 

 mereka berkata kepada Nabi SAW : "Hai Muhammad ! Kami tidak akan percaya kepadamu, kecuali jika kamu bisa mendatangkan kepada kami sebuah kitab yang tertulis di atas lembaran kertas dari sisi Tuhan, dan disertai oleh empat Malaikat yang menyaksikannya bahwa kitab itu betul-betul datang dari sisi Tuhan. Jika kamu bisa mendatangkan yang demikian, maka kami akan percaya kepadamu bahwa kamu betul-betul utusan Tuhan".
Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
وَ لَوْ نَزَّلْـنَا عَلَـيْكَ كِـتـبًا فيِ قِرْطَاسٍ فَـلَمَسُوْهُ بِاَيـْدِيـْهِمْ لَـقَالَ الَّذِيـْنَ كَـفَرُوْآ اِنْ هذَآ اِلاَّ سِحْرٌ مُّبِـيْنٌ.الانعام:7
Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang yang kafir itu berkata : "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". [Al-An'am : 7]
6. Dan  pernah pada suatu hari pemuka-pemuka kaum Musyrikin Quraisy datang kepada Nabi SAW, lalu mereka berkata : "Hai Muhammad, selamanya kami tidak akan percaya kepadamu bahwa kamu utusan Tuhan, kecuali jika kamu bisa mendatangkan Tuhanmu dan Malaikat ke hadapan kami. Jika sudah terjadi demikian, baru kami percaya bahwa kamu betul-betul utusan Tuhan".
Kemudian pada waktu itu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
وَ قَالَ الَّذِيـْنَ لاَ يَرْجُوْنَ لِـقَآءَنـَا لَوْ لاَ اُنــْزِلَ عَلَـيْنَا اْلمَلـئِكَـةُ اَوْ نَرى رَبـَّنَا لَـقَدِ اسْتَكْـبَرُوْا فِيْ اَنــْفُسِهِمْ وَ عَتَوْ عُتُوًّا كَـبِـيْرًا. يَوْمَ يَرَوْنَ اْلمَلـئِكَـةَ لاَ بُشْرى يَـوْمَئِذٍ لّـِلْمُجْرِمـِيْنَ وَ يَـقُوْلُوْنَ حِجْرًا مَّحْجُوْرًا. الـفرقان:21-22
Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan (nya) dengan Kami : "Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita ?". Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan) kedhaliman. Pada hari mereka melihat malaikat di hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka berkata : "Hijraan mahjuuraa"(Semoga Allah menghindarkan bahaya ini dariku). [Al-Furqaan : 21 - 22]
7. Pada suatu hari setelah matahari terbenam, berkumpullah pemuka-pemuka dan ketua-ketua kaum Musyrikin Quraisy di samping Ka'bah, 

mereka berunding untuk mengejek dan memperolok-olok Nabi SAW. Kemudian mereka meminta kepada Nabi SAW supaya datang ke tempat mereka berkumpul. Setelah Nabi SAW datang kepada mereka, lalu salah seorang diantara mereka berkata kepada Nabi SAW : "Hai Muhammad, kami tidak akan percaya kepadamu selama-lamanya, kecuali jika kamu bisa memancarkan mata air dari bumi lalu airnya dapat mengalir di dalam kota ini".
"Kedua, kami tidak akan percaya kepadamu selama-lamanya, kecuali jika kamu mempunyai kebun-kebun kurma, anggur dan buah-buahan lainnya, serta kamu dapat mengalirkan sungai-sungai yang disertai dengan beberapa pancaran".
"Ketiga, kami tidak akan percaya kepadamu, jikalau kamu belum bisa menggugurkan sekeping langit kepada kami, seperti yang pernah kamu katakan kepada kami tempo hari".
"Keempat, kami tidak akan percaya kepadamu, kecuali jika kamu bisa mendatangkan Tuhan-mu dan Malaikat-malaikat kepada kami, lalu dapat berhadapan muka dengan kami".
"Kelima, kami tidak akan percaya kepadamu, bahwa kamu utusan Tuhan, kecuali jika kamu mempunyai rumah yang besar-besar atau gedung-gedung dari emas dan perak".
"Keenam, kami tidak akan percaya kepadamu, kecuali jika kamu bisa naik ke langit, dan sungguhpun kamu dapat naik ke langit, tetapi jika kamu turun kembali dari langit nanti tidak membawa catatan yang dapat kami baca, yang menyatakan bahwasanya kamu betul-betul utusan Tuhan, maka kamipun tidak akan percaya kepadamu".
Demikianlah singkatnya tuntutan-tuntutan mereka kepada Nabi SAW, namun dengan tenang Nabi SAW dikala itu menjawab :
Aku bukanlah orang yang bisa mengerjakan yang demikian itu, dan aku bukanlah orang yang meminta kepada Tuhannya (untuk mengabulkan permintaanmu itu), dan juga bukanlah aku diutus kepadamu dengan yang demikian itu. Tetapi Allah mengutusku supaya aku memberikan kabar gembira dan peringatan kepadamu. Dan apa-apa yang aku diutus dengannya kepadamu, semua itu telah kusampaikan kepadamu. Maka jika kamu suka menerima apa yang telah aku datangkan kepadamu, itulah bagianmu di dunia dan akhirat; tetapi jika kamu menolaknya, akupun akan bershabar serta menyerahkan urusan itu kepada Allah, sehingga Allah memberi keputusan antara aku dan kamu semua.
Terhadap jawaban Nabi SAW yang demikian itu, mereka tidak merasa puas, lalu berkata lagi : "Cobalah gugurkan langit itu berkeping-keping kepada kami sebagaimana yang kamu katakan bahwa Tuhan-mu itu dapat berbuat demikian jika Dia mau. Dan kami tidak akan percaya kepadamu, kecuali jika kamu bisa berbuat yang kami kemukakan itu".
Nabi SAW menjawab :
وَ ذلِكَ عَلَى اللهِ اِنْ شَاءَ فَعَلَ اَوْ لَمْ يَـفْعَلْ.
Yang demikian itu adalah urusan Allah, jika Dia menghendaki, Dia melakukannya atau tidak melakukannya.
Selanjutnya mereka mengemukakan usul-usul lagi kepada Nabi SAW, mereka berkata : "Hai Muhammad, apakah Tuhanmu tidak tahu, bahwa kami duduk bersamamu, berbicara dengan kamu dan menanyakan kepadamu tentang apa-apa yang kami tanyakan ini, serta mengemuka-kan beberapa permintaan kepadamu seperti yang telah kami kemukakan, sehingga Dia datang kepadamu sambil memberitahukan terlebih dahulu, dan Dia memberitahukan kepadamu tentang apa-apa yang akan diperbuat-Nya atas diri kami apabila kami tidak mau menerima apa-apa yang telah kamu sampaikan kepada kami ?"
Kemudian mereka berkata : "Telah sampai berita kepada kami, bahwa orang yang memberi pelajaran kepadamu tentang apa-apa yang kamu katakan kepada kami, adalah seorang laki-laki di negeri Yamamah yang bernama Rahman. Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan percaya selamanya kepada orang yang bernama Rahman itu. Dan kami perlu menyatakan kepadamu Muhammad, bahwa kami tidak akan membiarkan kamu menyampaikan apa-apa yang telah kamu sampaikan kepada kami, sehingga terjadi satu di antara dua : Kami membinasakan kamu atau kamu membinasakan kami".
Sebagian diantara mereka berkata : "Kami menyembah malaikat, yaitu puteri-puteri Allah".
Dan sebagian yang lain berkata : "Kami tidak akan percaya kepadamu, sehingga kamu mendatangkan Allah dan serombongan malaikat kepada kami dengan berhadapan muka".
Setelah mereka berkata demikian kepada Nabi SAW, lalu bangunlah Nabi SAW akan meninggalkan mereka. Waktu itu juga bangunlah salah seorang diantara mereka yang bernama Abdullah bin Abi Umayyah, anak dari bibi Nabi SAW yang bernama 'Atikah binti Abdul Muththalib, sambil berkata kepada Nabi : "Muhammad, kaummu telah mengemukakan beberapa usul dan permintaan, tetapi kamu tidak suka menerima usul-usul mereka itu. Kemudian mereka meminta kepadamu tentang beberapa urusan, agar mereka dapat meyakini benar-benar tentang kedudukanmu di sisi Allah sebagaimana yang kamu katakan, karena mereka akan membenarkan dan mengikutimu, tetapi kamu tidak meluluskan dan mewujudkan permintaan mereka itu. Kemudian mereka meminta kepadamu supaya kamu membuktikan sesuatu yang menjadi tanda bukti kelebihanmu atas mereka dan kedudukanmu disisi Allah, tetapi kamu juga tidak melakukannya. Kemudian mereka meminta kepadamu supaya kamu segerakan datangnya adzab dari Allah, sebagaimana yang selalu diancamkan kepada mereka, tetapi kamu tidak juga melakukannya. Demi Allah, aku tidak akan percaya kepadamu selamanya, sehingga kamu dapat mengadakan tangga ke langit, lalu kamu naik ke langit di muka pandanganku dan aku dapat melihatnya. Kemudian kamu datang lagi kepadaku dengan membawa empat orang Malaikat yang akan menyaksikanmu, bahwa kamu itu benar-benar sebagaimana yang kamu katakan. Demi Allah, jika sekiranya kamu telah melakukan yang demikian itu, saya akan membenarkan kamu".
Demikianlah kata Abdullah bin Abi Umayyah kepada Nabi SAW. Kemudian ia meninggalkan Nabi SAW, lalu Nabi SAW-pun pergi meninggalkan mereka, terus pulang dengan perasaan duka-cita dan menyesalkan segala sesuatu yang telah dilakukan oleh para ketua Quraisy terhadap seruannya.
Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
وَ قَالُوْا لَـنْ نُّـؤْمـِنَ لَكَ حَتى تَـفْجُرَ لَنَا مِنَ اْلاَرْضِ يَـنْبُوْعًا، اَوْ تَكُوْنَ لَكَ جَنَّةٌ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّ عِنَبٍ فَـتُـفَجِّرَ اْلاَنـــْهرَ خِللَهَا تَـفْجـِيْرًا، اَوْ تُسْقِطَ السَّمَآءَ كَمَا زَعَمْتَ عَلَـيْنَا كِسَفًا اَوْ تَـأْتِيَ بِاللهِ وَ اْلمَلـئِكَةِ قَبِيْلاً. اَوْ يَكُوْنَ لَكَ بَيْتٌ مِّنْ زُخْرُفٍ اَوْ تَرْقى فِى السَّمَآءِ وَ لَـنْ نُّـؤْمـِنَ لِرُقِـيِّكَ حَتى تُنَزِّلَ عَلَـيْنَا كِــتـبًا نَّـقْرَؤُه، قُلْ سُبْحَانَ رَبـِّيْ هَلْ كُـنْتُ اِلاَّ بَشَرًا رَّسُوْلاً. وَ مَا مَنَعَ النَّاسَ اَنْ يُّـؤْمـِنُوْآ اِذْ جَآءَهُمُ اْلهُدى اِلآَّ اَنْ قَالُوْآ اَبَـعَثَ اللهُ بَشَرًا رَّسُوْلاً. قُلْ لَّـوْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ مَلـئِكَةٌ يَمْشُوْنَ مُطْمَئِـنِّـيْنَ لَـنَزَّلْنَا عَلَـيْهِمْ مِّنَ السَّمَآءِ مَلَكًا رَّسُوْلاً. قُلْ كَـفى بِاللهِ شَهِيْدًا بَـيْنـِيْ وَ بَـيْنَكُمْ، اِنَّه كَانَ بِـعِبَادِه خَبِـيْرًا بَـصِيْرًا. الاسراء:90-96
Dan mereka berkata : "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami, atau kamu mempunyai sebuah kebun korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya, atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami. Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca" Katakanlah "Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjad rasul ?" Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka : "Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul ?". Katakanlah : "Kalau seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai penghuni di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit kepada mereka seorang malaikat menjadi rasul". Katakanlah : "Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya". [Al-Isra' : 90  -  96]
8. Dan pernah pula ketua-ketua dan pemuka-pemuka Quraisy mengatakan kepada beliau : "Hai Muhammad, jika kamu betul-betul pesuruh Allah, mengapa kamu masih suka pergi ke pasar-pasar, masih suka makan-  minum, masih suka beranak-isteri, dan mengapa kamu tidak dikawal Malaikat untuk menolongmu supaya menakut-nakuti kami ? Kalau begitu, sama saja antara kami dan kamu tidak berbeda sedikitpun".
Kemudian mereka berkata lagi kepada Nabi SAW : "Muhammad, bagaimana kau suruh kami percaya bahwa kamu pesuruh Allah, sedang keadaanmu sedemikian rupa, tidak ada bedanya dengan kami ? Jika kamu itu betul-betul utusan Allah, mengapa keadaanmu begitu melarat, papa dan sengsara; mengapa kamu tidak diberi gedung yang besar dari emas dan perak, dan kebuh-kebun yang banyak yang hasilnya mencukupi kehidupanmu sehari-hari ? Oleh sebab itu, cobalah kamu tunjukkan kepada kami tentang kelebihan dan kedudukanmu di sisi Tuhanmu jika memang benar-benar kamu itu Rasul, sebagaimana yang kamu katakan itu !".
Terhadap omongan mereka yang demikian itu, Nabi SAW hanya menjawab sebagaimana jawaban beliau yang sudah-sudah. Oleh sebab itu kemudian Allah SWT menurunkan wahyu kepada beliau :
وَ قَالُوْا مَالِ هذَا الرَّسُوْلِ يَـأْكُلُ الطَّعَامَ وَ يَمْشِيْ فيِ اْلاَسْوَاقِ، لَوْ لاَ اُنـــْزِلَ اِلَـيْهِ مَلَكٌ فَـيَكُوْنَ مَعَه نَذِيـْرًا. اَوْ يُلْـقى اِلَـيْهِ كَــنْزٌ اَوْ تَكُوْنُ لَه جَنَّةٌ يَّـأْكُلُ مِنْهَا وَ قَالَ الظّلِمُوْنَ اِنْ تَـتَّبِعُوْنَ اِلاَّ رَجُلاً مَّسْحُوْرًا. الفرقان:7-8
Dan mereka berkata : "Mengapa Rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar ? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia ? Atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaha-raan, atau (mengapa tidak) ada kebun baginya, yang dia dapat makan dari (hasil)nya ?" Dan orang-orang yang dhalim itu berkata : "Kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir". [Al-Furqaan : 7 - 8]
Kemudian Allah juga menurunkan firman-Nya :
وَ مَآ اَرْسَلْـنَا قَبْلَكَ مِنَ اْلمُرْسَلِـيْنَ اِلآَّ اِنَّـهُمْ لَيَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَ يَمْشُوْنَ فِى اْلاَسْوَاقِ، وَ جَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِـتْنَةً، اَتَصْبِرُوْنَ وَكَانَ رَبـُّكَ بَصِيْرًا. الفرقان:20
Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum kamu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bershabar ? Dan adalah Tuhanmu Maha Melihat. [Al-Furqaan : 20]
Dan juga firman-Nya :
وَ لَـقَدْ اَرْسَلْـنَا رُسُلاً مِّنْ قَبْـلِكَ وَ جَعَلْنَا لَـهُمْ اَزْوَاجًا وَّ ذُرِّيــَّةً، وَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَـأْتِيَ بِايـَةٍ اِلاَّ بِــإِذْنِ اللهِ، لِكُلِّ اَجَلٍ كِــتَـابٌ.الرعد:38
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mu'jizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada  Kitab (yang tertentu). [Ar-Ra'd : 38]

[Bersambung]


Demo Blog NJW V2 Updated at: Februari 27, 2019

0 komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah yang bijak