POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE

Tarikh Nabi Muhammad SAW (ke-28) kaum musyrikin Quraisy

Posted by

Ahad, 27 April 1997/19 Dzulhijjah 1417                     Brosur No. : 881/921/SI
Tarikh Nabi Muhammad SAW (ke-28)

9. Pada suatu hari diantara kaum musyrikin Quraisy ada yang menemui Nabi SAW dan berkata : "Hai Muhammad, tidak mungkin Tuhan mengutus kamu Muhammad, sebab kamu hanya manusia biasa". Pada waktu itu Nabi SAW hanya diam saja. Lalu Allah SWT menurunkan wahyu kepada beliau :
الـر، تِلْـكَ ايـتُ اْلكِـتبِ اْلحَـكِـيْمِ. اَ كَانَ  لِلنَّـاسِ عَجَبًا اَنْ اَوْحَيْنَا اِلى رَجُلٍ مِّنْـهُمْ اَنْ اَنــْذِرِ النَّـاسَ وَ بَـشِّرِ الَّذِيـْنَ امَنُـوْا اَنَّ لَـهُمْ قَدَمَ صِدْقٍ عِنْدَ رَبـِّـهِمْ، قَالَ اْلكـفِرُوْنَ اِنَّ هذَا لَسحِرٌ مُّـبِـيْنٌ. يونس:1-2
Alif Laam Raa. Inilah ayat-ayat Al-Qur'an yang mengandung hikmah. Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka : "Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka". Orang-orang kafir berkata : "Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata". [QS. Yunus : 1-2].
Dan juga Allah menurunkan :
وَمَآ اَرْسَلْنـَا مِنْ قَـبْلـِكَ اِلاَّ رِجَالاً نـُّوْحِيْ  اِلَـيْهِمْ فَسْئَلُـوْا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُـنْـتُمْ لاَ تَـعْلَمُوْنَ. بِاْلبَـيِّنتِ وَ الـزُّبـُرِ، وَ اَنـْزَلْـنَـآ اِلَـيْكَ الذِّكْرَ لِـتُبَـيِّنَ لـِلـنَّـاسِ مَا نُزِّلَ اِلَـيْهِمْ وَ لَعَلَّـهُمْ يَـتَـفَكَّـرُوْنَ.النحل:43-44
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui, dengan membawa keterangan-keterangan (mu'jizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an, agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. [QS. An-Nahl : 43-44]
10. Pada suatu hari diantara pembesar-pembesar kaum musyrikin Quraisy ada yang berkata dengan perkataan-perkataan yang mengandung ejekan kepada Nabi SAW, katanya : "Muhammad, jika sekiranya utusan Tuhan itu bukan Malaikat, tentu seorang pembesar diantara dua negeri ini yang dipilih-Nya untuk menjadi utusan; tetapi mengapa tidak salah seorang dari pembesar dua negeri ini yang diutus-Nya (yaitu : Walid bin Mughirah Al-Quraisy atau 'Umair bin Mas'ud Ats-Tsaqafy. Kalau yang diutus itu salah seorang dari dua orang pembesar dari dua negeri ini, tentu kami percaya, dan semua orang tentu percaya juga".
Maksudnya : Mengapa Tuhan mengutus utusan-Nya kepada mereka, bukan seorang diantara mereka yang paling mulia, paling kaya dan sebagainya ?
Sedang sepanjang riwayat, pada waktu itu orang yang paling kaya, paling tinggi kedudukannya dan yang melebihi tentang segala-galanya di kota Makkah dan di kota Thaif ialah : Walid bin Mughirah bangsa Quraisy di kota Makkah dan 'Umair bin Mas'ud bangsa Tsaqif di kota Thaif. Oleh sebab itu, seolah-olah mereka menetapkan bahwa jika sekiranya Tuhan membangkitkan utusan-Nya kepada mereka, niscaya salah seorang pembesar dari kedua negeri (kota) tersebut itulah yang berhak menjadi utusan. Sebab kedua pembesar dari kedua kota tersebut itulah yang sangat berpengaruh di kalangan mereka dan yang menjadi ikutan mereka dalam segala hal. Oleh sebab itu, maka sebagai jawaban mereka, Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
وَ قَالُـوْا لَـوْلاَ نُـزِّلَ هذَا اْلـقُـرْانُ عَلى رَجُلٍ مِّنَ اْلـقَـرْيـَـتَـيْنِ عَظِيْمٍ. اَهُمْ يَـقْسِمُوْنَ رَحْمَتَ رَبـِّكَ، نَحْنُ قَسَمْنَا بَـيْنَهُمْ مـَعِـيْشَـتَـهُمْ فِى اْلحَـيوةِ الدُّنـْيَا وَ رَفَعْنَا بَـعْضَهُمْ فَـوْقَ بَـعْضٍ دَرَجتٍ لّــِيَـتَّخِذَ بَـعْضُـهُمْ بَـعْضًا سُخْرِيًّـا، وَ رَحْمَتُ رَبـِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَـعُوْنَ. الزخرف:31-32
Dan mereka berkata : "Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada seorang pembesar dari salah satu dua negeri (Makkah dan Thaif) ini ? Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu ? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. [Az-Zukhruf : 31-32]
11. Pada suatu hari ada di antara kaum musyrikin Quraisy yang berkata kepada Nabi SAW, antara lain demikian : "Muhammad, pendek kata kami tidak akan percaya kepadamu, kecuali jika kami masing-masing diberi seperti apa yang telah diberikan kepadamu, dan kami masing-masing diberi catatan yang mengatakan bahwa kamu itu sungguh-sunguh utusan Tuhan".
Terhadap permintaan mereka itu Nabi SAW bersikap diam, tidak menjawab sepatah katapun. Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
فَمَا لَـهُمْ عَنِ الـتَّذْكِـرَةِ مُـعْرِضِيْنَ. كَاَنــَّـهُمْ حُمُرٌ مُّسْتَـنْـفِـرَةٌ. فَرَّتْ مِنْ قَسْوَرَةٍ . بَلْ يُـرِيـْدُ كُلُّ امْرِئٍ  مِّـنْـهُمْ اَنْ يـُّؤْتى صُحُفًا مُّـنَشَّرَةً.كَلاَّ بَلْ لاَّ يَخَافُوْنَ اْلاخِرَةَ. كَلا  اِنـَّه تَذْكِرَةٌ. فَمَنْ شَآءَ ذَكْرَه. وَمَا يَذْكُرُوْنَ اِلاَّ   اَنْ يـَّشَآءَ اللهُ، هُوَ اَهْلُ الـتَّـقْوى وَ اَهْلُ اْلـمَـغْفِرَةِ. المدثر:49-56
Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah) ?, seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut, lari daripada singa. Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka. Sekali-kali tidak. Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat. Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al-Qu'ran itu adalah peringatan. Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran daripadanya (Al-Qur'an). Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dia (Allah) adalah Tuhan Yang patut (kita) bertaqwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun. [Al-Muddatstsir  : 49 - 56]
12. Dan pada suatu hari di antara pemuka-pemuka kaum Musyirikin Quraisy ada yang berkata kepada Nabi Muhammad SAW demikian : "Hai Muhammad, pendek kata kamu bukan utusan Tuhan, kalau kamu utusan Tuhan, mana saksimu yang menyatakan, bahwa kamu benar-benar utusan Tuhan ?"
Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
وَ يَـقُـوْلُ الَّذِيـْنَ كَـفَرُوْا لَـسْتَ مُـرْسَلاً، قُلْ كَـفى بِاللهِ شَهِـيْدًا بَـيْنِيْ وَ بَـيْنَكُمْ وَ مَنْ عِنْدَه عِلْمُ اْلكِـتبِ. الرعد:43
Berkatalah orang-orang kafir : "Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul". Katakanlah : "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu, dan antara orang yang mempunyai ilmu Al-Kitab".  [Ar-Ra'd : 43]
Maksud ayat itu ialah : Kalau orang-orang kafir meminta saksi yang menyatakan tentang terutusnya Nabi Muhamnmad SAW, maka beliau Nabi SAW telah cukup mempunyai saksi, dengan secukup-cukupnya. Pertama, Allah sendirilah yang menyaksikan terutusnya Nabi SAW; dan kedua, orang-orang yang berpengetahuan kitab suci dari Allah, seperti kaum Yahudi dan kaum Nashrani, yang dapat menyaksikan terutusnya Nabi Muhammad SAW, tetapi jikalau mereka itu tetap tidak mau percaya, sekalipun diberi keterangan yang bagaimanapun juga, mereka tetap tidak percaya.
13. Dan pernah pada suatu hari sebagian pembesar-pembesar Quraisy berkata kepada Nabi SAW antara lain demikian : "Hai Muhammad, kamu memberitakan kepada kami bahwa Nabi Musa mempunyai tongkat yang dapat dipergunakan memukul batu sampai pecah, dan Nabi Isa dapat menghidupkan orang yang telah mati, maka dari itu datangkanlah olehmu kepada kami tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kamu seorang Nabi dan Utusan Tuhan, nanti kami akan percaya kepadamu".
Dikala itu Nabi SAW bertanya : "Apa yang kamu inginkan supaya aku datangkan kepadamu ?"
Mereka menjawab : "Hendaklah kamu jadikan gunung Shafa ini emas untuk kami".
Nabi SAW berkata : "Jika sekiranya telah aku kerjakan, apakah kamu akan percaya kepadaku ?"
Mereka berkata : "Ya, demi Tuhan, jika kamu telah kerjakan demikian itu, tentu kami akan percaya dan mengikut kamu".
Maka dikala itu Nabi Muhammad SAW berdiri lalu berdo'a kepada Allah, dan seketika itu juga datanglah Jibril kepada beliau seraya berkata : "Jika engkau mau, dapatlah bukit Shafa itu menjadi emas; tetapi jika sudah demikian, lalu mereka tidak percaya juga kepadamu, niscaya Kami akan menurunkan siksa atas mereka; dan jika engkau mau, biarkanlah mereka, sehingga bertobat orang yang mau bertobat. Engkau kami persilahkan memilih salah satu diantara dua itu".
Nabi SAW menjawab : "Aku lebih suka membiarkan mereka, sehingga bertobat mereka yang mau bertobat".
Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
وَ اَقْسَمُوْا بِاللهِ جَهْدَ اَيـْمَانِـهِمْ لَـئِنْ جَآءَتْـهُمْ ايـَةٌ لـَّـيُؤْمـِنُنَّ بِـهَا، قُلْ اِنــَّمَا اْلايتُ عِنْدَ اللهِ وَمَا يُـشْعِرُكُمْ، اَنــَّهَآ اِذَا جَآءَتْ لاَ يـُـؤْمـِنُـوْنَ. وَ نُـقَـلِّبَ اَفْـئِدَتـَهُمْ وَ اَبـْصَارَهُمْ كَمَا لَـمْ يُـؤْمـِنُـوْا بِه اَوَّلَ مَـرَّة وَّنـَذَرُهُمْ فِيْ طُغْيَانِـهِمْ يـَعْـمَـهُـوْنَ. وَلـَوْ اَنــَّنَا نَـزَّلْـنَا اِلَـيْهِمُ اْلمَـلـئِكَـةَ وَكَلــَّمَهُمُ اْلمَـوْتى وَ حَشَرْنَـا عَلَـيْهِمْ كُلَّ شَيْءٍ قُـبُلاً مَّا كَانُـوْا لِـيُـؤْمـِنُـوْآ اِل  اَنْ يَّـشَآءَ اللهُ وَلكِـنْ اَكْــثَـرَهُمْ يَجْـهَـلُــوْنَ. الانعام:109
Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa sungguh jika datang kepada mereka sesuatu mu'jizat, pastilah mereka beriman kepada-Nya. Katakanlah : "Sesungguhnya mu'jizat-mu'jizat itu hanya berada di sisi Allah". Dan apakah yang memberitahu-kan kepadamu bahwa apabila mu'jizat datang mereka tidak akan beriman. Dan (begitulah pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat. Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui".
[Al-An'am : 109-111]
14. Dan pernah pula pada suatu hari segolongan ketua-ketua dan pemuka-pemuka musyrikin Quraisy datang kepada Nabi SAW, tetapi mereka enggan duduk bersama-sama shahabat Nabi SAW, padahal ketika itu disamping Nabi ada beberapa orang shahabat yang miskin, bekas hamba sahaya, seperti : Bilal, Shuhaib, 'Ammar, Khabbab dan lain-lainnya yang memang tergolong orang-orang yang terpandang rendah serta hina oleh fihak mereka. Mereka yang datang tadi ialah 'Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Qurdlah bin 'Abdi 'Amr, Harits bin 'Amir, Muth'im bin 'Ady dan lain-lainnya lagi yang terdiri dari bangsawan Quraisy keturunan Abdu Manaf. Lalu diantara mereka ada yang berkata kepada Nabi SAW : "Apakah kami (para pembesar dan bangsawan) ini disuruh menjadi golongan mereka (orang-orang yang rendah) itu, Muhammad ? Singkirkanlah mereka itu dari kami lebih dulu. Kalau kamu telah menyingkirkan mereka itu, kami akan mengikut kamu Muhammad".
Selanjutnya diantara mereka ada yang berkata : "Apakah mereka itu yang mendapat petunjuk Tuhan dan yang memperoleh ni'mat dari pada-Nya ? Kalau mereka itu dikatakan sebagai orang yang mendapat petunjuk dan memperoleh ni'mat dari Tuhan, mengapa mereka itu miskin dan papa sengsara ?"
Sehubungan dengan perkataan mereka yang sedemikian itu, maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW
وَ اَنــْذِرْ بِهِ الَّذِيـْنَ يـَخَافُـوْنَ  اَنْ يُّـحْشَرُوْآ اِلى رَبـِّـهِمْ لَـيْسَ لَــهُمْ مِّنْ دُوْنـِه وَلـِيٌّ وَّلاَ شَفِـيْعٌ لَّـعَلَّـهُمْ يَـتَّـقُـوْنَ. وَلاَ تَطْرُدِ الَّذِيـْنَ يـَدْعُوْنَ رَبـَّهُمْ بِاْلـغَدوةِ وَ اْلـعَشِيِّ يُـرِيـْدُوْنَ وَجْـهَه، مَا عَلَـيْكَ مِنْ حِسَابِـهِمْ مِّنْ شَيْءٍ وَّ مَا مِنْ حِسَابـِكَ عَلَـيْهِمْ مِّنْ شَيْءٍ فَـتَطْـرُدَهُمْ فَـتَـكُـوْنَ مِنَ الظّـلِـمِـيْنَ. وَ كَذلـِكَ فَـتَـنَّـا بَـعْضَـهُمْ بِـبَـعْضٍ  لِّــ‎يَـقُـوْلُـوْا اَهـؤُلآءِ مَنَّ اللهُ عَلَـيْهِمْ مِّنْ بَـيْـنِـنَا، اَلــَيْسَ اللهُ بِـاَعْلَمَ بِالشّكِـرِيـْنَ. الانعام:51-53
Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafaatpun selain daripada Allah, agar mereka bertaqwa. Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki keridlaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggungjawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggungjawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka sehingga kamu termasuk orang-orang yang dhalim. Dan demikianlah telah Kami uji sebagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah diantara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka ?" (Allah berfirman) : "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya) ?" [Al-An'am : 51 - 53]

[Bersambung]


Demo Blog NJW V2 Updated at: Februari 27, 2019

0 komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah yang bijak