POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE

Tarikh Nabi Muhammad SAW (ke-52) 12. Ejekan Huyaiy bin Akhthab

Posted by

Ahad, 25 Oktober 1998/03 Rajab 1419                          Brosur no. : 954/994/SI
Tarikh Nabi Muhammad SAW (ke-52)


12. Ejekan Huyaiy bin Akhthab
Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Huyaiy bin Akhthab dan Ka'ab bin Asyraf dan lain-lainnya pergi ke kota Makkah untuk bermusyawarah dan membuat perjanjian dengan kepala-kepala kaum Quraisy untuk membunuh Nabi SAW. Di sana dilangsungkan pertemuan antara mereka dan mereka saling menanyakan tentang diri Nabi SAW. Kepala-kepala kaum Quraisy bertanya kepada Huyaiy bin Akhthab dan kawan-kawannya : "Kamu adalah ahli kitab (agama) yang lama, maka dari itu khabarkanlah kepada kami tentang Muhammad".
Huyaiy bin Akhthab menjawab : "Sebelum kami menerangkan lebih dulu kami bertanya kepada kamu tentang keadaan Muhammad, karena ia adalah termasuk bangsa dan golonganmu".
Kemudian kepala-kepala kaum Quraisy berkata : "Menurut pendapat kami, Muhammad itu adalah seorang dari bangsa kami yang lemah dan terasing dari golongan kami. Lagi pula ia suka memutus persaudaraan, suka mencaci-maki sanak-saudaranya yang tidak ikut kepadanya, dan ia suka melakukan kejahatan, suka menyertai pencuri-pencuri dan perampok-perampok orang-orang haji dari Banu Ghifar, dan lain sebagainya".
Huyaiy bin Akhthab berkata : "Jika begitu, sudah barang tentu kami lebih baik daripadanya".
Kepala-kepala Quraisy bertanya : "Sekarang bagaimana pendapatmu tentang diri Muhammad dan agamanya serta orang-orang yang menjadi pengikutnya ?".
Huyaiy bin Akhthab menjawab : "Agamamu lebih baik dan kamu lebih mendapat petunjuk ke jalan yang lurus daripada Muhammad dan pengikut-pengikutnya".
Oleh sebab itu Allah menurunkan wahyu kepada beliau SAW :
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ اُوْتُوْا نَصِيْبًا مّنَ اْلكِتبِ يُؤْمِنُوْنَ بِاْلجِبْتِ وَ الطَّاغُوْتِ وَ يَقُوْلُوْنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا هؤُلآءِ اَهْدى مِنَ الَّذِيْنَ امَنُوْا سَبِيْلاً. اُولـئِكَ الَّذِيْنَ لَعَنَهُمُ اللهُ، وَ مَنْ يَّلْعَنِ اللهُ فَلَنْ تَجِدَ لَه نَصِيْرًا. اَمْ لَهُمْ نَصِيْبٌ مّنَ اْلمُلْكِ فَاِذًا لاَّ يُؤْمِنُوْنَ النَّاسَ نَقِيْرًا. اَمْ يَحْسُدُوْنَ النَّاسَ عَلى مَآ اتهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِه، فَقَدْ اتَيْنَآ الَ اِبْرهِيْمَ اْلكِتبَ وَ اْلحِكْمَةَ وَ اتَيْنهُمْ مُّلْكًا عَظِيْمًا. النساء:51-54
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Al-Kitab ? Mereka percaya kepada yang disembah selain Allah dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Makkah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman. Mereka itulah orang yang dikutuki Allah. Barangsiapa yang dikutuki Allah niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya. Ataukah ada bagi mereka bagian dari kerajaan (kekuasaan) ? Kendatipun ada, mereka tidak akan memberikan sedikitpun (kebajikan) kepada manusia. Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang telah Allah berikan kepadanya ? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar. [QS. An-Nisaa' : 51-54]
13. Ejekan Wahab bin Yahudza
Diriwayatkan bahwa pada suatu waktu Nabi SAW berdakwah kepada kaum Yahudi, dan ketika itu beliau diiringkan oleh shahabat-shahabat Mu'adz bin Jabal, Sa'ad bin 'Ubadah an 'Uqbah bin Wahab. Setelah Nabi SAW berseru dengan panjang lebar kepada mereka, maka mereka menyangkalnya dan tidak mempercayainya. Lalu shahabat Mu'adz dan kawan-kawannya berkata kepada mereka : "Hai kaum Yahudi, hendaklah kamu sekalian takut kepada Allah !. Demi Allah, sesungguhnya kalian mengetahui bahwa beliau (Muhammad) ini Rasul Allah. Kamu dahulu pernah menyebut-nyebut nama beliau kepada kami, dan kamu dulu pernah juga menerangkan sifat-sifat beliau ini kepada kami, tetapi mengapa sekarang kamu ingkar dan tidak mau percaya kepada beliau ?".
Ketika itu Wahab bin Yahudza dan Rafi' bin Huraimilah menyahut : "Kami sekali-kali belum pernah berkata begitu kepada kalian, dan Allah tidak akan menurunkan kitab lagi sesudah kitab Taurat, dan tidak pula akan membangkitkan seorang Rasul dan Nabi lagi sesudah Musa".
Oleh sebab itu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
ياَهْلَ اْلكِتبِ قَدْ جَآءَكُمْ رَسُوْلُنَا يُبَيّنُ لَكُمْ عَلى فَتْرَةٍ مّنَ الرُّسُلِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا جَآءَنَا مِنْ بَشِيْرٍ وَّ لاَ نَذِيْرٍ فَقَدْ جَآءَكُمْ بَشِيْرٌ وَّ نَذِيْرٌ، وَ اللهُ عَلى كُلّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. المائدة:19
Hai ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami, menjelaskan (syari'at Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul, agar kamu tidak mengatakan : "Tidak ada datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan". Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [Al-Maidah : 19]
14. Ejekan 'Azir bin Abi 'Azir
Diriwayatkan, bahwa pada suatu ketika Nabi SAW dikunjungi oleh segolongan dari pendeta-pendeta Yahudi, diantaranya 'Azir bin Abi 'Azir, Nafi' bin Abi Nafi', Huyaiyi bin Akhthab danlain-lainnya. Kemudian mereka bertanya kepada Nabi SAW tentang keimanan beliau kepada para Rasul Allah. Nabi SAW bersabda : "Kami beriman kepada Allah, dan segala apa yang diturunkan kepada kami, dan segala apa yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan segala apa yang diberikan kepada Nabi Musa dan Nabi 'Isa, dan kami beriman kepada segala apa yang telah diberikan kepada Nabi-nabi dari Tuhan mereka, kami tidak membeda-bedakan seorang Nabi pun diantara mereka. Dan kami orang-orang yang menyerahkan diri kepada Allah.
Pada saat Nabi SAW menyebut 'Isa bin Maryam, mereka mengingkari dan menolak sekeras-kerasnya akan kenabian 'Isa sambil berkata : "Kami tidak percaya kepada kenabian 'Isa bin Maryam, dan kami tidak percaya kepada orang-orang yang percaya kepadanya".
Oleh sebab itu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
قُلْ ياَهْلَ اْلكِتبِ هَلْ تَنْقِمُوْنَ مِنَّآ اِلآََّ اَنْ امَنَّا بِاللهِ وَ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَ مَا اُنْزِلَ مِنْ قَبْلُ وَ اَنَّ اَكْثَرَكُمْ فسِقُوْنَ. المائدة:59
Katakanlah : "Hai ahli Kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan diantara kamu benar-benar orang-orang yang fasiq ?". [QS. Al-Maidah : 59]
15. Ejekan Nabbasy bin Qais
Diriwayatkan, bahwa pada suatu hari seorang pendeta Yahudi yang bernama Nabbasy bin Qais datang kepada Nabi SAW dan berkata : "Muhammad, mengapa engkau menyuruh kami supaya kami mengikut Tuhanmu, padahal Tuhanmu itu bakhil ?".
Pada waktu itu perkataan Nabbasy tersebut dibiarkan saja oleh Nabi SAW, kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
وَ قَالَتِ اْليَهُوْدُ يَدُ اللهِ مَغْلُوْلَةٌ، غُلَّتْ اَيْدِيْهِمْ وَ لُعِنُوْا بِمَا قَالُوْا، بَلْ يَدهُ مَبْسُوْطَتنِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَآءُ وَ لَيَزِيْدَنَّ كَثِيْرًا مّنْهُمْ مَّآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبّكَ طُغْيَانًا وَّ كُفْرًا، وَ اَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ اْلعَدَاوَةَ وَ اْلبَغْضَآءَ اِلى يَوْمِ اْلقِيمَةِ، كُلَّمَآ اَوْقَدُوْا نَارًا لّلْحَرْبِ اَطْفَاَهَا اللهُ، وَ يَسْعَوْنَ فِى اْلاَرْضِ فَسَادًا، وَ اللهُ لاَ يُحِبُّ اْلمُفْسِدِيْنَ. المائدة:64
Orang-orang Yahudi berkata : "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dila'nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka. Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al-Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-mu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan diantara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian diantara mereka sampai hari qiyamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan. [QS. Al-Maidah 64]
16. Ejekan Salam bin Misykam
Diriwayatkan, bahwa pada suatu hari Salam bin Misykam, Harits bin Rafi', Malik bin Shaif, dan Rafi' bin Huraimilah, mereka berempat datang kepada Nabi SAW lalu berkata : "Muhammad, bukankah engkau telah mengakui bahwa engkau memeluk agama Nabi Ibrahim, dan engkau percaya bahwa kitab yang ada di tangan kami yaitu Taurat adalah benar dan engkau menyaksikan bahwa Taurat itu benar dari Allah ?".
Nabi SAW menjawab : "Ya, tetapi mengapa kamu mengingkari apa yang tersebut dalam Taurat, dari segala apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepada kamu sebagaimana yang telah termaktub dalam Taurat itu. Dan kamu menyembunyikan dari padanya segala apa yang telah diperintahkan kepadamu supaya kamu menerangkannya kepada manusia ?".
Mereka menyahut : "Muhammad, sesungguhnya kami hanya mengikut segala apa yang ada di tangan kami, dan sesungguhnya kami berada pada petunjuk dan kebenaran. Sebab itu kami tidak akan percaya kepadamu dan tidak pula akan mengikut seruanmu".
Oleh sebab itu Allah menurunan wahyu kepada Nabi SAW :
قُلْ ياَهْلَ اْلكِتبِ لَسْتُمْ عَلى شَيْءٍ حَتّى تُقِيْمُوا التَّوْرـةَ وَ اْلاِنْجِيْلَ وَ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكُمْ مّنْ رَّبّكُمْ وَ لَيَزِيْدَنَّ كَثِيْرًا مّنْهُمْ مَّآاُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبّكَ طُغْيَانًا وَّ كُفْرًا، فَلاَ تَأْسَ عَلَى اْلقَوْمِ اْلكفِرِيْنَ. المائدة:68
Katakanlah : "Hai ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al-Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka. Maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. [QS. Al-Maidah : 68]
17. Ejekan 'Abdullah bin Shuriya dan kawan-kawannya
Diriwayatkan, bahwa pada suatu hari 'Abdullah bin Shuriya bersama-sama dengan segolongan orang-orang Yahudi datang kepada Nabi SAW lalu berkata : "Muhammad, saya akan bertanya kepadamu, oleh karena tiap-tiap Nabi dan Rasul Allah itu tentu ada penolongnya dari satu malaikat untuk menjadi perantara menyampaikan wahyu dari Tuhan, maka dari itu siapakah malaikat Tuhan yang menjadi penolongmu ?". Dan dari jawabanmu atas pertanyaan kami itulah nanti yang boleh jadi mempersatukan kami dan kamu atau memisahkan kami dan kamu".
Pada saat itu Nabi SAW menjawab : "Seorang malaikat yang menjadi kawanku sebagai penolongku ialah Jibril. Dan Allah tidak membangkitkan seorang Nabi dan Rasul-Nya melainkan Jibrillah yang menjadi penolongnya dan menjadi perantara menyampaikan wahyu kepadanya".
Mereka berkata : "Di sinilah, karena Jibril itulah yang menjadikan kami harus berpisah darimu dan pengikut-pengikutmu. Seandainya yang menjadi penolongmu itu selain Jibril, niscaya kita bersatu, dan kami membenarkan serta mengikutimu".
Nabi SAW bertanya : "Mengapa begitu ? Apakah yang menghalangi kamu sekalian untuk membenarkan Jibril ?".
Mereka menjawab : "Ya, karena Jibril itu musuh kami".
Ketika itu Nabi SAW diam, kemudian Allah menurunkan wahyu kepada beliau :
قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لّجِبْرِيْلَ فَاِنَّه نَزَّلَه عَلى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللهِ مُصَدّقًا لّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَ هُدًى وَّ بُشْرى لّلْمُؤْمِنِيْنَ. مَنْ كَانَ عَدُوًّا للهِ وَ مَلئِكَتِه وَ رُسُلِه وَ جِبْرِيْلَ وَ مِيْكـلَ فَاِنَّ اللهَ عَدُوٌّ لّلْكفِرِيْنَ. البقرة:97-98
Katakanlah : "Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir". [QS. Al-Baqarah : 97-98]
18. Ejekan Nahham bin Zaid.
Diriwayatkan, bahwa pada suatu hari Nahham bin Zaid, Qardam bin Ka'ab dan Bahriy bin 'Amr datang kepada Nabi SAW lalu berkata : "Muhammad, apakah engkau tidak tahu bahwa beserta Allah itu ada tuhan yang selain-Nya ?".
Nabi SAW menjawab : "Tidak ada Tuhan selain Allah. Begitulah kami diutus oleh Allah, dan dengan demikian itu kami menyeru kepada kamu sekalian. Tuhan itu Maha Esa, kami tidak akan menyekutukan Allah".
Dan seketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
قُلْ اَيُّ شَيْءٍ اَكْبَرُ شَهَادَةً، قُلِ اللهُ، شَهِيْدٌ بَيْنِيْ وَ بَيْنَكُمْ، وَ اُوْحِيَ اِلَيَّ هذَا اْلقُرْانُ ِلاُنْذِرَكُمْ بِه وَ مَنْ بَلَغَ، اَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُوْنَ اَنَّ مَعَ اللهِ اِلـهَةً اُخْرى، قُلْ لاَّ اَشْهَدُ قُلْ اِنَّمَا هُوَ اِلهٌ وَّاحِدٌ وَّ اِنَّنِيْ بَرِيْءٌ مّمَّا تُشْرِكُوْنَ. اَلَّذِيْنَ اتَيْنهُمُ اْلكِتبَ يَعْرِفُوْنَه كَمَا يَعْرِفُوْنَ اَبْنَآءَهُمْ، اَلَّذِيْنَ خَسِرُوْآ اَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لاَ يُؤْمِنُوْنَ. الانعام:19-20
Katakanlah : "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya ?. Katakanlah : "Allah". Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al-Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur'an (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah ?". Katakanlah : "Aku tidak mengakui". Katakanlah : "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah) ?". Orang-orang yang telah Kami berikan Kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman (kepada Allah). [QS. Al-An'aam : 19-20]

[Bersambung]


Demo Blog NJW V2 Updated at: September 19, 2019

0 komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah yang bijak