Ahad,
07 Pebruari 1999/20 Syawwal 1419 Brosur no. :
968/1008/IF
Tentang
Khamr (minuman keras)
1.
Larangan Minum Khamr
Pada
mulanya khamr adalah minuman keras yang terbuat dari kurma dan anggur. Tetapi
karena dilarangnya itu sebab memabukkan, maka minuman yang terbuat dari bahan
apasaja (walaupun bukan dari kurma atau anggur) asal itu memabukkan, maka
hukumnya sama dengan khamr, yaitu haram diminum.
Larangan
minum khamr, diturunkan secara berangsur-angsur. Sebab minum khamr itu bagi
orang Arab sudah menjadi adat kebiasaan yang mendarah daging semenjak zaman
jahiliyah. Mula-mula dikatakan bahwa dosanya lebih besar daripada manfaatnya,
kemudian orang yang mabuk tidak boleh mengerjakan shalat, dan yang terakhir
dikatakan bahwa minum khamr itu adalah keji dan termasuk perbuatan syetan. Oleh
sebab itu hendaklah orang-orang yang beriman berhenti dari minum
khamr.
Begitulah,
akhirnya Allah mengharamkan minum khamr secara tegas. Adapun firman Allah yang
pertama kali turun tentang khamr adalah :
يَسْئَلُوْنَكَ عَنِ اْلخَمْرِ وَ اْلمَيْسِرِ، قُلْ فِيْهِمَا اِثْمٌ
كَبِيْرٌ وَّ مَنَافِعُ لِلنَّاسِ، وَ اِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَا، وَ
يَسْأَلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ، قُلِ اْلعَفْوَ، كَذلِكَ يُـبَـيّنُ اللهُ
لَكُمُ اْلايتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ. البقرة:219
Mereka
bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah, "Pada keduanya itu
terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya
lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka
nafqahkan. Katakanlah, "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berfikir.
[QS. Al-Baqarah : 219]
Di
dalam hadits riwayat Ahmad dari Abu Hurairah diterangkan sebab turunnya ayat
tersebut sebagai berikut : Ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah, didapatinya
orang-orang minum khamr dan berjudi (sebab hal itu sudah menjadi kebiasaan
mereka sejak dari nenek moyang mereka). Lalu para shahabat bertanya kepada
Rasulullah SAW tentang hukumnya, maka turunlah ayat tersebut. Mereka memahami
dari ayat tersebut bahwa minum khamr dan berjudi itu tidak diharamkan, tetapi
hanya dikatakan bahwa pada keduanya terdapat dosa yang besar, sehingga
mereka masih terus minum khamr. Ketika waktu shalat Maghrib, tampillah seorang
Muhajirin menjadi imam, lalu dalam shalat tersebut bacaannya banyak yang salah,
karena sedang mabuk setelah minum khamr. Maka turunlah firman Allah yang lebih
keras dari sebelumnya, yaitu :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَقْرَبُوا الصَّلوةَ وَ اَنْتُمْ
سُكرى حَتّى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ. النساء:43
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati shalat padahal kamu sedang
mabuk sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan.
[An-Nisaa' : 43]
Kemudian
orang-orang masih tetap minum khamr, sehingga mereka mengerjakan shalat apabila
sudah sadar dari mabuknya. Kemudian diturunkan ayat yang lebih tegas lagi dari
ayat yang terdahulu :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْآ اِنَّمَا اْلخَمْرُ وَ اْلمَيْسِرُ وَ
اْلاَنْصَابُ وَ اْلاَزْلاَمُ رِجْسٌ مّنْ عَمَلِ الشَّيْطنِ فَاجْتَنِبُوْهُ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ
اْلعَدَاوَةَ وَ اْلبَغْضَآءَ فِى اْلخَمْرِ وَ اْلمَيْسِرِ وَ يَصُدَّكُمْ عَنْ
ذِكْرِ اللهِ وَ عَنِ الصَّلوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ.
المائدة:90-91
Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan syaithan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. Sesungguhnya syaithan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan
dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamr dan berjudi itu, dan
menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari
mengerjakan pekerjaan itu).
[QS. Al-Maidah : 90-91]
Setelah
turun ayat yang sangat tegas ini, mereka berkata, "Ya Tuhan kami, kami
berhenti (dari minum khamr dan berjudi)". [HR. Ahmad]
Dari
ayat-ayat diatas, sudah jelas bahwa Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan khamr
dengan pengharaman yang tegas. Dan bahkan peminumnya dikenai hukuman had.
Rasulullah SAW menghukum peminum khamr dengan 40 kali dera, sedangkan Khalifah
Umar bin Khaththab dimasa kekhalifahannya menetapkan hukuman dera 80 kali bagi
peminum khamr, setelah bermusyawarah dengan para shahabat lainnya, yang Isnya
Allah hadits-haditsnya akan kami sampaikan di belakang
nanti.
Adapun
hadits-hadits tentang haramnya khamr diantaranya sebagai berikut
:
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مُدْمِنُ
اْلخَمْرِ كَعَابِدِ وَثَنٍ. ابن ماجه
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Peminum khamr itu
bagaikan penyembah berhala".
[HR. Ibnu Majah]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: نَزَلَ فِى اْلخَمْرِ ثَلاَثُ ايَاتٍ،
فَاَوَّلُ شَيْءٍ نَزَلَتْ (يَسْأَلُوْنَكَ عَنِ اْلخَمْرِ وَ اْلمَيْسِرِ)
اْلآيَةَ. فَقِيْلَ: حُرِّمَتِ اْلخَمْرُ. فَقِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ،
نَنْتَفِعُ بِهَا كَمَا قَالَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ. فَسَكَتَ عَنْهُمْ ثُمَّ
اُنْزِلَتْ هذِهِ اْلآيَةُ (لاَ تَقْرَبُوا الصَّلوةَ وَ اَنْتُمْ سُكرى) فَقِيْلَ:
حُرِّمَتِ اْلخَمْرُ بِعَيْنِهَا. فَقَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّا لاَ
نَشْرَبُهَا قُرْبَ الصَّلاَةِ، فَسَكَتَ عَنْهُمْ، ثُمَّ نَزَلَتْ (ياَيُّهَا
الَّذِيْنَ امَنُوْا اِنَّمَا اْلخَمْرُ وَ اْلمَيْسِرُ وَ اْلاَنْصَابُ وَ
اْلاَزْلاَمُ رِجْسٌ مّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ) الآية. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص:
حُرِّمَتِ اْلخَمْرُ. ابو داود الطياليسى فى مسنده
Dari
Ibnu Umar RA, ia berkata : Ada tiga ayat yang turun tentang khamr, yaitu pertama
yang artinya (Mereka akan bertanya kepadamu tentang khamr dan judi ..... dst). Lalu dikatakan (oleh orang-orang)
bahwa khamr telah diharamkan. Kemudian ditanyakan, "Ya Rasulullah, bolehkah kami
memanfaatkannya sebagaimana yang difirmankan oleh Allah 'azza wa jalla ?". Nabi
SAW terdiam dari pertanyaan mereka, kemudian turunlah ayat (Jangan kamu
mendekati shalat padahal kamu sedang mabuk). Lalu dikatakan (oleh orang-orang),
"Khamr betul-betul telah diharamkan". Lalu mereka (para shahabat) bertanya, "Ya
Rasulullah, sesungguhnya kami tidak meminumnya menjelang shalat". Nabi SAW
terdiam dari mereka, kemudian turunlah ayat (Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya khamr, judi sembelihan untuk berhala, dan mengundi nasib itu tidak
lain (dari perkara) kotor dari perbuatan syaithan.... dst). Ibnu Umar berkata,
Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Khamr itu telah diharamkan".
[HR. Abu Dawud Ath-Thayalisi, di dalam musnadnya].
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ: صَنَعَ لَنَا عَبْدُ الرَّحْمنِ بْنُ عَوْفٍ
طَعَامًا فَدَعَانَا وَ سَقَانَا مِنَ اْلخَمْرِ، فَاَخَذَتِ اْلخَمْرُ مِنَّا، وَ
قَدْ حَضَرَتِ الصَّلاَةُ فَقَدَّمُوْنِى فَقَرَأْتُ <قُلْ ياَيُّهَا
اْلكفِرُوْنَ، لاَ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ، وَ نَحْنُ نَعْبُدُ مَا
تَعْبُدُوْنَ، قَالَ: فَاَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ <ياَيُّهَا الَّذِيْنَ
امَنُوْا لاَ تَقْرَبُوا الصَّلوةَ وَ اَنْتُمْ سُكرى حَتّى تَعْلَمُوْا مَا
تَقُوْلُوْنَ. الترمذى و صححه
Dari
Ali, ia berkata : 'Abdurrahman bin 'Auf pernah membuat makanan untuk kami, lalu
ia mengundang kami dan menuangkan khamr untuk kami, lalu diantara kami ada yang
mabuk, padahal (ketika itu) waktu shalat telah tiba, lalu mereka menunjukku
menjadi imam, lalu aku baca Qul
yaa-ayyuhal kaafiruun, laa a'budu maa ta'buduun, wa nahnu na'budu maa
ta'buduun (Katakanlah : Hai orang-orang kafir, aku tidak menyembah apa yang
kamu sembah, dan kami menyembah apa yang kamu sembah)". Ali berkata, "Lalu Allah
menurunkan firman-Nya Yaa ayyuhalladziina aamanuu, laa taqrobushsholaata wa
antum sukaaroo hattaa ta'lamuu maa taquuluun. (Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mendekati shalat, padahal kamu (sedang) mabuk, hingga kamu
mengerti apa yang kamu katakan)". [HR. Tirmidzi, dan ia
menshahihkannya]
عَنْ اِبِى سَعِيْدٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ:
ياَيُّهَا النَّاسُ، اِنَّ اللهَ اَبْغَضَ اْلخَمْرَ، وَ لَعَلَّ اللهَ سَيُنْزِلُ
فِيْهَا اَمْرًا، فَمَنْ كَانَ عِنْدَهُ مِنْهَا شَيْءٌ فَلْيَبِعْهُ وَ
لْيَنْتَفِعْ بِهِ، قَالَ: فَمَا لَبِثْنَا اِلاَّ يَسِيْرًا حَتَّى قَالَ ص: اِنَّ
اللهَ حَرَّمَ اْلخَمْرَ، فَمَنْ اَدْرَكَتْهُ هذِهِ اْلآيَةُ وَ عِنْدَهُ مِنْهَا
شَيْءٌ فَلاَ يَشْرَبُ وَ لاَ يَبِيْعُ، قَالَ: فَاسْتَقْبَلَ النَّاسُ بِمَا كَانَ
عِنْدَهُمْ مِنْهَا طُرُقُ اْلمَدِيْنَةِ فَسَفَكُوْهَا. مسلم
Dari
Abu Sa'id, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Hai manusia,
sesungguhnya Allah membenci khamr, dan mudah-mudahan Ia akan menurunkan suatu
ketentuan padanya. Oleh karena itu barangsiapa masih mempunyai sedikit dari
padanya, maka hendaklah ia menjualnya dan memanfaatkannya". Abu Sa'id berkata :
Maka tidak lama kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah (telah)
mengharamkan khamr, maka barangsiapa sampai kepadanya ayat ini [QS. Al-Maidah :
90], padahal ia masih mempunyai sedikit dari padanya, maka ia tidak boleh
meminumnya, dan tidak boleh menjualnya". Abu Sa'id berkata, "Lalu orang-orang
sama pergi menuju ke jalan-jalan Madinah sambil membawa sisa khamr yang ada pada
mereka, lalu mereka menuangkannya".
[HR. Muslim]
عَنْ اَنَسٍ قَالَ: كُنْتُ اَسْقِى اَبَا عُبَيْدَةَ وَ اُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ مِنْ فَضِيْخِ زَهْوٍ
وَ تَمْرٍ، فَجَاءَهُمْ آتٍ فَقَالَ: اِنَّ اْلخَمْرَ حُرِّمَتْ. فَقَالَ اَبُوْ
طَلْحَةَ: قُمْ يَا اَنَسُ فَاَهْرِقْهَا، فَاَهْرَقْـتُهَا. احمد و البخارى و
مسلم
Dari
Anas, ia berkata : Saya pernah menuangkan (minuman) kepada Abu 'Ubaidah dan Ubay
bin Ka'ab, (yang dibikin) dari perasan kurma segar dan kurma kering, lalu ada
seseorang datang kepada mereka, kemudian berkata, "Sesungguhnya khamr telah
diharamkan". Lalu Abu Thalhah berkata, "Berdirilah hai Anas, lalu buanglah".
Kemudian saya pun menuangkan (membuang) minuman tersebut".
[HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]
2.
Segala Yang Memabukkan Hukumnya Haram
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: َاْلخَمْرُ مِنْ
هَاتَيْنِ الشَّجَرَتَيْنِ: النَّخْلَةِ وَ اْلعِنَبَةِ. الجماعة الا
الترمذى
Dari
Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Khamr itu (dibuat) dari dua pohon
ini : kurma dan anggur".
[HR. Jama'ah, kecuali Tirmidzi]
عَنْ اَنَسٍ قَالَ: اِنَّ اْلخَمْرَ حُرِّمَتْ وَ اْلخَمْرُ يَوْمَئِذٍ
اْلبُسْرُ وَ التَّمْرُ. احمد و البخارى و مسلم
Dari
Anas, ia berkata, "Sesungguhnya khamr itu (telah) diharamkan, dan pada saat itu
khamr (dibuat dari) kurma segar dan kurma kering".
[HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ اَنَّ عُمَرَ قَالَ عَلَى مِنْبَرِ النَّبِيِّ ص:
اَمَّا بَعْدُ، اَيُّهَا النَّاسُ، اِنَّهُ نَزَلَ تَحْرِيْمُ اْلخَمْرِ وَ هِيَ
مِنْ خَمْسَةٍ: مِنَ اْلعِنَبِ وَ التَّمْرِ وَ اْلعَسَلِ وَ اْلحِنْطَةِ وَ
الشَّعِيْرِ وَ اْلخَمْرِ مَا خَامَرَ اْلعَقْلَ. احمد و البخارى و
مسلم
Dari
Ibnu 'Umar, bahwa 'Umar RA berkata (berkhutbah) di mimbar Nabi SAW, "Amma ba'du,
hai manusia, sesungguhnya telah turun ketetapan haramnya khamr, dan khamr itu
(terdiri) dari lima macam, yaitu dari anggur, kurma kering, madu gandum, sya'ir
(gandum Belanda), dan khamr itu suatu minuman yang menutupi
akal".
[HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ
مِنَ اْلحِنْطَةِ خَمْرًا، وَ مِنَ الشَّعِيْرِ خَمْرًا، وَ مِنَ الزَّبِيْبِ
خَمْرًا، وَ مِنَ التَّمْرِ خَمْرًا، وَ مِنَ اْلعَسَلِ خَمْرًا. الخمسة الا
النسائى
Dari
Nu'man bin Basyir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya khamr itu
(ada yang dibuat) dari gandum, ada yang dari sya'ir, ada yang dari kismis
(anggur kering), ada yang dari kurma, dan ada (pula) yang dari
madu".
[HR. Khamsah, kecuali Nasai]
زاد احمد و ابو داود: وَ اَنَا اَنْهَى عَنْ كُلِّ
مُسْكِرٍ.
Imam
Ahmad dan Abu Dawud menambah : Rasulullah SAW bersabda, "Dan aku melarang segala
minuman yang memabukkan".
عَنِ ابْنِ عُمَرَ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ، وَ
كُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ. الجماعة الا البخارى و ابن ماجه
Dari
Ibnu 'Umar, bahwa Nabi SAW pernah bersabda, "Setiap (minuman) yang memabukkan
itu khamr, dan setiap (minuman) yang memabukkan itu haram".
[HR. Jama'ah, kecuali Bukhari dan Ibnu Majah]
و فى لفظ: كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَ كُلُّ خَمْرٍ حَرَامٌ. مسلم و
الدارقطنى
Dan
dalam lafadh yang lain (dikatakan), "Setiap (minuman) yang memabukkan itu khamr,
dan setiap khamr itu haram".
[HR. Muslim dan Daruquthni]
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ ص عَنِ اْلبِتْعِ وَ
هُوَ نَبِيْذُ اْلعَسَلِ. وَ كَانَ اَهْلُ اْليَمَنِ يَشْرَبُوْنَهُ، فَقَالَ ص:
كُلُّ شَرَابٍ اَسْكَرَ فَهُوَ حَرَامٌ. احمد و البخارى و مسلم
Dari
'Aisyah, ia berkata, "Rasulullah SAW pernah ditanya tentang bit'i, yaitu minuman
keras yang terbuat dari madu, dan penduduk Yaman biasa meminumnya. Lalu Nabi SAW
menjawab, "Setiap minuman yang memabukkan, maka minuman itu
haram".
[HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]
عَنْ اَبِى مُوْسَى قَالَ: قُالْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ ص اَفْطِنَا فِى
شَرَابَيْنِ كُنَّا نَصْنَعُهُمَا بِاْليَمَنِ. اَلْبِتْعُ وَ هُوَ مِنَ اْلعَسَلِ
يُنْبَذُ حَتَّى يَشْتَدَّ، وَ اْلمِزْرُ وَ هُوَ مِنَ الذُّرَّةِ وَ الشَّعِيْرِ
يُنْبَذُ حَتَّى يَشْتَدَّ، قَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص قَدْ اُعْطِيَ جَوَامِعَ
اْلكَلِمِ بِخَوَاتِمِهِ،فَقَالَ: كُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ. احمد و البخارى و
مسلم
Dari
Abu Musa RA, ia berkata : Saya berkata, "Ya Rasulullah, berilah kami fatwa
tentang dua minuman yang biasa kami membuatnya di Yaman, yaitu bit'i, minuman
dari madu yang dilarutkan (dibiarkan) sehingga menjadi keras dan mizr, minuman
dari gandum dan sya'ir yang dilarutkan sehingga menjadi keras. Abu Musa berkata
: Lalu Rasulullah SAW memberi jawaban singkat yang mencakup, pada akhir-akhir
jawabannya. Beliau bersabda, "Setiap minuman yang memabukkan itu
haram".
[HR Ahmad, Bukhari dan Muslim]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: كُلُّ مُخَمِّرٍ خَمْرٌ
وَ كُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ. ابو داود
Dari
Ibnu 'Abbas RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Setiap minuman yang menutupi
(akal) itu khamr, dan setiap minuman yang memabukkan itu haram".
[HR. Abu Dawud]
[Bersambung
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak