Ahad, 11 Mei 1997/04 Muharram
1418 Brosur No.
: 883/923/IF
Pengertian
Shalat Berjama'ah
Shalat
berjama'ah ialah shalat yang dilakukan oleh orang banyak secara bersama,
sekurang-kurangnya dua orang, salah seorang diantara mereka yang lebih fasih
bacaannya dan lebih mengerti tentang hukum Islam (Al-Qur'an dan Hadits) dipilih
menjadi imam, dan yang lain menjadi makmum. Shalat berjama'ah ini hukumnya
sunnah muakkad.
Keutamaan
Shalat Berjama'ah
عَنْ
اَبِى هُرَيـْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: صَلاَةُ الـرَّجُلِ فِى جَمَاعَةٍ تَضْعُفُ عَلىَ
صَلاَتِهِ فِى بَـيْـتِهِ، وَ فِى سُوْقــِهِ، خَمْسًا وَ عِشْرِيـْنَ ضِعْفًا، وَ
ذلِكَ اَنـَّهُ اِذَا تَـوَضَّأَ فَـاَحْسَنَ اْلـوُضُوْءَ ثُمَّ خَرَجَ اِلىَ
اْلمَسْجـِدِ لاَ يُخْرِجُهُ اِلاَّ الصَّلاَةُ
لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً اِلاَّ رُفـِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ، وَ حُطَّ
عَنْهُ بِهَا خَطِـيـْئَةٌ، فَاِذَا صَلَّى لَمْ تَزَلِ اْلمَلاَئِكَةُ تُصَلِّى
عَلَـيْهِ مَا دَامَ فِى مُصَلاَّهُ مَا لَمْ يُحْدِثْ. اَللّـهُمَّ صَلِّ
عَلَـيْهِ، اَللّـهُمَّ ارْحَمْهُ. وَلاَ يَزَالُ فِى صَلاَةٍ مَا انْـتَظَـرَ
الصَّلاَةَ. البخارى و اللفظ له و مسلم و ابو داود و الترمذى و ابن
ماجه
Dari
abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : "Shalatnya
seseorang dengan berjama'ah (di masjid) itu berlipat ganda (pahalanya) dengan
dua puluh lima kali lipat dari pada shalatnya di rumah dan di pasar. Yang
demikian itu karena apabila dia berwudlu dan memperbagus wudlunya, kemudian
berangkat ke masjid yang mana tidak ada yang menggerakkannya untuk berangkat ke
masjid itu kecuali (untuk) shalat, maka tidaklah dia melangkahkan kakinya satu
langkah, kecuali dengannya diangkat satu derajat untuknya dan dihapuslah
dengannya satu kesalahannya. Dan apabila dia telah shalat, para malaikat
terus-menerus mendoakannya selama dia masih berada di tempat shalatnya dan
selama belum berhadats (belum bathal wudlunya). Malaikat mengucapkan
"Alloohumma
shalli 'alaih, Alloohummar-hamhu" (Ya Allah, berilah berkah kepadanya, Ya
Allah, berilah rahmat kepadanya). Senantiasa dia dianggap shalat selama dia
menunggu (untuk) shalat". [HR. Bukhari, dan lafadh baginya, Muslim, Abu
Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah].
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: صَلاَةُ اْلجَمَاعَةِ اَفْضَلُ مِنْ
صَلاَةِ اْلـفَذِّ بِـسَبْعٍ وَ
عِشْرِيـْنَ دَرَجَةً. مالك و البخارى و مسلم و الترمذى و النسائى
Dari
Ibnu Umar RA, ia berkata : "Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda :
"Shalat berjama'ah itu lebih utama dari pada shalat sendirian dengan dua puluh
tujuh derajat".
[HR. Malik, Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasai]
عَنِ
ابـْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: مَنْ سَرَّهُ اَنْ يَـلْـقَى اللهَ غَدًا مُسْلِمًا
فَـلْـيُحَافِظْ عَلَى هؤُلاَءِ الصَّلـَوَاتِ حَيْثُ يُنَادَى بِـهِنَّ، فَاِنَّ
اللهَ تَـعَالَى شَرَعَ لـِـنَـبِـيِّكُمْ
ص سُنَنَ اْلـهُدَى وَ اِنَّـهُنَّ مِنْ سُنَنِ اْلـهُدَى، وَلَـوْ اَنـَّكُمْ
صَلَّـيْتُمْ فِى بُـيُوْتـِكُمْ كَمَا يُصَلِّى هذَا اْلـمُتَخـَلِّـفُ فِى
بَـيْـتِهِ، لَـتَـرَكْـتُمْ سُنَّةَ نَـبِـيِّكُمْ، وَلَـوْ تَـرَكْـتُمْ سُنَّـةَ
نـَبِـيِّكُمْ لَضَـلَـلْـتُمْ. وَمَا مِنْ رَجُلٍ يَـتَطَـهَّـرُ فَـيُحْسِنُ
الطُّـهُـوْرَ، ثُمَّ يَـعْمِدُ اِلىَ مَسْجـِدٍ مِنْ هذِهِ اْلمَسَاجـِدِ
اِلاَّ كَـتَبَ اللهُ لَهُ بِكُلِّ
خَطْوَةٍ يَخْطُوْهَا حَسَنَةً، وَ يَـرْفَعُهُ بِهَا دَرَجَةً، وَ يَحُطُّ عَنْهُ
بِهَا سَيـِّئَةً، وَ لَـقَدْ رَأَيـْتُـنَا، وَ مَا يَـتَخـَلَّـفُ عَنْهَا اِلاَّ
مُنَافِقٌ مَعْلُوْمُ النِّـفَاقِ، وَ لَـقَدْ كَانَ الـرَّجُلُ يُـؤْتَى بِهِ يُـهَادَى بَـيْنَ الـرَّجُلَـيْنِ حَتَّى
يُـقَامَ فِى الصَّفِّ . وَ فِى رِوَايَةٍ: لَـقَدْ رَأَيـْتُـنَا، وَمَا
يَـتَخـَلَّـفُ عَنِ الصَّلاَةِ اِلاَّ مُنَافِقٌ قَدْ عُلِمَ نـِفَاقُهُ اَوْ
مَرِيـْضٌ. اِنْ كَانَ الـرَّجُلُ لَـيَمْشِى بَـيْنَ رَجُلَـيْنِ حَتَّى يَأْتِيَ
الصَّلاَةَ، وَ قَالَ: اِنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص عَلَّـمَنَا سُنَنَ اْلـهُدَى، وَ
اِنَّ مِنْ سُنَنِ اْلـهُدَى الصَّلاَةَ فِى اْلمَسْجـِدِ الَّذِيْ يُـؤَذَّنُ
فِـيْهِ. مسلم و ابو داود و النسائى و ابن ماجه
Dari
Ibnu Mas'ud RA, ia berkata : Barangsiapa yang senang untuk bertemu kepada Allah
sebagai orang yang berserah diri besok (pada hari qiyamat), maka hendaklah dia
menjaga shalat-shalatnya di mana dipanggil (diadzani) untuk shalat itu. Karena
sesungguhnya Allah Ta'ala telah mensyariatkan kepada Nabi kalian SAW dengan
sunnah-sunnah petunjuk. Dan sesungguhnya mendatangi shalat-shalat itu termasuk
sunnah-sunnah petunjuk. Dan seandainya kalian shalat di rumah-rumah kalian
sebagaimana orang yang tidak mau datang ke masjid ini shalat di rumahnya,
sungguh berarti kalian meninggalkan sunnah Nabi kalian, dan seandainya kalian
meninggalkan sunnah Nabi kalian, sungguh kalian akan tersesat. Dan tidaklah
seseorang bersuci (berwudlu) dan memperbaguskannya kemudian pergi ke satu masjid
di antara masjid-masjid ini, kecuali Allah mencatat dengan setiap langkah kaki
yang ia melangkah (ke masjid) itu dengan satu kebaikan baginya, dan dengannya
Allah mengangkatnya satu derajat, dan dengannya pula Allah menghapuskan satu
kesalahan. Dan sungguh saya telah melihat (keadaan) kita. Tidaklah enggan untuk
mendatangi shalat (di masjid) kecuali orang munafiq yang telah diketahui
kemunafiqannya, dan sungguh ada seorang laki-laki yang didatangkan (untuk shalat
di masjid) dengan dibawa oleh dua orang di kiri-kanannya sehingga didirikan di
dalam shaff".
Dan di dalam satu riwayat : "Sungguh saya telah melihat (keadaan) kita.
Tidaklah enggan untuk mendatangi shalat (di masjid) kecuali orang munafiq yang
telah diketahui kemunafiqannya atau orang yang sakit. Sesungguhnya ada seorang
laki-laki yang berjalan di antara dua orang sehingga datang (ke masjid) untuk
shalat". Dan berkata (Ibnu Mas'ud) : "Sesungguhnya Rasulullah SAW telah
mengajarkan kepada kita sunnah-sunnah petunjuk, dan sesungguhnya diantara
sunnah-sunnah petunjuk itu ialah shalat di masjid yang diserukan adzan
padanya". [HR. Muslim, Abu Dawud, Nasai dan Ibnu
Majah]
عَنْ
عُثْمَانَ رض اَنــَّهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَـقُوْلُ: مَنْ
تَـوَضَّأَ فَـأَسْبَغَ اْلـوُضُوْءَ ثُمَّ مَشَى اِلىَ صَلاَةٍ مَكْـتُوْبـَةٍ
فَصَلاَّهَا مَعَ اْلاِمَامِ غُفِرَ لَهُ ذَنـْبُهُ. ابن خزيمة فى
صحيحه
Dari
'Utsman RA, ia berkata : Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda :
"Barangsiapa berwudlu dan menyempurnakan wudlunya, kemudian dia berjalan (ke
masjid) untuk shalat wajib, lalu dia shalat wajib itu bersama imam, niscaya
diampuni dosanya".
[HR. Ibnu Khuzaimah di dalam shahihnya]
عَنْ
اَبِى اُمَامَةَ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: لَـوْ يَـعْلَمُ هذَا
اْلمُـتَخـَلِّـفُ عَنِ الصَّلاَةِ فِى اْلجَمَاعَةِ مَا لِـهذَا اْلـمَـاشِى
اِلَـيْهَا َلأَتـَاهَا وَ لَـوْ حَبْوًا عَلَى يَدَيـْهِ وَ رِجْلَـيْهِ.
الطبرانى
Dari
Abu Umamah RA, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : "Seandainya
orang yang tidak ikut shalat berjamaah (di masjid) itu mengetahui
kebaikan-kebaikannya orang yang berjalan untuk shalat berjama'ah, pasti dia akan
mendatanginya walaupun merangkak dengan dua tangan dan kakinya".
[HR. Thabarani]
عَنْ
اَبِى هُرَيـْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ تَـوَضَّأَ فَـأَحْسَنَ
وُضُوْءَهُ ثُمَّ رَاحَ فَـوَجَدَ النَّاسَ قَدْ صَلُّـوْا، اَعْطَاهُ اللهُ مِثْلَ
اَجْرِ مَنْ صَلاَّهَا وَ حَضَرَهَا لاَ يَـنْـقُصُ ذلِكَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ
شَيـْئًا. ابو داود والنسائى و الحاكم و قال صحيح على شرط مسلم
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : "Barangsiapa yang
berwudlu dan memperbagus wudlunya, kemudian dia pergi (ke masjid), tiba-tiba dia
mendapati orang-orang telah selesai shalat, maka Allah tetap memberinya pahala
seperti pahalanya orang yang sudah shalat berjamaah itu, dan dia mendatanginya
itu (pahalanya) tidak kurang sedikitpun dari pahala mereka".
[HR. Abu Dawud, Nasai dan Hakim, dan ia berkata : "Hadits ini shahih atas
syarath Muslim"]
عَنْ
اُبَيِّ بْنِ كَـعْبٍ رض قَالَ: صَلَّى بِنَا رَسُوْلُ اللهِ ص يَـوْمًا الصُّبْحَ
فَقَالَ: اَشَاهِدٌ فُلاَنٌ؟ قَالُـوْا: لاَ. قَالَ: اَشَاهِدٌ فُلاَنٌ؟ قَالُـوْا:
لاَ. قَالَ: اِنَّ هَاتَـيْنِ الصَّلاَ تَـيْنِ اَثـْقَلُ الصَّلَوَاتِ عَلَى
اْلـمُـنَافِـقِـيْنَ، وَ لَوْ يَـعْلَمُوْنَ مَا فِـيْهِمَاَلاَتـَيْـتُـمُوْهَا،
وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الـرُّكَبِ، وَ اِنَّ الصَّفَّ اْلاَوَّلَ عَلَى مِثْلِ صَفِّ
اْلمَلاَئـِكَةِ، وَلَوْ عَـلِـمْتُمْ مَا فَضِيْلَـتُهُ لاَبــْتَدَرْتُـمُوْهُ،
وَ اِنَّ صَلاَةَ الـرَّجُلِ مَعَ الـرَّجُلِ اَزْكَى مِنْ صَلاَتِهِ وَحْدَهُ،
وَصَلاَتُهُ مَعَ الـرَّجُلَـيْنِ اَزْكَى مِنْ صَلاَتِهِ مَعَ الـرَّجُلِ. وَ
كُلُّ مَا كَـثُرَ فَـهُوَ اَحَبُّ اِلىَ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ. احمد و ابو داود
والنسائى، و ابن خزيمة و ابن حبان فى صحيحهما، و الحاكم
Dari
Ubaiy bin Ka'ab RA, ia berkata : Pada suatu hari Rasulullah SAW mengimami kami
shalat Shubuh. (Setelah selesai shalat), beliau bertanya kepada kami : "Apakah
si fulan ada ?" Para shahabat menjawab : "Tidak ada !" Rasulullah SAW bertanya
lagi : "Apakah si fulan ada ?" Para shahabat menjawab : "Tidak ada !" Rasulullah
SAW bersabda : Sesungguhnya dua shalat ini (Isya' dan Shubuh) adalah
seberat-berat shalat bagi orang-orang munafiq. Dan seandainya mereka itu
mengetahui kebaikan yang ada pada dua shalat ini (Isya' dan Shubuh), sungguh
kalian akan mendatanginya walaupun merangkak dengan lutut. Dan sesungguhnya
shaff yang pertama adalah seperti shaffnya malaikat, dan seandainya kalian
mengetahui kelebihannya, sungguh kalian akan saling memperebutkannya. Dan
sesungguhnya shalatnya seseorang berjamaah dengan satu orang itu lebih baik dan
lebih bersih dari pada shalatnya sendirian, dan shalat berjama'ah dengan dua
orang itu lebih baik dan lebih bersih dari pada shalat berjamaah dengan satu
orang, dan setiap yang lebih banyak pesertanya maka itu lebih dicintai oleh
Allah 'Azza wa Jalla".
[HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasai, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban di dalam shahihnya dan
Hakim]
عَنْ
عُثْمَانَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
ص : مَنْ شَهِدَ اْلـعِشَاءَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِـيَامُ نـِصْفِ لَـيْلَـةٍ. وَ مَنْ صَلَّى
اْلـعِشَاءَ وَ اْلـفَجْرَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ
لَهُ كَـقِـيَامِ لَـيْلَـةٍ . الترمذى
Dari
'Utsman RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang datang
shalat 'Isyak berjama'ah, maka dia mendapatkan pahala (seperti) shalat setengah
malam, dan barangisapa yang shalat 'Isyak dan Shubuh berjama'ah, maka dia
mendapatkan pahala seperti shalat satu malam penuh".
[HR. Tirmidzi]
عَنْ
اَبِى هُرَيـْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ
اللهِ ص قَالَ: وَ الَّذِيْ نَـفْسِيْ بِـيَدِهِ لَـقَدْ هَمَمْتُ اَنْ آمُرَ
بِحَطَبٍ فَـيُحْطَبَ، ثُمَّ آمُرَ بِالصَّلاَةِ فَـيُؤَذَّنَ لَـهَا، ثُمَّ آمُرَ
رَجُلاً فَـيَؤُمَّ النَّاسَ ثُمَّ اُخَالِـفَ اِلىَ رِجَالٍ فَـأُحَرِّقَ
عَلَـيْهِمْ بُـيُوْتَـهُمْ. وَ الَّذِيْ نَـفْسِى بِـيَدِهِ لَـوْ يَـعْلَمُ
اَحَدُهُمْ اَنــَّهُ يَجـِدُ عَرْقًا سَمِيْنًا اَوْ مـِرْمَاتَـيْنِ
حَسَنَـتَـيْنِ لَـشَهِدَ اْلعِشَاءَ. متفق عليه و اللفظ للبخارى
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda : "Demi
Dzat yang diriku di tangan-Nya, sungguh aku berkehendak memerintahkan
(orang-orang mengumpulkan) kayu bakar, setelah terkumpul kemudian aku
memerintahkan untuk adzan shalat, lalu aku menunjuk seorang untuk mengimami
orang banyak, lalu aku pergi kepada orang-orang (yang tidak hadir dalam shalat
berjamaah), kemudian aku bakar rumah-rumah mereka bersama yang ada di dalam. Dan
demi Tuhan yang diriku di tangan-Nya, seandainya jika seseorang dari mereka
mengetahui bahwa ia akan mendapat tulang yang berdaging gemuk atau daging antara
dua rusuk yang baik, niscaya ia hadir di shalat 'Isyak (dengan
berjamaah)".
[Muttafaq 'alaih lafadh bagi Bukhari]
عَنْ
اَبِيْ هُرَيـْرَةَ رض قَالَ: اَتـَى النَّبِيَّ ص رَجُلٌ اَعْمَى فَقَالَ: يَـا
رَسُوْلَ اللهِ اِنـَّهُ لَـيْسِ لِى قَائِدٌ يَـقُوْدُنِى اِلىَ اْلمَسْجـِدِ.
فَسَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ ص اَنْ يُـرَخِّصَ لَهُ فَـيُصَلِّى فِى بَـيْـتِهِ،
فَـرَخَّصَ لَهُ. فَـلَمَّا وَ لَّى دَعَاهُ فَـقَالَ: هَلْ تَـسْمَعُ النِّدَاءَ
بِـالصَّلاَةِ؟ فَـقَالَ: نَـعَمْ. قَالَ: فَـأَجـِبْ. مسلم ، جزء 1:482
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Telah datang kepada Nabi SAW seorang buta
(Abdullah bin Umi Maktum) lalu ia berkata, "Ya Rasulullah ! Sesungguhnya saya tidak mempunyai penuntun
yang menuntun saya ke masjid". Kemudian dia meminta kepada Rasulullah SAW supaya
memberi kelonggaran baginya untuk shalat di rumah. Maka beliau memberi
kelonggaran baginya. Tetapi setelah ia berpaling hendak pergi, beliau
memanggilnya dan bertanya : "Apakah engkau mendengar adzan untuk shalat ?" Ia
menjawab : "Ya". Beliau bersabda : "Bila
demikian, hendaklah engkau datang".
[HR. Muslim, Juz I : 482]
[Bersambung]
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak