Ahad, 14 September 1997/12
Jumadil Awwal 1418 Brosur No. :
900/940/IF
Janaiz
(ke-1)
عَنْ
صُهَـيْبٍ الرُّوْمـِيِّ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَجَبًا ِلاَمْرِ
اْلمُؤْمـِنِ، اِنَّ اَمْرَهُ لَهُ كُـلَّهُ خَيْرٌ. وَ لَـيْسَ ذلِكَ ِلاَحَدٍ
اِلاَّ لِلْمُؤْمـِنِ. اِذَا اَصَابَـتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ.
وَ اِنْ اَصَابَـتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ. مسلم
Dari
Shuhaib Ar-Ruumi RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : "Mengagumkan
sekali urusannya orang mukmin itu. Sesungguhnya urusannya, semuanya menjadi
kebaikan baginya. Dan tidak ada yang mendapatkan demikian itu seseorangpun
kecuali orang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan, bersyukur. Maka yang
demikian itu adalah menjadi kebaikan baginya. Dan apabila ditimpa suatu
mushibah, bershabar. Maka yang demikian itu menjadi kebaikan pula
baginya".
[HR. Muslim]
عَنْ
اَنــَسٍ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: اِنَّ عِظَمَ اْلجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ
اْلبَلاَءِ. وَ اِنَّ اللهَ تَعَالَى اِذَا اَحَبَّ قَوْمًا اِبـْتَلاَهُمْ. فَمَنْ
رَضِيَ فَـلَهُ الرِّضَا وَ مَنْ سَخِطَ فَـلَهُ السُّخـْطُ. ابن ماجه و الترمذى و
قال حديث حسن غريب
Dari
Anas RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda : "Sesungguhnya besarnya balasan itu
tergantung besarnya cobaan. Dan sesungguhnya Allah Ta'ala apabila mencintai
suatu kaum, maka Allah memberikan cobaan kepada mereka. Barangsiapa yang ridla,
maka dia mendapatkan keridlaan Allah. Dan barangsiapa yang menggerutu (tidak
ridla) maka dia mendapatkan murka Allah".
[HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, dan ia mengatakan hadits hasan,
gharib].
عَنْ
عَائـِشَةَ رض قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ مُصِيْبَةٍ تُصِيْبُ
اْلمُسْلِمَ اِلاَّ كَـفَّرَ اللهُ عَنْهُ بِـهَا حَتَّى الشَّوْكَـةِ
يُشَاكُّـهَا. متفق عليه
Dari
'Aisyah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : "Tidaklah suatu
mushibah menimpa kepada seorang muslim kecuali dengan itu Allah menghapus dosa
darinya, sekalipun hanya tercocok duri".
[HR. Bukhari dan Muslim]
عَنِ
ابـْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ ص فَمَسَسْتُهُ فَـقُـلْتُ:
يَـا رَسُوْلَ اللهِ اِنـــَّكَ تُوْعَكُ وَعْكًا شَدِيـْدًا؟ فَـقَالَ: اَجَلْ.
اِنــِّى اُوْعَكُ كَمَا يُوْعَكُ رَجُلاَنِ مِنْكُمْ. قُـلْتُ ذلِكَ بِـاَنَّ لَكَ
اَجْرَيـْنِ؟ قَالَ: اَجَلْ. مَا مِنْ مُسْلـِمٍ يُصِيْبُهُ اَذًى مِنْ مَرَضٍ
فَمَا سِوَاهُ اِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَـيّـِئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ
وَرَقَهَا. متفق عليه
Dari
Ibnu Mas'ud RA, ia berkata : "Saya pernah datang kepada Nabi SAW, lalu saya
menyentuhnya seraya berkata : "Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau menderita
demam yang panas sekali". Lalu beliau menjawab : "Ya, sesungguhnya aku menderita
demam sebagaimana panasnya dua orang diantara kalian". Saya berkata : "Yang
demikian itu apakah karena engkau mendapatkan dua pahala ?". Rasulullah SAW
menjawab : "Benar. Tidaklah seorang muslim yang ditimpa penderitaan berupa sakit
atau yang selainnya kecuali dengan itu Allah menggugurkan kesalahan-kelasahannya
sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya".
[HR. Bukhari dan Muslim]
2.
Perintah Berobat
عَنْ
اُسَامَةَ بْنِ شُرَيـْكِ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: تَدَاوَوْا فَاِنَّ اللهَ
تَعَالَى لَمْ يَضَعْ دَاءً اِلاَّ وَضَعَ لَهُ دَوَاءٌ غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ:
اَلـهَرَمُ. احمد و اصحاب السنن
Dari
Usamah bin Syuraik, bahwa Nabi SAW bersabda : "Berobatlah kalian, karena
sesungguhnya Allah SWT tidak mengadakan penyakit kecuali mengadakan obatnya,
kecuali satu penyakit yang tak ada obatnya yaitu umur tua".
[HR. Ahmad dan Ashhabus Sunan]
عَنْ
اَبِى مَسْعُوْدٍ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اِنَّ اللهَ لَمْ يُـنْزِلْ دَاءً
اِلاَّ اَنـْزَلَ لَهُ شِفَاءً فَـتَدَاوَوْا. النسائى و الحاكم
Dari
Abu Mas'ud bahwa Nabi SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah tidak menurunkan
penyakit kecuali telah menurunkan pula obatnya. Maka berobatlah
kalian".
[HR. Nasai dan Hakim]
عَنْ
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ اْلاَنــْصَارِيِّ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: لِكُلِّ
دَاءٍ دَوَاءٌ فَاِنْ اُصِيْبَ دَوَاءٌ الدَّاءَ بَرِئَ بِـاِذْنِ اللهِ.
مسلم
Dari
Jabir bin Abdullah Al-Anshariy, bahwa Nabi SAW bersabda : "Setiap penyakit ada
obatnya. Maka jika bertemu (cocok) penyakit itu dengan obatnya, sembuhlah orang
yang sakit itu dengn idzin Allah".
[HR. Muslim]
3.
Menjenguk Orang Sakit dan Keutamaannya
عَنْ
اَبِيْ هُرَيـْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: حَقُّ اْلمُسْلِمِ عَلَى
اْلمُسْلِمِ خَمْسٌ رَدُّالسَّلاَمِ وَعِيَادَةُ اْلمَرِيـْضِ وَ اِتِّـبَاعُ
اْلجَنَائِـزِ وَ إِجَابَةُ الدَّعْوَةِ وَتَـشْمِيْتُ اْلعَاطِسِ. متفق
عليه
Dari
Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : "Hak muslim atas muslim
yang lain itu ada lima : 1. menjawab salam, 2. Menjenguk orang sakit, 3.
Mengantarkan janazah, 4. Memenuhi undangan dan 5. Mendo'akan orang yang
bersin".
[HR. Muttafaq 'Alaih]
عَنْ
عَلِيٍّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْ لَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِذَا عَادَ الْمُسْلِمُ
اَخَاهُ مَشَى فِى خُرَافَةِ الْجَنَّةِ، حَتَّى يَجْلِسَ، فَاِذَا جَلَسَ
غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَاِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَـيْهِ سَبْعُوْنَ اَلْفَ
مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ. وَ اِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَـيْهِ سَبْعُوْنَ اَلْفَ
مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ، احمد وابن ماجه، و للترمذى وابى داود نحوه
Dari
'Ali, ia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : "Apabila
seorang muslim menjenguk saudaranya maka senantiasa ia berjalan di kebun surga
sampai ia duduk, kemudian apabila ia telah duduk maka ia diliputi oleh rahmat,
lalu jika waktu pagi maka tujuh puluh ribu malaikat akan mendo'akan sampai sore,
dan jika waktu sore maka tujuh puluh ribu malikat akan mendo'akan sampai
pagi".
[HR.
Ahmad dan Ibnu Majah, Tirmidzi dan Abu Dawud meriwayatkan seperti itu
juga]
عَنْ
زَيـْدِبـْنِ اَرْقَمَ قَالَ: عَادَنِى النَّبِيُّ ص مِنْ وَجَعٍ بِعَيْنِي. احمد و
ابو داود
Dari
Zaid bin Arqam ia berkata : "Nabi SAW pernah menjengukku karena aku sakit
mata". [HR. Ahmad an Abu
Dawud]
عَنْ
اَبِى هُرَيـْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ
يَقُوْلُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ: يَـا ابْنَ آدَمَ مَرِضْتُ فَـلَمْ تَعُدْنِى؟
قَالَ: يَـا رَبِّ كَـيْفَ اَعُوْدُكَ وَ اَنـْتَ رَبُّ اْلعَالَـمِيْنَ؟ قَالَ: اَ
مَا عَلـِمْتَ اَنَّ عَبْدِى فُلاَنــًا مَرِضَ فَـلَمْ تَعُدْهُ؟ اَ مَا عَلـِمْتَ
اَنـَّكَ لَـوْ عُدْتَهُ لَـوَجَدْتَـنِى عِنْدَهُ؟ يَـا ابْنَ آدَمَ
اِسْتَطْعَمْتُكَ فَـلَمْ تُطْعِمْنِى؟ قَالَ: يَـا رَبِّ كَـيْفَ اُطْعِمُكَ وَ
اَنــْتَ رَبُّ اْلعَالـَمِيْنَ؟ قَالَ: اَ مَا عَلـِمْتَ اَنـَّهُ اِسْتَطْعَمَكَ
عَبْدِى فُلاَنٌ فَـلَمْ تُطْعِمْهُ؟ اَ مَا عَلـِمْتَ اَنــَّكَ لَـوْ
اَطْعَمْتَهُ لَـوَجَدْتَ ذلِكَ عِنْدِى؟ يَـا ابْنَ آدَمَ اِسْتَسْقَـيْتُكَ
فَـلَمْ تَـسْقِـنِى؟ قَالَ: يَـا رَبِّ كَـيْفَ اَسْقِـيْكَ وَ اَنــْتَ رَبُّ
اْلعَالَـمِيْنَ؟ قَالَ: اِسْتَسْقَاكَ عَبْدِى فُلاَنٌ فَـلَمْ تَـسْقِهِ؟ اَ مَا
اِنــَّكَ لَـوْ سَقَـيْتَهُ وَجَدْتَ ذلِكَ عِنْدِى. مسلم
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah 'Azza
wa Jalla akan berfirman besuk pada hari qiyamat : "Hai anak Adam, dahulu Aku
sakit, mengapa kamu tidak mau menjenguk-Ku ?". Orang itu bertanya : "Wahai
Tuhanku bagaimana aku menjenguk-Mu, sedang Engkau adalah Tuhan sekalian alam ?".
Allah berfirman : "Tidak tahukah kamu bahwa hamba-Ku si fulan sakit tetapi kamu
tidak mau menjenguknya, tidak tahukah kamu seandainya kamu menjenguknya niscaya
kamu mendapati-Ku di sisinya ?". "Hai anak Adam, dahulu Aku minta makan
kepadamu, tetapi mengapa kamu tidak memberi-Ku makan ?". Orang itu bertanya :
Wahai Tuhanku, bagaimana aku memberi-Mu makan, sedangkan Engkau adalah Tuhan
semesta alam ?". Allah berfirman : "Tidak tahukah kamu bahwa hamba-Ku si fulan
minta makan kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya makan, tidak tahukah kamu
bahwa seandainya kamu memberinya makan niscaya kamu mendapati yang demikian itu
(pahalanya) di sisi-Ku ?". Hai anak Adam dahulu Aku minta minum kepadamu, tetapi
mengapa kamu tidak mau memberi-Ku minum ?". Orang itu bertanya : "Wahai Tuhanku,
bagaimana aku memberi-Mu minum, sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam ?".
(Allah berfirman :) "Tidak tahukah kamu, hamba-Ku si fulan minta minum kepadamu,
tetapi kamu tidak mau memberinya minum. Ketahuilah seandainya kamu memberinya
minum niscaya kamu mendapati yang demikian itu (pahalanya) di
sisi-Ku".
[HR. Muslim]
عَنْ
اَبِى هُرَيـْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ اَصْبَحَ مِنْكُمُ
اْلـيَوْمَ صَائِمًا؟ قَالَ اَبـُوْ بَكْرٍ: اَنــَا، فَـقَالَ: مَنْ اَطْعَمَ
مِنْكُمُ اْلـيَوْمَ مِسْكِـيْنًا؟ قَالَ اَبـُوْ بَكْرٍ : اَنــَا، فَـقَالَ: مَنْ
تَـبِعَ مِنْكُمُ اْلـيَوْمَ جَنَازَةً؟ فَـقَالَ اَبــُوْ بَكْرٍ : اَنــَا،
قَالَ: مَنْ عَادَ مِنْكُمُ اْلـيَوْمَ مَرِيـْضًا؟ قَالَ اَبــُوْ بَكْرٍ:
اَنــَا، فَـقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا اجْتَمَعَتْ هذِهِ اْلخصَالُ قَطُّ فِى
رَجُلٍ اِلاَّ دَخَلَ اْلجَـنَّةَ. ابن خزيمة فى صحيحه
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : "Rasulullah SAW pernah bertanya (kepada para
shahabat) : "Siapakah diantara kalian pada hari ini yang sejak pagi berpuasa ?"
Abu Bakar menjawab : "Saya". Rasulullah SAW bertanya lagi : "Siapakah diantara
kalian pada hari ini yang sudah memberi makan orang miskin ?" Abu Bakar menjawab
: "Saya". Rasulullah SAW bertanya lagi : "Siapakah diantara kalian yang hari ini
sudah mengantarkan jenazah ?" Abu Bakar menjawab : "Saya". Rasulullah SAW
bertanya lagi : "Siapakah diantara kalian pada hari ini yang sudah menjenguk
orang sakit ?" Abu Bakar menjawab : "Saya". Lalu Rasulullah SAW bersabda :
"Tidaklah perbuatan-perbuatan ini terkumpul pada seseorang melainkan dia akan
masuk surga".
[HR. Ibnu Khuzaimah di dalam shahihnya]
عَنْ
اَنــَسٍ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَـقُوْلُ: اَيــُّمَا رَجُلٍ
يَعُوْدُ مَرِيـْضًا فَاِنَّمَا يَخـُوْضُ فِى الرَّحْمَةِ، فَاِذَا قَعَدَ عِنْدَ
اْلمَرِيـْضِ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ. قَالَ: فَـقُـلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ هذَا
لِلصَّحِيْحِ الَّذِىْ يَعُوْدُ اْلمَرِيـْضَ. فَمَا لِلْمَرِيـْضِ؟ قَالَ: تُحَطُّ
عَنْهُ ذُنــُوْبــُهُ. احمد و ابن ابى الدنيا الطبرانى فى الصغير و الاوسط و زاد:
فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا مَرِضَ اْلـعَبْدُ ثَلاَثــَةَ اَيــَّامٍ خَرَجَ
مِنْ ذُنــُوْبِهِ كَـيَوْمَ وَلَدَتــْهُ اُمــُّهُ.
Dari
Anas RA, ia berkata : "Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda :
"Siapasaja orang yang menjenguk orang sakit, maka sesungguhnya dia masuk di
dalam rahmat. Maka apabila dia duduk di sisi orang yang sakit, melimpahlah
rahmat kepadanya". Anas berkata : Lalu saya bertanya : "Ya Rasulullah, ini
adalah untuk orang yang sehat yang mengunjungi orang yang sakit. Lalu apa yang
diperoleh bagi yang sakit ?" Rasulullah SAW menjawab : "(Bagi orang yang sakit)
akan dihapus dosa-dosanya".
[HR. Ahmad, Ibnu Abid-Dunya, dan Thabrani di dalam Ash-Shaghir dan Al-Ausath]
Dan ia menambahkan : Rasulullah SAW bersabda : "Apabila seorang hamba sakit
selama tiga hari, keluarlah dosa-dosanya dari dirinya (sehingga bersih) seperti
pada hari ketika dilahirkan oleh ibunya".
4.
Doa Untuk Orang Sakit
عَنْ
عَائـِشَةَ قَالَتْ: اِنَّ النَّبِيَّ ص كَانَ يَعُوْدُ بَعْضَ اَهْلـِهِ يَمْسَحُ
بِـيَدِهِ اْلـيُمْنَى وَ يَـقُوْلُ اللّهُمَّ رَبَّ النَّـاسِ اَذْهِبِ اْلبَـأْسَ
اِشْفِ اَنــْتَ الشَّافِى لاَ شِفَاءَ اِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ
سَقَمًا. متفق عليه
Dari
'Aisyah RA, ia berkata : Sesungguhnya Nabi SAW pernah menjenguk pada sebagian
istrinya yang sedang sakit, lalu beliau mengusap dengan tangan kanannya sambil
membaca "Alloohumma rabban naasi adzhibil ba'sa isyfi antasy syaafii laa
syifaa-a illaa syifaa-uka syifaa-an laa yughoodiru saqoman" (Ya Allah
Tuhannya semua manusia, hilangkanlah segala penyakit, sembuhkanlah, Engkaulah
Penyembuh yang sebenarnya, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari sisi-Mu,
kesembuhan yang tidak kambuh lagi).
[HR.
Bukhari - Muslim]
عَنْ
سَعْدِ بْنِ اَبِى وَقَّاصٍ رض قَالَ: عَادَنـِى رَسُوْلُ اللهِ ص فَـقَالَ:
اَللّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اَللّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اَللّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا.
مسلم
Dari
Sa'ad bin Abu Waqqash RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah menjengukku, maka
beliau berdoa "Alloohummasyfi Sa'dan" 3 X. (Ya Allah, sembuhknlah Sa'ad 3
X).
[HR. Muslim]
عَنِ
ابـْنِ عَبَّاسٍ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص دَخَلَ عَلَى اَعْرَابِيٍّ يَـعُوْدُهُ وَ
كَانَ اِذَا دَخَلَ عَلَى مَنْ يَـعُوْدُهُ قَالَ: لاَ بَـأْسَ طُـهُوْرٌ اِنْ
شَاءَ اللهُ. البخارى
Dari
Ibnu Abbas RA, ia berkata : Sesungguhnya Nabi SAW pernah menjenguk kepada
seorang Arab gunung, dan adalah beliau jika menjenguk orang yang sakit
mengucapkan "Laa ba'sa thohuurun Insya Allah" (Tidak apa-apa, semoga
penyakit ini menjadi pencuci bagi dosa-dosa, Insya Allah).
[HR. Bukhari]
Dan
masih ada lagi lafadh-lafadh do'a yang lain yang tidak disebutkan di
sini.
[Bersambung]
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak