Ahad, 23 Maret 1997/14 Dzulqa'dah 1417 Brosur No. : 876/916/IF
Dzikir
Sesudah Shalat
عَنْ
ثَـوْبَانَ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص اِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلاَتِهِ،
اسْتَغْـفَرَ ثَلاَثـًا وَ قَالَ: اَللّهُمَّ اَنـــْتَ السَّلاَمُ، وَ مِنْكَ
السَّلاَمُ، تَـبَارَكْتَ ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ. قَالَ اْلوَلـِيْدُ،
قُلْتُ لِلاَوْزَاعِيِّ: كَيْفَ اْلاِسْتِغْـفَارُ؟ قَالَ: تَـقُوْلُ اَسْتَغْفِرُ
اللهَ، اَسْتَغْفِرُ اللهَ. مسلم
Dari
Tsauban, ia berkata : Adalah Rasulullah SAW apabila selesai dari shalatnya
membaca istighfar tiga kali. Dan beliau membaca : "Alloohumma antas-salaam wa
minkas-salaam tabaarokta dzal-jalaali wal-ikroom" (Ya Allah, Engkaulah
Assalam dan dari Mu-lah keselamatan, Engkau Maha Tinggi wahai Tuhan yang
memiliki keagungan dan kemulyaan). Berkata Al-Walid, lalu saya bertanya kepada
Al-Auza'i : "Bagaimana istighfar itu ?" Dia menjawab : "Kamu mengucapkan
Astaghfirullooh, astaghfirullooh". (Aku mohon ampun kepada Allah, aku
mohon ampun kepada Allah)
[HR. Muslim juz I hal. 414]
Keterangan
:
a. Hadits tersebut di dalam riwayat lain dengan
redaksi "Yaa dzal-
jalaali wal-ikroom".
b. Al-Walid adalah seorang yang mendapatkan
hadits tersebut dari Al-Auza'i.
عَنْ
اَبِيْ هُرَ يـْرَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص، مَنْ سَبَّحَ اللهَ فِيْ دُبُرِ كُلِّ
صَلاَةٍ ثَلاَثـًا وَ ثَلاَثِـيْنَ. وَ حَمِدَ اللهَ ثَلاَثــًا وَ ثَلاَثِـيْنَ.
وَ كَبَّرَ اللهَ ثَلاَثــًا وَ ثَلاَثِــيْنَ، فَتِلْكَ تِسْعَةٌ وَ تِسْعُوْنَ.
وَ قَالَ تَمَامَ اْلمِائَةِ: لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيـْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَ لَهُ
اْلحَمْدُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ-غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَ اِنْ
كَانَـتْ مِثْلَ زَبــَدِ اْلـبَحْرِ. مسلم
Dari
Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda : "Barangsiapa bertasbih
kepada Allah setiap habis shalat tiga puluh tiga kali, memuji kepada Allah tiga
puluh tiga kali, membesarkan kepada Allah tiga puluh tiga kali, sehingga
jumlahnya semuanya itu sembilan puluh sembilan, dan untuk genapnya seratus ia
membaca : Laa ilaaha illalloohu wahdahulaa syariikalah, lahul-mulku wa
lahul-hamdu wahuwa 'alaa kulli syai-in qodiir".(Tidak ada Tuhan kecuali
Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya
segala puji dan Dia atas segala sesuatu berkuasa), niscaya diampuni dosa-dosanya
walaupun banyaknya seperti buih di laut".
[HR. Muslim juz I hal. 418]
عَنِ
اْلمُغِيْرَةِ بـْنِ شُعـْبَةَ رض، اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص كَانَ اِذَا فَرَغَ مِنَ
الصَّلاَةِ وَ سَلَّمَ قَالَ: لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِ يـْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَ لَهُ
اْلحَمْدُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. اَللّهُمَّ لاَ مَانِـعَ لِمَا اَعْطَـيْتَ، وَ لاَ
مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ. وَ لاَ يَـنْفَعُ ذَا اْلجَدِّ مِنْكَ اْلجَدُّ. البخارى
و مسلم
Dari
Al-Mughirah bin Syu'bah RA, ia berkata : "Sesungguhnya Rasulullah SAW apabila sesudah selesai shalat dan sudah
salam, beliau membaca : "Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariikalah
lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir, alloohumma laa
maani'a limaa a'thaita walaa mu'thiya limaa mana'ta walaa yanfa'u dzal-jaddi
minkal-jaddu" (Tidak ada Tuhan selain Allah, yang Maha Esa, tiada sekutu
bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan bagi-Nya segala puji dan Dia atas segala
sesuatu berkuasa. Ya Allah, tidak ada orang yang bisa menghalangi terhadap
apa-apa yang Engkau memberinya, dan tidak ada orang yang bisa memberi terhadap
apa-apa yang Engkau menghalanginya, dan tidaklah bermanfaat kekayaan orang yang
mempunyai kekayaan itu di sisi Mu").
[HR. Bukhari dan Muslim Al-Adzkar hal 58]
عَنْ
كَعْبِ بـْنِ عُجْرَةَ رض عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: مُعَقِّبَاتٌ لاَ يَخِيْبُ قَائِـلُهُنَّ، اَوْ فَاعِلُهُنَّ
دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ: ثَلاَثٌ وَ ثَلاَثُـوْنَ تَسْبِـيْحَةً، وَ
ثَلاَثٌ وَ ثَلاَثُـوْنَ تَحْمِيْدَةً، وَ اَرْبَعٌ وَ ثَلاَثُـوْنَ تَكْبِـيْرَةً.
مسلم و الـتـرمذي و النسائى
Dari
Ka'ab bin 'Ujroh RA, dari Rasulullah SAW beliau bersabda : "Ada bacaan yang
dibaca berulang-ulang (sesudah shalat) yang tidak rugi orang yang membacanya
atau mengerjakannya setiap sehabis shalat wajib, yaitu tiga puluh tiga kali
tasbih, tiga puluh tiga kali tahmid dan tiga puluh empat kali
takbir".
[HR. Muslim, Tirmidzi dan Nasai, At-Targhib wat-Tarhib juz II hal.
451]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بـْنِ عَمْرٍو رض عَنِ الـنَّبِيِّ ص قَالَ: خَصْلَـتَانِ اَوْ
خَلَّـتَانِ لاَ يُحَافِظُ عَلَـيْهِمَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ اِلاَّ دَخَلَ
اْلجَنَّـةَ، هُمَا يَسِيْرٌ. وَ مَنْ يَعْمَلُ بِهِمَا قَلِـيْلٌ: يُسَبِّحُ اللهَ
تَعَالَى دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ عَشْرًا وَ يَحْمَدُ عَشْرًا وَ يُكَبِّرُ عَشْرًا
فَذلِكَ خَمْسُوْنَ وَ مِائَةٌ بِاللِّسَانِ، وَ اَلــْفٌ وَ خَمْسُمِائَةٍ فىِ
اْلمِيْزَانِ. وَ يُكَبِّرُ اَرْبَعًا وَ ثَلاَثِـيْنَ، اِذَا اَخَذَ مَضْجَعَهُ،
وَ يَحْمَدُ ثَلاَثًا وَ ثَلاَثِـيْنَ، وَ يُسَبِّحُ ثَلاَثًا وَ ثَلاَثِـيْنَ
فَذلِكَ مِائَةٌ بِاللِّسَانِ وَ اَلـــْفٌ بِاْلمِيْزَانِ، قَالَ فَلَقَدْ
رَأَيـْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَعْقِدُهَا بِيَدِهِ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ،
كَيْفَ هُمَا يَسِيْرٌ، وَ مَنْ يَعْمَلُ بِـهِمَا قَلِـيْلٌ؟ قَالَ: يَأْتِى
اَحَدَكُمْ - يَعْنِى الشَّـيْطَانُ- فِى مَنَامِهِ، فَيُنَوِّمُهُ قَـبْلَ اَنْ
يَـقُوْلَهُ، وَ يَأْتِـيْهِ فىِ صَلاَتِهِ، فَيُذَكِّرُ هُ حَاجَةً قَـبْلَ اَنْ
يَـقُوْلَهَا. ابو داود و الترمذى و النسائى، اسناده صحيح
Dari
Abdullah bin 'Amr RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda : "Ada dua perkara,
tidaklah seorang Muslim menjaga atas keduanya kecuali dia masuk surga. Dua
perkara itu adalah mudah, tetapi orang yang mengamalkannya sedikit, yaitu setiap
sehabis shalat bertasbih kepada Allah ta'ala sepuluh kali, membaca tahmid
sepuluh kali dan membaca takbir sepuluh kali. Maka yang demikian itu adalah
seratus lima puluh di lesan, dan seribu lima ratus pada timbangan amal. Dan
apabila akan tidur membaca takbir tiga puluh empat kali, membaca tahmid tiga
puluh tiga kali dan membaca tasbih tiga puluh tiga kali. Maka yang demikian itu
adalah seratus di lesan, dan seribu pada timbangan amal". Berkata (Abdullah bin
'Amr). Sesungguhnya saya melihat Rasulullah SAW menghitungnya dengan tangannya".
Para shahabat bertanya : Ya Rasulullah, bagaimana keduanya itu mudah sedang
orang yang megamalkannya sedikit ? Rasulullah SAW menjawab : Datang kepada
seseorang di antara kalian (yaitu syetan) pada tempat tidurnya lalu ia
menidurkannya sebelum orang itu sempat membacanya, dan (syetan) datang kepadanya
di dalam shalatnya, lalu mengingatkan orang itu pada kebutuhannya sebelum orang
itu sempat membacanya".
[HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai -Al-Adzkar hal. 59]
Keterangan
:
Sehabis
shalat membaca tasbih sepuluh kali, membaca tahmid sepuluh kali dan membaca
takbir sepuluh kali. Maka dalam setiap shalat wajib membaca sebanyak tiga
puluh kali, sedangkan sehari semalam shalat wajib itu lima kali. Jadi semuanya
ada seratus lima puluh kali (seratus lima puluh di
lesan).
Dan
satu kebaikan itu pahalanya sepuluh. Jadi seratus lima puluh di lesan sama
dengan seribu lima ratus pada timbangan amal.
عَنْ
اَبِى اُمَامَةَ رض قَالَ: قِـيْلَ لِرَسُوْلِ اللهِ ص: اَيُّ الدُّعَاءِ اَسْمَعُ؟
قَالَ: جَوْفُ اللَّـيْلِ اْلآخِرُ، وَ دُبـُرَ الصَّلَوَاتِ اْلمَكْتُوْبَاتِ.
الـتـرمذى, و قال حديث حسن
Dari
Abu Umamah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah ditanya : "Do'a yang bagaimana
yang paling didengar (oleh Allah) ?" Rasulullah SAW bersabda : "Do'a pada tengah
malam yang akhir, dan do'a sesudah shalat-shalat wajib".
[HR. Tirmidzi dan ia berkata : Ini hadits Hasan - Al-Adzkar hal
57]
عَنْ
سَعْدِ بْنِ اَبِى وَقَّاصٍ رض، اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص كَانَ يَـتَعَوَّذُ دُبـُرَ
الصَّلاَةِ بِهؤُ لاَءِ اْلكَلِمَاتِ:
اَللّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِـكَ مِنَ اْلجُبْنِ، وَ اَعُوْذُ بِكَ اَنْ اُرَدَّ
اِلىَ اَرْذَلِ اْلعُمُرِ، وَ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِـتْنَةِ الدُّنْيَا وَ اَعُوْذُ
بِكَ مِنْ عَذَابِ اْلقَـبْرِ. البخارى
Dari
Sa'ad bin Abi Waqqash RA ia berkata : "Sesungguhnya Rasulullah SAW biasa mohon
perlindungan kepada Allah dengan kalimat-kalimat ini sesudah shalat :
Alloohumma innii a'uudzu bika minal-jubni, wa a'uudzu bika an uradda ilaa
ardzalil-'umuri, wa a'uudzu bika min fitnatid-dun-yaa, wa a'uudzu bika min
'adzaabil qobri (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat
pengecut, aku berlindung kepada-Mu dari pikun, aku berlindung kepada-Mu dari
fitnah dunia dan aku berlindung kepada-Mu dari
siksa qubur". [HR.
Bukhari - Al-Adzkar hal.
59]
عَنْ
مُعُاذٍ رض، اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص اَخَذَ بِيَدِهِ وَ قَالَ: يَا مُعَاذُ وَ
اللهِ اِنــِّى لاُحِبُّكَ ثُمَّ قَالَ: اُوْصِيْكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ فِى
دُبـُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَـقُوْلُ: اَللّهُمَّ اَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَ شُكْرِكَ
وَ حُسْنِ عِبَادَتـِكَ. ابو داود و النسائى
باسناد صحيح
Dari
Mu'adz RA, Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah memegang tangannya dan bersabda :
"Hai Mu'adz, demi Allah, sesungguhnya aku senang kepadamu" kemudian beliau
berpesan : "Aku berpesan kepadamu, hai Mu'adz, janganlah sekali-kali kau
tinggalkan (engkau membaca) pada setiap habis shalat : Alloohumma a'innii
'alaa dzikrika wa syukrika wa husni 'ibaadatik (Ya Allah, tolonglah saya
untuk tetap mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu serta memperbagus ibadahku
kepada-Mu")
[HR. Abu Dawud dan Nasai dengan sanad yang shahih - Al-Adzkar hal.
60]
عَنْ
اَبِى اُمَامَةَ رض قَالَ: مَا دَنَوْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ ص فِى دُبـُرِ
مَكْتُوْبَةٍ وَلاَ تَطَوُّعٍ اِلاَّ سَمِعْتُهُ
يَـقُوْلُ: اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى ذُنـُوْبِى وَ خَطَايَايَ كُـلَّـهَا،
اَللّهُمَّ اَنـْعِشْنِى وَ اجْبُرْنـِى وَ اهْدِنـِى لِصَالِحِ اْلاَعْمَالِ وَ
اْلاَخْلاَقِ، اِنَّهُ لاَ يَـهْدِيْ لِصَالِحِهَا وَلاَ يَصْرِفُ سـَيِّـئَـهَا
اِلاَّ اَنـــْتَ. ابن الـسنى
Dari
Abu Umamah RA, ia berkata : Tidaklah saya mendekat kepada Rasulullah SAW sehabis
shalat wajib maupun shalat sunnah, kecuali saya mendengar beliau membaca :
Alloohummaghfirlii dzunuubii wa khothooyaaya kullahaa, alloohumma an'isynii
wajburnii wahdinii lishoolihil-a'maali wal-akhlaaq, innahu laa yahdii
lishoolihihaa wa laa yashrifu sayyiahaa ilaa anta (Ya Allah, ampunilah
dosa-dosaku dan kesalahan-kesalahanku semuanya. Ya Allah, teguhkanlah
pendirianku, cukupilah kekuranganku dan tunjukilah aku kepada baiknya amal dan
akhlaq. Sesungguhnya tidak ada yang bisa menunjuki kepada baiknya amal dan
akhlaq, dan tidak ada yang bisa memalingkan dari buruknya amal dan akhlaq
kecuali Engkau). [HR.
Ibnus Sunni - Al-Adzkar hal. 60]
عَنْ
اَبِى بَكْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص كَانَ يَـقُوْلُ فِى دُبـُرِ الصَّلاَةِ:
اَللّـهُمَّ اِنـــِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ
اْلكُفْرِ وَ اْلـفَقْرِ وَ عَذَابِ
اْلـقَـبْرِ. ابن الـسنى
Dari
Abu Bakrah RA, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW biasa membaca sehabis
shalat : Alloohumma innii a'uudzubika minal-kufri wal-faqri wa 'adzaabil
qobri. (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran,
kefaqiran dan adzab qubur").
[HR. Ibnus Sunni - Al-Adzkar hal. 60]
عَنْ
اَبِى اُمَامَةَ رض قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ قَرَأَ آيَةَ اْلكُرْسِيِّ
دُبـُرَ كُلِّ صَلاَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ اْلجَنَّةِ اِلاَّ اَنْ
يَمُوْتَ. النسائى و الطبرانى.
Dari
Abu Umamah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersab-da : "Barangsiapa yang
membaca ayat Kursi setiap sehabis shalat, tidak ada yang menghalanginya dari
masuk surga kecuali mati". [HR.
Nasai dan Thabarani - At-Targhib wat-Tarhib juz II hal. 453]
عَنِ
اْلحَسَنِ بـْنِ عَلِيٍّ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ قَرَأَ آيَةَ
اْلكُرْسِيِّ فِى دُبـُرِ الصَّلاَةِ اْلمَكْتُوْبَةِ كَانَ فِى ذِمَّةِ اللهِ
اِلىَ الصَّلاَةِ اْلاُخْرَى. الطبرانى
Dari
Hasan bin Ali RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda: "Barangsiapa yang
memaca ayat Kursi sehabis shalat wajib, maka dia berada di dalam jaminan Allah
sampai (tiba) shalat yang lain".
[HR. Thabarani dengan sanad Hasan - At-Targhib wat-Tarhib juz II hal
453]
عَنْ
عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رض، قَالَ: اَمَرَنــِى رَسُوْلُ اللهِ ص اَنْ أَقْرَأَ
بِاْلمُعَوِّذَتـَيْنِ دُبـُرَ كُلِّ صَلاَةٍ. ابو داود و الـتـرمذى و
النسائى
Dari
'Uqbah bin 'Amir RA, ia berkata : Rasulullah SAW memerintahkan kepada saya
supaya membaca Al-Mu'awwidzatain (surat Al-Falaq dan surat An-Nas) setiap
sesudah shalat".
[HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai - Al-Adzkar hal. 60]
~o(
O )o~
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak