Ahad, 29 Desember 1996/18
Sya'ban 1417 Brosur No. :
864/904/IF
Duduk
At-Tahiyyat Akhir :
Duduk
At-Tahiyyat akhir yaitu duduk dengan meletakkan pantat pada tempat duduknya
dengan memasukkan kaki kiri di bawah kaki kanan yang ditegakkan pada ujung
jari-jarinya, lalu tangan kanan diatas paha kanan dengan menggenggam
jari-jarinya, kecuali jari telunjuk yang dikeluarkan menunjuk ke qiblat sebagai
isyarat dan jari tengah bertemu dengan ibu jari. Adapun tangan kiri diletakkan
di atas paha kiri dan ujung jari-jarinya menyentuh lutut. Dan duduk beginilah
yang biasa disebut dengan duduk Tawarruk.
عَنْ
اَبِى حُمَيْدٍ اَنَّهُ قَالَ وَهُوَ فِى نَـفَرٍ مِنْ اَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ ص.
كُنْتُ اَحْفَظَكُمْ لِصَلاَةِ رَسُوْلِ اللهِ ص. رَأَيــْتُهُ اِذَا كَبَّرَ
جَعَلَ يَدَيـْهِ حِذَاءَ مَنْكِبَيْهِ، .....، فَاِذَا جَلَسَ فِى الرَّكْعَةِ
اْلاَخِيْرَةِ قَدَّمَ رِجْلَهُ
اْلـيُسْرَى وَنَصَبَ اْلاُخْرَى وَقَعَدَ عَلَى مَقْعَدَتِهِ. البخارى.
Dari
Abu Humaid, dan pada waktu itu dia berada dalam satu rombongan dari
shahabat-shahabat Rasulullah SAW ia berkata : "Saya adalah yang paling hafal
shalatnya Rasulullah SAW diantara kamu sekalian, saya melihat Nabi SAW apabila
bertakbir menjadikan kedua tangannya sejajar dengan dua bahunya, ...... Dan
apabila duduk pada raka'at yang akhir (duduk At-Tahiyyat Akhir) beliau
menjulurkan kakinya yang kiri dan menegakkan yang lain (kakinya yang kanan) dan
beliau duduk pada tempat duduk beliau".
[HR. Bukhari, Naiulul Author II : 306]
Keterangan
:
Di
dalam duduk At-Tahiyyat Akhir, kita membaca bacaan Tasyahud, Shalawat dan do'a,
setelah itu mengucapkan Salam, dengan demikian shalat itu telah
selesai.
Adapun
bacaan Tasyahud sudah diterangkan pada brosur yang lalu, se-dang mengenai bacaan
shalawat dan do'a, penjelasannya sebagai berikut :
عَنْ
اَبِى مَسْعُوْدٍ اَلاَنـْصَارِىِّ قَالَ: اَتـَانَا رَسُوْلُ اللهِ ص وَ نَحْنُ
فِى مَجْلِسِ سَعْدِ بْنِ عُـبَادَةَ، فَقَالَ لَهُ بَشِيْرُ بْنُ سَعْدٍ:
اَمَرَنَا اللهُ تَعَالَى اَنْ نُصَلِّيُ عَلَـيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ ! فَكَيْفَ
نُصَلِّى عَلَـيْكَ؟ قَالَ: فَسَكَتَ رَسُوْلُ اللهِ ص حَتَّى تَمَنَّـيْنَا
اَنـَّهُ لَمْ يَسْأَلْهُ، ثُمَّ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: قُوْلُوْا: اَللّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّـيْتَ عَلَى آلِ
اِبـْرَاهِيْمَ. وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا
بَارَكْتَ عَلَى آلِ اِبـْرَاهِيْمَ، فِى اْلعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ. وَ السَّلاَمُ كَمَا قَدْ عَلِمْتُمْ. مسلم
Dari
Abu Mas'ud Al-Anshari, ia berkata : Rasulullah SAW pernah datang kepada kami,
yang pada waktu itu kami berada di majlisnya Sa'ad bin 'Ubadah. Basyir bin Sa'ad
lalu bertanya kepada beliau : "Ya Rasulullah, Allah Ta'ala telah memerintahkan
kepada kami supaya membaca shalawat kepadamu, lalu bagaimana caranya kami
membaca shalawat kepadamu ?" (Abu Mas'ud) berkata : "Maka Rasulullah SAW diam,
sehingga kami menginginkan bahwa dia tidak menanyakannya. Kemudian Rasulullah
SAW menjawab : "Ucapkanlah Alloohumma sholli 'alaa muhammad wa 'alaa aali
muhammad, kamaa shollaita 'alaa aali ibroohiim, wa baarik 'alaa muhammad wa
'alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa aali imbroohiim. Fil 'aalamiina innaka
hamiidum-majiid. (Ya Allah, berilah shalawat kepada Nabi Muhammad dan kepada
keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada
keluarga Nabi Ibrahim. Dan berilah berkah kepada Nabi Muhammad dan kepada
keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada keluarga
Nabi Ibrahim. Di dalam semesta alam ini, sesungguhnya Engkaulah yang Maha
Terpuji lagi Maha Mulia)". Sedangkan (bacaan) salam sebagaimana yang telah
kalian ketahui. [HR.
Muslim I : 305]
عَنِ
اْلحَكَمِ قَالَ: سَمِعْتُ ابـْنَ اَبِى لَـيْلَى قَالَ: لَـقِيَنـِى كَعْبُ بـْنُ
عُجْرَةَ فَقَالَ: اَلاَ اُهْدِى لَكَ هَدِيـَّةً؟ خَرَجَ عَلَـيْنَا رَسُوْلُ
اللهِ ص، فَقُلْـنَا: قَدْعَرَفْـنَا كَيْفَ نُسَلِّمُ عَلَـيْكَ. فَكَيْفَ
نُصَلِّى عَلَـيْكَ؟ قَالَ: قُوْلُوْا:
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّـيْتَ
عَلَى آلِ اِبــْرَاهِيْمَ، اِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللّهُمَّ بـَارِكْ عَلَى
مُحَمَّدٍوَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ اِبــْرَاهِيْمَ
اِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ. مسلم
Dari
Al-Hakam, ia berkata : Saya mendengar Ibnu Abu Laila mengatakan : Ka'ab bin
'Ujroh pernah bertemu saya, lalu berkata : Maukah kamu saya beri hadiah ?
Rasulullah SAW pernah datang kepada
kami. Lalu kami berkata : "(Ya Rasulullah), kami telah mengetahui bagaimana
mengucapkan salam kepadamu. Lalu bagaimana caranya kami mengucapkan shalawat
kepadamu ?" Beliau SAW menjawab : "Ucapkanlah Alloohumma sholli 'alaa
Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa shollaita 'alaa aali Ibroohiim innaka
hamiidum majid. Alloohumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa
baarokta 'alaa aali Ibroohiim innaka hamiidum majiid". (Ya Allah, berilah
shalawat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad sebagaimana
Engkau telah memberi shalawat kepada keluarga Nabi Ibrahim. Sesunguhnya Engkau
Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah berilah berkah kepada Nabi Muhammad dan
kepada keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada
Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji lagi Maha Mulia).
[HR. Muslim I : 305]
Di
samping itu masih ada lafadh-lafadh shalawat yang lain yang tidak disebutkan
disini.
Membaca
Doa :
عَنْ
اَبِى هُرَ يْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا فَرَغَ اَحَدُكُمْ مِّنَ
الـتَّشَهُّدِ اْلاَخِيْرِ فَلْـيَتَعَوَّذْ بِاللهِ مِنْ اَرْبَعٍ: مِنْ عَذَابِ
جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ اْلـقَبْرِ، وَمِنْ فِـتْنَةِ اْلمَحْيَا وَاْلمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ
اْلمَسِيْحِ الدَّجَّالِ. الجماعة الا البخارى و الترمذى
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : "Apabila salah
seorang di antara kalian selesai membaca Tasyahud Akhir, maka hendaklah mohon
perlindungan kepada Allah dari empat macam : Yaitu dari siksa jahannam, dari
siksa kubur, dan fitnah hidup dan mati dan dari kejahatan masiihid dajjaal
(perusak yang menghabis-kan kebaikan)".
[HR. Jama'ah, kacuali Bukhari dan Tirmidzi, Nailul Author II : 326]
عَنْ
اَبِى هُرَ يْرَةَ رض قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَدْعُوْ: اَللّهُمَّ اِنـِّى
اَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ اْلـقَـبْرِ وَمِنْ عَذَابِ الـنَّـارِ، وَمِنْ
فِـتْنَةِ اْلمَحْيَا وَ اْلمَمَاتِ، وَمِنْ فِـتْنَةِ اْلمَسِيْحِ الدَّجَّالِ.
البخارى
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : "Adalah Rasulullah SAW berdo'a (di dalam
shalatnya) Alloohumma innii a'uudzu bika min 'adzaabil qobri wa min 'adzaabin
naar, wa min fitnatil mahyaa wal mamaat, wa min fitnatil masiihid dajjaal.
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa qubur, dari siksa
neraka, dari fitnah hidup dan mati dan dari fitnah masiihid dajjaal (perusak
yang menghabiskan kebaikan)".
[HR. Bukhari II : 103]
اِنَّ
عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ ص اَخَبْرَتْهُ : اَنَّ النَّبِيَّ ص كَانَ يَدْعُوْ
فِى الصَّلاَةِ: اَللّهُمَّ اِنــِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ اْلـقَبْرِ، وَ
اَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِـتْـنَةِ اْلمَسِيْحِ الدَّجَّالِ، وَ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ
فِـتْنَةِ اْلمَحْيَا وَ اْلمَمَاتِ. اَللّهُمَّ اِنــِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ
اْلمَأْثـَمِ وَ اْلمَغْرَمِ. قَالَتْ: فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ: مَا اَكْثَرَ مَا
تَسْتَعِيْذُ مِنَ اْلمَغْرَمِ يـَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ فَقَالَ: اِنَّ الرَّجُلَ
اِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ. مسلم
Sesungguhnya
'Aisyah isteri Nabi SAW mengkhabarkan kepadanya ('Urwah bin Zubair), bahwasanya
Nabi SAW biasa berdo'a di dalam shalat Alloohummaa innii a'uudzu bika min
'adzaabil qobri wa a'uudzu bika min fitnatil masiihid dajjaal. Wa a'uudzu bika
min fitnatil mahyaa wal mamaat. Alloohumma innii a'uudzu bika minal ma'tsami wal
maghromi. (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa qubur,
aku berlindung kepada-Mu dari fitnah, masiihid dajjaal dan aku berlindung
kepada-Mu dari fitnah hidup dan mati. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari dosa dan hutang)".
'Aisyah berkata : Lalu ada seorang yang bertanya kepada beliau : "Alangkah
banyaknya engkau mohon perlindungan dari hutang, ya Rasulullah !" Rasulullah SAW
menjawab : "Sesungguhnya orang itu apabila berhutang (bisa menyebabkan) dia
berbicara lalu berdusta dan berjanji lalu menyelisihi". [HR. Muslim I :
412]
Di
samping itu masih ada lagi lafadh doa yang lain yang tidak disebut-kan
disini.
Salam
:
Setelah
selesai berdo'a, kita akhiri 'ibadah shalat kita dengan mengucap SALAM dua kali.
Yakni palingkan kepala ke sebelah kanan lebih dahulu sehingga wajah memandang
lurus ke sebelah kanan, seraya mengucap salam "Assalaamu 'alaikum wa
rohmatullooh".
Kemudian
palingkan kepala ke kiri sehingga wajah lurus memandang ke sebelah kiri, dengan
mengucap salam seperti tersebut di atas.
قَالَتْ
عَائِشَةُ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَسْتَفْـتِحُ الصَّلاَةَ بِالـتَّكْبِـيْرِ
... وَ كَانَ يَخـْتِمُ الصَّلاَةَ
بِالـتَّسْلِـيْمِ. مسلم
Telah
berkata 'Aisyah : "Adalah Rasulullah SAW memulai shalat dengan takbir ... dan
adalah beliau menyudahi shalat dengan salam".
[HR. Muslim]
قَالَ
ابـْنُ مَسْعُوْدٍ: كَانَ النَّبِيُّ ص يُسَلِّمُ عَنْ يَمِـيْنِهِ وَعَنْ
يَسَارِهِ: اَلسَّلاَمُ عَلَـيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ، حَتَّى يُرَى بَيَاضُ
خَدِّهِ. الخمسة
Telah
berkata Ibnu Mas'ud : "Adalah Nabi SAW mengucap salam ke arah kanannya, dan ke
arah kirinya : Assalaamu 'alaikum wa rohmatullooh. (Mudah-mudahan Allah
mencurahkan kesejahteraan atas kalian dan begitu pula rahmat-Nya) sehingga
kelihatan putih pipinya".
[HR. Al-Khomsah]
عَنْ
وَائِلِ بـْنِ حُجْرٍ قَالَ: صَلَّـيْتُ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ ص : فَكَانَ يُسَلِّمُ
عَنْ يَمِيْـنِهِ اَلسَّلاَمُ عَلَـيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ. وَعَنْ
شِمَالِهِ اَلسَّلاَمُ عَلَـيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ. ابو داود
Dari
Waail bin Hujr, ia berkata : "Saya shalat bersama Rasulullah SAW maka beliau
memberi salam kesebelah kanan dengan mengucap : Assalaamu 'alaikum wa
rohmatulloohi wa barokaatuh (Mudah-mudahan Allah mencurahkan kesejahteraan
atas kalian dan begitu pula rahmat dan berkah-Nya), dan kesebelah kiri dengan
mengucapkan : Assalaamu 'alaikum wa rohmatullooh. (Mudah-mudahan Allah
mencurahkan kesejahteraan atas kalian dan begitu pula
rahmat-Nya)".
[HR. Abu Dawud]
Ringkasan
:
Cara
Mengerjakan Shalat :
1. Qiyam : Berdiri menghadap
qiblat.
2. Takbirotul ihrom (Takbir untuk memulai
shalat)
3. Membaca Do'a Iftitah (cukup memilih
salahsatu saja dari beberapa macam do'a Iftitah yang ada).
4. Membaca Ta'awudz.
5. Membaca Basmalah.
6. Membaca Al-Fatihah.
7. Mengucap Aamiin.
8. Membaca salah satu surat Al-Qur'an atau
boleh juga dengan membaca beberapa ayat saja.
9. Ruku'.
10. Membaca tasbih ruku' (cukup memilih salah satu
bacaan yang disebutkan).
11. Bangun dari ruku (i'tidal), sambil mengucap
sami'alloohu liman hamidah.
12. Berdiri tegak dengan membaca bacaan i'tidal
(pilih satu saja).
13. Sujud.
14. Membaca tasbih sujud (cukup memilih salah satu
bacaan yang disebutkan).
15. Bangun dari sujud yang
pertama.
16. Kemudian duduk, dan membaca
do'a.
17. Sujud yang kedua.
18. Membaca tasbih sujud.
19. Bangun untuk raka'at yang
kedua.
[Cara-cara serta bacaan-bacaan pada
rakaat kedua, sama dengan pada raka'at pertama].
20. Duduk At-Tahiyyat.
[Apabila shalat yang dilakukannya
shalat yang tiga raka'at/empat raka'at, maka setelah raka'at kedua selesai
diteruskan duduk at-Tahiyyat awwal. Tetapi apabila shalat yang dilakukannya
hanya dua rakaat maka langsung duduk at-Tahiyyat
akhir].
21. Membaca Tasyahud.
(Cukup memilih salah satu bacaan tasyahud
yang ada).
22. Setelah selesai membaca tasyahud, diteruskan
dengan membaca shalawat (bacaan shalawat juga pilih salah satu
saja).
23. Membaca do'a.
24. Salam, yakni sebagai penutup/akhir dari pada
shalat.
Keterangan
:
Apabila
shalat yang dilakukan mempuyai dua at-Tahiyyat (seperti Maghrib, 'Isyak, Dluhur
dan 'Ashar) maka setelah at-Tahiyyat awwal kemudian berdiri dengan mengangkat
tangan sambil membaca takbir untuk rakaat yang ketiga. Dan seterusnya sama
dengan rakaat pertama dan kedua.
Kemudian
setelah sampai pada at-Tahiyyat akhir, diteruskan dengan membaca shalawat serta
do'a, dan yang terakhir salam.
[Bersambung]
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak