POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE

Shalat (ke-15) Sujud yang Kedua dan Wajib Thuma'ninah Pada Setiap Sujud, Rukuk dan Bangkit dari Keduanya.

Posted by

Ahad, 8 Desember 1996/27 Rajab 1417                  Brosur No. : 861/901/IF
Shalat (ke-15)



Sujud yang Kedua dan Wajib Thuma'ninah Pada Setiap Sujud, Rukuk dan Bangkit dari Keduanya.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ ص دَخَلَ الْمَسْجِدَ، فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى ، ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ ص، فَقَالَ : اِرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ، فَرَجَعَ فَصَلَّى كَمَا صَلَّى ، ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ ص، فَقَالَ : اِرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لمَْ تُصَلِّ ، فَرَجَعَ فَصَلَّى كَمَا صَلَّى ، ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ ص فَقَالَ : اِرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ثَلاَثـًا ، فَقَالَ : وَالَّذِى بَعَثَكَ بِاالْحَقِّ مَاأُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلِّمْنِى ، فَقَالَ : إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَكَــبِّرْ ، ثُمَّ اقْرَأْمَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْـقُرْآنِ ، ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعَا ، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ افْعَلْ ذلِكَ فِى الصَّلاَةِ كُلِّهَا  احمد و البخارى و مسلم
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW masuk masjid. Kemudian ada seorang laki-laki masuk masjid lalu shalat. Setelah shalat orang laki-laki itu datang kepada Nabi SAW dan memberi salam, lalu Nabi SAW bersabda : "Kembalilah dan shalatlah karena kamu belum shalat". Lalu orang laki-laki itu kembali dan shalat sebagaimana dia shalat tadi. Kemudian orang itu datang kepada Nabi SAW dan memberi salam. Lalu Nabi SAW bersabda : "Kembalilah dan shalatlah, karena kamu belum shalat". Lalu orang laki-laki itu kembali dan shalat sebagaimana dia shalat tadi. Kemudian orang itu datang kepada Nabi SAW dan memberi salam. Lalu Nabi SAW bersabda : "Kembalilah dan shalatlah, karena kamu belum shalat". Demikianlah sampai tiga kali, lalu orang laki-laki itu berkata : "Demi Allah yang mengutusmu dengan membawa kebenaran, saya tidak bisa shalat yang lebih baik selain itu. Maka ajarilah saya (wahai Rasulullah) !". Maka Nabi SAW bersabda : "Apabila kamu berdiri shalat, bertakbirlah, kemudian bacalah apa yang mudah yang ada padamu dari Al-Qur'an, kemudian ruku'lah hingga thuma'ninah di dalam ruku' itu, kemudian bangkitlah dari ruku' hingga berdiri lurus, kemudian sujudlah hingga thuma'ninah di dalam sujud itu, kemudian angkatlah kepala dari sujud hingga thuma'ninah dalam duduk (antara dua sujud), kemudian sujudlah (yang kedua) hingga thuma'ninah dalam sujud itu. Kemudian kerjakanlah yang demikian itu dalam shalat semuanya".
[HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim dalam Nailul Authar II, 294].

عَنْ أَبِى قَتَادَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْ لُ اللهِ ص. أَشَرُّالنَّاسِ سَرِقَةً الَّذِى يَسْرِقُ مِنْ صَلاَ تِهِ ، فَقَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَكَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ ؟ قَالَ لاَ يُتِمُّ رُكُوْعَهَا وَلاَ سُجُوْدَهَا ، أَوْقَالَ : وَلاَ يُقِيْمُ صُلْبَهُ فِى الرُّكُوْعِ وَالسُّجُوْدِ. رواه احمد
Dari Abu Qotadah, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : "Sejahat-jahat manusia dalam mencuri itu ialah orang yang mencuri dari shalatnya". Lalu para shahabat bertanya : "Ya Rasulullah, bagaimana orang mencuri dari shalatnya itu ?" Rasulullah SAW bersabda : "Yaitu orang yang tidak menyempurnakan ruku'nya dan tidak pula sujudnya". Atau beliau bersabda : "Orang yang tidak meluruskan tulang belakangnya di dalam ruku' dan sujud" [HR. Ahmad]
Bangun ke Raka'at Kedua
Setelah kita mengerjakan sujud yang kedua, berarti kita telah mendapatkan satu raka'at. Kemudian bangun dengan bertakbir untuk mengerjakan reka'at berikutnya.

عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ أَنَّ النَّبِىَّ ص. لَمَّا سَجَدَوَقَعَتْ رُكْبَتَاهُ إِلَى اْلاَرْضِ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ كَفَّاهُ ، فَلَمَّا سَجَدَ وَضَعَ جَبْهَتَهَ بَيْنَ كَفَّيْهِ وَجَاَفَى عَنْ إِبْطَيْهِ، وَإِذَا نَهَضَ نَهَضَ عَلَى رُكْبَتَيْهِ وَاعْتَمَدَ عَلَى فَخِذَيْهِ.رواه أبوداود
Dari Waail bin Hujr, ia berkata : "Sesungguhnya Nabi SAW ketika akan sujud, dua lututnya lebih dulu mengenai bumi sebelum dua tangannya. Dan ketika sujud beliau meletakkan dahinya di antara dua tapak tangannya dan menjauhkan (tangannya) dari ketiaknya. Dan apabila bangkit, beliau bangkit atas dua lututnya dan menekan pada dua pahanya". [HR. Abu Dawud, Nailul Author II : 300]

عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ أَنَّهُ رَأَى النَّبِىَّ ص. يُصَلِّى ، فَاِذَا كَانَ فِى وِتْرٍ مِنْ صَلاَتِهِ لَمْ يَنْهَضْ حَتَّى َيسْتَوِيَ قَاعِدًا. رواه الجماعة إلاّ مسلما وابن ماجه
Dari Malik bin Al-Huwairits, sesungguhnya ia melihat Nabi SAW melakukan shalat. Maka apabila bangkit dari raka'at yang ganjil dari shalatnya, beliau tidak bangkit sehingga duduk dengan sempurna. [HR. Jama'ah, kecuali Muslim dan Ibnu Majah, Nailul Author II : 300]
Memulai Raka'at Kedua dengan Al-Fatihah
Raka'at kedua dan reka'at selanjutnya, dimulai dengan membaca Al Fatihah, tanpa membaca doa iftitah :

عَنْ أَبِى هُرَبْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص. إِذَا نَهَضَ فِى الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ افْتَتَحَ اْلقِرَاءَةَ بِالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ وَلَمْ يَسْكُتْ. رواه مسلم
Dari Abu Hurairah, ia berkata : "Adalah Rasulullah SAW apabila bangkit pada raka'at kedua, beliau memulai membaca dengan Al-Hamdulillaahi robbil 'aalamiin, dan beliau tidak diam (untuk membaca do'a iftitah)". [H.R. Muslim]
Duduk At-Tahiyat Awwal

عَنْ أَبِى حُمَيْدٍ أَنَّهُ قَالَ وَهُوَ فِى نَفَرٍمِنْ اَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ ص. كُـنْتُ أَحْفَظَكُمْ لِصَلاَةِ رَسُوْلِ اللهِ ص.  رَأَيْتُهُ إِذَا كَبَّرَ جَعَلَ يَدَيْهِ حِذَاءَ مَنْكِبَيْهِ ، وَإِذَا رَكَعَ اَمْكَنَ يَدَيْهِ مِنْ رُكْبَتَيْهِ ، ثُمَّ هَصَرَ ظَهْرَهُ ، فَاِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ اسْتَوَى حَتَّى يَعُوْدَ كُلُّ فَقَارٍ مَكَانَهُ ، فَاِذَا سَجَدَ وَضَعَ يَدَيْهِ غَيْرَ مُفْتَرِشٍ وَلاَ قَابِضِهِمَا وَاسْتَقْبَلَ بَأَطْرَافِ أَصَابِعِ رِجْلَيْهِ الْقِبْلَةَ ، فَإِذَا جَلَسَ فِى الرَّكْعَتَيْنِ جَلَسَ عَلَى رِجْلِهِ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الْيُمْنَى ، فَإِذَا جَلَسَ فِى الرَّكْعَةِ اْلأَخِيْرَةِ قَدَّمَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَنَصَبَ اْلأُخْرَى وَقَعَدَ عَلَى مَقْعَدَتِهِ.رواه البخارى
Dari Abu Humaid, dan pada waktu itu dia berada dalam satu rombongan dari shahabat-shahabat Rasulullah SAW, ia berkata  "Saya adalah yang paling hafal shalatnya Rasulullah SAW di antara kamu sekalian, saya melihat Nabi SAW apabila bertakbir menjadikan kedua tangannya sejajar dengan dua bahunya, apabila ruku' beliau meletakkan dua tangannya pada dua lututnya, kemudian membungkukkan tulang belakangnya. Apabila mengangkat kepalanya (dari ruku'), beliau berdiri dengan sempurna hingga tiap tulang kembali pada tempatnya. Apabila sujud beliau meletakkan dua tangannya dengan tidak menghampar-kannya dan tidak pula merapatkannya, dan beliau menghadapkan ujung-ujung jari kedua kakinya ke arah qiblat. Apabila duduk dalam raka'at kedua (duduk At-Tahiyat Awwal), beliau duduk pada kakinya yang kiri dan menegakkan kakinya yang kanan. Dan apabila duduk pada raka'at yang akhir (duduk At-Tahiyat Akhir) beliau menjulurkan kakinya yang kiri dan menegakkan yang lain (kakinya yang kanan) dan beliau duduk pada tempat duduk beliau". [HR. Bukhari, Nailul Author II : 306]

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: ... وَكَانَ يَقُوْلُ فِى كُلِّ رَكْعَتَيْنِ التَّحِيَّةَ. وَكَانَ يَفْرِشُ رِجْلَهُ اْليُسْرَى وَ يَنْصِبُ رِجْلَهُ اْليُمْنَى. رواه مسلم
Dari 'Aisyah, ia berkata : "..... Dan adalah beliau SAW membaca Attahiyyat pada setiap dua rekaat. Dan beliau duduk pada kakinya yang kiri danmenegakkan kakinya yang kanan". [HR. Muslim I, 357].

عَنِ بْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص. إِذَا جَلَسَ فِى الصَّلاَةِ وَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ ، وَرَفَعَ أُصْبُعَهُ الْيُمْنَى اَلَّتِى تَلِى اْلإِبْهَامَ فَدَعَابِهَا، وَيَدَهُ الْيُسْرَى عَلَى رُكْبَتِهِ بَاسَطُهَا عَلَيْهَا وَفِى لَفْظٍ كَانَ إِذَا جَلَسَ فِى الصَّلاَةِ وَضَعَ كَفَّهُ الْيُمْنَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُمْنَى وَقَبَضَ أَصَابِعَهُ كُلَّهَا وَأَشَارَ بِأُصْبُعِهِ الَّتِى تَلِى اْلإِبْهَامَ وَوَضَعَ كَفَّهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى. رواه احمد و مسلم و النسائى
Dari Ibnu 'Umar, ia berkata : "Adalah Rasulullah SAW apabila duduk dalam shalat (duduk At-Tahiyat) beliau meletakkan dua tangannya pada dua lututnya dan mengangkat jarinya yang kanan yaitu jari yang disebelahnya ibu jari (jari telunjuk), lalu beliau berdo'a dengannya. Sedangkan tangannya yang kiri pada lututnya yang kiri dengan melebarkan padanya". Dan dalam suatu lafadh : "Adalah beliau SAW apabila duduk di dalam shalat (duduk At-Tahiyat), meletakkan tapak tangannya yang kanan pada pahanya yang kanan dan menggenggam jari-jarinya semuanya, dan beliau berisyarat dengan jarinya, yaitu jari yang sebelahnya ibu jari (jari telunjuk). Dan beliau meletakkan tapak tangannya yang kiri pada pahanya yang kiri". [HR. Ahmad, Muslim dan Nasai, Nailul Author II : 317]

عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ أَنَّهُ قَالَ فِى صِفَةِ صَلاَةِ رَسُوْلِ اللهِ ص. ثُمَّ قَعَدَ فَافْتَرَشَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى، وَوَضَعَ كَفَّهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ وَرُكْبَتِهِ الْيُسْرَى، وَجَعَلَ حَدَّمِرْفَقِهِ اْلأَيـْمَنِ عَلَى فَخِذِهِ الْيُمْنَى، ثُمَّ قَبَضَ ثِنْتَيْنِ مِنْ أَصَابِعِهِ وَحَلَّقَ حَلْقَةً، ثُمَّ رَفَعَ أُصْبُعَهُ فَرَأَيْتُهُ يُحَرّكهُاَ يَدْعُوْبِهَا (رواه احمد والنسائى وأبوداود)
Dari Waail bin Hujr, bahwasanya ia berkata dalam menerangkan shalatnya Rasulullah  SAW : "Kemudian beliau SAW duduk dengan duduk pada kakinya yang kiri, dan meletakkan tapak tangannya yang kiri pada pahanya dan lututnya yang kiri dan menjadikan ujung sikunya yang kanan pada pahanya yang kanan. Kemudian menggenggam dua jarinya (jari manis dan jari kelingking) dan membentuk lingkaran (dengan menghubungkan jari tengah dengan ibu jari) kemudian beliau mengangkat (berisyarat) dengan jarinya (jari telunjuk), maka saya melihat beliau menggerak-gerakkannya dan berdo'a dengannya. [HR. Ahad, Nasai dan Abu Dawud. Nailul Authar II : 315]
Membaca Tasyahhud
Di dalam duduk At-Tahiyat, kita membaca bacaan tasyahud.

عَنِ ابْنِ مِسْعُوْدٍ قَالَ عَلَّمَنِى رَسُوْلُ اللهِ ص. اَلتَّشَهُّدَ كَفِّى بَيْنَ كَفَّيْهِ كَمَا يُعَلِّمُنِى السُّوْرَةَ مِنَ الْقُرْآنِ: اَلتَّحِيَّاتُ ِللهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَاالنَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلهَ إِلاَّ اللهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ - رواه لجماعة -
Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata : "Rasulullah SAW mengajarkan tasyahhud kepada saya dengan kedua tangan beliau memegang tapak tangan saya sebagaimana beliau mengajarkan surat Al-Qur'an kepada saya, beliau membaca At-Tahiyyaatu lillaah washsholawaatu wath-thoyyibaat. Assalaamu 'alaika ayyuhan-nabiyyu warahmatulloohi wa barokaatuh assalamu'alainaa wa 'alaa'ibaadillaahish-shoolihin. Asyhadu allaa ilaaha illallooh wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh (Segala kehormatan itu kepunyaan Alloh , begitu pula segala ibadah dan segala yang baik-baik. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi, begitu pula rahmat Allah dan berkah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kami dan kepada hamba Allah yang sholeh-sholeh. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan (yang sebenarnya) melainkan Allah dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad itu hambaNya dan utusanNya". [H.R. Jama'ah, Nailul Author II : 310]

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص.  يُعَلِّمُنَا التَّشَهُّدَ كَمَا يُعَلِّمُنَا السُوْرَةَ مِنَ اْلقُرْآنِ ، فَكَانَ يَقُوْلُ: اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْ لُ اللهِ (رواه مسلم وأبوداود)
Dari Ibnu Abbas, ia berkata : "Adalah Rasulullah SAW mengajarkan tasyahhud kepada kami sebagaimana beliau mengajarkan surat Al-Qur'an kepada kami. Dan adalah beliau membaca At-Tahiyyaatul mubaarakaa-tush-sholawaatuth-thoyyibaatu lillaah As-salaamu'alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatulloohi wa barokaatuh. As-salaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish-shoolihin Asyhadu allaa ilaaha illallooh wa asyhadu anna muhammadar rasuulullooh (Segala kehor-matan, segala berkah, segala 'ibadah dan segala yang baik-baik itu kepunyaan Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada-mu wahai Nabi, dan begitu pula rahmat Allah dan berkah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih-shalih. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan (yang sebenarnya) melainkan Allah dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad itu utusan Allah". [HR. Muslim dan Abu Dawud, Nailul Author II : 313]
Di samping itu masih ada lagi lafadh-lafadh bacaan tasyahud yang lain yang tidak disebutkan disini.

[Bersambung]


Demo Blog NJW V2 Updated at: Oktober 16, 2019

0 komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah yang bijak