Ahad,
11 Juli 1999/27 Rabi'ul awwal 1420 Brosur no. :
990/1030/IF
Halal
Haram Dalam Islam (ke-16)
Haram mendatangi dukun, tukang ramal, tukang sihir, menganggap sesuatu penyebab kesialan, dan memakai jimat.
Hadits-hadits
Nabi SAW :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: اِجْتَنِبُوا
السَّبْعَ اْلمَوْبِقَاتِ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ مَا هُنَّ؟ قَالَ:
اَلشِّرْكُ بِاللهِ، وَ السِّحْرُ، وَ قَتْلُ النَّفْسِ الَّتِى حَرَّمَ اللهُ
اِلاَّ بِاْلحَقِّ، وَ اَكْلُ الرِّبَا، وَ اَكْلُ مَالِ اْليَتِيْمِ، وَ
التَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْفِ، وَ قَذْفُ اْلمُحْصَنَاتِ اْلغَافِلاَتِ
اْلمُؤْمِنَاتِ. البخارى و مسلم
Dari
Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda, "Jauhilah tujuh perkara yang
membinasakan !" Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa tujuh perkara itu ?"
Beliau bersabda, "1. Syirik kepada Allah, 2. sihir, 3. membunuh jiwa yang Allah
mengharamkannya kecuali dengan haq, 4. makan riba, 5. makan harta anak yatim, 6.
lari dari peperangan (sebagai pengecut), dan 7. menuduh berzina pada wanita yang
baik-baik lagi mukminah".
[HR. Bukhari dan Muslim].
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ عَقَدَ
مُدَّةً ثُمَّ نَفَثَ فِيْهَا فَقَدْ سَحَرَ، وَ مَنْ سَحَرَ فَقَدْ اَشْرَكَ، وَ
مَنْ تَعَلَّقَ بِشَىءٍ وُكِلَ اِلَيْهِ. النسائى
Dari
Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang membuat
ikatan buhul kemudian meniupnya, maka sungguh ia telah berbuat sihir. Dan
barangsiapa berbuat sihir, sungguh ia telah mensekutukan Allah. Dan barangsiapa
yang menggantungkan jimat, maka ia diserahkan kepada jimat itu (Allah tidak akan
menolongnya).
[HR. Nasai]
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ اَنَّ النَّبِيَّ ص رَاَى فِى يَدِ رَجُلٍ
حَلَقَةً فَقَالَ: مَا هذَا؟ قَالَ: مِنَ اْلوَاهِنَةِ. قَالَ: مَا تَزِيْدُكَ
اِلاَّ وَهْنًا، اِنْبِذْهَا عَنْكَ، فَاِنَّكَ اِنْ تَمُتْ وَ هِيَ عَلَيْكَ
وُكِلْتَ عَلَيْهَا. ابن حبان
Dari
'Imran bin Hushain bahwasanya Nabi SAW melihat seorang laki-laki memakai gelang
jimat, maka Nabi SAW bertanya, "Apa ini ?". Orang tersebut menjawab, "Ini adalah
jimat". Nabi SAW bersabda, "Itu tidak menambah kepadamu kecuali beban berat.
Buang saja jimat itu. Karena sesungguhnya jika kamu mati masih memakai jimat,
maka kamu akan diserahkan kepadanya (Allah tidak akan
menolongmu)".
[HR. Ibnu Hibban]
عَنْ مِشْرَحَ بْنِ هَاعَانَ اَنَّهُ سَمِعَ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ
يَقُوْلُ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَنْ عَلَّقَ تَمِيْمَةً فَلاَ
اَتَمَّ اللهُ لَهُ. وَ مَنْ عَلَّقَ وَدَعَةً فَلاَ وَدَعَ اللهُ لَهُ. ابن
حبان
Dari
Misyrah bin Ha'an bahwasanya dia mendengar 'Uqbah bin 'Amir berkata : Aku
mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang memakai jimat, maka Allah
tidak akan menyempurnakannya, barangsiapa yang memakai rumah siput, maka Allah
tidak akan menyelamatkannya".
[HR. Ibnu Hibban]
عَنْ يَحْيَ بْنِ جَزَارٍ قَالَ: دَخَلَ عَبْدُ اللهِ عَلَى امْرَأَةٍ
وَ فِى عُنُقِهَا شَىْءٌ مُعَوَّذٌ فَجَذَبَهُ فَقَطَعَهُ. ثُمَّ قَالَ: لَقَدْ
اَصْبَحَ اَلُ عَبْدِ اللهِ اَغْنِيَاءَ اَنْ يُشْرِكُوْا بِاللهِ مَا لَمْ
يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا. ثُمَّ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ:
اِنَّ الرُّقَى وَ التَّمَائِمَ وَ التِّوَلَةَ شِرْكٌ. قَالُوْا: يَا اَبَا عَبْدِ
الرَّحْمنِ، هذِهِ الرُّقَى وَ التَّمَائِمُ قَدْ عَرَفْنَاهَا فَمَا التِّوَلَةُ؟
قَالَ: شَىْءٌ تَصْنَعُهُ النِّسَاءُ يَتَحَابَبْنَ اِلَى اَزْوَاجِهِنَّ. ابن
حبان
Dari
Yahya bin Jazar ia berkata, 'Abdullah mendatangi seorang wanita yang memakai
kalung jimat di lehernya, lalu ia menariknya dan memutusnya, kemudian berkata,
"Sungguh keluarga 'Abdullah telah menjadi kaya dengan menyekutukan Allah dengan
sesuatu yang tidak benar". Ia bekata lagi : Aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda, "Sesungguhnya ruqa, tamaim dan tiwalah itu termasuk syirik".
Orang-orang bertanya, "Hai Abu 'Abdurrahman, kalau ruqa dan tamaim kami telah
mengetahuinya, lalu apa tiwalah itu ?". 'Abdullah berkata, "Tiwalah yaitu
sesuatu yang dipakai oleh wanita agar disayang suaminya".
[HR. Ibnu Hibban. (ruqa=mantra-mantra, tamaim=jimat)]
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَيْسَ
مِنَّا مَنْ تَطَيَّرَ، اَوْ تُطُيِّرَ لَهُ، اَوْ تَكَهَّنَ، اَوْ تُكُهِّنَ لَهُ،
اَوْ سَحَرَ، اَوُ سُحِّرَ لَهُ، وَ مَنْ اَتَى كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا
يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا اُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ ص. البزار بإسناد جيد
Dari
'Imran bin Hushain RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : "Tidak termasuk
golongan kami orang yang percaya tanda-tanda kesialan atau datang bertanya
kepada orang yang mempercayai tanda-tanda kesialan, atau orang yang melakukan
pedukunan atau orang yang datang berdukun, atau orang yang melakukan sihir atau
orang yang datang meminta tolong kepada tukang sihir. Barangsiapa yang datang
kepada dukun dan membenarkan apa yang dikatakan dukun itu, maka sungguh ia telah
kufur pada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW".
[HR. Al-Bazzar dengan sanad Jayyid].
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: مَنْ اَتَى عَرَّافًا اَوْ سَاحِرًا
اَوْ كَاهِنًا فَسَأَلَهُ فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا اُنْزِلَ
عَلَى مُحَمَّدٍ ص. البزار و ابو يعلى
Dari
Ibnu Mas'ud RA, ia berkata, "Barangsiapa yang datang kepada tukang ramal, atau
tukang sihir atau dukun menanyakan sesuatu kepadanya dan percaya kepada apa yang
dikatakannya, maka sungguh dia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW".
[HR. Al-Bazzar dan Abu Ya'la]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: ثَلاَثٌ مَنْ
لَمْ يَكُنْ فِيْهِ وَاحِدَةٌ مِنْهُنَّ، فَاِنَّ اللهَ يَغْفِرُ لَهُ مَا سِوَى
ذلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ: مَنْ مَاتَ لَمْ يُشْرِكْ بِاللهِ شَيْئًا، وَ لَمْ يَكُنْ
سَاحِرًا يَتْبَعُ السَّحَرَةَ، وَ لَمْ يَحْقِدْ عَلَى اَخِيْهِ. الطبرانى فى
الكبير و الاوسط
Dari
Ibnu 'Abbas RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : "Ada tiga perkara apabila
seseorang tidak mempunyai satupun dari tiga perkara tersebut, maka Allah akan
mengampuni dosa-dosa selain itu bagi siapa yang Allah kehendaki. 1. Barangsiapa
mati dalam keadaan tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu, 2. Seseorang yang
tidak melakukan sihir ataupun mengikuti tukang sihir, dan 3. Orang yang tidak
mempunyai dendam kepada saudaranya".
[HR. Thabrani di dalam Al-Kabir dan Al-Ausath].
عَنْ وَائِلَةَ بْنِ اْلاَسْقَعِ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص
يَقُوْلُ: مَنْ اَتَى كَاهِنًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ حُجِبَتْ عَنْهُ التَّوْبَةُ
اَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً، فَاِنْ صَدَّقَهُ بِمَا قَالَ كَفَرَ. الطبرانى
Dari
Wailah bin Asqa' RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa datang kepada dukun menanyakan sesuatu kepadanya, maka tertutup
taubat darinya selama empat puluh malam, dan jika ia mempercayai perkataan dukun
itu, ia kafir".
[HR. Thabrani]
عَنْ اَبِى الدَّرْدَاءِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلَ اللهِ ص: لَنْ
يَنَالَ الدَّرَجَاتِ اْلعُلَى مَنْ تَكَهَّنَ، اَوِ اسْتَقْسَمَ، اَوْ رَجَعَ مِنْ
سَفَرِهِ تَطَيُّرًا. الطبرانى
Dari
Abud Darda' RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan mencapai
derajat yang tinggi orang yang percaya kepada dukun atau orang yang percaya
kepada ramalan nasib atau kembali dari bepergian (menunda pemberangkatan) karena
percaya bahwa waktu itu saat sial".
[HR. Thabrani]
عَنْ صَفِيَّةَ عَنْ بَعْضِ اَزْوَاجِ النَّبِيِّ ص عَنِ النَّبِيِّ ص
قَالَ: مَنْ اَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ فَصَدَّقَهُ لَمْ تُقْبَلْ
لَهُ صَلاَةُ اَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً. مسلم
Dari
Shafiyah dari sebagian isteri Nabi SAW dari Nabi SAW, beliau bersabda,
"Barangsiapa yang datang kepada tukang ramal, lalu menanyakan sesuatu kepadanya,
maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam".
[HR. Muslim]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنِ اقْتَبَسَ
عِلْمًا مِنَ النُّجُوْمِ اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنَ السِّحْرِ زَادَ مَا زَادَ. ابو
داود و ابن ماجه
Dari
Ibnu 'Abbas RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang
mempelajari ilmu ramalan bintang berarti dia mempelajari satu cabang dari sihir,
dan bertambah dosa apabila dia bertambah dalam mempelajarinya".
[HR. Abu Dawud dan Ibnu Majjah]
عَنْ قَطَنِ بْنِ قَبِيْصَةَ عَنْ اَبِيْهِ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ
اللهِ ص يَقُوْلُ: اْلعِيَافَةُ وَ الطِّيَرَةُ وَ الطَّرْقُ مِنَ اْلجِبْتِ. ابو
داود و ابنسائى و ابن حبان
Dari
Qathan bin Qabishah dari ayahnya RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda, "Ramalan dengan tulisan, ramalan dengan burung dan ramalan dengan
lemparan kerikil termasuk syirik (menyekutukan Allah)".
[HR. Abu Dawud, Nasai dan Ibnu Hibban].
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ اْلحَكَمِ السُّلَمِيِّ قَالَ، قُلْتُ: يَا
رَسُوْلَ اللهِ اُمُوْرًا كُنَّا نَصْنَعُهَا فِى اْلجَاهِلِيَّةِ. كُنَّا نَأْتِى
اْلكُهَّانَ، قَالَ: فَلاَ تَأْتُوا اْلكُهَّانَ. قَالَ، قُلْتُ: كُنَّا
نَتَطَيَّرُ. قَالَ: ذَاكَ شَىْءٌ يَجِدُهُ اَحَدُكُمْ فِى نَفْسِهِ، فَلاَ
يَصُدَّنَّكُمْ. مسلم
Dari
Mu'awiyah bin Hakam As-Sulamiy, ia berkata : Aku berkata, "Ya Rasulullah, ada
beberapa hal yang biasa kami lakukan pada masa jahiliyah dahulu, yaitu kami
biasa datang kepada dukun". Rasulullah SAW bersabda, "Jangan lagi kamu datang
kepada dukun". Mu'awiyah berkata lagi : Aku berkata, "Kami juga biasa menganggap
tanda-tanda kesialan". Rasulullah SAW bersabda, "Itu sesuatu yang tidak disukai
oleh seseorang diantaramu pada dirinya, maka hal itu jangan sampai menghalangi
kamu".
[HR. Muslim]
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ، قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّ اْلكُهَّانَ
كَانُوْا يُحَدِّثُوْنَنَا بِالشَّىْءِ فَنَجِدُهُ حَقًّا. قَالَ: تِلْكَ
اْلكَلِمَةُ اْلحَقُّ يَخْطَفُهَا اْلجِنِّيُّ فَيَقْذَفُهَا فِى اُذُنِ وَلِيِّهِ.
وَ يَزِيْدُ فِيْهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ. مسلم
Dari
Aisyah, ia berkata, aku berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya para dukun pernah
menceritakan kepada kami tentang sesuatu dan kami dapati bahwa yang mereka
ceritakan itu benar terjadi". Rasulullah SAW bersabda, "Kalimat yang benar itu
memang sengaja disambar dengan cepat oleh jin lalu dilemparkan ke telinga
walinya (dukun), tetapi di dalamnya ia sudah menambah dengan seratus
kedustaan".
[HR. Muslim]
قَالَتْ عَائِشَةُ: يَسْأَلُ اُنَاسٌ رَسُوْلَ اللهِ ص عَنِ
اْلكُهَّانِ، فَقَالَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَيْسُوْا بِشَىْءٍ. قَالُوْا: يَا
رَسُوْلَ اللهِ، فَاِنَّهُمْ يُحَدِّثُوْنَ اَحْيَانًا الشَّىْءَ يَكُوْنُ حَقُّا.
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: تِلْكَ الْكَلِمَةُ مِنَ اْلجِنِّ يَخْطَفُهَا
اْلجِنِّيُّ. فَيَقُرُّهَا فِى اُذُنِ وَلِيِّهِ قَرَّ الدَّجَاجَةَ،
فَيَخْلِطُوْنَ فِيْهَا اَكْثَرَ مِنْ مِائَةِ كَذْبَةٍ. مسلم
'Aisyah
berkata : Orang-orang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang dukun. Maka
Rasulullah SAW bersabda kepada mereka, "Mereka tidak bisa apa-apa". Orang-orang
menyahut, "Tetapi mereka itu kadang-kadang menceritakan sesuatu yang benar-benar
terjadi". Rasulullah SAW bersabda, "Kalimat itu adalah dari Jin yang ia
menyambarnya lalu diperdengarkan ke telinga pembantunya (dukun) seperti suara
ayam lalu mereka mencampurinya dengan lebih dari seratus
kedustaan".
[HR. Muslim].
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: لاَ عَدْوَى وَ لاَ
طِيَرَةَ. وَ يُعْجِبُنِى اْلفَأْلُ. قَالَ، قِيْلَ: وَ مَا اْلفَأْلُ؟ قَالَ:
اْلكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ. مسلم
Dari
Anas bin Malik, dari Nabi SAW beliau bersabda, "Tidak ada istilah menular dan
tidak ada tanda-tanda kesialan. Tetapi menyenangkan kepadaku Al-fa'lu". Anas
berkata : Lalu ditanyakan, "Apakah itu al-fa'lu ?" Beliau menjawab, "Kalimat
yang baik".
[HR. Muslim]
عَنْ جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ عَدْوَى وَ لاَ
طِيَرَةَ وَ لاَ غَوْلَ. مسلم
Dari
Jabir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada istilah menular, tidak
ada tanda-tanda kesialan dan tidak ada hantu".
[HR. Muslim]
Dari
hadits diatas menunjukkan bahwa sihir, dukun, tukang ramal, percaya hantu,
jimat, mantra-mantra dan kepercayaan-kepercayan syirik lainnya adalah dilarang
agama. Sedangkan dukun atau tukang ramal itu mengaku mengetahui yang ghaib, baik
yang sudah lewat maupun yang akan datang. Mereka itu hanyalah membuat kebohongan
belaka. Padahal tidak ada yang mengetahui yang ghaib kecuali Allah SWT semata,
sebagaimana firman-Nya :
قُلْ لاَ يَعْلَمُ مَنْ فِى السّموتِ وَ اْلاَرْضِ الْغَيْبَ اِلاَّ
اللهُ، وَ مَا يَشْعُرُوْنَ اَيَّانَ يُبْعَثُوْنَ. النمل:65
Katakanlah,
"Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib
kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan
dibangkitkan.
[QS. An-Naml : 65]
وَ عِنْدَه مَفَاتِحُ اْلغَيِبِ لاَ يَعْلَمُهَا اِلاَّ هُوَ، وَ
يَعْلَمُ مَا فِى اْلبَرّ وَ اْلبَحْرِ، وَ مَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ اِلاَّ
يَعْلَمُهَا وَ لاَ حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمتِ اْلاَرْضِ وَ لاَ رَطْبٍ وَّ لاَ يَابِسٍ
اِلاَّ فِيْ كِتبٍ مُّبِيْنٍ. الانعام:59
Dan
pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib. Tak ada yang mengetahuinya
kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan
tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak
jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau
yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh
Mahfudz).
[QS. Al-An'aam : 59]
اِنَّ اللهَ عِنْدَه عِلْمُ السَّاعَةِ، وَ يُنَزِّلُ اْلغَيْثَ وَ
يَعْلَمُ مَا فِى اْلاَرْحَامِ، وَ مَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّا ذَا تَكْسِبُ غَدًا،
وَ مَا تَدْرِيْ نَفْسٌ بِاَيّ اَرْضٍ تَمُوْتُ، اِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ.
لقمان:34
Sesungguhnya
Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah
yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya
besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
[QS. Luqman : 34]
علِمُ اْلغَيْبِ فَلاَ يُظْهِرُ عَلى غَيْبِه اَحَدًا. اِلاَّ مَنِ
ارْتَضى مِنْ رَسُوْلٍ فَاِنَّه يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَ مِنْ خَلْفِه
رَصَدًا. الجن:26-27
(Dia
adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada
seorangpun tentang yang ghaib itu.
(26) Kecuali kepada Rasul yang diridlai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan
penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (27). [QS.
Al-Jin]
[Bersambung]
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak