POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE

Halal Haram Dalam Islam (ke-55) Tentang kewajiban terhadap tetangga

Posted by

Ahad, 10 Maret 2002/26 Dzulhijjah 1422                 Brosur No. : 1121/1161/IA
Halal Haram Dalam Islam (ke-55)


Tentang kewajiban terhadap tetangga
Kita wajib berbuat baik terhadap tetangga, baik tetangga yang muslim maupun yang non muslim.
Berbuat baik terhadap tetangga meliputi : tolong-menolong dalam hal kebaikan, saling menjaga keamanannya, tidak mengganggu maupun berbuat jahat kepada mereka. Untuk lebih jelasnya marilah kita perhatikan firman Allah SWT dan sabda Rasulullah SAW berikut ini :
وَ اعْبُدُوا اللهَ وَ لاَ تُشْرِكُوْا بِه شَيْئًا وَّ بِاْلوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّ بِذِى اْلقُرْبى وَ اْليَتمى وَ اْلمَسكِيْنِ وَ اْلجَارِ ذِى اْلقُرْبى وَ اْلجَارِ اْلجُنُبِ وَ الصَّاحِبِ بِاْلجَنْبِ وَ ابْنِ السَّبِيْلِ وَ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ، اِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالاً فَخُوْرًا. النساء:36
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu-pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri [QS. An-Nisaa' : 36]
وَ تَعَاوَنُوْا عَلَى اْلبِرّ وَ التَّقْوى وَ لاَ تَعَاوَنُوْا عَلَى اْلاِثْمِ وَ اْلعُدْوَانِ، وَ اتَّقُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ شَدِيْدُ اْلعِقَابِ. المائدة:2
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. [QS. Al-Maidah : 2]
وَ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَ اْلمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوْا فَقَدِ احْتَمَلُوْا بُهْتَانًا وَّ اِثْمًا مُّبِيْنًا. الاحزاب:58
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. [QS. Al-Ahzab : 58]
عَنْ اَبِى شُرَيْحٍ اْلخُزَعِيّ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُحْسِنْ اِلَى جَارِهِ، وَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا اَوْ لِيَسْكُتْ. مسلم
Dari Abu Syuraih Al-Khuza'iy RA bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam". [HR. Muslim]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ وَ عَائِشَةَ رض قَالاَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا زَالَ جِبْرِيْلُ يُوْصِيْنِى بِاْلجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ اَنَّهُ سَيُوَرّثُهُ. متفق عليه
Dari Ibnu 'Umar dan 'Aisyah RA, keduanya berkata : Rasulullah SAW telah bersabda, "Jibril senantiasa berpesan kepadaku tentang tetangga, sehingga aku menyangka bahwasanya tetangga itu akan mewarisinya". [HR. Muttafaq 'alaih]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: وَ اللهِ لاَ يُؤْمِنُ، وَ اللهِ لاَ يُؤْمِنُ، وَ اللهِ لاَ يُؤْمِنُ. قِيْلَ: مَنْ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ اَلَّذِيْ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ. متفق عليه. و فى رواية لمسلم: لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ مَنْ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ.
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman", Ditanyakan (kepada beliau), "Siapa dia, ya Rasulullah ?". Beliau bersabda, "Orang yang tetangganya tidak aman dari keburukan-keburukannya". [HR. Muttafaq 'alaih]. Dan dalam satu riwayat bagi Muslim, "Tidaklah masuk surga orang yang tetangganya tidak aman dari keburukan-keburukannya".
مَنْ اَحَبَّ اَنْ يُحِبَّهُ اللهُ وَ رَسُوْلُهُ فَلْيَصْدُقِ اْلحَدِيْثَ وَ لْيُؤَدّ اْلاَمَانَةَ وَ لاَ يُؤْذِ جَارَهُ. البيهقى
Barangsiapa yang senang untuk dicintai Allah dan Rasul-Nya, maka hendaklah dia berkata jujur, menunaikan amanah dan jangan menyakiti tetangganya. [HR. Baihaqi]
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ آذَى جَارَهُ فَقَدْ آذَانِى وَمَنْ آذَانِى فَقَدْ آذَى اللهَ، وَ مَنْ حَارَبَ جَارَهُ فَقَدْ حَارَبَنِى وَ مَنْ حَارَبَنِى فَقَدْ حَارَبَ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ. ابن حبان
Dari Anas bin Malik RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menyakiti tetangga berarti ia telah menyakitiku, dan barangsiapa yang menyakitiku berarti ia menyakiti Allah, dan barangsiapa yang memusuhi tetangganya berarti ia memusuhi aku, dan barangsiapa yang memusuhi aku berarti ia memusuhi Allah 'Azza wa Jalla". [HR. Ibnu Hibban]
عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ، قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ اِنَّ لِى جَارَيْنِ، فَاِلَى اَيّهِمَا اُهْدِى؟ قَالَ: اِلَى اَقْرَبِهِمَا مِنْكِ بَابًا. البخارى
Dari 'Aisyah RA ia berkata : Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya mempunyai dua orang tetangga, maka yang manakah yang harus saya hadiahi ?". Rasulullah SAW bersabda, "Kepada yang pintunya lebih dekat darimu". [HR. Bukhari]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: خَيْرُ اْلاَصْحَابِ عِنْدَ اللهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ، وَ خَيْرُ اْلجِيْرَانِ عِنْدَ اللهِ خَيْرُهُمْ لِجَارِهِ. الترمذى و ابن خزيمة و ابن حبان و الحاكم
Dari Abdullah bin 'Amr RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik teman menurut Allah adalah yang paling baik diantara mereka terhadap temannya, dan sebaik-baik tetangga menurut Allah adalah yang paling baik diantara mereka terhadap tetangganya". [HR. Tirmidzi, Ibnu Khuzaiman, Ibnu Hibban dan Hakim]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض اَنَّهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَيْسَ اْلمُؤْمِنُ الَّذِى يَشْبَعُ وَ جَارُهُ جَائِعٌ. الطبرانى و ابو يعلى
Dari Ibnu 'Abbas RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Bukanlah orang mukmin orang yang dirinya kenyang sedang tetangganya lapar". [HR. Thabrani dan Abu Ya'la]
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا آمَنَ بِى مَنْ بَاتَ شَبْعَانًا وَ جَارُهُ جَائِعٌ اِلَى جَنْبِهِ وَ هُوَ يَعْلَمُ. الطبرانى و البزار
Dari Anas bin Malik RA, ia berkata : "Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah beriman kepadaku orang yang bermalam dalam keadaan kenyang sedang tetangganya lapar, dan ia mengetahui". [HR. Thabrani dan Al-Bazzar]
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اْلمُؤْمِنُ مَنْ اَمِنَهُ النَّاسُ، وَ اْلمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ اْلمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَ يَدِهِ، وَ اْلمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ السُّوْءَ. وَ الَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ عَبْدٌ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ. احمد و ابو يعلى و البزار
Dari Anas bin Malik RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Orang mukmin itu ialah orang yangmana orang lain merasa aman dari gangguannya. Orang Islam itu ialah orang yangmana orang Islam lainnya selamat dari lesan dan tangannya. Orang yang berhijrah itu ialah orang yang meninggalkan kejahatan. Demi Tuhan yang jiwaku di tangan-Nya, tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatannya". [HR. Ahmad, Abu Ya'la dan Al-Bazzar]
عَنْ سَعْدِ بْنِ اَبِى وَقَّاصٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ، اْلمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ وَ اْلمَسْكَنُ اْلوَاسِعُ وَ اْلجَارُ الصَّالِحُ وَ اْلمَرْكَبُ اْلهَنِيْءُ. وَ اَرْبَعٌ مِنَ الشَّقَاءِ، اْلجَارُ السَّوْءُ وَ اْلمَرْأَةُ السَّوْءُ وَ اْلمَرْكَبُ السَّوْءُ وَ اْلمَسْكَنُ الضَّيّقُ. ابن حبان
Dari Sa'ad bin Abi Waqqash RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Ada empat perkara termasuk kebahagiaan seseorang : 1. istri yang shalihah, 2. tempat tinggal yang luas, 3. tetangga yang baik, dan 4. kendaraan yang baik. Dan ada empat perkara termasuk kecelakaan seseorang : 1. tetangga yang jahat, 2. istri yang jahat, 3. kendaraan yang jelek, dan 4. tempat tinggal yang sempit". [HR. Ibnu Hibban]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ لَيَدْفَعُ بِاْلمُسْلِمِ الصَّالِحِ عَنْ مِائَةِ اَهْلِ بَيْتٍ مِنْ جِيْرَانِهِ اْلبَلاَءَ ثُمَّ قَرَأَ: وَ لَوْلاَ دَفْعُ اللهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضِ لَّفَسَدَتِ اْلاَرْضُ... . الطبرانى
Dari Ibnu 'Umar RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla dengan lantaran seorang Islam yang shalih menolak bencana bagi seratus keluarga tetangganya. Kemudian beliau membaca ayat (yang artinya : Seandainya Allah tidak menolak keganasan sebagian manusia terhadap sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini .... Al-Baqarah  251). [HR. Thabrani]
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدّهِ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: مَنْ اَغْلَقَ بَابَهُ دُوْنَ جَارِهِ مَخَافَةً عَلَى اَهْلِهِ وَ مَالِهِ فَلَيْسَ ذلِكَ بِمُؤْمِنٍ، وَ لَيْسَ بِمُؤْمِنٍ مَنْ لَمْ يَأْمَنْ جَارُهُ بَوَائِقَهُ. اَتَدْرِى مَا حَقُّ اْلجَارِ؟ اِذَا اسْتَعَانَكَ اَعَنْتَهُ، وَ اِذَا اسْتَقْرَضَكَ اَقْرَضْتَهُ. وَ اِذَا افْتَقَرَ عُدْتَ عَلْيِهِ، وَ اِذَا مَرِضَ عُدْتَهُ، وَ اِذَا اَصَابَهُ خَيْرٌ هَنَّأْتَهُ، وَ اِذَا اَصَابَتْهُ مُصِيْبَةٌ عَزَّيْتَهُ، وَ اِذَا مَاتَ اِتَّبَعْتَ جَنَازَتَهُ، وَ لاَ تَسْتَطِيْلُ عَلَيْهِ بِاْلبُنْيَانِ فَتَحْجُبَ عَنْهُ الرّيْحَ اِلاَّ بِاِذْنِهِ، وَ لاَ تُؤْذِهِ بِقُتَارِ رِيْحِ قِدْرِكَ اِلاَّ اَنْ تَغْرِفَ لَهُ مِنْهَا، وَ اِنِ اشْتَرَيْتَ فَاكِهَةً فَاَهْدِ لَهُ فَاِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَاَدْخِلْهَا سِرًّا وَ لاَ يَخْرُجْ بِهَا وَلَدُكَ لِيَغِيْظَ بِهَا وَلَدَهُ. الخرائطى فى الترغيب و الترهيب 3: 357
Dari 'Amr bin Syu'aib, dari bapaknya dari kakeknya, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa yang menutup pintu terhadap tetangganya karena takut akan keluarga dan berkurang hartanya, maka dia bukan orang yang beriman. Dan tidaklah beriman orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatannya. Tahukah kamu apa hak tetangga iru ?. (Hak tetangga adalah) apabila dia minta tolong kepadamu, kamu menolongnya. Apabila dia pinjam kepadamu, kamu meminjaminya. Apabila dia membutuhkan sesuatu, kamu memberinya. Apabila dia sakit, kamu menjenguknya. Apabila dia mendapat kebaikan, kamu mengucapkan selamat kepadanya. Dan apabila dia tertimpa mushibah, kamu turut berduka cita. Apabila dia meninggal, kamu mengantarkan jenazahnya. Janganlah kamu membangun rumah yang tinggi hingga menghalangi peredaran udara rumahnya kecuali seizinnya. Dan janganlah kamu mengganggunya dengan bau masakanmu, kecuali kamu memberinya. Dan jika kamu membeli buah-buahan, berilah hadiah kepadanya. Dan jika kamu tidak memberinya, maka masukkanlah buah-buahan itu secara diam-diam. Dan jangan sampai anakmu keluar dengan membawa buah-buahan itu yang menyebabkan tetanggamu marah kepada anaknya lantaran buah-buahan yang dibawa anakmu. [HR. Kharaithi, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 357]
عَنْ مُجَاهِدٍ اَنَّ عَبْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ رض ذُبِحَتْ لَهُ شَاةٌ فِى اَهْلِهِ فَلَمَّا جَاءَ قَالَ: اَهْدَيْتُمْ لِجَارِنَا اْليَهُوْدِيّ؟ اَهْدَيْتُمْ لِجَارِنَا اْليَهُوْدِيّ؟ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَا زَالَ جِبْرِيْلُ يُوْصِيْنِى بِاْلجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ اَنَّهُ سَيُوَرّثُهُ. ابو داود و الترمذى
Dari Mujahid, ia berkata : Sesungguhnya keluarga 'Abdullah bin 'Umar RA pernah menyembelih kambing. Maka setelah 'Abdullah bin 'Umar datang, ia bertanya kepada keluarganya : Apakah sudah kamu beri tetangga kita orang Yahudi itu ?. Apakah sudah kamu beri tetangga kita orang Yahudi itu ?. Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Malaikat Jibril selalu mewashiyatkan kepadaku tentang tetangga, sehingga aku menyangka bahwasanya tetangga itu akan mewarisinya". [HR. Abu Dawud dan Tirmdizi]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَا نِسَاءَ اْلمُسْلِمَاتِ، لاَ تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسِنَ شَاةٍ. متفق عليه
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Wahai wanita muslimat, janganlah seorang tetangga meremehkan terhadap tetangga lainnya meskipun dengan pemberian (senilai) kaki kambing". [HR. Muttafaq 'alaih]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّ فُلاَنَةَ تُكْثِرُ مِنْ صَلاَتِهَا وَ صَدَقَتِهَا وَ صِيَامِهَا غَيْرَ اَنَّهَا تُؤْذِى جِيْرَانَهَا بِلِسَانِهَا. قَالَ: هِيَ فِى النَّارِ. قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّ فُلاَنَةَ يُذْكَرُ مِنْ قِلَّةِ صِيَامِهَا وَ صَلاَتِهَا وَ اَنَّهَا تَتَصَدَّقُ بِاْلاَثْوَارِ مِنَ اْلاَقِطِ وَ لاَ تُؤْذِى جِيْرَانَهَا. قَالَ: هِيَ فِى اْلجَنَّةِ. احمد و البزار و ابن حبان فى صحيحه و الحاكم و قال صحيح الاسناد
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, sesungguhnya ada seorang wanita yang banyak melakukan shalat, sedeqah dan puasa, hanya saja ia suka menyakiti tetangganya dengan lisannya, (yang demikian itu bagaimana) ?”. Beliau SAW menjawab, “Dia di neraka”. Laki-laki itu bertanya lagi, “Ya Rasulullah, sesungguhnya ada seorang wanita (orang mengatakan) sedikit puasa dan shalatnya, dan dia bersedeqah dengan sepotong keju, tetapi dia tidak menyakiti tetangganya. (Yang demikian itu bagaimana) ?”. Beliau SAW menjawab, “Dia di surga”. [HR. Ahmad, Al-Bazzar, Ibnu Hibban di dalam shahihnya dan Hakim. Ia berkata : Shahih sanadnya]
~oO[ A ]Oo~

[Bersambung]


Demo Blog NJW V2 Updated at: November 11, 2019

0 komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah yang bijak