POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE

Halal Haram Dalam Islam (ke-56) Tentang menghormati tamu

Posted by

Ahad, 31 Maret 2002/17 Muharram 1423                 Brosur No. : 1124/1164/IF
Halal Haram Dalam Islam (ke-56)


Tentang menghormati tamu
اِذْ دَخَلُوْا عَلَيْهِ فَقَالُوْا سَلاَمًا، قَالَ سَلاَمٌ قَوْمٌ مُّنْكَرُوْنَ(25) فَرَاغَ اِلى اَهْلِه فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِيْنٍ(26) فَقَرَّبَه اِلَيْهِمْ قَالَ اَلاَ تَأْكُلُوْنَ(27) الذريات:25-27
(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan, “Salaaman”, Ibrahim menjawab, “Salaamun” (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal. (25)
Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar), (26)
lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim berkata, “Silakan kamu makan”. (27) [QS. Adz-Dzaariyat : 25-27]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، وَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا اَوْ لِيَصْمُتْ. البخارى و مسلم
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah memulyakan tamunya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah menyambung kerabatnya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam. [HR. Bukhari dan Muslim]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رض قَالَ: دَخَلَ عَلَيَّ رَسُوْلُ اللهِ ص فَقَالَ: اَلَمْ أُخْبَرْ اَنَّكَ تَقُوْمُ اللَّيْلَ وَ تَصُوْمُ النَّهَارَ؟ قُلْتُ: بَلَى، قَالَ: فَلاَ تَفْعَلْ. قُمْ وَ نَمْ وَ صُمْ وَ اَفْطِرْ، فَاِنَّ لِجَسَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَ اِنَّ لِعَيْنِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَ اِنَّ لِزَوْرِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَ اِنَّ لِزَوْجِكَ عَلَيْكَ حَقًّا. البخارى و مسلم و اللفظ للبخارى
Dari 'Abdullah bin 'Amr RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah datang kepadaku, lalu bersabda, "Apakah (kau kira) aku belum tahu bahwa kamu shalat di malam hari dan puasa di siang hari ?". Aku menjawab, "Sudah ya Rasulullah". Beliau bersabda, "Jangan kamu lakukan ! Shalatlah dan tidurlah, puasalah dan berbukalah, karena sesungguhnya jasadmu mempunyai haq yang harus kamu tunaikan. Matamu mempunyai haq yang harus kamu tunaikan. Orang yang berkunjung kepadamu mempunyai haq yang harus kamu tunaikan. Dan istrimu juga mempunyai haq yang harus kamu tunaikan". [HR. Bukhari dan Muslim. Dan lafadh ini bagi Bukhari]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: اَلضّيَافَةُ ثَلاَثَةُ اَيَّامٍ، فَمَا زَادَ فَهُوَ صَدَقَةٌ وَ كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ. البزار و رواته ثقات
Dari 'Abdullah bin Mas'ud RA dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Haknya tamu itu selama tiga hari, sedangkan selebihnya menjadi sedeqah, dan semua perbuatan baik adalah sedeqah". [HR. Al-Bazzar, para perawinya orang-orang terpercaya]
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: َاْلمَلاَئِكَةُ تُصَلّى عَلَى اَحَدِكُمْ مَا دَامَتْ مَائِدَتُهُ مَوْضُوْعَةً. الاصبهانى
Dari 'Aisyah RA, ia berkata : "Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat bershalawat (memohonkan ampun) atas seseorang dari kalian selama meja makannya disediakan makanan untuk tamu". [HR. Al-Ashbahaniy]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ اِلَى رَسُوْلِ اللهِ ص فَقَالَ: اِنّى مَجْهُوْدٌ، فَاَرْسَلَ اِلَى بَعْضِ نِسَائِهِ، فَقَالَتْ: لاَ وَ الَّذِى بَعَثَكَ بِاْلحَقّ مَا عِنْدِى اِلاَّ مَاءٌ. ثُمَّ اَرْسَلَ اِلَى أُخْرَى فَقَالَتْ مِثْلَ ذلِكَ حَتَّى قُلْنَ كُلُّهُنَّ مِثْلَ ذلِكَ: لاَ وَ الَّذِى بَعَثَكَ بِاْلحَقّ مَا عِنْدِى اِلاَّ مَاءٌ. فَقَالَ: مَنْ يُضِيْفُ هذَا اللَّيْلَةَ رَحِمَهُ اللهُ، فَقَامَ رَجُلٌ مِنَ اْلاَنْصَارِ فَقَالَ: اَنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ، فَانْطَلَقَ بِهِ اِلَى رَحْلِهِ فَقَالَ ِلامْرَأَتِهِ: هَلْ عِنْدَكِ شَيْءٌ؟ قَالَتْ: لاَ، اِلاَّ قُوْتَ صِبْيَانِى. قَالَ: فَعَلّلِيْهِمْ بِشَيْءٍ، فَاِذَا اَرَادُوا العَشَاءَ فَنَوّمِيْهِمْ، فَاِذَا دَخَلَ ضَيْفُنَا فَاطْفِئِى السّرَاجَ وَ اَرِيْهِ اَنَّا نَأْكُلُ. و فى رواية: فَاِذَا أَهْوَى لِيَأْكُلَ فَقُوْمِى اِلَى السّرَاجِ حَتَّى تُطْفِئِيْهِ. قَالَ: فَقَعَدُوْا وَ اَكَلَ الضَّيْفُ، وَ بَاتَا طَاوِبَيْنِ، فَلَمَّا اَصْبَحَ غَدَا عَلَى رَسُوْلِ اللهِ ص فَقَالَ: قَدْ عَجِبَ اللهُ مِنْ صَنِيْعِكُمَا بِضَيْفِكُمَا. زاد فى رواية فنزلت هذه الآية: < وَ يُؤْثِرُوْنَ عَلى اَنْفُسِهِمْ وَ لَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ. الحشر:9> مسلم و غيره، فى الترغيب و الترهيب 3: 368
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, "Sesungguhnya saya ini orang yang sedang kesulitan". Lalu Rasulullah SAW mengutus (seseorang) kepada sebagian istri beliau, lalu istri Nabi itu menjawab, "Demi Tuhan yang mengutusmu dengan benar, saya tidak punya apa-apa kecuali air". Lalu beliau mengutus kepada istri beliau yang lain, lalu istri beliau inipun menjawab seperti itu pula, sehingga para istri beliau semuanya mengatakan seperti itu, yaitu "Demi Tuhan yang mengutusmu dengan benar, saya tidak punya apa-apa kecuali air. Kemudian beliau bersabda (kepada para shahabat), "Siapa yang bisa menjamu tamu ini pada malam ini, semoga Allah memberi rahmat kepadanya". Lalu ada seorang laki-laki Anshar berdiri dan berkata, "Saya ya Rasulullah". Kemudian orang tersebut berangkat dengan membawa tamu itu ke rumahnya. Lalu orang Anshar itu bertanya kepada istrinya, "Apakah kamu punya makanan ?". Istri itu menjawab, "Tidak, kecuali sedikit makanan untuk anak-anak saya". Orang Anshar itu berkata, "Hiburlah anak-anak dengan sesuatu, dan apabila mereka minta makan malam, tidurkanlah mereka. Dan apabila tamu kita telah masuk, padamkanlah lampunya dan perlihatkanlah kepadanya seolah-olah kita juga sedang makan". Dan dalam satu riwayat, "Maka apabila tamu itu akan makan, berdirilah kamu menuju tempat lampu dan matikanlah". (Rawi) berkata, "Lalu mereka sama duduk sedangkan tamu itu makan (sendirian). Dan kedua suami istri itu bermalam dalam keadaan lapar. Setelah pagi hari, orang Anshar tersebut datang kepada Rasulullah SAW memberitahukan hal itu, lalu beliau bersabda, "Sungguh Allah kagum (ridla dan memberi pahala) atas perbuatanmu berdua terhadap tamumu". Dan dalam satu riwayat ada tambahan : Lalu turun ayat ini :
وَ يُؤْثِرُوْنَ عَلى اَنْفُسِهِمْ وَ لَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ. الحشر:9
Dan mereka mengutamakan (saudaranya) daripada dirinya sendiri, sekalipun keadaan mereka membutuhkan. (QS Al-Hasyr: 9). [HR. Muslim dan lainnya, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 368]
عَنْ حُمَيْدٍ الطَّوِيْلِ عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رض قَالَ: دَخَلَ عَلَيْهِ قَوْمٌ يَعُوْدُوْنَهُ فِى مَرَضٍ لَهُ فَقَالَ: يَا جَارِيَةُ هَلُمّى ِلأَصْحَابِنَا وَ لَوْ كِسَرًا، فَاِنّى سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَكَارِمُ اْلاَخْلاَقِ مِنْ اَعْمَالِ اْلجَنَّةِ. الطبرانى فى الاوسط باسناد جيد
Dari Humaid Ath-Thawil dari Anas bin Malik RA, ia berkata : Suatu kaum datang kepadanya untuk menjenguk sakitnya, lalu (Anas) memanggil pembantunya, "Hai anak perempuan, bawalah kesini untuk teman-teman kita walaupun sedikit (makanan), karena saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Kemulyaan akhlaq termasuk amalan-amalan surga". [HR. Thabrani dalam Al-Ausath dengan sanad jayyid]

Tentang bertamu dan saling mengunjungi
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْآ لاَ تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ بُيُوْتِكُمْ حَتّى تَسْتَأْنِسُوْا وَ تُسَلّمُوْا عَلى اَهْلِهَا، ذلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ(27) فَاِنْ لَّمْ تَجِدُوْا فِيْهَا اَحَدًا فَلاَ تَدْخُلُوْهَا حَتّى يُؤْذَنَ لَكُمْ، وَ اِنْ قِيْلَ لَكُمُ ارْجِعُوْا فَارْجِعُوْا هُوَ اَزْكى لَكُمْ، وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ(28) لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَنْ تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ مَسْكُوْنَةٍ فِيْهَا مَتَاعٌ لَّكُمْ، وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تُبْدُوْنَ وَ مَا تَكْتُمُوْنَ(29) النور:27-29
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta idzin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. (27)
Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat idzin. Dan jika dikatakan kepadamu, "Kembali (saja)lah", maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (28)
Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan. (29) [QS. An-Nuur : 27-29]
عَنْ اَبِى مُوْسَى اْلاَشْعَرِيّ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اِنَّمَا مَثَلُ جَلِيْسِ الصَّالِحِ وَالسُّوْءِ كَحَامِلِ اْلمِسْكِ وَ نَافِخِ اْلكِيْرِ. فَحَامِلُ اْلمِسْكِ اِمَّا اَنْ يُحْذِيَكَ وَ اِمَّا اَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَ اِمَّا اَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيْحًا طَيّبَةً. وَ نَافِخُ اْلكِيْرِ اِمَّا اَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَ اِمَّا اَنْ تَجِدَ رِيْحًا خَبِيْثَةً. متفق عليه
Dari Abu Musa Al-Asy'ari RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya perumpamaan teman duduk yang baik dengan teman duduk yang buruk adalah seperti pembawa minyak wangi dengan tukang pandai besi. Adapun pembawa minyak wangi, mungkin kamu di perciki parfum atau kamu membelinya atau paling tidak kamu mencium baunya yang harum. Adapun tukang pandai besi, mungkin membakar bajumu atau paling tidak kamu mencium baunya yang busuk". [HR. Muttafaq 'alaih]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ عَادَ مَرِيْضًا اَوْ زَارَ اَخًا لَهُ فِى اللهِ نَادَاهُ مُنَادٍ بِاَنْ طِبْتَ، وَ طَابَ مَمْشَاكَ، وَ تَبَوَّأْتَ مِنَ اْلجَنَّةِ مَنْزِلاً. ابن ماجه و ابن حبان و الترمذى و اللفظ له و قال: حديث حسن
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah, ada seorang penyeru yang menyatakan, "Perbuatanmu sangat baik, begitu pula langkahmu, dan kamu akan menempati rumah di surga". [HR. Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Tirmidzi, dan lafadh ini baginya, ia mengatakan, "Hadits hasan"]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيّ ص اَنَّ رَجُلاً زَارَ أَخًا لَهُ فِى قَرْيَةٍ فَاَرْصَدَ اللهُ تَعَالَى عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا. فَلَمَّا اَتَى عَلَيْهِ قَالَ: اَيْنَ تُرِيْدُ؟ قَالَ: اُرِيْدُ اَخًا لِى فِى هذِهِ اْلقَرْيَةِ. قَالَ: هَلْ لَكَ عَلَيْهِ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا؟ قَالَ: لاَ، غَيْرَ اَنّى اَحْبَبْتُهُ فِى اللهِ. قَالَ: فَاِنّى رَسُوْلُ اللهِ اِلَيْكَ بِاَنَّ اللهَ قَدْ اَحَبَّكَ كَمَا اَحْبَبْتَهُ فِيْهِ. مسلم
Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Bahwasanya ada seorang laki-laki yang mengunjungi saudaranya di suatu desa, maka Allah Yang Maha Tinggi menyuruh seorang malaikat (dengan rupa manusia) menghadang di tengah jalan. Maka setelah bertemu dengannya, malaikat itu bertanya, "Hendak kemanakah kamu ?". Jawabnya, "Saya akan mengunjungi saudaraku di desa ini". Malaikat bertanya, "Apakah kamu berhutang budi padanya sehingga kamu akan membalasnya ?". Jawabnya, "Tidak. Hanyasanya saya mencintainya karena Allah". Malaikat berkata, "Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu (menyampaikan), bahwasanya Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu karena Allah". [HR. Muslim]
عَنْ اَبِى رُزَيْنٍ اْلعُقَيْلِيّ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَا اَبَا رُزَيْنٍ، اِنَّ اْلمُسْلِمَ اِذَا زَارَ اَخَاهُ اْلمُسْلِمَ شَيَّعَهُ سَبْعُوْنَ اَلْفَ مَلَكٍ يُصَلُّوْنَ عَلَيْهِ يَقُوْلُوْنَ: اَللّهُمَّ كَمَا وَصَلَهُ فِيْكَ فَصِلْهُ. الطبرانى فى الاوسط
Dari Abu Ruzain Al-'Uqailiy RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Hai Abu Ruzain, sesungguhnya orang muslim apabila mengunjungi saudaranya sesama muslim, niscaya ada tujuh puluh ribu malaikat mengiringinya dan mendoakannya. Para malaikat itu mengucapkan, "Ya Allah, sambunglah dia (ridlailah dia) sebagaimana dia telah menyambungnya karena Engkau". [HR. Thabrani di dalam Al-Ausath]
عَنْ مُعَاذٍ بْنِ جَبَلٍ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى: وَجَبَتْ مَحَبَّتِى لِلْمُتَحَابّيْنَ فِيَّ، وَ لِلْمُتَجَالِسِيْنَ فِيَّ وَ لِلْمُتَزَاوِرِيْنَ فِيَّ وَ لِلْمُتَبَاذِلِيْنَ فِيَّ. مالك باسناد صحيح
Dari Mu'adz bin Jabal RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : Kecintaan-Ku pasti meliputi kepada orang yang saling mencintai karena Aku, saling berteman karena Aku, saling mengunjungi karena Aku, dan saling memberi karena Aku". [HR. Malik dengan sanad Shahih]
عَنْ بُرَيْدَةَ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اِنَّ فِى اْلجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظَوَاهِرُهَا مِنْ بَوَاطِنِهَا، وَ بَوَاطِنُهَا مِنْ ظَوَاهِرِهَا اَعَدَّهَا اللهُ لِلْمُتَحَابّيْنَ فِيْهِ وَ اْلمُتَزَاوِرِيْنَ فِيْهِ وَ اْلمُتَبَاذِلِيْنَ فِيْهِ. الطبرانى فى الاوسط
Dari Buraidah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Di dalam surga ada kamar-kamar yang luarnya terlihat dari dalamnya dan dalamnya terlihat dari luarnya. Allah menyediakannya untuk orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling mengunjungi karena Allah dan saling memberi karena Allah". [HR. Thabrani di dalam Al-Ausath]
عَنْ زُرّ بْنِ حُبَيْشٍ قَالَ: اَتَيْنَا صَفْوَانَ بْنَ عَسَّالٍ اْلمُرَادِيَّ فَقَالَ: اَزَائِرِيْنَ؟ فَقَالَ: نَعَمْ. فَقَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ زَارَ اَخَاهُ اْلمُؤْمِنَ خَاضَ فِى الرَّحْمَةِ حَتَّى يَرْجِعَ، وَ مَنْ عَادَ اَخَاهُ اْلمُؤْمِنَ خَاضَ فِى رِيَاضِ اْلجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ. الطبرانى فى الكبير
Dari Zurri bin Hubaisy, ia berkata : Kami datang kepada Shafwan bin 'Assal Al-Muradiy, lalu ia bertanya, "Apakah kalian orang-orang yang berkunjung ?". Kami menjawab, "Ya". Kemudian ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barangsiapa yang mengunjungi saudaranya yang mukmin, maka dia berada di dalam rahmat Allah sehingga dia kembali. Dan barangsiapa yang menjenguk saudaranya yang mukmin (yang sedang sakit), maka dia berada dalam kebun surga sehingga dia kembali". [HR. Thabrani di dalam Al-Kabir]
[Bersambung]



Demo Blog NJW V2 Updated at: November 11, 2019

0 komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah yang bijak