Ahad,
18 Agustus 2002/09 Jumadits-tsani 1423 Brosur No. :
1142/1182/IA
Diantara
tanda datangnya qiyamat (lanjutan)
عَنْ
اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ مِنْ اَشْرَاطِ
السَّاعَةِ اَنْ يُرْفَعَ اْلعِلْمُ وَ يَثْبُتَ اْلجَهْلُ وَ يُشْرَبَ اْلخَمْرُ
وَ يَظْهَرَ الزّنَا. البخارى 1: 28
Dari
Anas RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sebagian dari
tanda-tanda qiyamat adalah dihilangkannya ilmu, ditetapkannya kebodohan,
diminumnya khamr dan merajalelanya perzinaan”.
[HR. Bukhari juz 1 hal. 28]
عَنْ
اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: َلاُحَدّثَنَّكُمْ حَدِيْثًا لاَ يُحَدّثُكُمْ اَحَدٌ
بَعْدِى سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مِنْ اَشْرَاطِ السَّاعَةِ اَنْ
يَقِلَّ اْلعِلْمُ وَ يَظْهَرَ اْلجَهْلُ وَ يَظْهَرَ الزّنَا وَ تَكْثُرَ
النّسَاءُ وَ يَقِلَّ الرّجَالُ حَتَّى يَكُوْنَ لِخَمْسِيْنَ امْرَأَةً اْلقَيّمُ
اْلوَاحِدُ. البخارى 1: 28
Dari
Anas RA, ia berkata : Sesungguhnya aku ceritakan kepadamu suatu hadits yang
tidak diceritakan kepadanya oleh seorangpun sesudah saya. Saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sebagian dari tanda-tanda qiyamat adalah
menyedikitnya ilmu, nampaknya kebodohan dan perzinaan, banyaknya wanita dan
sedikitnya laki-laki sehingga lima puluh wanita satu laki-laki yang
mengurus”.
[HR. Bukhari juz hal. 28]
عَنْ
اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ اَنَّهُ قَالَ: اُحَدّثُكُمْ حَدِيْثًا سَمِعْتُهُ مِنْ
رَسُوْلِ اللهِ ص لاَ يُحَدّثُكُمْ اَحَدٌ بَعْدِى اَنَّهُ سَمِعَهُ مِنْ رَسُوْلِ
اللهِ ص قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ مِنْ اَشْرَاطِ السَّاعَةِ اَنْ
يُرْفَعَ اْلعِلْمُ وَ يَظْهَرَ اْلجَهْلُ وَ يَفْشُوَ الزّنَا وَ تُشْرَبَ
اْلخَمْرُ وَ يَكْثُرَ النّسَاءُ وَ يَقِلَّ الرّجَالُ حَتَّى يَكُوْنَ
لِخَمْسِيْنَ امْرَأَةٍ قَيّمٌ وَاحِدٌ. الترمذى 3: 333
Dari
Anas bin Malik bahwa dia berkata : Aku menceritakan kepadamu sebuah hadits yang
aku dengar dari Rasulullah SAW yang tidak seorangpun menceritakan kepadamu
sepeninggalku, bahwa dia mendengar dari Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya sebagian dari tanda-tanda hari qiyamat adalah ilmu diangkat, zina
dilakukan terang-terangan, arak diminum, wanita semakin banyak dan laki-laki
semakin sedikit sehingga lima puluh wanita memiliki seorang laki-laki yang
bertanggungjawab atas mereka”.
[HR. Tirmidzi juz 3, hal 333]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى
تَخْرُجَ نَارٌ مِنْ اَرْضِ اْلحِجَازِ تُضِيْءُ اَعْنَاقَ اْلاِبِلِ بِبُصْرَى.
البخارى 8: 100
Dari
Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah qiyamat itu datang
sehingga api keluar (memancar) dari tanah Hijaz, yang menyinari batang leher
unta-unta di Bushra (kota di Syam)”.
[HR. Bukhari juz 8 hal. 100]
عَنْ
حَارِثَةَ بْنِ وَهْبٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: تَصَدَّقُوْا
فَسَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَمْشِى الرَّجُلُ بِصَدَقَتِهِ فَلاَ يَجِدُ
مَنْ يَقْبَلُهَا.البخارى8 : 101
Dari
Haritsah bin Wahab, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Bershadaqahlah kalian, karena akan datang suatu masa terhadap manusia dimana
orang laki-laki berjalan dengan (membawa) shadaqahnya, maka ia tidak menemukan
orang yang mau menerimanya”.
[HR. Bukhari juz 8 hal. 101]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى
تَقْتَتِلَ فِئَتَانِ عَظِيْمَتَانِ يَكُوْنُ بَيْنَهُمَا مَقْتَلَةٌ عَظِيْمَةٌ
دَعْوَتُهُمَا وَاحِدَةٌ وَ حَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُوْنَ كَذَّابُوْنَ قَرِيْبٌ
مِنْ ثَلاَثِيْنَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ اَنَّهُ رَسُوْلُ اللهِ وَ حَتَّى يُقْبَضَ
اْلعِلْمُ وَ تَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ وَ يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَ تَظْهَرَ
اْلفِتَنُ وَ يَكْثُرَ اْلهَرْجُ وَ هُوَ اْلقَتْلُ وَ حَتَّى يَكْثُرَ فِيْكُمُ
اْلمَالُ فَيَفِيْضَ حَتَّى يُهِمَّ رَبَّ اْلمَالِ مَنْ يَقْبَلُ صَدَقَتَهُ وَ
حَتَّى يَعْرِضَهُ عَلَيْهِ فَيَقُوْلَ الَّذِى يَعْرِضُهُ عَلَيْهِ لاَ اَرَبَ لِى
بِهِ وَ حَتَّى يَتَطَاوَلَ النَّاسُ فِى اْلبُنْيَانِ وَ حَتَّى يَمُرَّ الرَّجُلُ
بِقَبْرِ الرَّجُلِ فَيَقُوْلُ يَا لَيْتَنِى مَكَانَهُ وَ حَتَّى تَطْلُعَ
الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا فَاِذَا طَلَعَتْ وَ رَآهَا النَّاسُ يَعْنِى آمَنُوْا
اَجْمَعُوْنَ فَذلِكَ حِيْنَ (لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا اِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ
آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ اَوْ كَسَبَتْ فِى اِيْمَانِهَا خَيْرًا) وَ لَتَقُوْمَنَّ
السَّاعَةُ وَ قَدْ نَشَرَ الرَّجُلاَنِ ثَوْبَهُمَا بَيْنَهُمَا فَلاَ
يَتَبَايَعَانِهِ وَ لاَ يَطْوِيَانِهِ وَ لَتَقُوْمَنَّ السَّاعَةُ وَ قَدِ
انْصَرَفَ الرَّجُلُ بِلَبَنِ لِقْحَتِهِ فَلاَ يَطْعَمُهُ وَ لَتَقُوْمَنَّ
السَّاعَةُ وَ هُوَ يُلِيْطُ حَوْضَهُ فَلاَ يَسْقِى فِيْهِ وَ لَتَقُوْمَنَّ
السَّاعَةُ وَ قَدْ رَفَعَ اُكْلَتَهُ اِلَى فِيْهِ فَلاَ يَطْعَمُهَا. البخارى 8:
101
Dari
Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah hari qiyamat tiba
sehingga dua golongan besar berperang, dimana terjadi pembunuhan besar antara
keduanya, sedang seruan keduanya adalah satu. Dan (qiyamat itu tidak datang)
sehingga dibangkitkan Dajjal-dajjal para pendusta yang mendekati (jumlah) tiga
puluh orang, dimana semuanya menyatakan dirinya sebagai utusan Allah. Dan
(qiyamat itu tidak datang) sehingga ilmu dicabut, banyak terjadi gempa bumi,
waktu berdekatan, fitnah-fitnah bermunculan dan banyak pembunuhan. Dan sehingga
harta melimpah pada kamu, maka harta itu membanjir hingga menyusahkan pemilik
harta itu, siapa yang akan menerima shadaqahnya, dan sehingga ia menawarkan
hartanya itu, maka orang yang ditawari mengatakan, “Aku tidak membutuhkan harta
itu”, dan sehingga manusia berlomba menjulangkan bangunan, dan sehingga orang
laki-laki lewat pada qubur orang laki-laki, maka ia berkata, “Aduhai kiranya aku
berada di tempatnya”, dan sehingga matahari muncul dari barat. Maka apabila
matahari muncul (dari barat) dan orang-orang melihatnya, maka mereka beriman
semuanya. Maka itulah masa “Tidaklah bermanfaat iman seseorang kepada dirinya
yang tadinya belum beriman, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam imannya”.
Dan pastilah qiyamat itu tiba, sedang dua orang laki-laki membentangkan pakaian
(berjual-beli) maka keduanya tidak jadi mengadakan jual-beli dan keduanya tidak
melipatnya. Pastilah qiyamat itu datang sedang orang laki-laki berpaling dengan
membawa air susu untanya, maka dia tidak jadi meminumnya. Pastilah qiyamat itu
datang, sedang ia memperbaiki telaganya, maka ia tidak memberi minum darinya.
Dan pastilah qiyamat itu datang sedang ia telah mengangkat suapan makannya ke
mulutnya, maka ia tidak jadi memakannya”.
[HR. Bukhari juz 8 hal. 101]
عَنْ
اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ص: يَجِيْءُ الدَّجَّالُ حَتَّى
يَنْزِلَ فِى نَاحِيَةِ اْلمَدِيْنَةِ ثُمَّ تَرْجُفُ اْلمَدِينَةُ ثَلاَثَ
رَجَفَاتٍ فَيَخْرُجُ اِلَيْهِ كُلُّ كَافِرٍ وَ مُنَافِقٍ. البخارى 8:
102
Dari
Anas bin Malik, ia berkata : Nabi SAW bersabda, “Dajjal akan datang hingga
bertempat di pinggir Madinah, kemudian Madinah bergoncang tiga kali goncangan,
maka keluarlah kepadanya setiap orang kafir dan munafiq”.
[HR. Bukhari juz 8 hal. 102]
عَنْ
اَبِى بَكْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: لاَ يَدْخُلُ اْلمَدِيْنَةَ رُعْبُ
اْلمَسِيْحِ الدَّجَّالِ وَ لَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ اَبْوَابٍ عَلَى كُلّ بَابٍ
مَلَكَانِ. البخارى 8: 102
Dari
Abu Bakrah, dari Nabi SAW beliau bersabda, “Ketakutan pada Masiihid Dajjal tidak
akan masuk Madinah. Dan pada hari itu untuk Madinah terdapat tujuh pintu dimana
setiap pintu terjaga dua malaikat”.
[HR. Bukhari juz 8 hal. 102]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنَ عُمَرَ رض: قَالَ: قَامَ رَسُوْلُ اللهِ ص فِى النَّاسِ
فَاَثْنَى عَلَى اللهِ بِمَا هُوَ اَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ:
اِنّى َلاُنْذِرُكُمُوْهُ وَ مَا مِنْ نَبِيّ اِلاَّ وَ قَدْ اَنْذَرَهُ قَوْمَهُ
وَ لَكِنّى سَأَقُوْلُ لَكُمْ فِيْهِ قَوْلاً لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ،
اِنَّهُ اَعْوَرُ وَ اِنَّ اللهَ لَيْسَ بِاَعْوَرَ. البخارى 8: 102
Dari
‘Abdullah bin ‘Umar RA, dia berkata : Rasulullah SAW berdiri kepada orang-orang,
maka beliau memuji Allah dengan pujian yang merupakan haq Allah, kemudian beliau
menceritakan tentang Dajjal, maka beliau bersabda, “Sesungguhnya aku
memperingatkan kamu sekalian pada
Dajjal, dan tidak ada seorang nabi pun kecuali dia sungguh memperingatkan
kaumnya tentang Dajjal, tetapi aku akan mengatakan kepadamu mengenai Dajjal
dengan suatu perkataan yang belum dikatakan oleh seorang nabi pun kepada
kaumnya. Sesungguhnya dia (Dajjal) matanya buta sebelah, dan sesungguhnya Allah
tidaklah buta sebelah”.
[HR. Bukhari juz 8 hal. 102]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: بَيْنَا اَنَا نَائِمٌ
اَطُوْفُ بِاْلكَعْبَةِ فَاِذَا رَجُلٌ آدَمُ سَبْطُ الشَّعَرِ يَنْطُفُ اَوْ
يُهَرَاقُ رَأْسُهُ مَاءً. قُلْتُ: مَنْ هذَا؟ قَالُوْا: اِبْنُ مَرْيَمَ. ثُمَّ
ذَهَبْتُ اَلْتَفِتُ فَاِذَا رَجُلٌ جَسِيْمٌ اَحْمَرُ جَعْدُ الرَّأْسِ اَعْوَرُ
الْعَيْنِ كَاَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ. قَالُوْا هذَا الدَّجَّالُ
اَقْرَبُ النَّاسِ بِهِ شَبَهًا ابْنُ قَطَنٍ رَجُلٌ مِنْ خُزَاعَةَ.
البخارى
Dari
‘Abdullah bin ‘Umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ketika aku sedang tidur,
aku (bermimpi) thawaf di Ka’bah, tiba-tiba ada seorang laki-laki berkulit sawo
matang dan berambut lurus, sedang kepalanya meneteskan (atau dituangkan) air.
Aku bertanya, “Siapakah itu ?”. Mereka menjawab, “(Isa) Putra Maryam”. Kemudian
aku menoleh, tiba-tiba ada seorang laki-laki berperawakan besar, berkulit merah,
berambut keriting dan buta mata sebelah, sungguh matanya seperti buah anggur
yang menonjol. Mereka mengatakan, “Itu Dajjal”, orang yang paling dekat
keserupaannya adalah Ibnu Qathan, yaitu laki-laki dari Khuza’ah”.
[HR. Bukhari juz 8 hal. 102]
عَنْ
حُذَيْفَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ فِى الدَّجَّالِ: اِنَّ مَعَهُ مَاءً وَ نَارًا
فَنَارُهُ مَاءٌ بَارِدٌ وَ مَاؤُهُ نَارٌ. قَالَ اَبُوْ مَسْعُوْدٍ: اَنَا
سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ ص. البخارى
Dari
Hudzaifah, dari Nabi SAW, beliau bersabda mengenai Dajjal, “Sesungguhnya bersama
dia adalah air dan api, maka apinya adalah air dingin dan airnya adalah api”.
Ibnu Mas’ud berkata, “Aku mendengar demikian dari Rasulullah
SAW”.
[HR. Bukhari juz 8 hal. 103]
عَنِ
ابْنِ اْلمُسَيَّبِ اَنَّهُ سَمِعَ اَبَا هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ ص: وَ
الَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَيُوْشِكَنَّ اَنْ يَنْزِلَ فِيْكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ ص
حَكَمًا مُقْسِطًا فَيَكْسِرَ الصَّلِيْبَ وَ يَقْتُلَ اْلخِنْزِيْرَ وَ يَضَعَ
اْلجِزْيَةَ وَ يَفِيْضُ اْلمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ اَحَدٌ. مسلم 1:
135
Dari
Ibnu Musayyab, bahwasanya ia mendengar Abu Hurairah berkata : Rasulullah SAW
bersabda, “Demi Tuhan yang menguasai diriku, sungguh telah dekat waktunya ‘Isa
bin Maryam turun pada kalian untuk menjadi hakim yang adil. Dia akan mematahkan
salib, membunuh babi dan tidak menerima upeti. Dan harta akan melimpah, sehingga
tak seorangpun mau menerimanya”.
[HR. Muslim juz 1, hal. 135]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: وَ اللهِ لَيَنْزِلَنَّ
ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَادِلاً فَلَيَكْسِرَنَّ الصَّلِيْبَ وَ لَيَقْتُلَنَّ
اْلخِنْزِيْرَ وَ لَيَضَعَنَّ اْلجِزْيَةَ وَ لَتُتْرَكَنَّ اْلقِلاَصُ فَلاَ
يُسْعَى عَلَيْهَا وَ لَتَذْهَبَنَّ الشَّحْنَاءُ وَ التَّبَاغُضُ وَ التَّحَاسُدُ
وَ لَيَدْعُوَنَّ اِلَى اْلمَالِ فَلاَ يَقْبَلُهُ اَحَدٌ. مسلم 1: 136
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, Ibnu Maryam
(‘Isa) benar-benar akan turun sebagai hakim yang adil. Dia akan memecahkan
salib, membunuh babi dan tidak menerima jizyah. Unta muda akan ditinggalkan,
tidak lagi diidamkan. Permusuhan, saling benci dan saling iri akan hilang. Harta
disodorkan, tetapi tak seorang pun mau menerimanya”.
[HR. Muslim juz 1, hal. 136]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كَيْفَ اَنْتُمْ اِذَا نَزَلَ
فِيْكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ فَاَمَّكُمْ مِنْكُمْ؟ فَقُلْتُ ِلابْنِ اَبِى ذِئْبٍ
اِنَّ اْلاَوْزَاعِيَّ حَدَّثَنَا عَنِ الزُّهْرِيّ عَنْ نَافِعٍ عَنْ اَبِى
هُرَيْرَةَ وَ اِمَامُكُمْ مِنْكُمْ قَالَ ابْنُ اَبِى ذِئْبٍ: تَدْرِي مَا
اَمَّكُمْ مِنْكُمْ؟ قُلْتُ: تُخْبِرُنِى. قَالَ فَاَمَّكُمْ بِكِتَابِ رَبّكُمْ
تَبَارَكَ وَ تَعَالَى وَ سُنَّةِ نَبِيّكُمْ ص. مسلم 1: 137
Dari
Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Bagaimanakah kalian bila Ibnu
Maryam turun pada kalian, lalu menjadi imam kalian dari kalian ?”. Aku (Walid
bin Muslim, perawi) berkata kepada Ibnu Abu Dzi’bi bahwa, “Al-Auza’iy juga
menceritakan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Nafi’, dari Abu Hurairah, “dan imam
kalian diantara kalian”. Ibnu Abu Dzi’bi bertanya, “Tahukah engkau apa yang
dimaksud dengan menjadi imam kalian dari kalian ?”. Aku berkata, “Beritahukanlah
kepadaku”. Ibnu Abu Dzi’bi berkata, “Dia (‘Isa) menjadi imam kalian dengan
menggunakan Kitab Tuhan kalian Tabaaraka wa Ta’aalaa dan Sunnah nabi kalian
Muhammad SAW”.
[HR. Muslim juz 1, hal. 137]
عَنْ
مُجَمّعِ بْنِ جَارِيَةَ اْلاَنْصَارِيّ يَقُوْلُ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص
يَقُوْلُ: يَقْتُلُ ابْنُ مَرْيَمَ الدَّجَّالَ بِبَابِ لُدّ. الترمذى 3:
350
Dari
Mujamma’ bin Jariyah Al-Anshari berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Ibnu Maryam membunuh Dajjal di pintu Ludd”.
[HR. Tirmidzi juz 3, hal. 350]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى
تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا فَاِذَا طَلَعَتْ مِنْ مَغْرِبِهَا آمَنَ
النَّاسُ كُلُّهُمْ اَجْمَعُوْنَ فَيَوْمَئِذٍ (لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا اِيْمَانُهَا
لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ اَوْ كَسَبَتْ فِى اِيْمَانِهَا خَيْرًا). مسلم 1:
137
Dari
Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hari qiyamat tidak akan terjadi
sampai matahari terbit dari arah baratnya. Apabila matahari telah terbit dari
barat, maka manusia seluruhnya akan beriman. Tetapi pada saat itu tidak
bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman
sebelumnya, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam imannya”.
[HR. Muslim juz 1, hal. 137]
عَنْ
اَنَسٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى لاَ يُقَالَ
فِى اْلاَرْضِ اَللهُ اَللهُ. مسلم 1: 131
Dari
Anas bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hari qiyamat tidak bakal terjadi sampai
tidak dikatakan lagi di bumi : Allah, Allah”.
[HR. Muslim juz 1 hal. 131]
Bersambung.......
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَمُرَّ
الرَّجُلُ بِقَبْرِ الرَّجُلِ فَيَقُوْلُ يَا لَيْتَنِي مَكَانَهُ . البخارى 8: 100
Dari
Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Tidaklah qiyamat datang sehingga
orang laki-laki lewat pada qubur orang laki-laki, maka dia mengatakan : Aduhai
kiranya aku di tempat dia”.
[HR. Bukhari juz 8 hal. 100]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى
تَضْطَرِبَ اَلَيَاتُ نِسَاءِ دَوْسٍ عَلَى ذِى اْلخَلَصَةِ وَ ذُو اْلخَلَصَةِ
طَاغِيَةُ دَوْسٍ الَّتِي كَانُوْا يَعْبُدُوْنَ فِى اْلجَاهِلِيَّةِ. البخارى 8:
100
Dari
Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah qiyamat datang
sehingga pantat orang-orang perempuan qabilah Daus bergerak-gerak pada Dzul
Khalashah”. Dzul Khalashah adalah berhala Daus, yang mereka sembah di masa
Jahiliyah.
[HR. Bukhari juz 8 hal. 100]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى
يَخْرُجَ رَجُلٌ مِنْ قَحْطَانَ يَسُوْقُ النَّاسَ بِعَصَاهُ. البخارى 8:
100
Dari
Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah qiyamat itu datang
sehingga seorang laki-laki dari Qathan keluar menggiring manusia dengan
tongkatnya”.
[HR. Bukhari juz 8 hal. 100]
عَنِ
اْلمُغِيْرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ: مَا سَأَلَ اَحَدٌ النَّبِيَّ ص عَنِ
الدَّجَّالِ اَكْثَرَ مَا سَأَلْتُهُ وَ اِنَّهُ قَالَ لِى مَا يَضُرُّكَ مِنْهُ
قُلْتُ ِلاَنَّهُمْ يَقُوْلُوْنَ اِنَّ مَعَهُ جَبَلَ خُبْزٍ وَ نَهَرَ مَاءٍ.
قَالَ: هُوَ اَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ ذلِكَ. البخارى 8: 101
Dari
Mughirah bin Syu’bah, ia berkata : Tidak ada seorang yang bertanya kepada Nabi
SAW mengenai Dajjal seperti (sebanyak) yang aku tanyakan kepada beliau, dan
sungguh beliau bersabda kepadaku, “Tidaklah dia (Dajjal) madlarat terhadap kamu
sedikitpun”. Aku berkata, “Karena mereka mengatakan bahwa bersama Dajjal adalah
gunung roti dan sungai air”. Beliau bersabda, “Itu, lebih mudah bagi Allah
(membuat sesuatu) dari pada demikian.
[HR. Bukhari juz 8 hal. 101]
عَنْ
اَبِى سَعِيْدٍ قَالَ: حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ ص يَوْمًا حَدِيْثًا طَوِيْلاً
عَنِ الدَّجَّالِ فَكَانَ فِيْمَا يُحَدّثُنَا بِهِ اَنَّهُ قَالَ: يَأْتِى
الدَّجَّالُ وَ هُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْهِ اَنْ يَدْخُلَ نِقَابَ اْلمَدِيْنَةِ
فَيَنْزِلُ بَعْضَ السّبَاخِ الَّتِيْ تَلِى اْلمَدِيْنَةَ فَيَخْرُجُ اِلَيْهِ
يَوْمَئِذٍ رَجُلٌ وَ هُوَ خَيْرُ النَّاسِ اَوْ مِنْ خِيَارِ النَّاسِ فَيَقُوْلُ:
اَشْهَدُ اَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِى حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ ص حَدِيْثَهُ
فَيَقُوْلُ الدَّجَّالُ اَرَاَيْتُمْ اِنْ قَتَلْتُ هذَا ثُمَّ اَحْيَيْتُهُ هَلْ
تَشُكُّوْنَ فِى اْلاَمْرِ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: لاَ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يُحْيِيْهِ
فَيَقُوْلُ وَ اللهِ مَا كُنْتُ فِيْكَ اَشَدَّ بَصِيْرَةً مِنّى اْليَوْمَ
فَيُرِْيدُ الدَّجَّالُ اَنْ يَقْتُلَهُ فَلاَ يُسَلَّطُ عَلَيْهِ.
البخارى
Dari
Abu Sa’id, dia berkata : Pada suatu hari Rasulullah SAW menceritakan kepada kami
suatu hadits panjang menengai Dajjal, maka adalah termasuk yang beliau ceritakan
kepada kami bahwa beliau bersabda, “Dajjal akan datang (di luar Madinah) sedang
dia diharamkan memasuki jalan-jalan (antara gunung-gunung) Madinah, maka dia
menempati di sebagian tanah kering, yang di sisi Madinah, pada waktu itu seorang
laki-laki keluar kepadanya sedang dia (laki-laki itu) adalah sebaik-baik manusia
(atau termasuk sebaik-baik manusia), lalu ia berkata, “Aku bersaksi bahwa
sesungguhnya kamu adalah Dajjal, yang telah diberitakan Rasulullah SAW dengan
haditsnya kepada kami”. Maka Dajjal berkata, “Bagaimana pendapat kaian apabila
aku membunuh orang laki-laki ini, kemudian aku menghidupkannya, adakah kalian
meragukan mengenai perkara (ketuhananku) ?”. Maka mereka menjawab, “Tidak”. Maka
dia (Dajjal) membunuhnya, kemudian menghidupkannya, lalu laki-laki itu berkata,
“Demi Allah, tidaklah aku lebih tajam berpandangan kepadamu daripada aku
(berpandangan kepadamu) pada hari ini”. Lalu Dajjal berkehendak membunuhnya
(lagi) maka dia tidak dikuasakan (tidak mampu lagi) terhadapnya”.
[HR. Bukhari juz hal. ]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: ثَلاَثٌ اِذَا خَرَجْنَ لاَ
يَنْفَعُ نَفْسًا اِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ اَوْ كَسَبَتْ فِى
اِيْمَانِهَا خَيْرًا: طُلُوْعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَ الدَّجَّالُ وَ
دَابَّةُ اْلاَرْضِ. مسلم 1: 138
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga hal yang apabila
keluar, maka tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang
belum beriman sebelumnya, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa
imannya. Tiga hal itu ialah : terbitnya matahari dari barat, Dajjal dan binatang
besar di bumi”.
[HR. Muslim juz 1, hal. 138]
عَنْ
اَبِى ذَرّ
اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ يَوْمًا: اَتَدْرُوْنَ اَيْنَ تَذْهَبُ هذِهِ الشَّمْسُ؟
قَالُوْا: اللهُ وَ رَسُوْلُهُ اَعْلَمُ. قَالَ: اِنَّ هذِهِ تَجْرِى حَتَّى
تَنْتَهِيَ اِلَى مُسْتَقَرّهَا تَحْتَ اْلعَرْشِ فَتَخِرُّ سَاجِدَةً، فَلاَ
تَزَالُ كَذلِكَ حَتَّى يُقَالَ لَهَا: اِرْتَفِعِى ارْجِعِى مِنْ حَيْثُ جِئْتِ.
فَتَرْجِعُ فَتُصْبِحُ طَالِعَةً مِنْ مَطْلِعِهَا ثُمَّ تَجْرِى حَتَّى تَنْتَهِيَ
اِلَى مُسْتَقَرّهَا تَحْتَ اْلعَرْشِ فَتَخِرُّ سَاجِدَةً وَ لاَ تَزَالُ كَذلِكَ
حَتَّى يُقَالَ لَهَا: اِرْتَفِعِى ارْجِعِى مِنْ حَيْثُ جِئْتِ. فَتَرْجِعُ
فَتُصْبِحُ طَالِعَةً مِنْ مَطْلِعِهَا ثُمَّ تَجْرِى لاَ يَسْتَنْكِرُ النَّاسَ
مِنْهَا شَيْئًا حَتَّى تَنْتَهِيَ اِلَى مُسْتَقَرّهَا ذَاكَ تَحْتَ اْلعَرْشِ.
فَيُقَالُ لَهَا: اِرْتَفِعِى اَصْبِحِى طَالِعَةً مِنْ مَغْرِبِكِ. فَتُصْبِحُ
طَالِعَةً مِنْ مَغْرِبِهَا. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَتَدْرُوْنَ مَتَى
ذَاكُمْ؟ ذَاكَ حِيْنَ (لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا اِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ
مِنْ قَبْلُ اَوْ كَسَبَتْ فِى اِيْمَانِهَا خَيْرًا). مسلم
Dari
Abu Dzarr, bahwa Nabi SAW pada suatu hari bersabda, “Tahukah kalian kemana
matahari ini pergi ?”. Para shahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu”.
Rasulullah SAW bersabda, “Matahari ini berjalan hngga berakhir sampai ke tempat
menetapnya di bawah ‘Arsy, lalu menjatuhkan diri bersujud. Dia (matahari) terus
dalam keadaan begitu, sampai difirmankan kepadanya, “Naiklah, kembalilah dari
mana engkau datang”. Matahari pun kembali, sehingga diwaktu pagi terbit lagi
dari tempat terbitnya. Kemudian berjalan, hingga berakhir pada tempat menetapnya
di bahwa ‘Arsy, lalu bersujud dan tetap dalam keadan begitu, sampai difirmankan
kepadanya, “Naiklah, kembalilah dari mana engkau datang”. Matahari kembali
hingga di waktu pagi muncul dari tempat terbitnya. Kemudian dia kembali berjalan
tanpa sedikitpun manusia menyadarinya, hingga berakhir pada tempat menetapnya
itu di bawah ‘Arsy, lalu difirmankan kepadanya, “Naiklah, jadilah engkau terbit
dari barat !”. Rasulullah SAW melanjutkan, “Tahukah kalian kapan itu terjadi ?
Itu adalah ketika tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang
belum beriman sebelumya, atau belum mengusahakan kebaikan dalam masa
imannya”.
[HR. Muslim juz 1, hal. ]
Dari
Jabir bin ‘Abdullah, ia berkata : Aku mendengar Nabi SAW bersabda, “Tak
henti-hentiknay sekelompok dari ummatku berkelahi berebut benar, yang tampaknya
sampai hari qiyamat. Lalu ‘Isa bin Maryam AS turun, maka berkatalah pemimpin
mereka, “Marilah doakanlah kami”. ‘Isa menjawab, “Tidak, sesungguhnya sebagian
kalian adalah pemimpin atas sebagian yang lain, sebagai penghormatan Allah
terhadap ummat ini”.
[HR. Muslim juz 1, hal. 137]
Dari
Abu Sa’id, ia berkata : Ibnu Shaid menemaniku dalam keadaan melakukan hajji atau
‘umrah, lalu manusia pergi dan aku ditinggalkan beserta dia, kemudian ketika aku
sendirian dengannya, maka tegak bulu romaku karenanya dan aku benci kepadanya
karena perkataan manusia tentang dia. Ketika aku turun, aku berkata kepadanya,
“Letakkanlah barangmu itu di dekat pohon itu”. Abu Sa’id berkata, “Ibnu Shaid
melihat kambing, lalu mengambil mangkuk, kemudian pergi, lalu memeras susu,
kemudian datang keapdaku dengan membawa susu, lalu berkata kepadaku, “Hai Abu
Sa’id, minumlah”. Aku benci meminum sesuatu dari tanganny, karena perkataan
manusia tentang dia, kemudian aku berkata kepadanya, “Hari ini hari panas dan
sesungguhnya aku tidak senang minum susu padanya”. Dia berkata, “Hai Abu Sa’id,
sungguh aku berkehendak untuk mengambil tali, lalu aku mengikatnya pada sebuah
pohon, kemudian aku mencekik leherku dengannya (tali) karena perkataan manusia
tentang diriku (bahwa aku Dajjal). Apakah kamu tahu bahwa orang yang samar
(tidak mengerti) tentang ceritaku, maka tidak samar atas kamu. Bukankah kamu
orang yang paling mengerti tentang hadits Rasulullah SAW. Hai kaum Anshar,
tidakkah Rasululah SAW bersabda bahwa sesungguhnya dia (Dajjal) itu kafir, dan
saya seorang muslim. Tidakkah Rasulullah SAW bersabda baha dia (Dajjal) itu
mandul tidak punya anak dan sungguh aku meninggalkan anakku di Madinah dan
inilah aku pergi bersamamu ke Makkah”. Abu Sa’id berkata, “Demi Allah, dia
senantiasa datang dengan keterangan ini sehingga aku berkata (menyangka)
mudah-mudahan perkataan manusia tentang dia itu berita dusta atasnya”. Kemudian
Ibnu Shaid berkata, “Hai Abu Sa’id, demi Allah sesungguhnya aku memberitahukan
kepadamu dengan berita yang benar, demi Allah sesungguhnya aku mengerti Dajjal
dan mengerti ayahnya dan dimana dia pada saat ini di bumi. Lalu aku berkata
kepadanya, “Celaka kamu, di semua hari”. Hadits ini adalah hasan.
[HR. Tirmidzi juz hal. ]
قَالَ
اَنَسٌ قَالَ النَّبِيُّ ص: اَوَّلُ اَشْرَاطِ السَّاعَةِ نَارٌ تَحْشُرُ النَّاسَ
مِنَ اْلمَشْرِقِ اِلَى اْلمَغْرِبِ . البخارى 8: 100
Dari
Anas, ia berkata : Nabi SAW bersabda, “Tanda pertama dari tanda-tanda
(datangnya) qiyamat adalah api yang mengumpulkan manusia dari timur ke
barat”.
[HR. Bukhari juz 8 hal. 100]
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak