Ahad,
07 Juli 2002/26 Rabiuts-tsani 1423 Brosur No. :
1138/1178/IA
Alam
qubur (lanjutan)
ذَكَرَ
رَسُوْلُ اللهِ ص فَتَّانَيِ الْقَبْرِ فَقَالَ عُمَرُ: اَتُرَدُّ اِلَيْنَا
عُقُوْلُنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: نَعَمْ، كَهَيْئَتِكُمُ
اْليَوْمَ. فَقَالَ عُمَرُ: بِفِيْهِ اْلحَجَرُ. احمد و الطبرانى
Rasulullah
SAW pernah menyebut dua malaikat pemeriksa kubur. Lalu Umar bertanya : "Apakah
akal kita akan dikembalikan kepada kita ya Rasulullah ?" Jawab Rasulullah SAW :
"Ya, seperti keadaan kamu sekarang ini". Maka Umar berkata : "Batu di mulutnya.
(Aku akan memberi jawaban yang tepat)".
[HR Ahmad dan Thabrani]
قَالَ
النَّبِيُّ ص: يُسَلَّطُ عَلَى اْلكَافِرِ فِى قَبْرِهِ تِسْعَةٌ وَ تِسْعُوْنَ
تِنّيْنًا تَلْدَغُهُ حَتَّى تَقُوْمَ السَّاعَةُ. احمد و ابو يعلى
Nabi
SAW bersabda, “Dilepaskan pada orang kafir dalam quburnya 99 ular mematuk
(menggigit)nya hingga hari qiyamat”.
[HR. Ahmad dan Abu Ya’la]
قَالَ
النَّبِيُّ ص: اِنَّ عَذَابَ اْلقَبْرِ مِنْ ثَلاَثَةٍ مِنَ اْلغِيْبَةِ وَ
النَّمِيْمَةِ وَ اْلبَوْلِ. فَاِيَّاكُمْ وَ ذلِكَ. البيهقى
Nabi
SAW bersabda, “Sesungguhnya ‘adzab qubur itu disebabkan oleh tiga hal. Yaitu
mengumpat, mengadu-adu dan karena (tidak bersih dari) kencing. Karena itu
jagalah diri kalian dari tiga hal tersebut”.
[HR. Baihaqi]
Tempat
ketetapan ruh
Tempat
ketetapan ruh, yakni orang yang sudah mati itu ruhnya akan tetap di tempat yang
ditentukan baginya. Nabi SAW bersabda :
اَرْوَاحُ
الشُّهَدَاءِ عِنْدَ اللهِ فِى حَوَاصِلِ طَيْرٍ حُضْرٍ تَسْرَحُ فِى اَنْهَارِ
اْلجَنَّةِ حَيْثُ شَاءَتْ ثُمَّ تَأْوِى اِلَى قَنَادِيْلَ تَحْتَ اْلعَرْشِ.
مسلم
Ruh-ruh
orang-orang yang mati syahid itu di sisi Allah di tembolok-tembolok burung
hijau, berjalan-jalan di sungai-sungai surga kemana saja ia suka, kemudian
kembali kepada lampu-lampu di bawah ‘Arsy.
[HR. Muslim]
اِنَّمَا
نَسَمَةُ اْلمُؤْمِنِ طَائِرٌ تَعَلَّقَ فِى شَجَرِ اْلجَنَّةِ حَتَّى يُرْجِعَهُ
اللهُ اِلَى جَسَدِهِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ. مالك و احمد و النسائى
Sesungguhnya
ruh orang mukmin itu adalah burung yang tergantung di pohon surga hingga Allah
mengembalikannya ke badannya di hari qiyamat.
[HR. Malik, Ahmad dan Nasai]
قَالَ
النَّبِيُّ ص: تَكُوْنُ النَّسَمُ طَيْرًا تَعَلَّقَ بِالشَّجَرِ حَتَّى اِذَا
كَانَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ دَخَلَتْ كُلُّ نَفْسٍ فِى جَسَدِهَا. احمد و
الطبرانى
Nabi
SAW bersabda, “Ruh-ruh itu adalah burung-burung yang bergantung di pohon-pohon,
hingga apabila (tiba) hari qiyamat, masuklah tiap-tiap ruh ke
badannya”.
[HR. Ahmad dan Thabrani]
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ نَسَمَةَ اْلمُؤْمِنِ تَسْرَحُ فِى اْلجَنَّةِ حَيْثُ
شَاءَتْ وَ نَسَمَةَ اْلكَافِرِ فِى سِجّيْنٍ. ابن ماجه و الطبرانى
Rasulullah
SAW bersabda, “Sesungguhnya ruh orang mukmin itu berjalan-jalan ke manasaja di
surga sesukanya dan ruh orang kafir itu di neraka”.
[HR. Ibnu Majah dan Thabrani]
قَالَ
النَّبِيُّ ص: اِنَّ اَرْوَاحَ اْلمُؤْمِنِيْنَ فِى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ
يَنْظُرُوْنَ اِلَى مَنَازِلِهِمْ فِى اْلجَنَّةِ. ابو نعيم
Nabi
SAW bersabda, “Sesungguhnya ruh-ruh kaum mukminin itu adalah di langit yang ke
tujuh, melihat tempat kedudukan mereka di surga”.
[HR. Abu Nu’aim]
اِنَّ
ابْنَ عُمَرَ عَزَّى اَسْمَاءَ بِابْنِهَا عَبْدِ اللهِ بْنِ الزُّبَيْرِ وَ
جُثَّتُهُ مَصْلُوْبَةٌ فَقَالَ: لاَ تَحْزَنِى فَاِنَّ اْلاَرْوَاحَ عِنْدَ اللهِ
فِى السَّمَاءِ وَ اِنَّمَا هذِهِ جُثَّةٌ. سعيد بن منصور
Sesungguhnya
Ibnu ‘Umar pernah menghibur Asma’ karena kematian anaknya yang bernama ‘Abdullah
bin Zubair, sedang mayyitnya di salib orang. Ibnu ‘Umar berkata, “Janganlah
engkau berduka cita, karena sesungguhnya ruh-ruh itu di sisi Allah di langit.
Adapun (yang di depan kita) ini hanyalah badannya”.
[HR. Sa’id bin Manshur]
Demikianlah
menurut hadits-hadits, bahwa orang yang sudah mati itu akan mengalami
:
1.
Himpitan kubur
2.
Pertanyaan kubur
3.
Siksa kubur atau nikmat kubur
4.
Diperlihatkan tempat duduknya (surga atau neraka)
5.
Tempat ketetapan ruh
Dan
orang yang sudah mati itu akan dibangkitkan besok pada hari qiyamat. Adapun
kapan terjadinya qiyamat, hanya Allah sendiri yang mengetahuinya. Firman Allah
SWT :
يَسْئَلُوْنَكَ
عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسَاهَا، قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبّيْ لاَ
يُجَلّيْهَا لِوَقْتِهَا اِلاَّ هُوَ، ثَقُلَتْ فِى السَّموَاتِ وَ اْلاَرْضِ، لاَ
تَأْتِيْكُمْ اِلاَّ بَغْتَةً، يَسْئَلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا، قُلْ
اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللهِ وَ لكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُوْنَ.
الاعراف:187
Mereka
menanyakan kepadamu tentang qiyamat, “Bilakah terjadinya ?”. Katakanlah,
“Sesungguhnya pengetahuan tentang qiyamat itu adalah pada sisi Tuhanku, tidak
seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Qiyamat itu
amat berat (huru-haranya bagi makhluq) yang di langit dan di bumi. Qiyamat itu
tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu
seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, “Sesung-guhnya
pengetahuan tentang hari qiyamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui”.
[QS. Al-A’raaf : 187]
وَ
اِنَّ السَّاعَةَ اتِيَةٌ لاَّ رَيْبَ فِيْهَا، وَ اِنَّ اللهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى
اْلقُبُوْرِ. الحج:7
Dan
sesungguhnya hari qiyamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya, dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam qubur.
[QS. Al-Hajj : 7]
اِنَّ
السَّاعَةَ اتِيَةٌ اَكَادُ اُخْفِيْهَا لِتُجْزى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعى.
طه:15
Sesungguhnya
hari qiyamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap
diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.
[QS. Thaahaa : 15]
اِنَّ
السَّاعَةَ َلاتِيَةٌ لاَّ رَيْبَ فِيْهَا، وَلكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لاَ
يُؤْمِنُوْنَ. المؤمن:59
Sesungguhnya
hari qiyamat itu pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi
kebanyakan manusia tiada beriman.
[QS. Mukmin : 59]
اِنَّ
اللهَ عِنْدَه عِلْمُ السَّاعَةِ وَ يُنَزّلُ اْلغَيْثَ وَ يَعْلَمُ مَا فِى
اْلاَرْحَامِ، وَ مَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا، وَ مَا تَدْرِيْ
نَفْسٌ بِاَيّ اَرْضٍ تَمُوْتُ، اِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ.
لقمان:34
Sesungguhnya
Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari qiyamat, dan Dia-lah
Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya
besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
[QS. Luqman : 34]
يَسْئَلُكَ
النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ، قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللهِ، وَ مَا
يُدْرِيْكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُوْنُ قَرِيْبًا. الاحزاب:63
Manusia
bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan
tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah”. Dan tahukah kamu (hai
Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.
[QS. Al-Ahzaab : 63]
Dan
Nabi SAW sendiri hanya diberitahu tentang tanda-tandanya. Adapun tanda-tanda
tentang datangnya hari qiyamat, diantaranya sebagai berikut
:
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ص بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَاَتَاهُ
رَجُلٌ فَقَالَ: مَا اْلاِيْمَانُ؟ قَالَ: اَْلاِيْمَانُ اَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَ
مَلاَئِكَتِهِ وَ بِلِقَائِهِ وَ رُسُلِهِ وَ تُؤْمِنَ بِاْلبَعْثِ. قَالَ: مَا
اْلاِسْلاَمُ؟ قَالَ: َاْلاِسْلاَمُ اَنْ تَعْبُدَ اللهَ وَ لاَ تُشْرِكَ بِهِ وَ
تُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَ تُؤَدّيَ الزَّكَاةَ اْلمَفْرُوْضَةَ وَ تَصُوْمَ
رَمَضَانَ. قَالَ: وَ مَا اْلاِحْسَانُ؟ قَالَ: اَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَاَنَّكَ
تَرَاهُ، فَاِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَاِنَّهُ يَرَاكَ. قَالَ: مَتَى السَّاعَةُ؟
قَالَ: مَا اْلمَسْؤُلُ بِاَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ وَ سَاُخْبِرُكَ عَنْ
اَشْرَاطِهَا. اِذَا وَلَدَتِ اْلاَمَةُ رَبَّهَا وَ اِذَا تَطَاوَلَ رُعَاةُ
اْلاِبِلِ اْلبُهْمُ فِى اْلبُنْيَانِ فِى خَمْسٍ لاَ يَعْلَمُهُنَّ اِلاَّ اللهُ.
ثُمَّ تَلاَ النَّبِيُّ ص {اِنَّ اللهَ عِنْدَه عِلْمُ السَّاعَةِ} ثُمَّ اَدْبَرَ.
فَقَالَ: رُدُّوْهُ فَلَمْ يَرَوْا شَيْئًا. فَقَالَ: هذَا جِبْرِيْلُ جَاءَ
يُعَلّمُ النَّاسَ دِيْنَهُمْ. البخارى 1: 18
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Pada suatu hari Rasulullah SAW berada di
tengah-tengah shahabatnya, lalu ada seorang laki-laki datang seraya bertanya,
“Apakah iman itu ?”. Beliau bersabda, “Iman adalah kamu percaya kepada Allah,
malaikat-Nya, bertemu dengan-Nya, (iman kepada) rasul-rasul-Nya, dan kamu
percaya kepada hari berbangkit”. Ia bertanya lagi, “Apakah Islam itu ?”. Beliau
SAW bersabda, “Islam itu adalah kamu menyembah Allah dan tidak mensekutukan-Nya,
kamu mendirikan shalat, menunaikan zakat yang difardlukan dan puasa Ramadlan”.
Ia bertanya lagi, “Apakah ihsan itu ?”. Beliau SAW bersabda, “Ihsan ialah kamu
menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, dan apabila kamu tidak
melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat kamu”. Ia bertanya lagi, “Kapankah
datangnya qiyamat ?”. Beliau SAW
bersabda, “Yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang bertanya ?. Namun
aku beritahukan kepadamu tentang tanda-tandanya. Yaitu : apabila budak perempuan
melahirkan tuannya, dan para penggembala unta yang miskin bermewah-mewah dan
bermegah-megah dengan bangunan rumahnya. Dalam lima hal tidak ada yang
mengetahui kecuali hanya Allah”. Kemudian Nabi SAW membaca ayat yang artinya
(Sesungguhnya Allah, di sisi-Nya lah pengetahuan tentang hari qiyamat). Kemudian
oang yang bertanya itu berpaling. Lalu beliau bersabda, “Suruhlah ia kembali
lagi”. Namun para shahabat tidak melihatnya lagi, lalu beliau bersabda, “Itu
tadi adalah Jibril, datang untuk mengajar manusia tentang agama
mereka”.
[HR. Bukhari juz 1, hal. 18]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: سَلُوْنِى فَهَابُوْهُ اَنْ
يَسْأَلُوْهُ فَجَاءَ رَجُلٌ فَجَلَسَ عِنْدَ رُكْبَتَيْهِ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ
اللهِ، مَا اْلاِسْلاَمُ؟ قَالَ: لاَ تُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا وَ تُقِيْمُ
الصَّلاَةَ وَ تُؤْتِى الزَّكَاةَ وَ تَصُوْمُ رَمَضَانَ. قَالَ: صَدَقْتَ. قَالَ:
يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا اْلاِيْمَانُ؟ قَالَ: اَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَ
مَلاَئِكَتِهِ وَ كِتَابِهِ وَ لِقَائِهِ وَ رُسُلِهِ وَ تُؤْمِنَ بِاْلبَعْثِ وَ
تُؤْمِنَ بِاْلقَدَرِ كُلّهِ. قَالَ: صَدَقْتَ. قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا
اْلاِحْسَانُ؟ قَالَ: اَنْ تَخْشَى اللهَ كَاَنَّكَ تَرَاهُ فَاِنَّكَ اِنْ لاَ
تَكُنْ تَرَاهُ فَاِنَّهُ يَرَاكَ. قَالَ: صَدَقْتَ. قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ
مَتَى تَقُوْمُ السَّاعَةُ؟ قَالَ: مَا اْلمَسْؤُلُ عَنْهَا بِاَعْلَمَ مِنَ
السَّائِلِ وَ سَاُحَدّثُكَ عَنْ اَشْرَاطِهَا. اِذَا رَأَيْتَ اْلمَرْأَةَ تَلِدُ
رَبَّهَا فَذَاكَ مِنْ اَشْرَاطِهَا وَ اِذَا رَأَيْتَ اْلحُفَاةَ اْلعُرَاةَ
الصُّمَّ الْبُكْمَ مُلُوْكَ اْلاَرْضِ فَذَاكَ مِنْ اَشْرَاطِهَا وَ اِذَا
رَأَيْتَ رِعَاءَ اْلبَهْمِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِى اْلبُنْيَانِ فَذَاكَ مِنْ
اَشْرَاطِهَا فِى خَمْسٍ مِنَ اْلغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهُنَّ اِلاَّ اللهُ. ثُمَّ
قَرَأَ (اِنَّ اللهَ عِنْدَه عِلْمُ السَّاعَةِ وَ يُنَزّلُ اْلغَيْثَ وَ يَعْلَمُ
مَا فِى اْلاَرْحَامِ، وَ مَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا، وَ مَا
تَدْرِيْ نَفْسٌ بِاَيّ اَرْضٍ تَمُوْتُ، اِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ) قَالَ:
ثُمَّ قَامَ الرَّجُلُ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: رُدُّوْهُ عَلَيَّ فَالْتُمِسَ
فَلَمْ يَجِدُوْهُ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: هذَا جِبْرِيْلُ اَرَادَ اَنْ
تَعَلَّمُوْا اِذْ لَمْ تَسْأَلُوْا. مسلم 1: 8
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Bertanyalah kalian kepadaku
!”. Para shahabat enggan bertanya. Lalu datang seorang laki-laki, dia duduk pada
kedua lututnya dan bertanya, “Ya Rasulullah, apakah Islam itu ?”. Rasulullah SAW
menjawab, “Engkau tidak menyekutukan sesuatu apapun kepada Allah, mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan berpuasa Ramadlan”. Orang itu berkata, “Engkau
benar”. Orang itu bertanya lagi, “Ya Rasulullah, apakah iman itu ?”. Rasulullah
SAW menjawab, “Yaitu engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-Nya,
tentang bertemu dengan-Nya, para utusan-Nya dan beriman pada hari berbangkit,
serta beriman kepada taqdir seluruhnya”. Orang itu berkata, “Engkau benar”.
Orang itu bertanya lagi, “Ya Rasulullah, apakah ihsan itu ?”. Rasulullah SAW
bersabda, “Yaitu engkau takut kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika
engkau tidak bisa melihat-Nya, maka ketahuilah bahwa Dia selalu Melihatmu”.
Orang itu berkata, “Engkau benar”. Orang itu bertanya lagi, “Ya Rasulullah,
kapankah hari qiyamat terjadi ?”. Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang ditanya
tentang masalah itu tidak lebih mengetahui daripada orang yang bertanya ? Tetapi
akan kuberitahukan kepadamu tanda-tandanya. Apabila kamu melihat ada seorang
perempuan melahirkan majikannya, maka itu merupakan sebagian dari
tanda-tandanya. Apabila kamu melihat orang yang semula tidak bersandal,
telanjang, tuli dan bisu (miskin dan bodoh) menjadi penguasa di bumi, itu adalah
termasuk diantara tanda-tandanya. Apabila kamu melihat orang-orang penggembala
kambing saling bermewah-mewah dan bermegah-megah dalam bangunan, maka itulah
diantara tanda-tandanya. Ada lima perkara ghaib tidak ada yang mengetahuinya
kecuali Allah”. Kemudian Rasulullah SAW membaca surat Luqman : 34, yang artinya
“Sesungguhnya
Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari qiyamat, dan Dia-lah
Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya
besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. Kemudian orang itu
bangkit (berpaling),lalu Rasulullah SAW bersabda, “Panggillah dia kembali !”.
Orang itu dicari-cari, tetapi para shahabat tidak dapat menemukannya. Maka
Rasulullah SAW bersabda, “Itu tadi adalah Jibril, dia ingin agar kalian belajar,
karena kalian tidak mau bertanya”. [HR. Muslim juz 1, hal.
40]
Bersambung.....
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak