POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE

Hidup sesudah mati (ke-7) Diantara sabda Nabi SAW tentang qiyamat.

Posted by

Ahad, 06 Oktober 2002/29 Rajab 1423                       Brosur No. : 1148/1188/IF

Hidup sesudah mati (ke-7)


Diantara sabda Nabi SAW tentang qiyamat.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً. قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، النّسَاءُ وَالرّجَالُ جَمِيْعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ اِلَى بَعْضٍ. قَالَ ص: يَا عَائِشَةُ اْلاَمْرُ اَشَدُّ مِنْ اَنْ يَنْظُرَ بَعْضُهُمْ اِلَى بَعْضٍ. مسلم 4: 2194
Dari ‘Aisyah, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Pada hari qiyamat, manusia dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan belum berkhitan”. Aku bertanya, “Ya Rasulullah, laki-laki dan perempuan dikumpulkan semua, apakah sebagiannya memandang kepada sebagian yang lain ?”. Beliau SAW bersabda, “Ya ‘Aisyah, urusan pada saat itu lebih penting dari pada sebagian memandang sebagian yang lain” . [HR. Muslim juz 4, hal. 2194]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ سَمِعَ النَّبِيَّ ص يَخْطُبُ وَ هُوَ يَقُوْلُ: اِنَّكُمْ مُلاَقُو اللهِ مُشَاةً حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً. مسلم 4: 2194
Dari Ibnu ‘Abbas, ia mendengar Nabi SAW bersabda dalam khutbahnya, “Sesungguhnya kamu sekalian akan menemui Allah dengan berjalan kaki, tidak beralas kaki, telanjang dan belum berkhitan”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2194]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَامَ فِيْنَا رَسُوْلُ اللهِ ص خَطِيْبًا بِمَوْعِظَةٍ فَقَالَ: يَا اَيُّهَا النَّاسُ اِنَّكُمْ تُحْشَرُوْنَ اِلَى اللهِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً (كَمَا بَدَأْنَا اَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيْدُه وَعْدًا عَلَيْنَا اِنَّا كُنَّا فَاعِلِيْنَ) اَلاَ وَ اِنَّ اَوَّلَ اْلخَلاَئِقِ يُكْسَى يَوْمَ اْلقِيَامَةِ اِبْرَاهِيْمُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ اَلاَ وَ اِنَّهُ سَيُجَاءُ بِرِجَالٍ مِنْ اُمَّتِى فَيُؤْخَذُ بِهِمْ ذَاتَ الشّمَالِ فَاَقُوْلُ: يَا رَبّ اَصْحَابِى. فَيُقَالُ: اِنَّكَ لاَ تَدْرِى مَا اَحْدَثُوْا بَعْدَكَ فَاَقُوْلُ كَمَا قَالَ اْلعَبْدُ الصَّالِحُ (وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًا مَا دُمْتُ فِيْهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِى كُنْتَ اَنْتَ الرَّقِيْبَ عَلَيْهِمْ وَ اَنْتَ عَلَى كُلّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ اِنْ تُعَذّبْهُمْ فَاِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَ اِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَاِنَّكَ اَنْتَ اْلعَزِيْزُ اْلحَكِيْمُ) قَالَ: فَيُقَالُ لِى اِنَّهُمْ لَمْ يَزَالُوْا مُرْتَدّيْنَ عَلَى اَعْقَابِهِمْ مُنْذُ فَارَقْتَهُمْ. مسلم 4: 2195
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata : Rasulullah SAW berkhutbah di tengah-tengah kami dengan suatu nasehat, sabdanya, “Hai manusia, sesungguhnya kalian akan dikumpulkan di hadapan Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan belum berkhitan”. Kemudian beliau membaca ayat (yang artinya) “Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati, sesungguhnya Kami lah yang akan melaksanakannya. [QS. Al-Anbiyaa’ : 104] Ketahuilah, sesungguhnya manusia yang pertama kali diberi pakaian pada hari qiyamat adalah Ibrahim AS. Dan ketahuilah bahwa akan dihadapkan serombongan dari ummatku, mendadak mereka dihalau ke sebelah kiri, maka aku berkata, “Ya Tuhanku, mereka itu shahabatku”. Maka dijawab, “Kamu tidak tahu apa yang mereka lakukan sepeninggalmu”. Maka aku berkata sebagaimana hamba yang shaleh (Nabi ‘Isa) berkata, “Dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada diantara mereka”. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkau lah Yang Maha Perkasa lagi Maha bijaksana”. [QS. Al-Maaidah : 117-118]. Maka dikatakan kepadaku, “Sesungguhnya mereka selalu murtad sejak berpisah denganmu”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2195]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيّ ص (يَوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبّ اْلعَالَمِيْنَ) قَالَ: يَقُوْمُ اَحَدُهُمْ فِى رَشْحِهِ اِلَى اَنْصَافِ اُذُنَيْهِ. مسلم 4: 2195
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi SAW tentang ayat (yang artinya) “Yaitu hari ketika manusia berdiri menghadap Tuhan semesta”. [QS. Al-Muthaffifiin : 6], beliau bersabda, “Seseorang dari mereka tenggelam dalam peluhnya sampai pertengahan kedua telinganya”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2195]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِنَّ اْلعَرَقَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ لَيَذْهَبُ فِى اْلاَرْضِ سَبْعِيْنَ بَاعًا وَ اِنَّهُ لَيَبْلُغُ اِلَى اَفْوَاهِ النَّاسِ اَوْ اِلَى آذَانِهِمْ يَشُكُّ ثَوْرٌ اَيَّهُمَا قَالَ. مسلم 4: 2196
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Pada hari qiyamat, keringat akan mengalir di tanah sepanjang tujuh puluh depa dan akan menggenang setinggi mulut manusia atau setinggi telinga mereka”.  Ats-Tsaur (perawi hadits) ragu mana yang disabdakan beliau. [HR. Muslim juz 4, hal. 2196]
عَنِ اْلمِقْدَادِ بْنِ اْلاَسْوَدِ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ مِنَ اْلخَلْقِ حَتَّى تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ. قَالَ سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ فَوَ اللهِ مَا اَدْرِى مَا يَعْنِى بِاْلمِيْلِ اَمَسَافَةَ اْلاَرْضِ اَمِ اْلمِيْلَ الَّذِيْ تُكْتَحَلُ بِهِ اْلعَيْنُ. قَالَ: فَيَكُوْنُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ اَعْمَالِهِمْ فِى اْلعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ اِلَى كَعْبَيْهِ وَ مِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ اِلَى رُكْبَتَيْهِ وَ مِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ اِلَى حَقْوَيْهِ وَ مِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ اْلعَرَقُ اِلْجَامًا. قَالَ: وَ اَشَارَ رَسُوْلُ اللهِ ص بِيَدِهِ اِلَى فِيْهِ. مسلم 4: 2196
Dari Miqdad bin Aswad, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Pada hari qiyamat nanti matahari didekatkan kepada makhluq sampai jarak sekitar satu mil”. Sulaim bin ‘Amir berkata, “Demi Allah, aku tidak tahu, apakah yang dimaksud dengan mil. Apakah itu ukuran jarak di bumi atau pensil pencelak mata”. Rasulullah SAW lalu bersabda, “Maka manusia dalam ganangan keringat mereka tergantung pada kadar amal mereka. Ada yang tergenang sampai di mata kaki, ada yang sampai di lututnya, ada yang sampai di pinggangnya dan ada yang dipasangi kendali keringat”. Dan beliau mengisyaratkan ke mulutnya dengan tangannya”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2196]
عَنْ اَبِى حُمَيْدٍ السَّاعِدِيّ قَالَ: اسْتَعْمَلَ رَسُوْلُ اللهِ ص رَجُلاً مِنَ اْلاَزْدِ عَلَى صَدَقَاتِ بَنِى سُلَيْمٍ يُدْعَى ابْنَ اْلاُتْبِيَّةِ فَلَمَّا جَاءَ حَاسَبَهُ قَالَ: هذَا مَالُكُمْ وَ هذَا هَدِيَّةٌ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: فَهَلاَّ جَلَسْتَ فِى بَيْتِ اَبِيْكَ وَ اُمّكَ حَتَّى تَاْتِيَكَ هَدِيَّتُكَ اِنْ كُنْتَ صَادِقًا؟ ثُمَّ خَطَبَنَا فَحَمِدَ اللهَ وَ اَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ: اَمَّا بَعْدُ فَاِنّى اَسْتَعْمِلُ الرَّجُلَ مِنْكُمْ عَلَى اْلعَمَلِ مِمَّا وَلاَّنِى اللهُ فَيَاْتِى فَيَقُوْلُ هذَا مَالُكُمْ وَ هذَا هَدِيَّةٌ اُهْدِيَتْ لِى، اَفَلاَ جَلَسَ فِى بَيْتِ اَبِيْهِ وَ اُمّهِ حَتَّى تَاْتِيَهُ هَدِيَّتُهُ اِنْ كَانَ صَادِقًا؟ وَ اللهِ لاَ يَأْخُذُ اَحَدٌ مِنْكُمْ مِنْهَا شَيْئًا بِغَيْرِ حَقّهِ اِلاَّ لَقِيَ اللهَ تَعَالَى يَحْمِلُهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ فَـَلاَعْرِفَنَّ اَحَدًا مِنْكُمْ لَقِيَ اللهَ يَحْمِلُ بَعِيْرًا لَهُ رُغَاءٌ اَوْ بَقَرَةً لَهَا خُوَارٌ اَوْ شَاةً تَيْعَرُ ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى رُئِيَ بَيَاضُ اِبْطَيْهِ، ثُمَّ قَالَ: اللّهُمَّ هَلْ بَلَّغْتُ بَصُرَ عَيْنِي وَسَمِعَ اُذُنِى. مسلم 3: 1463
Dari Abu Humaid As-Saa’idiy, dia berkata : Rasulullah SAW menugaskan seorang laki-laki dari suku Al-Azdiy untuk mengurus sedeqahnya bani Sulaim. Laki-laki itu biasa dipanggil Ibnul Utbiyyah. Begitu tiba dari melaksanakan tugasnya, dia langsung menghitung hasilnya. Dia mengatakan, “Ini harta anda, dan ini merupakan hadiah”. Rasulullah SAW lalu bersabda, “Kenapa kamu tidak duduk saja di rumah ayah dan ibumu sampai datang kepadamu hadiahmu, jika kamu orang yang jujur ?”. Kemudian beliau SAW berpidato di hadapan kami. Setelah memuji Allah dan menyanjung-Nya, selanjutnya beliau  SAW bersabda, “Adapun sesudah itu, sesungguhnya aku menugaskan seorang diantara kalian untuk melakukan suatu pekerjaan yang dikuasakan oleh Allah kepadaku. Ketika kembali dari tugasnya, orang itu berkata, “Ini harta anda dan ini hadiah yang diberikan untukku”. Mengapa dia tidak duduk saja di rumah bapak-ibunya sampai datang hadiah itu kepadanya, jika dia memang orang yang benar”, demi Allah, siapapun diantara kamu yang mengambil sesuatu daripadanya yang bukan haknya, maka pada hari qiyamat kelak dia bertemu Allah Ta’ala dengan menanggung beban cukup berat. Sungguh aku akan mendapati salah seorang diantaramu bertemu dengan Allah sambil membawa unta yang bersuara atau lembu yang melenguh atau kambing yang mengembik”. Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi hingga kelihatan putih kedua ketiaknya. Lalu beliau bersabda, “Ya Allah, bukankah telah aku sampaikan ?”. (Perawi berkata), “Mataku melihat dan telingaku mendengar. [HR. Muslim juz 3, hal. 1463]
عَنْ عَدِيّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْكُمْ مِنْ رَجُلٍ اِلاَّ سَيُكَلّمُهُ رَبُّهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَ لَيْسَ بَيْنَهُ وَ بَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ ثُمَّ يَنْظُرُ اَيْمَنَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا اِلاَّ شَيْئًا قَدَّمَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ اَشْأَمَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا اِلاَّ شَيْئًا قَدَّمَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَتَسْتَقْبِلُهُ النَّارُ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ اَنْ يَقِيَ وَجْهَهُ النَّارَ وَ لَوْ بِشِقّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ. الترمذى 4: 26
Dari ’Adiy bin Hatim, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang diantara kalian kecuali Tuhannya akan bicara dengannya pada hari qiyamat dan tidak ada antara Dia dan antaranya seorang penerjemah, kemudian ia menoleh ke kanannya, lalu ia tidak melihat sesuatu kecuali sesuatu yang telah ia lakukan, kemudian ia melihat ke kirinya, maka ia tidak melihat sesuatu kecuali sesuatu yang telah ia lakukan. Kemudian ia melihat di mukanya maka neraka menghadapinya”. Rasulullah SAW bersaba, “Barangsiapa diantara kalian dapat menjaga dirinya dari api neraka biarpun dengan sepotong kurma, maka hendaklah ia lakukan”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 35]
عَنْ اَبِى بَرْزَةَ اْلاَسْلَمِيّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا اَفْنَاهُ وَ عَنْ عِلْمِهِ فِيْمَا فَعَلَ وَ عَنْ مَالِهِ مِنْ اَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَ فِيْمَا اَنْفَقَهُ وَ عَنْ جِسْمِهِ فِيْمَا اَبْلاَهُ. الترمذى 4: 36
Dari Abu Barzah Al-Aslamiy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Kedua telapak kaki seseorang tidak pindah-pindah sehingga ia ditanya tentang umurnya dalam apasaja ia habiskan, tentang ilmunya dalam apasaja ia lakukan dan tentang hartanya darimana ia memperolehnya dan dalam apasaja ia belanjakan, dan tentang tubuhnya dalam apasaja ia sibukkan”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 36]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَتَدْرُوْنَ مَا اْلمُفْلِسُ؟ قَالُوْا الْمُفْلِسُ فِيْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَ لاَ مَتَاعَ. قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اْلمُفْلِسُ مِنْ اُمَّتّى مَنْ يَأْتِى يَوْمَ اْلقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَ صِيَامٍ وَ زَكَاةٍ وَ يَاْتِى قَدْ شَتَمَ هذَا وَ قَذَفَ هذَا وَ أَكَلَ مَالَ هذَا وَ سَفَكَ دَمَ هذَا وَ ضَرَبَ هذَا فَيَقْعُدُ فَيُقْتَصُّ هذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ اَنْ يُقْتَصَّ مَا عَلَيْهِ مِنَ الْخَطَايَا أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ. الترمذى 4 : 36
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Apakah kamu tahu siapa orang yang pailit itu ?”. Mereka menjawab, “Ya Rasulullah, orang yang pailit diantara kami adalah orang yang tidak punya uang dan tidak punya barang”. Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang pailit dari ummatku adalah orang yang datang pada hari qiyamat dengan membawa amal shalat, puasa dan zakat, dan ia juga datang dengan menghina orang ini, menuduh zina kepada orang ini, memakan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini, dan memukul orang ini. Lalu ia duduk, maka orang ini diambilkan dari kebaikan-kebaikannya dan orang ini juga diambilkan dari kebaikan-kebaikannya. Jika habis kebaikannya padahal belum lunas kesalahan-kesalahannya maka kesalahan-kesalahan orang yang pernah didhalimi itu diambil dan diberikan kepadanya, kemudian ia dilemparkan ke neraka”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 36]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِى ظِلّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ اِلاَّ ظِلُّهُ، اْلاِمَامُ اْلعَادِلُ وَ شَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ وَ رَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِى اْلمَسَاجِدِ وَ رَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَ تَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَ رَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: اِنّى اَخَافُ اللهَ وَ رَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَاَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ يَمِيْنُهُ مَا تُنْفِقُ شِمَالُهُ وَ رَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ. مسلم 2: 715
Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW beliau bersabda, “Tujuh golongan dalam perlindungan Allah pada hari tidak ada perlindungan kecuali perlindungan-Nya : 1. Imam yang adil, 2. Pemuda yang yang tumbuh berkembang dalam lingkup beribadah kepada Allah, 3. Pemuda yang hatinya tertambat dalam masjid-masjid, 4. Dua orang laki-laki yang saling mencinta karena Allah, bertemu karena-Nya dan berpisah karena-Nya, 5. Orang laki-laki yang dipanggil oleh wanita kaya lagi cantik (diajak zina), lalu ia berkata, “Sesungguhnya aku takut kepada Allah”, 6. Seseorang yang bersedeqah dengan suatu sedeqah dengan sembunyi, hingga tangan kanannya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kirinya, dan 7. Seseorang yang ingat kepada Allah dikala sendirian hingga berlinang air matanya”. [HR. Muslim juz 2, hal. 715]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اِنَّ اَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ اْلعَبْدُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ صَلاَتُهُ فَاِنْ وُجِدَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ تَامَّةً وَ اِنْ كَانَ انْتُقِصَ مِنْهَا شَيْءٌ قَالَ انْظُرُوْا هَلْ تَجِدُوْنَ لَهُ مِنْ تَطَوُّعٍ يُكَمّلُ لَهُ مَا ضَيَّعَ مِنْ فَرِيْضَةٍ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ سَائِرُ اْلاَعْمَالِ تَجْرِى عَلَى حَسَبِ ذَلِكَ. النسائى
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya yang pertama-tama dihisab bagi seorang hamba pada hari qiyamat adalah shalatnya. Maka jika didapati sempurna, akan dicatat sempurna. Dan jika didapati kurang, maka (Allah berfirman kepada para malaikat), “Lihatlah apakah ada dari shalat sunnahnya untuk melengkapi kekurangan ibadah wajibnya dengan ibadah sunnahnya”. Baru kemudian dihisab seluruh amal yang lain-lain, seperti itu”. [HR. Nasaai]
عَنْ اَبِى وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ اْلعَبْدُ الصَّلاَةُ وَ اَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ فِى الدّمَاءِ . النسائى
Dari Abu Wail, dari ‘Abdullah ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Yang pertama-tama dihisab pada seorang hamba adalah shalatnya, dan yang pertama-tama diberi keputusan diantara manusia adalah masalah darah”. [HR. Nasaai]

[Bersambung]


Demo Blog NJW V2 Updated at: November 11, 2019

0 komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah yang bijak