POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-8) Perumpamaan-perumpamaan Rasulullah SAW (lanjutan)

Posted by

Ahad, 25  Juli 2004/07 Jumadits tsaniyah 1425               Brosur no. : 1234/1274/IA
Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-8)

Perumpamaan-perumpamaan Rasulullah SAW (lanjutan)
عَنْ اَبِى مُوْسَى عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: مَثَلُ مَا بَعَثَنِيَ اللهُ بِهِ مِنَ اْلهُدَى وَ اْلعِلْمِ كَمَثَلِ اْلغَيْثِ اْلكَثِيْرِ اَصَابَ اَرْضًا، فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتِ اْلمَاءَ فَاَنْبَتَتِ اْلكَـَلأَ وَ اْلعُشْبَ اْلكَثِيْرَ، وَ كَانَتْ مِنْهَا اَجَادِبُ اَمْسَكَتِ اْلمَاءَ فَنَفَعَ اللهُ بِهَا النَّاسَ فَشَرِبُوْا وَ سَقَوْا وَ زَرَعُوْا، وَ اَصَابَ مِنْهَا طَائِفَةً اُخْرَى اِنَّمَا هِيَ قِيْعَانٌ لاَ تُمْسِكُ مَاءً وَ لاَ تُنْبِتُ كَـَلأً. فَذٰلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقِهَ فِى دِيْنِ اللهِ وَ نَفَعَهُ مَا بَعَثَنِيَ اللهُ بِهِ، فَعَلِمَ وَ عَلَّمَ وَ مَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذٰلِكَ رَأْسًا وَ لَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللهِ الَّذِى اُرْسِلْتُ بِهِ. البخارى 1: 28
Dari Abu Musa RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Perumpamaan apa yang Allah mengutusku dengannya, yakni petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan lebat yang mengenai tanah. Diantara tanah itu ada yang subur yang dapat menerima air, lalu menumbuhkan rumput dan tumbuh-tumbuhan yang banyak. Dan diantaranya ada pula tanah yang keras dapat menahan air, (tetapi tidak bisa menumbuhkan tumbuh-tumbuhan), maka dengannya Allah memberi kemanfaatan kepada manusia. Mereka bisa minum, memberi minum ternak dan bertani. Dan air hujan itu mengenai pula tanah yang lain, yaitu tanah keras dan licin, tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikian itulah perumpamaan orang yang pandai tentang agama Allah dan bermanfaat baginya apa yang dengannya Allah mengutusku, ia mengetahui dan mengajarkan (kepada orang lain) dan perumpamaan orang yang tidak mengangkat kepalanya, dan perumpamaan orang yang tidakmau menerima petunjuk Allah yang aku diutus dengannya". [HR. Bukhari juz 1,hal. 28]
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: مَثَلُ اْلقَائِمِ عَلَى حُدُوْدِ اللهِ وَ اْلوَاقِعِ فِيْهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوْا عَلَى سَفِيْنَةٍ فَاَصَابَ بَعْضُهُمْ اَعْلاَهَا وَ بَعْضُهُمْ اَسْفَلَهَا. فَكَانَ الَّذِيْنَ فِى اَسْفَلِهَا اِذَا اسْتَقَوْا مِنَ اْلمَاءِ مَرُّوْا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ. فَقَالُوْا لَوْ اَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيْبِنَا خَرْقًا وَ لَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا. فَاِنْ يَتْرُكُوْهُمْ وَ مَا اَرَادُوْا هَلَكُوْا جَمِيْعًا وَ اِنْ اَخَذُوْا عَلَى اَيْدِيْهِمْ نَجَوْا وَ نَجَوْا جَمِيْعًا. البخارى 3: 111
Dari Nu'man bin Basyir RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Perumpamaan orang yang menegakkan hukum-hukum Allah dan orang yang tidak menthaatinya, adalah seperti perumpamaan orang-orang yang sama-sama naik dalam sebuah perahu, sebagian mereka ada yang di bagian atas, dan sebagian yang lain berada di bawah. Mereka yang berada di bawah apabila memerlukan air, ia mesti melewati orang-orang yang di atas. Lalu  mereka berpikir, "Seandainya kami melubangi di tempat kami ini, tentu kami tidak mengganggu orang-orang yang di atas kami". Kalau mereka membiarkan kehendak orang-orang yang di bawah itu, niscaya mereka binasa semuanya. Tetapi jika mereka mencegah kehendak orang-orang yang di bawah itu, maka orang-orang yang di bawah itu akan selamat, dan selamatlah semuanya". [HR. Bukhari juz 3, hal. 111]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: مَثَلُ الَّذِى يَرْجِعُ فِى صَدَقَتِهِ كَمَثَلِ اْلكَلْبِ يَقِيْءُ ثُمَّ يَعُوْدُ فِى قَيْئِهِ فَيَأْكُلُهُ. مسلم 3: 1240
Dari Ibnu 'Abbas, bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Perumpamaan orang yang menarik kembali sedeqahnya adalah seperti anjing yang muntah, lalu mendekati muntahan itu, lalu dimakannya lagi". [HR. Muslim juz 3, hal. 1240]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ يَقُوْلُ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنَّمَا مَثَلُ الَّذِى يَتَصَدَّقُ بِصَدَقَةٍ ثُمَّ يَعُوْدُ فِى صَدَقَتِهِ كَمَثَلِ اْلكَلْبِ يَقِيْءُ ثُمَّ يَأْكُلُ قَيْأَهُ. مسلم 3: 1241
Dari Ibnu 'Abbas, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya perumpamaan orang yang bersedeqah dengan suatu sedeqah, kemudian ia menariknya kembali adalah seperti anjing yang muntah, lalu memakan kembali muntahannya itu". [HR. Muslim juz 3, hal. 1241]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيّ ص اَنَّهُ قَالَ: اَلْعَائِدُ فِى هِبَتِهِ كَاْلعَائِدِ فِى قَيْئِهِ. مسلم 3: 1241
Dari Ibnu 'Abbas, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Orang yang menarik kembali pemberiannya itu seperti orang yang memakan kembali muntahannya". [HR. Muslim juz 3, hal. 1241]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: اَلْعَائِدُ فِى هِبَتِهِ كَاْلكَلْبِ يَقِيْءُ ثُمَّ يَعُوْدُ فِى قَيْئِهِ. مسلم 3: 1241
Dari Ibnu 'Abbas, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Orang yang menarik kembali pemberiannya itu seperti anjing yang muntah, kemudian memakan kembali muntahannya itu". [HR. Muslim juz 3, hal. 1241]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: مَثَلُ اْلمُنَافِقِ كَمَثَلِ الشَّاةِ اْلعَائِرَةِ بَيْنَ اْلغَنَمَيْنِ تَعِيْرُ اِلَى هٰذِهِ مَرَّةً وَ اِلىَ هٰذِهِ مَرَّةً. مسلم 4: 2146
Dari Ibnu 'Umar, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Perumpamaan orang munafiq adalah seperti kambing yang bingung diantara dua kelompok kambing, kadang ia bergabung kepada yang ini dan kadang kepada yang itu (ia tidak tahu yang mana yang ia ikuti)". [HR. Muslim juz 4, hal. 2146]
عَنْ اَبِى الدَّرْدَاءِ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَثَلُ الَّذِى يُعْتِقُ عِنْدَ اْلمَوْتِ كَمَثَلِ الَّذِى يُهْدِى اِذَا شَبِعَ. الترمذى 3: 295
Dari Abud Dardaa', ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orang yang memerdekakan (budak) di waktu menjelang kematian adalah seperti orang yang memberi hadiah apabila ia sudah kenyang". [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 295]
عَنِ النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ اْلكِلاَبِىّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اللهَ ضَرَبَ مَثَلاً صِرَاطًا مُسْتَقِيْمًا. عَلَى كَنَفَيِ الصّرَاطِ زُوْرَانِ لَهُمَا اَبْوَابٌ مُفَتَّحَةٌ، عَلَى اْلاَبْوَابِ سُتُوْرٌ، وَ دَاعٍ يَدْعُوْ عَلَى رَأْسِ الصّرَاطِ وَ دَاعٍ يَدْعُوْ فَوْقَهُ. وَ اللهُ يَدْعُوْ اِلَى دَارِ السَّلاَمِ وَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ اِلىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. وَ اْلاَبْوَابُ الَّتِى عَلَى كَنَفَيِ الصّرَاطِ حُدُوْدُ اللهِ، فَلاَ يَقَعُ اَحَدٌ فِى حُدُوْدِ اللهِ حَتَّى يَكْشِفَ السّتْرَ. وَ الَّذِى يَدْعُوْ مِنْ فَوْقِهِ وَاعِظُ رَبّهِ. الترمذى 4: 222، و قال هذا حديث حسن غريب
Dari Nawwaas bin Sam'aan Al-Kilaabiy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) jalan yang lurus. Pada dua tepi jalan itu ada dua dinding, yang pada dinding itu ada beberapa pintu yang terbuka. Pada pintu-pintu tersebut ada tabir. Dan ada penyeru yang menyeru di awal jalan, dan ada penyeru yang di atasnya. Sedangkan Allah menyeru (manusia) ke Darus Salaam (surga), dan memberi petunjuk pada orang yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus (QS. Yunus : 25). Adapun pintu-pintu yang berada di kedua tepi jalan itu adalah batas-batas (larangan) Allah, maka jangan ada seorang pun yang terjerumus pada batas-batas Allah itu sehingga membuka tabir itu. Ada pun yang menyeru dari atasnya adalah penasihat (dari) Tuhannya". [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 222, dan ia berkata : Ini adalah hadits hasan gharib]
عَنِ اْلحَارِثِ اْلاَشْعَرِيّ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِنَّ اللهَ اَمَرَ يَحْيَى بْنَ زَكَرِيَّا بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ اَنْ يَعْمَلَ بِهَا وَ يَأْمُرَ بَنِى اِسْرَائِيْلَ اَنْ يَعْمَلُوْا بِهَا. وَ اِنَّهُ كَادَ اَنْ يُبْطِئَ بِهَا. قَالَ عِيْسَى: اِنَّ اللهَ اَمَرَكَ بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ لِتَعْمَلَ بِهَا وَ تَأْمُرَ بَنِى اِسْرَائِيْلَ اَنْ يَعْمَلُوْا بِهَا. فَاِمَّا اَنْ تَأْمُرَهُمْ وَ اِمَّا اَنْ آمُرَهُمْ. فَقَالَ يَحْيَى: اَخْشَى اِنْ سَبَقْتَنِى بِهَا اَنْ يُخْسَفَ بِى اَوْ اُعَذَّبَ. فَجَمَعَ النَّاسَ فِى بَيْتِ اْلمَقْدِسِ فَامْتَـَلأَ اْلمَسْجِدُ وَ قَعَدُوْا عَلَى الشَّرَفِ، فَقَالَ: اِنَّ اللهَ اَمَرَنِى بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ اَنْ اَعْمَلَ بِهِنَّ وَ آمُرَكُمْ اَنْ تَعْمَلُوْا بِهِنَّ. اَوَّلَهُنَّ اَنْ تَعْبُدُوا اللهَ وَ لاَ تُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا. وَ اِنَّ مَثَلَ مَنْ اَشْرَكَ بِاللهِ كَمَثَلِ رَجُلٍ اشْتَرَى عَبْدًا مِنْ خَالِصِ مَالِهِ بِذَهَبٍ اَوْ وَرَقٍ فَقَالَ: هٰذِهِ دَارِى وَ هٰذَا عَمَلِى فَاعْمَلْ وَ اَدّ اِلَيَّ. فَكَانَ يَعْمَلُ وَ يُؤَدّى اِلىَ غَيْرِ سَيّدِهِ. فَاَيُّكُمْ يَرْضَى اَنْ يَكُوْنَ عَبْدُهُ كَذٰلِكَ؟ وَ اِنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ، فَاِذَا صَلَّيْتُمْ فَلاَ تَلْتَفِتُوْا، فَاِنَّ اللهَ يَنْصَبُ وَجْهَهُ لِوَجْهِ عَبْدِهِ فِى صَلاَتِهِ مَا لَمْ يَلْتَفِتْ. وَ اَمَرَكُمْ بِالصّيَامِ  فَاِنَّ مَثَلَ ذٰلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ فِى عِصَابَةٍ مَعَهُ صُرَّةٌ فِيْهَا مِسْكٌ فَكُلُّهُمْ يُعْجَبُ اَوْ يُعْجِبُهُ رِيْحُهَا وَ اِنَّ رِيْحَ الصَّائِمِ اَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ اْلمِسْكِ. وَ اَمَرَكُمْ بِالصَّدَقَةِ، فَاِنَّ مَثَلَ ذٰلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ اَسَرَهُ اْلعَدُوُّ فَاَوْثَقُوْا يَدَهُ اِلَى عُنُقِهِ وَ قَدَّمُوْهُ لِيَضْرِبُوْا عُنُقَهُ فَقَالَ: اَنَا اَفْدِيْهِ مِنْكُمْ بِاْلقَلِيْلِ وَ اْلكَثِيْرِ فَفَدَا نَفْسَهُ مِنْهُمْ. وَ اَمَرَكُمْ اَنْ تَذْكُرُوا اللهَ فَاِنَّ مَثَلَ ذٰلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ خَرَجَ اْلعَدُوُّ فِى اَثَرِهِ سِرَاعًا  حَتَّى  اِذَا  اَتَى  عَلَى  حِصْنٍ  حَصِيْنٍ  فَاَحْرَزَ نَفْسَهُ مِنْهُمْ كَذٰلِكَ اْلعَبْدُ لاَ يُحْرِزُ نَفْسَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ اِلاَّ بِذِكْرِ اللهِ.
Dari Harits Al-Asy'ariy, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah menyuruh kepada Yahya bin Zakariyya dengan lima ajaran, supaya ia melaksanakannya, dan supaya ia menyuruh kepada bani Israil untuk melaksanakannya. Dan sesungguhnya ia hampir-hampir malas melaksanakannya. Nabi 'Isa bersabda, "Sesungguhnya Allah menyuruh kepadamu dengan lima ajaran supaya kamu melaksanakannya dan supaya kamu menyuruh kepada bani Israil untuk melaksanakannya. Sekarang kamu yang menyuruh kepada mereka atau aku yang menyuruh kepada mereka". Nabi Yahya berkata, "Aku takut jika kamu mendahuluiku dengannya bahwa aku akan dimusnahkan atau disiksa". (Setelah itu) ia mengumpulkan orang-orang di Baitul Maqdis sehingga masjid itu penuh sesak dan mereka duduk di serambinya. Kemudian nabi Yahya bersabda, "(Hai bani Israil) sesungguhnya Allah menyuruh kepadaku dengan lima ajaran, supaya aku melaksanakannya, dan supaya aku menyuruh kepada kalian untuk melaksanakannya. Pertama, Kalian supaya menyembah Allah dan jangan menyekutukan Allah dengan sesuatu. Sesungguhnya perumpamaan orang yang menyekutukan Allah adalah seperti seorang laki-laki membeli budak dari harta murninya dengan emas atau perak, lalu ia berkata (kepada budaknya), "Ini rumahku, dan ini pekerjaanku, maka kerjakanlah dan tunaikanlah tugasmu untukku". Akan tetapi budak itu mengerjakan dan melaksanakan pekerjaan yang bukan milik tuannya. Maka siapakah diantara kalian yang rela apabila budaknya berbuat seperti itu. Kedua, Allah menyuruh kepada kalian untuk mengerjakan shalat. Maka apabila kalian melaksanakan shalat, janganlah kalian tengak-tengok, karena sesungguhnya Allah menghadapkan wajah-Nya kepada wajah hamba-Nya di dalam shalatnya, selama ia tidak tengak-tengok. Ketiga, Allah menyuruh kepada kalian berpuasa. Adapun perumpamaannya seperti seorang lelaki dalam satu kelompok, ia membawa satu kantong berisi minyak wangi, maka masing-masing orang tadi dibuat terheran-heran, atau baunya mengherankannya. Dan sesungguhnya bau orang puasa di sisi Allah lebih harum dari pada minyak wangi. Keempat, Allah menyuruh kepada kalian untuk bersedeqah. Adapun perumpamaannya, adalah seperti seorang laki-laki yang ditawan musuh, musuh tadi mengikat tangan ke lehernya, kemudian mereka mengajukannya untuk dipenggal lehernya, maka sedeqah tadi berkata, "Saya penebusnya dari kalian", baik sedeqah itu sedikit atau banyak. Maka sedeqah tadi menebus jiwanya dari mereka. Kelima, Allah menyuruh kepada kalian untuk selalu dzikir ingat kepada Allah. Adapun perumpamaannya adalah seperti seorang laki-laki yang dikejar musuh di belakangnya dengan cepat, sehingga ketika ia sampai di benteng yang kokoh, maka ia berlindung dari musuh. Seperti itulah seorang hamba, ia tidak bisa menjaga dirinya dari syaithan, kecuali dengan dzikir kepada Allah".
قَالَ النَّبِيُّ ص: وَ اَنَا آمُرُكُمْ بِخَمْسٍ. اَللهُ اَمَرَنِى بِهِنَّ اَلسَّمْعِ وَ الطَّاعَةِ وَ اْلجِهَادِ وَ اْلهِجْرَةِ وَ اْلجَمَاعَةِ، فَاِنَّهُ مَنْ فَارَقَ اْلجَمَاعَةَ قِيْدَ شِبْرٍ فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ اْلاِسْلاَمِ مِنْ عُنُقِهِ اِلاَّ اَنْ يُرَاجِعَ. وَ مَنْ اِدَّعَى دَعْوَى اْلجَاهِلِيَّةِ فَاِنَّهُ مِنْ جُثَيْ جَهَنَّمَ. فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ اِنْ صَلَّى وَ صَامَ؟ قَالَ: وَ اِنْ صَلَّى وَ صَامَ. فَادْعُوْا بِدَعْوَى اللهِ الَّذِى سَمَّاكُمُ اْلمُسْلِمِيْنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ. الترمذى 4: 225، هذا حديث حسن صحيح غريب
Nabi SAW bersabda, "Aku juga menyuruh kepada kepada kalian dengan lima (perkara). Allah telah menyuruh kepadaku dengan lima itu, yaitu mendengar, thaat, jihad, hijrah dan berjama'ah, karena barangsiapa yang meninggalkan jama'ah walau hanya sejengkal berarti ia telah melepas buhul Islam dari lehernya, kecuali ia mau kembali. Dan barangsiapa menyeru kepada seruan jahiliyah, maka orang itu termasuk ahli neraka". Seorang laki-laki bertanya, "Meskipun ia shalat dan berpuasa ?". Rasulullah SAW bersabda, "Meskipun ia shalat dan berpuasa. Maka serulah kepada seruan Allah, yang Allah telah menamakan kalian orang-orang muslim, orang-orang mukmin, hamba-hamba Allah". [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 225, hadits hasan shahih gharib]


Bersambung………


Demo Blog NJW V2 Updated at: Mei 01, 2020

0 komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah yang bijak