Ahad, 29 Nopember 1998/10
Sya'ban 1419 Brosur No. :
958/998/IA
Al-Akhlaqul
Karimah (ke 29)
Suami
adalah pemimpin dan pelindung bagi istrinya, maka kewajiban suami terhadap
istrinya ialah mendidik, mengarahkan serta memengertikan istri kepada kebenaran.
Kemudian memberinya nafqah lahir-bathin, mempergauli serta menyantuninya dengan
baik. Firman Allah SWT :
اَلرّجَالُ
قَوَّامُوْنَ عَلَى النّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلى بَعْضٍ وَّ
بِمَا اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِـهِمْ. النساء:34
Kaum
laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan
sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan karena mereka
(laki-laki) telah menafqahkan sebagian dari harta mereka ....
[QS. An-Nisaa' : 34]
ياَيُّهَا
الَّذِيْنَ امَنُوْا قُوْآ اَنْفُسَكُمْ وَ اَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا
النَّاسُ وَ اْلحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادٌ لاَّ يَعْصُوْنَ
اللهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَ يَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ. التحريم:6
Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, yang tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.
[QS. At-Tahrim : 6]
وَ
أْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلوةِ وَ اصْطَبِرْ عَلَيْهَا، لاَ نَسْأَلُكَ رِزْقًا،
نَحْنُ نَرْزُقُكَ، وَ اْلعَاقِبَةُ لِلتَّقْوى. طه:132
Dan
perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bershabarlah kamu dalam
mengerjakannya. Kami tidak meminta rezqi kepadamu, Kami lah yang memberi rezqi
kepadamu. Dan akibat (yang baik) adalah bagi orang yang bertaqwa.
[QS. Thaahaa : 132]
وَ
عَلَى اْلمَوْلُوْدِ لَه رِزْقُهُنَّ وَ كِسْوَتُهُنَّ بِاْلمَعْرُوْفِ لاَ
تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلاَّ وُسْعَهَا. البقرة:233
Dan
bagi ayah berkewajiban memberi nafqah dan memberi pakaian kepada ibu (dan
anaknya) dengan cara yang ma'ruf. Seseorang tidak dibebani kecuali sekedar
kesanggupannya.
[QS. Al-Baqarah : 233]
لِيُنْفِقْ
ذُوْ سَعَةٍ مّنْ سَعَتِه، وَ مَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُه فَلْيُنْفِقْ مِمَّا
اتيهُ اللهُ، لاَ يُكَلّفُ اللهُ نَفْسًا اِلاَّ مَا اتيهَا، سَيَجْعَلُ اللهُ
بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا. الطلاق:7
Hendaklah
orang yang mampu memberi nafqah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan
rezqinya hendaklah memberi nafqah dari harta yang diberikan Allah kepadanya.
Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah
berikan kepadanya. Allah akan memberikan kelapangan sesudah
kesempitan.
[QS. Ath-Thalaaq : 7]
وَ
يَسْأَلُوْنَكَ عَنِ اْلمَحِيْضٍ، قُلْ هُوَ اَذًى فَاعْتَزِلُوا النّسَآءَ فِى
اْلمَحِيْضِ، وَ لاَ تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّى يَطْهُرْنَ، فَاِذَا تَطَهَّرْنَ
فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللهُ، اِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ
وَ يُحِبُّ اْلمُتَطَهّرِيْنَ. نِسَآؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ، فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ
اَنّى شِئْتُمْ، وَ قَدّمُوْا ِلاَنْفُسِكُمْ، وَ اتَّقُوا اللهَ وَ اعْلَمُوْآ
اَنَّكُمْ مُلقُوْهُ، وَ بَشّرِ اْلمُؤْمِنِيْنَ. البقرة:222-223
Mereka
bertanya kepadamu tentang haidl. Katakanah : "Haidl itu adalah kotoran. Oleh
sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita diwaktu haidl, dan
janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci,
maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang
yang mensucikan diri". Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok
tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu
kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertaqwalah kepada
Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah khabar
gembira orang-orang yang beriman.
[QS. Al-Baqarah : 222-223]
وَ
عَاشِرُوْهُنَّ بِاْلمَعْرُوْفِ، فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسى اَنْ تَكْرَهُوْا
شَيْئًا وَّ يَجْعَلَ اللهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا. النساء:19
Dan
bergaullah dengan mereka secara patut. Dan bila kamu tidak menyukai mereka,
(maka bershabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah
menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
[QS. An-Nisaa' : 19]
وَ
لَـهُنَّ مِثْلُ الَّذِيْ عَلَيْهِنَّ بِاْلمَعْرُوْفِ وَ لِلرّجَالِ عَلَيْهِنَّ
دَرَجَةٌ. البقرة:228
Dan
para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang
ma'ruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu derajat kelebihan dari pada
istrinya.
[QS. Al-Baqarah : 228]
Dan
sabda Rasulullah SAW :
كُلُّكُمْ
رَاعٍ وَ كُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. َاْلاِمَامُ رَاعٍ وَ مَسْئُوْلٌ
عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَ الرَّجُلُ رَاعٍ فِى اَهْلِهِ وَ مَسْئُوْلٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ. وَ اْلمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِى بَيْتِ زَوْجِهَا وَ مَسْئُوْلَةٌ عَنْ
رَعِيَّتِهَا. وَ اْلخَادِمُ رَاعٍ فِى مَالِ سَيِّدِهِ وَ مَسْئُوْلٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ. وَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. متفق
عليه
Kamu
sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya tentang kepemim-pinannya. Imam
adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Orang laki-laki
(suami) adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan ditanya tentang
kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya dan akan
ditanya tentang kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam menjaga harta
tuannya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Dan masing-masing dari kamu
sekalian adalah pemimpin dan akan ditanya tentang
kepemimpinannya.
[HR. Bukhari dan Muslim]
عَنْ
مُعَاوِيَةَ بْنِ حَيْدَةَ رض قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا حَقُّ
زَوْجَةِ اَحَدِنَا عَلَيْهِ؟ قَالَ: اَنْ تُطْعِمَهَا اِذَا طَعِمْتَ وَ
تَكْسُوَهَا اِذَا اكْتَسَيْتَ وَ لاَ تَضْرِبِ اْلوَجْهَ وَ لاَ تُقَبِّحْ وَ لاَ
تَهْجُرْ اِلاَّ فِى اْلبَيْتِ. ابو داود، جديث حسن
Dari
Mu'awiyah bin Haidah RA, ia berkata : Saya bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya
Rasulullah, apa yang menjadi haknya istri atas suaminya ?". Rasulullah SAW
bersabda, "Kamu memberinya makan apabila kamu makan, kamu memberinya pakaian
apabila kamu berpakaian, jangan memukul muka, janganlah kamu
menjelek-jelekkannya dan janganlah kamu meninggalkannya kecuali di dalam
rumah".
[HR. Abu Dawud]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ زَمْعَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يَجْلِدْ
اَحَدُكُمُ امْرَأَتَهُ جَلْدَ اْلعَبْدِ. البخارى
Dari
'Abdullah bin Zam'ah, ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda, "Janganlah
seseorang diantara kamu memukul istrinya sebagaimana memukul seorang
hamba".
[HR. Bukhari]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ اْلعَاصِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: كَفَى
بِاْلمَرْءِ اِثْمًا اَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوْتُ. ابو داود
Dari
'Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash RA, ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda,
"Cukuplah bagi seseorang itu berdosa, apabila ia mengabaikan orang yang makan
dan minumnya menjadi tanggungannya".
[HR. Abu Dawud]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: دِيْنَارٌ اَنْفَقْتَهُ فِيْ
سَبِيْلِ اللهِ، وَ دِيْنَارٌ اَنْفَقْتَهُ فِيْ رَقَبَةٍ، وَ دِيْنَارٌ
تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِيْنٍ، وَ دِيْنَارٌ اَنْفَقْتَهُ عَلَى اَهْلِكَ،
اَعْظَمُهَا اَجْرًا الَّذِيْ اَنْفَقْتَهُ عَلَى اَهْلِكَ. مسلم
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda, "Satu dinar kamu
infaqkan fii sabiilillah, satu dinar kamu pergunakan untuk memerdekakan budak,
satu dinar kamu sedeqahkan kepada orang miskin, dan satu dinar yang kamu
belanjakan untuk keluargamu, maka yang paling bersar pahalanya ialah yang kamu
belanjakan untuk keluargamu".
[HR. Muslim]
عَنْ
اَبِى مَسْعُوْدٍ اْلبَدْرِيِّ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: اِذَا اَنْفَقَ
الرَّجُلُ عَلَى اَهْلِهِ يَحْتَسِبُهَا فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ. متفق
عليه
Dari
Abu Mas'ud Al-Badriy RA, dari Nabi SAW, beliau telah bersabda, "Apabila seorang
laki-laki memberi belanja kepada keluarganya dengan mengharap pahala dari Allah,
maka yang demikian itu tercatat sebagai sedeqah".
[HR. Bukhari dan Muslim]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: اَلْيَدُ اْلعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ
اْليَدِ السُّفْلَى. وَ ابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ. وَ خَيْرُ الصَّدَقَةِ مَا كَانَ
عَنْ ظَهْرِ غِنًى. وَ مَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللهُ. وَ مَنْ يَسْتَغْنِ
يُغْنِهِ اللهُ. البخارى
Dari
Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau telah bersabda, "Tangan yang di atas itu
lebih baik dari pada tangan yang di bawah. Dahulukanlah dalam pemberianmu kepada
orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baik sedeqah ialah yang lebih dari
keperluan. Dan barangsiapa yang berlaku perwira, maka Allah akan memelihara
keperwiraannya dan barangsiapa yang mencukupkan diri, maka Allah akan
mencukupkannya".
[HR. Bukhari]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيَّ ص قَالَ: وَ اسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا،
فَاِنَّهُنَّ خُلِقْنَ مِنْ ضِلَعٍ، وَ اِنَّ اَعْوَجَ شَيْءٍ فِى الضِّلَعِ
اَعْلاَهُ، فَاِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهُ كَسَرْتَهُ، وَ اِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ
اَعْوَجَ، فَاصْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا. البخارى و مسلم و اللفظ للبخارى. و
لمسلم: فَاِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اِسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَ بِهَا عِوَجٌ. وَ اِنْ
ذَهَبْتَ تُقِيْمُهَا كَسَرْتَهَا وَ كَسْرُهَا طَلاَقُهَا.
Dari
Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau telah bersabda, "Nasehatilah wanita-wanita
itu dengan baik, karena sesungguhnya mereka itu diciptakan (laksana) tulang
rusuk, dan sesungguhnya sebengkok-bengkok tulang rusuk ialah yang paling atas.
Maka jika kamu paksa meluruskannya (dengan kekerasan) berarti kamu
mematahkannya, dan jika kamu biarkan saja, maka akan tetap bengkok, karena itu
nasehatilah wanita-wanita dengan baik".
[HR. Bukhari dan Muslim, dan bagi Muslim] Jika kamu mengambil kesenangan
dengannya, niscaya kamu dapat kesenangan dengannya dalam keadaan dia bengkok
itu, dan jika kamu meluruskannya, niscaya kamu menyebabkan patahnya. Sedangkan
patahnya itu berarti cerainya.
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: لَوْ اَنَّ اَحَدَكُمْ اِذَا اَتَى
اَهْلَهُ قَالَ: بِسْمِ اللهِ، اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَ جَنِّبِ
الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا فَقُضِيَ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ لَمْ يَضُرُّهُ. متفق
عليه
Dari
Ibnu 'Abbas RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Seandainya seseorang diantara
kamu ketika mendatangi istrinya mengucapkan Bismillaahi,
Alloohumma jannibnasy-syaithoona wa jannibisy-syaithoona maa rozaqtanaa
(Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkanlah kami dari syaithan, dan jauhkanlah
syaithan dari rezqi yang Engkau anugerahkan kepada kami), lalu dari hubungan
keduanya itu ditaqdirkan lahirnya anak, maka syaithan tidak akan
membahayakannya". [HR. Bukhari dan Muslim]
اِذَا
جَامَعَ اَحَدُكُمْ اَهْلَهُ فَلاَ يَأْتِهِنَّ كَمَا يَأْتِى الطَّيْرُ لِيَمْكُثْ
وَ لْيَلْبَثْ. الطوسى
Apabila
seseorang dari kamu mengumpuli istrinya, maka janganlah mendatangi mereka
sebagaimana burung, tetapi hendaklah ia tinggal sebentar dan jangan segera
pergi.
[HR. Ath-Thusi]
عَنْ
اِيَاسِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ اَبِى ذُبَابٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص:
لاَ تَضْرِبُوْا اِمَاءَ اللهِ. فَجَاءَ عُمَرُ رض اِلَى رَسُوْلِ اللهِ ص فَقَالَ:
ذَئِرْنَ النِّسَاءُ عَلَى اَزْوَاجِهِنَّ. فَرَخَّصَ فِى ضَرْبِهِنَّ. فَأَطَافَ
بِآلِ رَسُوْلِ اللهِ ص نِسَاءٌ كَثِيْرٌ يَشْكُوْنَ اَزْوَاجَهُنَّ، فَقَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: لَقَدْ اَطَافَ بِآلِ بَيْتِ مُحَمَّدٍ نِسَاءٌ كَثِيْرٌ
يَشْكُوْنَ اَزْوَاجَهُنَّ لَيْسَ اُولئِكَ بِخِيَارِكُمْ. ابو داود
Dari
Iyas bin 'Abdullah bin Abu Dzubab RA, ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda
: "Janganlah kamu memukul kaum wanita (para hamba Allah yang wanita)". Kemudian
'Umar RA datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, "Ya Rasulullah, kini para
istri menjadi berani kepada suaminya". Maka Rasulullah SAW mengizinkan untuk
memukul mereka. Tiba-tiba rumah Rasulullah SAW dikerumuni oleh banyak wanita
yang mengadukan kekejaman suami mereka, maka Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh
telah banyak wanita mengelilingi rumah keluarga Muhammad, mereka mengeluh
tentang kekejaman suaminya. Mereka (para suami yang kejam itu) bukanlah orang
yang baik diantara kamu".
[HR. Abu Dawud]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ
مُؤْمِنَةً اِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ اَوْ قَالَ غَيْرَهُ.
مسلم
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda, "Janganlah seorang
mukmin (laki-laki) membenci kepada orang mukmin (perempuan), jika dia tidak
menyukai sesuatu kelakuannya, pasti ada juga kelakuan lainnya yang
menyenangkan".
[HR. Muslim]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَكْمَلُ اْلمُؤْمِنِيْنَ
اِيْمَانًا اَحْسَنُهُمْ خُلُقًا، وَ خِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ.
الترمذى
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda, "Orang mukmin yang
paling sempurna imannya adalah yang paling baik diantara mereka akhlaqnya, dan
orang yang paling baik diantara kamu sekalian adalah orang yang paling baik
terhadap istri mereka".
[HR. Tirmidzi]
خَيْرُكُمْ
خَيْرُكُمْ لاَهْلِهِ وَ اَنَا خَيْرُكُمْ لاَهْلِى. ابن ماجه
Sebaik-baik
diantara kalian adalah orang yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah
orang yang paling baik diantara kalian terhadap istriku.
[HR. Ibnu Majah]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ اْلعَاصِ رض، اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ:
اَلدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَ خَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا اْلمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ.
مسلم
Dari
'Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash RA, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW
telah bersabda, "Dunia adalah kesenangan sementara dan sebaik-baik kesenangan
dunia adalah wanita shalihah".
[HR. Muslim]
~oO[ A ]Oo~
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak