Ahad,
04 Juli 1999/20 Rabi'ul awwal 1420 Brosur no. :
989/1029/IA
Berjabat
tangan.
عَنْ اَبِى ذَرٍّ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ تَحْقِرَنَّ
مِنَ اْلمَعْرُوْفِ شَيْئًا. وَ لَوْ اَنْ تَلْقَى اَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلِيْقٍ.
مسلم
Dari
Abu Dzarr RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kamu meremehkan
sesuatu kebaikan meskipun berupa kamu bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang
berseri-seri".
[HR. Muslim]
عَنِ اْلحَسَنِ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: مِنَ الصَّدَقَةِ اَنْ
تُسَلِّمَ عَلَى النَّاسِ وَ اَنْتَ طَلِيْقُ اْلوَجْهِ. ابن ابى
الدنيا
Dari
Hasan RA dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Termasuk sedeqah yaitu kamu
mengucapkan salam kepada orang lain dengan wajah yang
berseri-seri".
[HR. Ibnu Abid Dunya]
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص:
كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ، وَ اِنَّ مِنَ اْلمَعْرُوْفِ اَنْ تَلْقَى اَخَاكَ
بِوَجْهٍ طَلْقٍ، وَ اَنْ تُفْرِغَ مِنْ دَلْوِكَ فِى اِنَاءِ اَخِيْكَ. احمد و
الترمذى و قال: حديث حسن صحيح
Dari
Jabir bin 'Abdullah RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Setiap kebaikan
adalah sedeqah, dan sesungguhnya termasuk kebaikan ialah kamu bertemu dengan
saudaramu dengan wajah yang berseri-seri, dan (termasuk kebaikan pula) kamu
menuangkan air dari timbamu ke bejana saudaramu".
[HR. Ahmad dan Tirmidzi, ia berkata hadits Hasan shahih].
عَنْ اَبِى ذَرٍّ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: تَبَسُّمُكَ فِى
وَجْهِ اَخِيْكَ صَدَقَةٌ، وَ اَمْرُكَ بِاْلمَعْرُوْفِ، وَ نَهْيُكَ عَنِ
اْلمُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَ اِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِى اَرْضِ الضَّلاَلِ لَكَ
صَدَقَةٌ، وَ اِمَاطَتُكَ اْلاَذَى وَ الشَّوْكَ وَ اْلعَظْمَ عَنِ الطَّرِيْقِ
لَكَ صَدَقَةٌ، وَ اِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِى دَلْوِ اَخِيْكَ لَكَ صَدَقَةٌ.
الترمذى و حسنه و ابن حبان فى صحيحه و زاد: وَبَصَرُكَ لِلرَّجُلِ الرَّدِىءِ
اْلبَصَرِ لَكَ صَدَقَةٌ
Dari
Abu Dzarr RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Senyummu kepada saudaramu
adalah sedeqah, kamu menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah kemungkaran adalah
sedeqah, kamu menunjukkan jalan bagi orang yang tersesat jalan adalah sedeqah
bagimu, kamu menyingkirkan gangguan, duri dan tulang dari jalan adalah sedeqah
bagimu, kamu menuangkan air (memberikan airmu) dari embermu ke ember saudaramu
juga sedeqah bagimu".
[HR. Tirmidzi dan ia menghasankannya dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya] dan
ia menambahkan : "Dan penglihatanmu untuk menolong orang yang tidak jelas
penglihatannya adalah sedekah bagimu".
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ تَبَسُّمَكَ
فِى وَجْهِ اَخِيْكَ يُكْتَبُ لَكَ بِهِ صَدَقَةٌ، وَ اِمَاطَتَكَ اْلاَذَى عَنِ
الطَّرِيْقِ يُكْتَبُ لَكَ بِهِ صَدَقَةٌ، وَ اِنَّ اَمْرَكَ بِاْلمَعْرُوْفِ
صَدَقَةٌ،وَ اِرْشَادَكَ الضَّالَّ يُكْتَبُ لَكَ بِهِ صَدَقَةٌ.
البزار
Dari
Ibnu 'Umar RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya senyummu kepada saudaramu dicatat sedeqah
bagimu, kamu menyingkirkan gangguan dari jalan dicatat sedeqah bagimu, kamu
menyuruh kepada yang ma'ruf adalah sedeqah, kamu menunjukkan jalan kepada orang
yang tersesat jalan dicatat sedeqah bagimu".
[HR. Al-Bazzar]
عَنْ اَبِى جُرِيِّ اْلهُجَيْمِىِّ رض قَالَ: اَتَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص
فَقُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّا قَوْمٌ مِنْ اَهْلِ اْلبَادِيَةِ،
فَعَلِّمْنَا شَيْئًا يَنْفَعُنَا اللهُ بِهِ. فَقَالَ: لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ
اْلمَعْرُوْفِ شَيْئًا وَ لَوْ اَنَّ تُفْرِغَ مِنْ دَلْوِكَ فِى اِنَاءِ
اْلمُسْتَسْقِى وَ لَوْ اَنْ تُكَلِّمَ اَخَاكَ وَ وَجْهُكَ اِلَيْهِ مُنْبَسِطٌ،
وَ اِيَّاكَ وَ اِسْبَالَ اْلاِزَارِ فَاِنَّهُ مِنَ اْلمَخِيْلَةِ وَ لاَ
يُحِبُّهَا اللهُ، وَ اِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيْكَ فَلاَ
تَشْتِمْهُ بِمَا تَعْلَمُ فِيْهِ، فَاِنَّ اَجْرَهُ لَكَ وَ بَالَهُ عَلَى مَنْ
قَالَهُ. ابو داود و الترمذى و قال: حديث حسن صحيح، و ابن حبان فى صحيحه و اللفظ
له
Dan
dari Abu Juriy Al-Hujaimiy RA, ia berkata : Saya pernah datang kepada Rasulullah
SAW, lalu aku berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya kami adalah suatu kaum dari
penduduk desa pelosok, maka berilah pelajaran kepada kami sesuatu yang dengan
hal itu Allah memberi manfaat kepada kami". Kemudian Rasulullah SAW bersabda,
"Janganlah kamu meremehkan sesuatu kebaikan, sekalipun berupa kamu menuangkan
air dari embermu ke bejana orang yang meminta air, (atau) sekalipun berupa
berbicara dengan saudaramu dengan wajah yang berseri-seri kepadanya. Dan jagalah
dirimu dari melabuhkan (nglembrehke) kain, karena yang demikian itu termasuk
kesombongan, dan Allah tidak menyukainya. Dan jika ada seseorang yang mencacimu
karena dia mengetahui sesuatu darimu, maka janganlah kamu membalas mencacinya
dengan sesuatu yang kamu ketahui pada dirinya. (Dan jika kamu mau berbuat
demikian), maka pahalanya untukmu sedangkan siksanya untuk orang yang
mengatakannya".
[HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan ia berkata : Hadits hasan shahih, dan Ibnu Hibban
di dalam shahihnya dan lafadh itu baginya]
عَنِ اْلبَرَاءِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ
مُسْلِمِيْنَ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ اِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ اَنْ
يَتَفَرَّقَا. ابو داود و الترمذى و قال حديث حسن غريب
Dari
Al Baraa' RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah dua orang Islam
bertemu lalu berjabat tangan, kecuali keduanya diampuni dosanya sebelum kedua
orang itu berpisah".
[HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, ia berkata,
"Hadits hasan Gharib"]
عَنْ اَنَسٍ رض عَنْ نَبِيِّ اللهِ ص قَالَ: مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ
اِلْتَقَيَا، فَاَخَذَ اَحَدُهُمَا بِيَدِ صَاحِبِهِ اِلاَّ كَانَ حَقًّا عَلَى
اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ اَنْ يَحْضُرَ دُعَاءَهُمَا وَ لاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ
اَيْدِيْهِمَا حَتَّى يَغْفِرَ لَهُمَا. احمد و اللفظ له و البزار و ابو
يعلى
Dari
Anas RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Tidaklah dua orang Islam bertemu lalu
salah seorang memegang tangan kawannya (berjabat tangan), kecuali Allah 'Azza wa
Jalla pasti mengabulkan doa mereka. Dan tidaklah melepaskan tangan mereka berdua
sehingga Allah mengampuni mereka".
[HR. Ahmad dan lafadh itu baginya, Al-Bazzar dan Abu
Ya'la]
عَنْ اَنَسٍ رض قَالَ: كَانَ اَصْحَابُ النَّبِيِّ ص اِذَا تَلاَقَوْا
تَصَافَحُوْا، وَ اِذَا قَدِمُوْا مِنْ سَفَرٍ تَعَانَقُوْا. الطبرانى
Dari
Anas RA ia berkata, "Dahulu para shahabat Nabi SAW, apabila mereka saling
bertemu, mereka itu bersalaman. Dan apabila mereka itu datang dari bepergian
jauh, mereka saling berangkulan dengan merapatkan leher".
[HR. Thabrani]
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ اْليَمَانِ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: اِنَّ
اْلمُؤْمِنَ اِذَا لِقِيَ اْلمُؤْمِنَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَ اَخَذَ بِيَدِهِ
فَصَافَحَهُ تَنَاثَرَتْ خَطَايَاهُمَا كَمَا يَتَنَاثَرُ وَرَقُ الشَّجَرِ.
الطبرانى فى الاوسط
Dari
Hudzaifah bin Yaman RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya orang
mukmin apabila bertemu dengan orang mikmin yang lain lalu mengucapkan salam dan
memegang tangannya untuk berjabat tangan, maka berguguran dosa-dosa keduanya
sebagaimana daun-daun pohon berguguran".
[HR. Thabrani di dalam Al-Ausath]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص لَقِيَ حُذَيْفَةَ
فَاَرَادَ اَنْ يُصَافَحَهُ فَتَنَحَّى حُذَيْفَةُ فَقَالَ: اِنِّى كُنْتُ جُنُبًا،
فَقَالَ: اِنَّ اْلمُسْلِمَ اِذَا صَافَحَ اَخَاهُ تَحَاتَتْ خَطَايَاهُمَا كَمَا
يَتَحَاتُّ وَرَقُ الشَّجَرِ. البزار
Dari
Abu Hurairah, bahwasanya Nabi SAW bertemu dengan Hudzaifah, lalu beliau ingin
berjabat tangan dengannya, lalu Hudzaifah menjauh dan berkata, "Sesungguhnya aku
sedang junub". Maka beliau bersabda, "Sesungguhnya orang Islam itu apabila
berjabat tangan dengan saudaranya, dosa-dosa keduanya berguguran sebagaimana
daun-daun pohon berguguran".
[HR. Al-Bazzar]
عَنْ عُمَرَ بْنِ اْلخَطَّابِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا
اْلتَقَى الرَّجُلاَنِ اْلمُسْلِمَانِ فَسَلَّمَ اَحَدُهُمَا عَلَى صَاحِبِهِ
فَاِنَّ اَحَبَّهُمَا اِلَى اللهِ اَحْسَنُهُمَا بِشْرًا لِصَاحِبِهِ. فَاِذَا
تَصَافَحَ نَزَلَتْ عَلَيْهِمَا مِائَةُ رَحْمَةٍ وَ لِلْبَادِى مِنْهُمَا
تِسْعُوْنَ وَ لِلْمُصَافَحِ عَشْرَةٌ. البزار
Dari
Umar bin Khaththab RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Apabila dua orang
Islam bertemu lalu salah satunya memberi salam kepada kawannya, maka yang paling
disukai oleh Allah diantara mereka ialah yang lebih berseri-seri wajahnya
diantara mereka kepada kawannya. Apabila keduanya berjabat tangan, turun kepada
keduanya seratus rahmat, yang sembilan puluh untuk yang memulai salam dan yang
sepuluh untuk yang disalami".
[HR. Al-Bazzar].
عَنْ سَلْمَانَ بْنِ اْلفَارِسِيِّ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اِنَّ
اْلمُسْلِمَ اِذَا لَقِيَ اَخَاهُ فَاَخَذَ بِيَدِهِ تَحَاتَّتْ عَنْهُمَا
ذُنُوْبُهُمَا كَمَا يَتَحَاتُّ اْلوَرَقُ عَنِ الشَّجَرَةِ اْليَابِسَةِ فِى
يَوْمٍ رِيْحٍ عَاصِفٍ وَ اِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا وَلَوْ كَانَتْ ذُنُوْبُهُمَا
مِثْلَ زَبَدِ اْلبَحْرِ. الطبرانى باسناد حسن
Dari
Salman Al-Farisiy RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya orang Islam
itu apabila bertemu dengan saudaranya lalu memegang tangannya (berjabat tangan)
maka dosa-dosa keduanya berguguran sebagaimana daun-daun pohon berguguran dari
pohonnya yang kering pada waktu ditimpa angin yang kencang. Atau diampuni
dosa-dosa keduanya meskipun dosa-dosa keduanya itu seperti buih di
laut".
[HR. Thabrani dengan sanad hasan]
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: مِنْ تَمَامِ
التَّحِيَّةِ اْلاَخْذُ بِاْليَدِ. الترمذى
Dari
Ibnu Mas'ud RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Dari sempurnanya penghormatan
ialah memegang tangan (berjabat tangan)".
[HR. Tirmudzi]
عَنْ قَتَادَةَ قَالَ: قُلْتُ لاَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رض اَكَانَتِ
اْلمُصَافَحَةُ فِى اَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ ص؟ قَالَ: نَعَمْ. البخارى و
الترمذى
Dari
Qatadah ia berkata : Aku bertanya kepada Anas bin Malik RA, "Apakah dahulu
berjabat tangan itu dilakukan oleh para shahabat Rasulullah SAW ?" Anas
menjawab, "Ya".
[HR Bukhari dan Tirmidzi]
عَنْ عَطَاءِ اْلخُرَسَانِىِّ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ:
تَصَافَحُوْا يَذْهَبْ عَنْكُمُ اْلغِلُّ وَ تَهَادَوْا تَحَابَّوْا وَ تَذْهَبِ
السَّحْنَاءُ. مالك
Dari
'Atha' Al-Khurasaniy, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Berjabat tanganlah
kalian, niscaya kedengkian dan permusuhan akan hilang dari kalian, dan saling
memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian saling mencintai dan hilanglah
kebencian".
[HR. Malik]
Keterangan
:
Berjabat
tangan tersebut berlaku untuk laki-laki dengan laki-laki atau dengan istrinya
atau dengan mahramnya. Begitu pula
berlaku bagi sesama perempuan, atau perempuan dengan suaminya atau dengan
mahramnya.
Adapun
berjabat tangan antara laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya adalah
dilarang, berdasarkan dalil-dalil sebagai berikut :
Sabda
Nabi SAW :
اِنِّى لاَ اُصَافِحُ النِّسَاءَ. مالك و الترمذى و النسائى
Sesungguhnya
aku tidak berjabat tangan dengan wanita.
[HR. Malik, Tirmidzi dan Nasai]
قَالَتْ عَائِشَةُ: مَا مَسَّتْ يَدُ رَسُوْلِ اللهِ ص يَدَ امْرَأَةٍ
لاَ يَمْلِكُهَا قَطُّ. البخارى و مسلم
Telah
berkata 'Aisyah, "Tangan Rasulullah SAW tak pernah sama sekali menyentuh tangan
wanita yang tidak halal baginya".
[HSR. Bukhari dan Muslim]
قَالَتْ عَائِشَةُ: لاَ وَ اللهِ لاَ مَسَّتْ يَدُهُ يَدَ امْرَأَةٍ
قَطُّ غَيْرَ اَنَّهُ بَايَعَهُنَّ بِاْلكَلاَمِ. البخارى و مسلم
Telah
berkata 'Aisyah, "Tidak ! Demi Allah, tak pernah sekalipun tangan Rasulullah SAW
menyentuh tangan wanita, beliau membai'at (perjanjian) mereka hanya dengan
perkataan".
[HSR. Bukhari dan Muslim]
قَالَتْ عَائِشَةُ: مَا مَسَّ رَسُوْلُ اللهِ ص يَدَ امْرَأَةٍ قَطُّ.
البخارى و مسلم
Telah
berkata 'Aisyah, "Tidak pernah sekalipun Rasulullah SAW menyentuh tangan
wanita".
[HSR. Bukhari dan Muslim]
لاَنْ يُطْعَنَ فِى رَأْسِ اَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ
لَهُ مِنْ اَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ. الطبرانى
Ditikam
seorang daripada kamu di kepalanya dengan jarum dari besi itu, adalah lebih baik
daripada ia menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya.
[HSR. Thabrani]
لاَنْ يَزْحَمَ رَجُلاً حِنْزِيْرٌ مُتَلَطِّخٌ بِطِيْنٍ اَوْ حَمْأَةٍ
خَيْرٌ لَهُ مِنْ اَنْ يَزْحَمَ مَنْكِبُهُ مَنْكِبَ امْرَأَةٍ لاَ تَحِلُّ لَهُ.
الطبرانى
Seorang
laki-laki bersentuhan dengan seekor babi yang berlumuran dengan lumpur itu,
lebih baik daripada ia bersentuhan bahu dengan wanita yang tidak halal
baginya.
[HSR. Thabrani]
Dari
hadits-hadits tersebut di atas menunjukkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah
berjabat tangan dengan wanita-wanita, padahal Rasulullah berjabat tangan dengan
laki-laki waktu bai'at.
Di
dalam Al-Qur'an surat An-Nuur ayat 30 dan 31, dan juga di dalam hadits,
laki-laki dilarang melihat wanita dan sebaliknya, dan kita diperintahkan supaya
menundukkan pandangan.
Maka
dapat kita mengerti dengan terang bahwa kalau pandang memandang saja dilarang,
sudah tentu berjabat tangan lebih keras lagi larangannya. Jika berjabat tangan
saja dilarang, otomatis berciuman, berpelukan, berdansa, dan sebagainya tentu
lebih dilarang lagi.
[Bersambung]
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak