Ahad,
21 Nopember 1999/12 Sya’ban 1420 Brosur no. :
1009/1049/IA
Al-Akhlaqul
Karimah (ke-45)
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ حَلَفَ
يَمِيْنَ صَبْرٍ لِيَقْتَطِعَ بِهَا مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ لَقِيَ اللهَ وَ هُوَ
عَلَيْهِ غَضْبَانُ. فَاَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيْقَ ذلِكَ {اِنَّ الَّذِيْنَ
يَشْتَرُوْنَ بِعَهْدِ اللهِ وَ اَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيْلاً اُولئِكَ لاَ
خَلاَقَ لَهُمْ فِى اْلاخِرَةِ... اِلَى آخِرِ اْلآيَةِ} قَالَ فَدَخَلَ
اْلاَشْعَثُ بْنُ قَيْسٍ وَ قَالَ: مَا يُحَدِّثُكُمْ اَبُوْ عَبْدِ الرَّحْمَانِ،
قُلْنَا: كَذَا وَ كَذَا. قَالَ فِيَّ اُنْزِلَتْ، كَانَتْ لِى بِئْرٌ فِى اَرْضِ
ابْنِ عَمٍّ لِى. قَالَ النَّبِيُّ ص: بَيِّنَتُكَ اَوْ يَمِيْنُهُ. فَقُلْتُ:
اِذًا يَحْلِفَ يَا رَسُوْلَ اللهِ. فَقَالَ النَّبِيُّ ص: مَنْ حَلَفَ عَلَى
يَمِيْنِ صَبْرٍ يَقْتَطِعُ بِهَا مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ وَ هُوَ فِيْهَا فَاجِرٌ
لَقِيَ اللهَ وَ هُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانُ. البخارى
Dari
Ibnu Mas’ud RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bersumpah
dengan suatu sumpah untuk mengambil harta orang Islam, maka dia akan bertemu
Allah sedangkan Allah murka kepadanya”. Lalu Allah menurunkan (ayat) yang
membenarkan hal itu, “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji(nya dengan)
Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak
mendapat bagian (pahala) di akhirat ....”. sampai akhir ayat (QS. Ali Imran :
77). Ibnu Mas’ud berkata, “Lalu ‘Asy’ats bin Qais datang dan berkata, “Apa yang
diceritakan oleh Abu ‘Abdurrahman (Ibnu Mas’ud) kepada kalian ?”. Kami menjawab,
“Demikian dan demikian”. ‘Asy’ats berkata, “Ayat itu diturunkan berkenaan dengan
saya, yaitu dahulu aku mempunyai sumur di tanah anak pamanku. Ketika itu Nabi
SAW bersabda, “Mana tanda buktimu. Jika tidak ada maka sumpahnya dia yang
dipakai”. ‘Asy’ats berkata, “Kalau begitu tentu dia mau bersumpah ya
Rasulullah". Maka Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang bersumpah dengan suatu
sumpah untuk mengambil harta seorang Islam
dan dalam sumpahnya itu dia berdusta, maka dia akan bertemu Allah
sedangkan Allah murka kepadanya”.
[HR. Bukhari].
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ اَبِى اَوْفَى رض اَنَّ رَجُلاً اَقَامَ
سِلْعَةً فِى السُّوْقِ فَحَلَفَ فِيْهَا لَقَدْ اُعْطِيَ بِهَا مَا لَمْ يُعْطَهُ
لِيُوْقِعَ فِيْهَا رَجُلاً مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ. فَنَزَلَتْ { اِنَّ الَّذِيْنَ
يَشْتَرُوْنَ بِعَهْدِ اللهِ وَ اَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيْلاً ... اِلَى آخِرِ
اْلآيَةِ} البخارى
Dari
‘Abdullah bin Abi Aufa RA, bahwasanya ada seorang laki-laki yang menjual
dagangan di pasar, lalu dia bersumpah yang dengannya dia mendapatkan untung yang
tidak semestinya, dimana dengan sumpahnya itu dia menjerumuskan orang Islam.
Kemudian turunlah ayat, “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji(nya dengan)
Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit .... hingga akhir
ayat”.
[HR. Bukhari]
عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ رض قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ مِنْ حَضْرَ مَوْتَ وَ
رَجُلٌ مِنْ كِنْدَةَ اِلَى النَّبِيِّ ص فَقَالَ اْلحَضْرَمِيُّ: يَا رَسُوْلَ
اللهِ، اِنَّ هذَا قَدْ غَلَبَنِى عَلَى اَرْضٍ كَانَتْ ِلاَبِى، فَقَالَ
اْلكِنْدِيُّ: هِيَ اَرْضِى فِى يَدِى اَزْرَعُهَا لَيْسَ لَهُ فِيْهَا حَقٌّ،
فَقَالَ النَّبِيُّ ص لِلْحَضْرَمِيِّ: اَ لَكَ بَيِّنَةٌ؟ قَالَ: لاَ، قَالَ:
فَلَكَ يَمِيْنُهُ. قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّ الرَّجُلَ فَاجِرٌ لاَ
يُبَالِى عَلَى مَا حَلَفَ عَلَيْهِ، وَ لَيْسَ يَتَوَرَّعُ عَنْ شَيْءٍ، فَقَالَ:
لَيْسَ لَكَ مِنْهُ اِلاَّ يَمِيْنُهُ. فَانْطَلَقَ لِيَحْلِفَ، فَقَالَ رَسُوْلُ
للهِ ص لَمَّا اَدْبَرَ، لَئِنْ حَلَفَ عَلَى مَالٍ لِيَأْكُلَهُ ظُلْمًا
لَيَلْقَيَنَّ اللهَ وَ هُوَ عَنْهُ مُعْرِضٌ. مسلم و ابو داود و
الترمذى
Dari
Wail bin Hujr RA ia berkata : Ada seorang laki-laki dari Hadlramaut dan seorang
laki-laki dari Kindah datang kepada Nabi SAW. Orang dari Hadlramaut itu berkata,
“Ya Rasulullah, sesungguhnya orang ini telah mengalahkan aku (merampas) atas
suatu tanah yang dahulu kepunyaan ayahku”. Lalu orang dari Kindah itu berkata,
“Tanah itu adalah tanahku sendiri, sekarang berada di tanganku, akulah yang
menanami tanah tersebut, dan dia tidak berhak atas tanah itu”. Kemudian Nabi SAW
bertanya kepada orang Hadlramaut itu, “Apakah kamu mempunyai tanda bukti ?”.
Orang tersebut menjawab, “Tidak punya”. Nabi SAW bersabda, “Kalau begitu dia
supaya bersumpah untukmu”. Orang Hadlramaut tersebut berkata, “Ya Rasulullah,
sesungguhnya orang itu adalah orang yang jahat, dia tidak akan mempedulikan atas
apa yang dia sumpahkan, dan dia tidak takut sesuatu”. Nabi SAW bersabda, “Tidak
ada bagimu, kecuali dia harus bersumpah”. Kemudian orang tersebut berangkat
untuk bersumpah. Setelah orang tersebut pergi, Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh
jika dia bersumpah untuk mendapatkan suatu harta yang akan dia makan secara
dhalim, pasti dia akan bertemu Allah, sedangkan Allah berpaling
darinya”.
[HR. Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi].
عَنِ اْلاَشْعَثِ بْنِ قَيْسٍ رض اَنَّ رَجُلاً مِنْ كِنْدَةَ، وَ آخَرَ
مِنْ حَضْرَ مَوْتَ اخْتَصَمَا اِلَى رَسُوْلِ اللهِ ص فِى اَرْضٍ مِنَ اْليَمَنِ
فَقَالَ اْلحَضْرَمِيُّ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّ اَرْضِى اغْتَصَبَنِيْهَا
اَبُوْ هذَا، وَ هِيَ فِى يَدِهِ. قَالَ: هَلْ لَكَ بَيِّنَةٌ؟ قَالَ: لاَ وَ لكِنْ
اُحَلِّفُهُ، وَ اللهِ مَا يَعْلَمُ اَنَّهَا اَرْضِى اغْتَصَبَنِيْهَا اَبُوْهُ
فَتَهَيَّأَ اْلكِنْدِيُّ لِلْيَمِيْنِ، فَقَالَ رَسُوْلُ للهِ ص: لاَ يَقْتَطِعُ
اَحَدٌ مَالاً بِيَمِيْنٍ اِلاَّ لَقِيَ اللهَ وَ هُوَ اَجْذَمُ، فَقَالَ
اْلكِنْدِيُّ: هِيَ اَرْضُهُ. ابو داود
Dari
Asy’ats bin Qais RA, bahwasanya ada seorang laki-laki dari Kindah dan yang lain
dari Hadlramaut, keduanya mengadukan kepada Rasulullah SAW, tentang sebidang
tanah di Yaman. Orang dari Hadlramaut itu berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya
tanahku telah dirampas oleh bapaknya orang ini, dan sekarang tanah tersebut
berada di tangannya”. Nabi SAW bertanya, “Apakah kamu mempunyai tanda bukti ?”.
Orang tersebut menjawab, “Tidak punya. Tetapi aku berani bersumpah kepadanya,
demi Allah dia tidak tahu bahwasanya tanah itu milikku yang telah dirampas oleh
ayah orang itu dari tanganku”. Lalu orang dari Kindah itu bersiap-siap untuk
bersumpah. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang mengambil harta
orang lain dengan sumpahnya kecuali dia akan bertemu Allah dalam keadaan sakit
lepra”. Kemudian orang dari Kindah itu berkata, “Betul, tanah itu adalah
miliknya”.
[HR. Abu Dawud]
عَنْ اَبِى مُوْسَى رض قَالَ: اخْتَصَمَ رَجُلاَنِ اِلَى النَّبِيِّ ص
فِى اَرْضٍ اَحَدُهُمَا مِنْ حَضْرَمَوْتَ. قَالَ: فَجَعَلَ يَمِيْنَ اَحَدِهِمَا
فَضَجَّ اْلآخَرُ. قَالَ: اِذَا يَذْهَبُ بِاَرْضِى، فَقَالَ: اِنْ هُوَ
اقْتَطَعَهَا بِيَمِيْنِهِ ظُلْمًا كَانَ مِمَّنْ لاَ يَنْظُرُ اللهُ اِلَيْهِ
يَوْمَ اْلقِـيَامَةِ، وَ لاَ يُزَكِّيْهِ وَ لَهُ عَذَابٌ اَلِيْمٌ. قَالَ: وَ
وَرِعَ اْلآخَرُ فَرَدَّهَا. احمد باسناد حسن و ابو يعلى و البزار و الطبرانى فى
الكبير
Dari
Abu Musa RA ia berkata, “Ada dua orang mengadukan kepada Nabi SAW tentang
sebidang tanah. Salah satunya orang dari Hadlramaut”. Abu Musa berkata : Lalu
Nab SAW menyuruh kepada salah satunya supaya bersumpah, maka orang yang satunya
berteriak dan berkata, “Kalau begitu dia membawa pergi tanahku”. Nabi SAW
bersabda, “Jika dia mengambil tanah itu dengan sumpahnya secara dhalim, maka dia
termasuk orang yang pada hari qiyamat Allah tidak mau melihatnya, dan dia akan
mendapatkan siksa yang padih”. Abu Musa berkata, “Kemudian orang yang satunya
itu takut dosa, lalu dia mengembalikan tanah tersebut”.
[HR. Ahmad dengan sanad Hasan, Abu Ya’la, Al-Bazzar dan Thabrani di dalam
Al-Kabir]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ اْلعَاصِ رض عَنِ النَّبِيِّ ص
قَالَ: اْلكَبَائِرُ: اْلاِشْرَاكُ بِاللهِ، وَ عُقُوْقُ اْلوَالِدَيْنِ وَ
اْليَمِيْنُ اْلغَمُوْسُ. و فى رواية، اَنَّ اَعْرَابِيًّا جَاءَ اِلَى النَّبِيِّ
ص فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا
اْلكَبَائِرُ؟ قَالَ: اْلاِشْرَاكُ بِاللهِ. قَالَ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ:
اْليَمِيْنُ اْلغَمُوْسُ. قُلْتُ: وَ مَا اْليَمِيْنُ اْلغَمُوْسُ؟ قَالَ: الَّذِى
يَقْتَطِعُ مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ، يَعْنِى بِيَمِيْنٍ هُوَ فِيْهَا كَاذِبٌ.
البخارى و الترمذى و النسائى
Dari
‘Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash RA dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Dosa-dosa
besar ialah mensekutukan kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua dan sumpah
palsu”. Dan dalam satu riwayat, bahwasanya ada orang Arab gunung datang kepada
Nabi SAW, lalu bertanya, “Ya Rasulullah, apa dosa-dosa besar itu ?”. Nabi SAW
bersabda, “Mensekutukan Allah”. Orang tersebut bertanya lagi, “Kemudian apa ?”.
Nabi SAW bersabda, “Sumpah palsu”. Aku (Abdullah bin Amr) bertanya, “Apa sumpah
palsu itu ?”. Nabi SAW bersabda, “Orang bersumpah untuk mengambil harta orang
Islam, yaitu dengan sumpah yangmana orang itu berdusta dalam sumpah
tersebut”.
[HR. Bukhari, Tirmidzi dan Nasa’i]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ اُنَيْسٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص:
مِنْ اَكْبَرِ اْلكَبَائِرِ: اْلاِشْرَاكُ بِاللهِ وَ عُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ وَ
اْليَمِيْنُ اْلغَمُوْسُ، وَ الَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لاَ يَحْلِفُ رَجُلٌ عَلَى
مِثْلِ جَنَاحِ بَعُوْضَةٍ اِلاَّ كَانَتْ كَيًّا فِى قَلْبِهِ يَوْمَ
اْلقِيَامَةِ. الترمذى و حسنه و الطبرانى فى الاوسط و ابن حبان فى صحيحه و اللفظ له
و البيهقى الا انه قال فيه: وَ مَا حَلَفَ حَالِفٌ بِاللهِ يَمِيْنَ صَبْرٍ
فَاَدْخَلَ فِيْهَا مِثْلَ جَنَاحِ بَعُوْضَةٍ اِلاَّ جُعِلَتْ نُكْتَةٌ فِى
قَلْبِهِ اِلَى يَوْمِ اْلقِيَامَةِ
Dari
‘Abdullah bin Unais RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Diantara dosa-dosa
besar adalah mensekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua dan sumpah
palsu. Demi Tuhan yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah seseorang bersumpah
(palsu) untuk mendapatkan harta sesayap nyamukpun, kecuali dengan sumpahnya itu
akan dicap dengan besi panas di hatinya pada hari qiyamat”.
[HR. Tirmidzi dan ia menghasankannya, Thabrani di dalam Al-Ausath, Ibnu Hibban
di dalam Shahihnya, dan lafadh itu baginya]. Dan Al-Baihaqi juga
meriwayatkan, tetapi disebutkan padanya : (Nabi SAW bersabda), “Dan tidaklah
seseorang bersumpah dengan nama Allah atas suatu sumpah (palsu) yang dengan
sumpah itu untuk mendapatkan harta walaupun sesayap nyamuk, kecuali dijadikan
noda hitam di hatinya sampai hari qiyamat”.
عَنِ اْلحاَرِثِ بْنِ اْلبَرْصَاءِ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص
فِى اْلحَجِّ بَيْنَ اْلجُمْرَتَيْنِ، وَ هُوَ يَقُوْلُ: مَنِ اقْتَطَعَ مَالَ
اَخِيْهِ بِيَمِيْنٍ فَاجِرَةٍ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النـَّارِ،
لِيُبَلِّغْ شَاهِدُكُمْ غَائِبَكُمْ، مَرَّتَيْنِ اَوْ ثَلاَثًا. الحاكم و صححه، و
احمد و رواه الطبرانى فى الكبير و ابن حبان فى صحيحه الا انهما قالا:
فَلْيَتَبَوَّأْ بَيْتًا فِى النَّارِ
Dari
Harits bin Barshaa’ RA ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda
ketika Hajji diantara dua jamrah, beliau bersabda, “Barangsiapa yang mengambil
harta saudaranya dengan sumpah palsu, maka hendaklah mempersiapkan tempat
duduknya di neraka. Orang yang datang diantara kamu sekalian hendaklah
menyampaikan kepada yang tidak datang”. Beliau bersabda demikian dua atau tiga
kali.
[HR. Al-Hakim dan ia menshahihkannya dan Ahmad]. Thabrani juga meriwayatkan
di dalam Al-Kabir dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya, hanya saja keduanya
berkata, “Maka hendaklah dia mempersiapkan rumah di
neraka”.
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: مَنْ حَلَفَ
عَلَى يَمِيْنٍ مَصْبُوْرَةٍ كَاذِبَةٍ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدُهُ مِنَ النَّارِ.
ابو داود و الحاكم و قال: صحيح على شرطهما
Dari
Imran bin Hushain RA dari Nabi SAW beliau bersabda, “Barangsiapa bersumpah
dengan sumpah palsu untuk mendapatkan sesuatu, maka hendaklkah ia mempersiapkan
tempat duduknya di neraka”.
[HR. Abu Dawud dan Al-Hakim ia berkata : shahih atas syarat Bukhari dan
Muslim]
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ عَوْفٍ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ:
اْليَمِيْنُ اْلفَاجِرَةُ تُذْهِبُ اْلمَالَ، اَوْ تَذْهَبُ بِاْلمَالِ.
البزار
Dari
‘Abdurrahman bin ‘Auf RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Sumpah palsu itu
menyebabkan hilangnya harta, atau menghilangkan harta”.
[HR. Al-Bazzar].
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَيْسَ مِمَّا
عُصِيَ اللهُ بِهِ هُوَ اَعْجَلُ عِقَابًا مِنَ اْلبَغْيِ، وَ مَا مِنْ شَيْءٍ
اُطِيْعَ اللهُ فِيْهِ اَسْرَعُ ثَوَابًا مِنَ الصِّلَةِ، وَ اْليَمِيْنُ
اْلفَاجِرَةُ تَدَعُ الدِّيَارَ بَلاَقِعَ. البيهقى
Dari
Abu Hurairah RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada sesuatu
perbuatan makshiyat kepada Allah yang lebih cepat hukuman (siksa)nya daripada
perbuatan zina. Dan tidak ada sesuatu perbuatan thaat kepada Allah yang lebih
cepat balasan (pahala)nya daripada shilaturrahim. Dan sumpah palsu itu
meninggalkan kerusakan dan kehancuran”.
[HR. Al-Baihaqi]
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَتِيْكٍ رض اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ ص
يَقُوْلُ: مَنِ اقْتَطَعَ مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ بِيَمِيْنِهِ حَرَّمَ اللهُ
عَلَيْهِ اْلجَنَّةَ، وَ اَوْجَبَ لَهُ النَّارَ. قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ
اِنْ كَانَ شَيْئًا يَسِيْرًا. قَالَ: وَ اِنْ كَانَ سِوَاكًا. الطبرانى فى الكبير
و اللفظ له و الحاكم و قال: صحيح الاسناد
Dari
Jabir bin ‘Atik RA, bahwasanya dia mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa mengambil harta orang Islam dengan sumpahnya, maka Allah
mengharamkan surga kepadanya, dan Allah mewajibkan neraka untuknya”. Beliau
ditanya, “Ya Rasulullah, meskipun sesuatu yang kecil ?”. Beliau bersabda,
“Meskipun sebatang siwak”.
[HR. Thabrani di dalam Al-Kabir dan lafadh itu baginya dan Al-Hakim, dan dia
berkata : shahih sanadnya]
عَنْ اَبِى اُمَامَةَ اِيَاسِ بْنِ ثَعْلَبَةَ اْلحَارِثِىِّ رض اَنَّ
رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنِ اقْتَطَعَ حَقَّ امْرِئٍ مُسْلِمٍ بِيَمِيْنِهِ
فَقَدْ اَوْجَبَ لَهُ النَّارَ، وَ حَرَّمَ عَلَيْهِ اْلجَنَّةَ، قَالُوْا وَ اِنْ
كَانَ شَيْئًا يَسِيْرًا يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ فَقَالَ: وَ اِنْ كَانَ قَضِيْبًا
مِنْ اَرَاكٍ. مسلم و النسائى و ابن ماجه. و رواه مالك الا انه كرر: وَ اِنْ كَانَ
قَضِيْبًا مِنْ اَرَاكٍ ثَلاَثًا
Dari
Abu Umamah bin Iyas bin Tsa’labah Al-Haritsiy RA, bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda, “Barangsiapa mengambil haknya orang Islam dengan sumpahnya, maka
sesungguhnya Allah mewajibkan neraka untuknya dan mengharamkan surga untuknya”.
Para shahabat bertanya, “Meskipun sesuatu yang kecil, ya Rasulullah ?”. Beliau
bersabda, “Meskipun sebatang kayu arok”.
[HR. Muslim, Nasai dan Ibnu Majah] Malik juga meriwayatkannya, hanya saja
disebutkan dengan berulang, “Meskipun sebatang kayu arok”, beliau menyebutkannya
tiga kali.
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يَحْلِفُ
عِنْدَ هذَا اْلمِنْبَرِ عَبْدٌ، وَ لاَ اَمَةٌ عَلَى يَمِيْنٍ آثِمَةٍ، وَ لَوْ
عَلَى سِوَاكٍ رَطْبٍ اِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ النَّارُ. ابن ماجه باسناد
صحيح
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah bersumpah di
sisi mimbar ini seorang hamba laki-laki dan tidak pula seorang hamba perempuan
dengan sumpah yang berdosa walaupun (hanya untuk mendapatkan) siwak yang basah,
kecuali wajib neraka baginya”.
[HR. Ibnu Majah dengan sanad shahih]
~oO[
A ]Oo~
[Bersambung]
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak