POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE

Tarikh Nabi Muhammad SAW (ke-36) 10. Pertemuan 'Addaas Dengan Nabi SAW. Allah Mengutus Malaikat Penjaga Gunung Untuk Membantu Nabi SAW

Posted by

Ahad, 19 Oktober 1997/17 Jumadil Akhir 1418             Brosur No. : 903/943/SI
Tarikh Nabi Muhammad SAW (ke-36)
       10.  Pertemuan 'Addaas Dengan Nabi SAW.
Ketika Nabi SAW dan Zaid bin Haritsah berada di balik pagar kebun 'Utbah dan Syaibah, pada waktu itu 'Utbah bin Rabi'ah dan Syaibah bin Rabi'ah pun sedang berada di kebun tersebut, keduanya selalu melihat dan memperhatikan gerak-gerik Nabi SAW dan Zaid bin Haritsah; merekapun mengetahui bahwa kedua orang itu tengah menderita, karena dilihat oleh mereka bahwa keduanya berlumuran darah serta luka parah. Oleh sebab itu timbullah rasa kasihan mereka terhadap diri Nabi SAW dan Zaid bin Haritsah. Kemudian mereka menyuruh pelayannya yang bernama 'Addaas supaya memberikan sepiring buah anggur kepada Nabi SAW.
'Addaas, adalah seorang pengikut agama Nashrani. Maka ketika ia mendapat perintah dari tuannya supaya mengantarkan sepiring buah anggur itu, ia segera mengambil buah anggur itu, lalu diantarkan kepada Nabi SAW. Sebelum buah anggur tadi diantarkan, 'Addaas dipesan oleh tuannya, bahwa apabila buah anggur itu telah sampai kepada Nabi SAW supaya segera dipersilahkan memakannya. Pesan ini oleh 'Addaas diperhatikan benar-benar. Maka setelah sepiring buah anggur tadi sampai kepada Nabi SAW 'Addaas segera mempersilahkan beliau untuk memakannya.
Oleh Nabi SAW sepiring buah anggur itu diterimanya dengan baik, lalu segera dimakan. Ketika akan memakan, beliau membaca :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
Dan sebagiannya diberikan kepada Zaid bin Haritsah. Lalu ketika Zaid akan memakannya pun juga membaca :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
Ketika itu 'Addaas selalu memperhatikan gerak-gerik Nabi SAW, dan dari jauh 'Utbah dan Syaibah pun memperhatikan juga. Kemudian setelah Nabi SAW dan Zaid bin Haritsah memakan buah anggur tadi, 'Addaas lalu bertanya kepada Nabi SAW tentang kalimah yang baru saja dibaca oleh beliau ketika akan memakan buah anggur tadi, yaitu ucapan :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
'Addaas berkata : "Demi Allah ! Sesungguhnya ucapan ini, tidak ada penduduk negeri ini yang mengucapkannya".
Nabi SAW lalu bertanya : "Engkau dari negeri mana wahai 'Addaas dan apa agamamu ?".
'Addaas menjawab : "Saya dari Ninawa dan saya seorang pengikut agama Nashrani".
Nabi SAW bertanya lagi : "Dari negerinya seorang laki-laki yang shalih, Yunus bin Matta ?". (Yang dimaksudkan, ialah Nabi Yunus AS).
'Addaas menjawab : "Dari mana engkau tahu, siapa Yunus bin Matta itu. Karena sesungguhnya demi Allah, aku telah keluar dari negeri Ninawa dan tidak ada di negeri itu sebanyak sepuluh orang saja yang kenal, siapa yang dinamakan Matta ? Lalu dari mana engkau kenal ibnu Matta padahal engkau seorang yang ummi dan hidup di dalam ummat yang ummi pula ?".
Nabi SAW ketika itu menjawab dengan tegas : "Dia adalah saudaraku, ia adalah seorang Nabi; dan aku juga Nabi. Allah yang memberitahukan kepadaku tentang beritanya".
Kemudian Nabi SAW membacakan beberapa ayat Al-Qur'an, yang didalamnya menceritakan kisah Nabi Yunus AS. Maka setelah 'Addaas mendengarkan cerita Nabi Yunus AS dari ayat-ayat Al-Qur'an yang dibacakan oleh Nabi SAW, seketika itu ia lalu mendekati Nabi SAW dan mencium kepala, tangan dan kaki beliau; lantas seketika itu juga ia masuk Islam.
Setelah 'Addaas kembali kepada tuannya, yaitu 'Utbah bin Rabiah dan Syaibah bin Rabi'ah, lalu 'Utbah dan Syaibah menegurnya, mereka berkata :
وَ يْلَكَ يَـا عَدَّاسُ! مَا لَكَ تُـقَـبِّلُ رَأْسَ هذَا الرَّجُلِ وَ يَدَيـْهِ وَ قَدَمَـيْهِ؟
Celaka kamu 'Addaas ! Mengapa kamu mencium kepala, kedua tangan dan kedua kaki orang itu ?
Lalu 'Addaas menjawab :
يَـا سَـيِّدِى مَا فِى اْلاَرْضِ شَيْءٌ خَيْرٌ مِنْ هذَا. لَـقَدْ اَخْبَرَنــِى بِـأَمْرٍ مَا يَـعْلَـمُهُ اِلاَّ نَـبِيٌّ.
Wahai tuanku, tidak ada di atas bumi ini sesuatu yang lebih baik dari pada hal ini. Sungguh dia telah mengkhabarkan kepadaku dengan suatu perkara yang tidak ada orang yang mengetahuinya selain Nabi".
Lalu kedua tuannya itu berkata lagi :
وَيـْحَكَ يَـا عَدَّاسُ! لاَ يَصْرِفَـنَّكَ عَنْ دِيـْنِكَ فَإِنَّ دِيـْنَكَ خَيْرٌ مِنْ دِيـْنِهِ.
"Celaka kamu 'Addaas ! Jangan sekali-kali hal itu memalingkanmu dari agamamu, karena sungguh agamamu itu lebih baik dari pada agama orang itu".
Demikianlah akhirnya 'Addas pun menjadi seorang Islam yang baik sampai akhir hayat.
Adapun Nabi Yunus bin Matta itu, ialah seorang Nabi Pesuruh Allah yang dibangkitkan sebelum Nabi 'Isa AS. Beliau bertempat tinggal di dusun Ninawa (Ninive), daerah Mosul. Dusun Ninive itu terletak di tepi sungai Dajlah (Tigris); dan kota Mosul itu terletak di sebelah utara kota Baghdad,
11.  Allah Mengutus Malaikat Penjaga Gunung Untuk Membantu Nabi SAW
Kemudian Nabi SAW bersama Zaid bin Haritsah melanjutkan perjalanannya kembali ke Makkah. Dan baru saja beliau berlalu dari tempat tersebut, tiba-tiba di tengah jalan datanglah Malaikat Jibril dengan diiringkan Malaikat penjaga gunung kepada Nabi SAW. Beliau lalu berhenti sebentar di tengah jalan itu. Malaikat Jibril berkata kepada beliau:
يَـا رَسُوْلَ اللهِ! اِنَّ اللهَ تَعَالَى قَدْ سَمِعَ قَوْلَ قَوْمـِكَ لَكَ، وَ مَا رَدُّوْا لَكَ. وَ قَدْ بَعَثَ اِلَـيْكَ مَلَكَ اْلجـِبَالِ لـِتَأْمُرَهُ بِمَا شِئْتَ فـِيْهِمْ.
Ya Rasulullah ! Sesungguhnya Allah Ta'ala benar-benar mendengar perkataan kaummu kepadamu dan penolakan mereka ke padamu; dan Dia telah mengutus sekarang ini Malaikat penjaga gunung kepadamu, supaya engkau perintah kepadanya menurut apa yang kau kehendaki terhadap mereka (kaum banu Tsaqif) itu".
Malaikat penjaga gunung itu lalu berkata kepada beliau :
يَـا رَسُوْلَ اللهِ! اِنَّ اللهَ قَدْ سَمِعَ قَوْلَ قَوْمـِكَ لَكَ، وَ اَنــَامَلَكُ اْلجـِبَالِ وَ قَدْ بَعَـثَـنِى رَبـُّكَ لـِتَأْمُرَنــِى بِاَمْرِكَ فَمَا شِئْتَ؟ اِنْ شِئْتَ اَنْ اُطْبِقَ عَلَـيْهِمُ اْلاَخْشَـبَـيْنِ فَعَلْتُ.
"Ya Rasulullah ! Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan kaummu kepadamu, dan aku inilah Malaikat penjaga gunung. Sesungguhnya Tuhanmu telah mengutusku untuk datang kepadamu, supaya engkau perintahkan kepadaku dengan urusanmu, apa yang kau kehendaki ? Jika engkau mau supaya aku menghimpitkan kedua gunung yang besar ini kepada mereka, tentu kukerjakan".
Nabi SAW pada waktu itu menjawab :
لاَ. بَلْ اَرْجُوْ اَنْ يُخـْرِجَ اللهُ مِنْ اَصْلاَبِـهِمْ مَنْ يَـعْبُدُ اللهَ وَ لاَ يُـشْرِكُ بِـهِ شَيـْئًا.
"Tidak ! Bahkan saya mengharap, mudah-mudahan Allah mengeluarkan dari keturunan mereka itu orang yang menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun".
Malaikat Jibril berkata :
اِنَّ اللهَ اَمَرَنــِى اَنْ اُطِـيْعَكَ فِى قَوْمـِكَ لِمَا صَنَعُوْهُ مَعَكَ.
"Sesungguhnya Allah telah memerintahkan aku, supaya aku mentaati engkau tentang kaummu, karena perbuatan mereka kepadamu".
Nabi SAW menjawab dengan berdo'a :
اَللّـهُمَّ اهْدِ قَوْمـِى فَـاِنَّـهُمْ لاَ يَـعْلَمُوْنَ.
"Ya Allah ! tunjukkanlah kaumku (ke jalan yang lurus), karena sesungguhnya mereka itu tidak mengerti".
Malaikat Jibril berkata :
صَدَقَ مَنْ سَمَّاكَ. الـرَّءُوْفُ الرَّحِيْمُ.
"Benarlah Tuhan yang telah menamakan engkau Pengasih serta penyayang".
Malaikat penjaga gunung berkata :
اَنــْتَ كَمَا سَمَّاكَ رَبـُّكَ: رَءُوْفٌ رَحِيْمٌ.
Engkau sebagaimana Tuhan-mu menamakanmu Pengasih, Penyayang.
12.  Islamnya Serombongan Jin Dari Dusun Nashibin
Menurut riwayat, setelah perjalanan kembali Nabi SAW dan Zaid bin Haritsah sampai di suatu dusun namanya "Bathnu Nakhlah" (sebuah dusun yang terletak diantara Makkah dan Thaif) ketika itu sudah jauh malam, maka beliau dan Zaid bin Haritsah lalu berhenti di tempat itu untuk melepaskan lelah dan shalat malam. Didalam shalat itu, beliau membaca ayat-ayat Al-Qur'an dengan suara nyaring seperti biasanya. Ketika beliau membaca ayat-ayat Al-Qur'an di dalam shalat tadi, kebetulan ada serombongan kepala-kepala jin dari dusun Nashibin (sebuah dusun di daerah Yaman) berjalan ditempat itu. Kemudian, setelah mereka mendengar ayat-ayat Al-Qur'an yang dibaca oleh Nabi SAW itu, dengan diam-diam mereka berhenti di tempat itu, sengaja ingin mendengarkannya. Mereka masing-masing dikala mendengarkannya, makin lama makin tertarik, sehingga masing-masing dapat merasakan apa-apa yang sedang dibaca oleh beliau. Setelah Nabi SAW selesai shalat, lalu mereka meneruskan perjalanannya.
Sehubungan dengan peritsiwa tersebut Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
وَ اِذَ صَرَفْنَآ اِلَـيْكَ نَفَرًا مِّنَ اْلجـِنِّ يَـسْتَمِعُوْنَ اْلـقُرْانَ. فَـلَمَّا حَضَرُوْهُ قَالُـوْآ: اَنـْصِتُوْا. فَـلَمَّا قُضِيَ وَلَّـوْا اِلَى قَوْمـِهِمْ مُنْذِرِيـْنَ. قَالُـوْا يَـا قَوْمَنَا، اِنَّـا سَمِعْنَا كِـتَابـًا اُنــْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوْسى مُصَدِّقًا لِّمَا بَـيْنَ يَدَيـْهِ يَـهْدِى اِلَى اْلحَقِّ وَ اِلــى طَرِيـْقٍ مُسْتَـقِـيْمٍ. يَـا قَوْمَنَآ. اَجـِيْبُوْا دَاعِيَ اللهِ وَ امِنُوْا بِه. يَـغْفِرْ لَكُمْ مِّنْ ذُنــُوْبِكُمْ وَ يُجـِرْكُمْ مِّنْ عَذَابٍ اَلـِيْمٍ. وَ مَنْ لاَّ يُجـِبْ دَاعِىَ اللهِ فَـلَـيْسَ بِمُعْجـِزٍ فِى اْلاَرْضِ وَ لَـيْسَ لَه مِنْ دُوْنــِه اَوْلــِيــَآءَ، اُولـئِكَ فِيْ ضَلاَلٍ مُّـبِـيْنٍ. الاحقاف:29-32
Dan ingatlah ketika Kami (Allah) menghadapkan serombongan jin kepadamu (Muhammad) yang mendengarkan Al-Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya), lalu mereka berkata : "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai, mereka kembali pulang kepada kaumnya untuk memberi peringatan. Mereka berkata : "Wahai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengar kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan memimpin kepada jalan kebenaran dan kepada jalan yang lurus. Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari adzab yang pedih. Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah, maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari adzab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata". [QS. Al-Ahqaaf : 29-32]
Menurut kata Sa'id bin Jubair : "Rasulullah SAW tidak membacakan ayat Al-Qur'an kepada jin dan tidak pula melihatnya, tetapi beliau hanya membaca ayat Al-Qur'an dalam shalat, ketika itu melihat beberapa jin di dekat tempat beliau shalat, lalu mereka berhenti mendengarkan ayat yang sedang dibaca oleh beliau itu, sedang beliau sendiri tidak mengetahui yang demikian itu". Kemudian Allah memberitahukan kepada beliau bahwa telah ada serombongan jin mendengarkan bacaan Al-Qur'an itu, dengan menurunkan ayat-ayat yang tertera diatas.
Dan Allah telah mengkisahkan tentang jin dengan gambaran yang lebih luas dalam Al-Qur'an pada surat Al-Jin, yang permulaannya sebagai berikut :
قُلْ اُوْحِيَ اِلَيَّ اَنــَّهُ اسْتَمَعَ نَـفَرٌ مِّنَ اْلجـِنِّ فَـقَالُـوْآ اِنَّـا سَمِعْنَا قُـرْانـًا عَجَـبًا. يَـهْدِي اِلَى الرُّشْدِ فَـامَنَّا بِه، وَ لَـنْ نُّـشْرِكَ بِرَبـِّنَآ اَحَدًا. الجن:1-2
Katakanlah (hai Muhammad) : Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya; Telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al-Qur'an), lalu mereka berkata : "Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur'an yang mena'jubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami", [QS. Al-Jin : 1-2]

[Bersambung]


Demo Blog NJW V2 Updated at: Mei 07, 2019

0 komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah yang bijak