Ahad, 19 Oktober 1997/17 Jumadil
Akhir 1418 Brosur No. :
903/943/SI
Tarikh
Nabi Muhammad SAW (ke-36)
Ketika
Nabi SAW dan Zaid bin Haritsah berada di balik pagar kebun 'Utbah dan Syaibah,
pada waktu itu 'Utbah bin Rabi'ah dan Syaibah bin Rabi'ah pun sedang berada di
kebun tersebut, keduanya selalu melihat dan memperhatikan gerak-gerik Nabi SAW
dan Zaid bin Haritsah; merekapun mengetahui bahwa kedua orang itu tengah
menderita, karena dilihat oleh mereka bahwa keduanya berlumuran darah serta luka
parah. Oleh sebab itu timbullah rasa kasihan mereka terhadap diri Nabi SAW dan
Zaid bin Haritsah. Kemudian mereka menyuruh pelayannya yang bernama 'Addaas
supaya memberikan sepiring buah anggur kepada Nabi SAW.
'Addaas,
adalah seorang pengikut agama Nashrani. Maka ketika ia mendapat perintah dari
tuannya supaya mengantarkan sepiring buah anggur itu, ia segera mengambil buah
anggur itu, lalu diantarkan kepada Nabi SAW. Sebelum buah anggur tadi
diantarkan, 'Addaas dipesan oleh tuannya, bahwa apabila buah anggur itu telah
sampai kepada Nabi SAW supaya segera dipersilahkan memakannya. Pesan ini oleh
'Addaas diperhatikan benar-benar. Maka setelah sepiring buah anggur tadi sampai
kepada Nabi SAW 'Addaas segera mempersilahkan beliau untuk
memakannya.
Oleh
Nabi SAW sepiring buah anggur itu diterimanya dengan baik, lalu segera dimakan.
Ketika akan memakan, beliau membaca :
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
Dan
sebagiannya diberikan kepada Zaid bin Haritsah. Lalu ketika Zaid akan memakannya
pun juga membaca :
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
Ketika
itu 'Addaas selalu memperhatikan gerak-gerik Nabi SAW, dan dari jauh 'Utbah dan
Syaibah pun memperhatikan juga. Kemudian setelah Nabi SAW dan Zaid bin Haritsah
memakan buah anggur tadi, 'Addaas lalu bertanya kepada Nabi SAW tentang kalimah
yang baru saja dibaca oleh beliau ketika akan memakan buah anggur tadi, yaitu
ucapan :
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
'Addaas berkata : "Demi Allah ! Sesungguhnya ucapan ini, tidak
ada penduduk negeri ini yang mengucapkannya".
Nabi
SAW lalu bertanya : "Engkau dari negeri mana wahai 'Addaas dan apa agamamu
?".
'Addaas
menjawab : "Saya dari Ninawa dan saya seorang pengikut agama
Nashrani".
Nabi
SAW bertanya lagi : "Dari negerinya seorang laki-laki yang shalih, Yunus bin
Matta ?". (Yang dimaksudkan, ialah Nabi Yunus AS).
'Addaas
menjawab : "Dari mana engkau tahu, siapa Yunus bin Matta itu. Karena
sesungguhnya demi Allah, aku telah keluar dari negeri Ninawa dan tidak ada di
negeri itu sebanyak sepuluh orang saja yang kenal, siapa yang dinamakan Matta ?
Lalu dari mana engkau kenal ibnu Matta padahal engkau seorang yang ummi dan
hidup di dalam ummat yang ummi pula ?".
Nabi
SAW ketika itu menjawab dengan tegas : "Dia adalah saudaraku, ia adalah
seorang Nabi; dan aku juga Nabi. Allah yang memberitahukan kepadaku tentang
beritanya".
Kemudian
Nabi SAW membacakan beberapa ayat Al-Qur'an, yang didalamnya menceritakan kisah
Nabi Yunus AS. Maka setelah 'Addaas mendengarkan cerita Nabi Yunus AS dari
ayat-ayat Al-Qur'an yang dibacakan oleh Nabi SAW, seketika itu ia lalu mendekati
Nabi SAW dan mencium kepala, tangan dan kaki beliau; lantas seketika itu juga ia
masuk Islam.
Setelah
'Addaas kembali kepada tuannya, yaitu 'Utbah bin Rabiah dan Syaibah bin Rabi'ah,
lalu 'Utbah dan Syaibah menegurnya, mereka berkata :
وَ
يْلَكَ يَـا عَدَّاسُ! مَا لَكَ تُـقَـبِّلُ رَأْسَ هذَا الرَّجُلِ وَ يَدَيـْهِ وَ
قَدَمَـيْهِ؟
Celaka
kamu 'Addaas ! Mengapa kamu mencium kepala, kedua tangan dan kedua kaki orang
itu ?
Lalu
'Addaas menjawab :
يَـا
سَـيِّدِى مَا فِى اْلاَرْضِ شَيْءٌ خَيْرٌ مِنْ هذَا. لَـقَدْ اَخْبَرَنــِى
بِـأَمْرٍ مَا يَـعْلَـمُهُ اِلاَّ نَـبِيٌّ.
Wahai
tuanku, tidak ada di atas bumi ini sesuatu yang lebih baik dari pada hal ini.
Sungguh dia telah mengkhabarkan kepadaku dengan suatu perkara yang tidak ada
orang yang mengetahuinya selain Nabi".
Lalu
kedua tuannya itu berkata lagi :
وَيـْحَكَ
يَـا عَدَّاسُ! لاَ يَصْرِفَـنَّكَ عَنْ دِيـْنِكَ فَإِنَّ دِيـْنَكَ خَيْرٌ مِنْ
دِيـْنِهِ.
"Celaka
kamu 'Addaas ! Jangan sekali-kali hal itu memalingkanmu dari agamamu, karena
sungguh agamamu itu lebih baik dari pada agama orang itu".
Demikianlah
akhirnya 'Addas pun menjadi seorang Islam yang baik sampai akhir
hayat.
Adapun
Nabi Yunus bin Matta itu, ialah seorang Nabi Pesuruh Allah yang dibangkitkan
sebelum Nabi 'Isa AS. Beliau bertempat tinggal di dusun Ninawa (Ninive), daerah
Mosul. Dusun Ninive itu terletak di tepi sungai Dajlah (Tigris); dan kota Mosul
itu terletak di sebelah utara kota Baghdad,
11. Allah Mengutus Malaikat Penjaga Gunung Untuk
Membantu Nabi SAW
Kemudian
Nabi SAW bersama Zaid bin Haritsah melanjutkan perjalanannya kembali ke Makkah.
Dan baru saja beliau berlalu dari tempat tersebut, tiba-tiba di tengah jalan
datanglah Malaikat Jibril dengan diiringkan Malaikat penjaga gunung kepada Nabi
SAW. Beliau lalu berhenti sebentar di tengah jalan itu. Malaikat Jibril berkata
kepada beliau:
يَـا
رَسُوْلَ اللهِ! اِنَّ اللهَ تَعَالَى قَدْ سَمِعَ قَوْلَ قَوْمـِكَ لَكَ، وَ مَا
رَدُّوْا لَكَ. وَ قَدْ بَعَثَ اِلَـيْكَ مَلَكَ اْلجـِبَالِ لـِتَأْمُرَهُ بِمَا
شِئْتَ فـِيْهِمْ.
Ya
Rasulullah ! Sesungguhnya Allah Ta'ala benar-benar mendengar perkataan kaummu
kepadamu dan penolakan mereka ke padamu; dan Dia telah mengutus sekarang ini
Malaikat penjaga gunung kepadamu, supaya engkau perintah kepadanya menurut apa
yang kau kehendaki terhadap mereka (kaum banu Tsaqif) itu".
Malaikat
penjaga gunung itu lalu berkata kepada beliau :
يَـا
رَسُوْلَ اللهِ! اِنَّ اللهَ قَدْ سَمِعَ قَوْلَ قَوْمـِكَ لَكَ، وَ اَنــَامَلَكُ
اْلجـِبَالِ وَ قَدْ بَعَـثَـنِى رَبـُّكَ لـِتَأْمُرَنــِى بِاَمْرِكَ فَمَا
شِئْتَ؟ اِنْ شِئْتَ اَنْ اُطْبِقَ عَلَـيْهِمُ اْلاَخْشَـبَـيْنِ
فَعَلْتُ.
"Ya
Rasulullah ! Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan kaummu kepadamu, dan
aku inilah Malaikat penjaga gunung. Sesungguhnya Tuhanmu telah mengutusku untuk
datang kepadamu, supaya engkau perintahkan kepadaku dengan urusanmu, apa yang
kau kehendaki ? Jika engkau mau supaya aku menghimpitkan kedua gunung yang besar
ini kepada mereka, tentu kukerjakan".
Nabi
SAW pada waktu itu menjawab :
لاَ.
بَلْ اَرْجُوْ اَنْ يُخـْرِجَ اللهُ مِنْ اَصْلاَبِـهِمْ مَنْ يَـعْبُدُ اللهَ وَ
لاَ يُـشْرِكُ بِـهِ شَيـْئًا.
"Tidak ! Bahkan saya mengharap, mudah-mudahan Allah mengeluarkan
dari keturunan mereka itu orang yang menyembah kepada Allah dan tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun".
Malaikat
Jibril berkata :
اِنَّ
اللهَ اَمَرَنــِى اَنْ اُطِـيْعَكَ فِى قَوْمـِكَ لِمَا صَنَعُوْهُ
مَعَكَ.
"Sesungguhnya
Allah telah memerintahkan aku, supaya aku mentaati engkau tentang kaummu, karena
perbuatan mereka kepadamu".
Nabi
SAW menjawab dengan berdo'a :
اَللّـهُمَّ
اهْدِ قَوْمـِى فَـاِنَّـهُمْ لاَ يَـعْلَمُوْنَ.
"Ya
Allah ! tunjukkanlah kaumku (ke jalan yang lurus), karena sesungguhnya mereka
itu tidak mengerti".
Malaikat
Jibril berkata :
صَدَقَ
مَنْ سَمَّاكَ. الـرَّءُوْفُ الرَّحِيْمُ.
"Benarlah
Tuhan yang telah menamakan engkau Pengasih serta penyayang".
Malaikat
penjaga gunung berkata :
اَنــْتَ
كَمَا سَمَّاكَ رَبـُّكَ: رَءُوْفٌ رَحِيْمٌ.
Engkau
sebagaimana Tuhan-mu menamakanmu Pengasih, Penyayang.
12. Islamnya Serombongan Jin Dari Dusun
Nashibin
Menurut
riwayat, setelah perjalanan kembali Nabi SAW dan Zaid bin Haritsah sampai di
suatu dusun namanya "Bathnu Nakhlah" (sebuah dusun yang terletak diantara
Makkah dan Thaif) ketika itu sudah jauh malam, maka beliau dan Zaid bin Haritsah
lalu berhenti di tempat itu untuk melepaskan lelah dan shalat malam. Didalam
shalat itu, beliau membaca ayat-ayat Al-Qur'an dengan suara nyaring seperti
biasanya. Ketika beliau membaca ayat-ayat Al-Qur'an di dalam shalat tadi,
kebetulan ada serombongan kepala-kepala jin dari dusun Nashibin (sebuah dusun di
daerah Yaman) berjalan ditempat itu. Kemudian, setelah mereka mendengar
ayat-ayat Al-Qur'an yang dibaca oleh Nabi SAW itu, dengan diam-diam mereka
berhenti di tempat itu, sengaja ingin mendengarkannya. Mereka masing-masing
dikala mendengarkannya, makin lama makin tertarik, sehingga masing-masing dapat
merasakan apa-apa yang sedang dibaca oleh beliau. Setelah Nabi SAW selesai
shalat, lalu mereka meneruskan perjalanannya.
Sehubungan
dengan peritsiwa tersebut Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW
:
وَ
اِذَ صَرَفْنَآ اِلَـيْكَ نَفَرًا مِّنَ اْلجـِنِّ يَـسْتَمِعُوْنَ اْلـقُرْانَ.
فَـلَمَّا حَضَرُوْهُ قَالُـوْآ: اَنـْصِتُوْا. فَـلَمَّا قُضِيَ وَلَّـوْا اِلَى
قَوْمـِهِمْ مُنْذِرِيـْنَ. قَالُـوْا يَـا قَوْمَنَا، اِنَّـا سَمِعْنَا
كِـتَابـًا اُنــْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوْسى مُصَدِّقًا لِّمَا بَـيْنَ يَدَيـْهِ
يَـهْدِى اِلَى اْلحَقِّ وَ اِلــى طَرِيـْقٍ مُسْتَـقِـيْمٍ. يَـا قَوْمَنَآ.
اَجـِيْبُوْا دَاعِيَ اللهِ وَ امِنُوْا بِه. يَـغْفِرْ لَكُمْ مِّنْ
ذُنــُوْبِكُمْ وَ يُجـِرْكُمْ مِّنْ عَذَابٍ اَلـِيْمٍ. وَ مَنْ لاَّ يُجـِبْ
دَاعِىَ اللهِ فَـلَـيْسَ بِمُعْجـِزٍ فِى اْلاَرْضِ وَ لَـيْسَ لَه مِنْ دُوْنــِه
اَوْلــِيــَآءَ، اُولـئِكَ فِيْ ضَلاَلٍ مُّـبِـيْنٍ. الاحقاف:29-32
Dan
ingatlah ketika Kami (Allah) menghadapkan serombongan jin kepadamu (Muhammad)
yang mendengarkan Al-Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya), lalu
mereka berkata : "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah
selesai, mereka kembali pulang kepada kaumnya untuk memberi peringatan. Mereka
berkata : "Wahai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengar kitab (Al-Qur'an)
yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya
dan memimpin kepada jalan kebenaran dan kepada jalan yang lurus. Hai kaum kami,
terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya,
niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari adzab yang
pedih. Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah,
maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari adzab Allah di muka bumi dan
tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang
nyata".
[QS. Al-Ahqaaf : 29-32]
Menurut
kata Sa'id bin Jubair : "Rasulullah SAW tidak membacakan ayat Al-Qur'an
kepada jin dan tidak pula melihatnya, tetapi beliau hanya membaca ayat Al-Qur'an
dalam shalat, ketika itu melihat beberapa jin di dekat tempat beliau shalat,
lalu mereka berhenti mendengarkan ayat yang sedang dibaca oleh beliau itu,
sedang beliau sendiri tidak mengetahui yang demikian itu". Kemudian Allah
memberitahukan kepada beliau bahwa telah ada serombongan jin mendengarkan bacaan
Al-Qur'an itu, dengan menurunkan ayat-ayat yang tertera
diatas.
Dan
Allah telah mengkisahkan tentang jin dengan gambaran yang lebih luas dalam
Al-Qur'an pada surat Al-Jin, yang permulaannya sebagai berikut
:
قُلْ
اُوْحِيَ اِلَيَّ اَنــَّهُ اسْتَمَعَ نَـفَرٌ مِّنَ اْلجـِنِّ فَـقَالُـوْآ
اِنَّـا سَمِعْنَا قُـرْانـًا عَجَـبًا. يَـهْدِي اِلَى الرُّشْدِ فَـامَنَّا بِه،
وَ لَـنْ نُّـشْرِكَ بِرَبـِّنَآ اَحَدًا. الجن:1-2
Katakanlah
(hai Muhammad) : Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya; Telah mendengarkan
sekumpulan jin (akan Al-Qur'an), lalu mereka berkata : "Sesungguhnya kami telah
mendengarkan Al-Qur'an yang mena'jubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan
yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan
mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami",
[QS. Al-Jin : 1-2]
[Bersambung]
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak