Ahad, 11 Juli 2004/23 Jumadil ula 1425 Brosur no. :
1232/1272/IF
Shalat
(ke-6)
اُتْلُ
مَا اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ اْلكِتٰبِ وَ اَقِمِ الصَّلوٰةَ، اِنَّ الصَّلوٰةَ
تَنْهٰى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَ اْلمُنْكَرِ، وَ لَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ، وَ اللهُ
يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ. العنكبوت:
45
Bacalah
apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Qur'an dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan munkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. [QS.
Al-'Ankabuut : 45]
عَنْ
اَنَسٍ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ اْلعَبْدُ يَوْمَ
اْلقِيَامَةِ اَلصَّلاَةُ، فَاِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ سَائِرُ عَمَلِهِ وَ اِنْ
فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ. الطبرانى فى الاوسط،
فى مجمع الزوائد 2: 7، رقم 1608
Dari Anas,
dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Amal yang pertama-tama dihisab atas seseorang
hamba pada hari qiyamat adalah shalatnya. Maka jika shalatnya baik, baiklah
seluruh amalnya dan jika shalatnya rusak, rusaklah seluruh amalnya. [HR.
Thabrani di dalam Al-Ausath, dalam Majma'uz Zawaaid juz 2, hal. 7, no.
1608]
عَنْ
جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَثَلُ الصَّلَوَاتِ اْلخَمْسِ كَمَثَلِ
نَهْرٍ جَارٍ غَمْرٍ عَلَى بَابِ اَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ
مَرَّاتٍ. مسلم 1:
463
Dari
Jabir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan shalat lima (waktu) adalah
seperti sungai mengalir dan melimpah di muka pintu salah seorang diantara
kalian, lalu ia mandi di dalamnya setiap hari lima kali". [HR. Muslim juz 1, hal.
463]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اَرَأَيْتُمْ لَوْ
اَنَّ نَهْرًا بِبَابِ اَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ.
هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ؟ قَالُوْا: لاَ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ.
قَالَ: فَذٰلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ اْلخَمْسِ يَمْحُو اللهُ بِهِنَّ
اْلخَطَايَا. مسلم 1:
462
Dari
Abu Hurairah bahwasanya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bagaimana
pendapat kalian seandainya ada sebuah sungai di depan pintu seseorang diantara
kalian, lalu ia mandi di dalamnya sehari lima kali. Apakah masih ada daki (di badannya)
sedikitpun ?". Para shahabat menjawab, "Tentu sudah tidak ada dakinya
sedikitpun". Beliau bersabda, "Demikian itulah perumpamaan shalat lima (waktu), Allah
menghapus dosa-dosa dengannya". [HR. Muslim juz 1, hal. 462]
عَنِ
ابْنِ مَسْعُوْدٍ رض اَنَّ رَجُلاً اَصَابَ مِنِ امْرَأَةٍ قُبْلَةً فَاَتَى
رَسُوْلَ اللهِ ص فَذَكَرَ ذٰلِكَ لَهُ. فَاُنْزِلَتْ عَلَيْهِ: وَ اَقِمِ
الصَّلوٰةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَ زُلَفًا مّنَ الَّيْلِ، اِنَّ اْلحَسَنَاتِ
يُذْهِبْنَ السَّيّئَاتِ. ذٰلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِيْنَ. قَالَ الرَّجُلُ: اَلِى
هٰذِهِ؟ قَالَ: لِمَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ اُمَّتِى. البخارى 5:
214
Dari
Ibnu Mas'ud RA, ia berkata : Pernah terjadi seorang laki-laki mencium perempuan,
lalu ia datang kepada Rasulullah SAW lalu menceritakan hal itu kepada beliau.
Lalu diturunkan ayat (tentang itu) : Aqimish sholaata thorofayin nahaari wa
zulafam minal lail, innal hasanaati yudzhibnas sayyi-aat dzaalika dzikraa
lidzdzaakiriin (Tegakkanlah shalat pada pagi dan sore, dan pada bagian
permulaan waktu malam. Sesungguhnya kebaikan itu dapat menghapus dosa-dosa.
Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. QS. Huud : 114). Kemudian orang
itu bertanya, "Apakah ayat ini khusus untukku ?". Nabi SAW bersabda, "Untuk
siapa saja yang mengerjakan perbuatan seperti itu dari ummatku". [HR.
Bukhari juz 5, hal. 214]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص كَانَ يَقُوْلُ: اَلصَّلَوَاتُ اْلخَمْسُ
وَ اْلجُمُعَةُ اِلَى اْلجُمُعَةِ وَ رَمَضَانُ اِلَى رَمَضَانَ مُكَفّرَاتٌ مَا
بَيْنَهُنَّ، اِذَا اجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ. مسلم 1:
209
Dari
Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Shalat lima waktu dan shalat
Jum'at hingga Jum'at berikutnya dan Ramadlan hingga Ramadlan berikutnya sebagai
penebus dosa-dosa yang terjadi antara waktu itu, apabila ia menjauhi dosa-dosa
besar". [HR. Muslim juz 1, hal. 209]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَلصَّلاَةُ اْلخَمْسُ وَ
اْلجُمُعَةُ اِلَى اْلجُمُعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ، مَا لَمْ تُغْشَ
اْلكَبَائِرُ. مسلم 1:
209
Dari
Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Shalat lima waktu dan shalat
Jum'at hingga Jum'at berikutnya sebagai penebus dosa-dosa yang terjadi antara
waktu itu, selama tidak dilakukan dosa-dosa besar". [HR. Muslim juz 1, hal.
209]
عَنْ
عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَا مِنِ
امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلاَةٌ مَكْتُوْبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوْءَهَا وَ
خُشُوْعَهَا وَ رُكُوْعَهَا اِلاَّ كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ
الذُّنُوْبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيْرَةً، وَ ذٰلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ. مسلم 1:
206
Dari
'Utsman bin 'Affan, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tiada
seorang muslim yang menghadapi shalat wajib, lalu menyempurnakan wudlu, khusyu'
serta ruku'nya, melainkan yang demikian itu menjadi penebus dosa yang terjadi
sebelumnya, selama ia tidak melakukan dosa-dosa besar. Dan itu (berlaku) untuk
selamanya". [HR. Muslim juz 1, hal. 206]
عَنْ
عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَنْ
تَوَضَّأَ لِلصَّلاَةِ فَاَسْبَغَ اْلوُضُوْءَ ثُمَّ مَشَى اِلىَ الصَّلاَةِ
اْلمَكْتُوْبَةِ فَصَلاَّهَا مَعَ النَّاسِ اَوْ مَعَ اْلجَمَاعَةِ اَوْ فِى
اْلمَسْجِدِ غَفَرَ اللهُ لَهُ ذُنُوْبَهُ. مسلم 1:
208
Dari
'Utsman bin 'Affan, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa berwudlu untuk shalat, lalu menyempurnakan wudlunya, kemudian ia
berangkat ke masjid untuk menunaikan shalat wajib bersama orang banyak, atau
berjama'ah, atau di masjid, niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya". [HR.
Muslim juz 1, hal. 208]
عَنْ
جَابِرٍ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مِفْتَاحُ اْلجَنَّةِ اَلصَّلاَةُ. وَ
مِفْتَاحُ الصَّلاَةِ اْلوُضُوْءُ. البيهقى فى شعب
الايمان 3: 4، رقم 2711
Dari
Jabir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Kuncinya surga itu adalah shalat.
Dan kuncinya shalat itu adalah wudlu". [HR. Baihaqiy, dalam Syu'abul iimaan
juz 3, hal. 4, no. 2711]
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: صَلاَةُ اْلجَمَاعَةِ اَفْضَلُ مِنْ
صَلاَةِ اْلفَذّ بِسَبْعٍ وَ عِشْرِيْنَ دَرَجَةً. مسلم 1:
450
Dari Ibnu
'Umar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Shalat berjama'ah itu lebih utama
dari pada shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat". [HR. Muslim juz
1, ha. 450]
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: صَلاَةُ الرَّجُلِ فِى اْلجَمَاعَةِ تَزِيْدُ
عَلَى صَلاَتِهِ وَحْدَهُ سَبْعًا وَ عِشْرِيْنَ. مسلم 1:
451
Dari Ibnu
'Umar, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Shalat seseorang dengan berjama'ah lebih
utama daripada shalatnya sendirian dengan dua puluh tujuh derajat". [HR.
Muslim juz 1, hal. 451]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: صَلاَةُ الرَّجُلِ فِى
اْلجَمَاعَةِ تُضَعَّفُ عَلَى صَلاَتِهِ فِى بَيْتِهِ وَ فِى سُوْقِهِ خَمْسًا وَ
عِشْرِيْنَ ضِعْفًا. وَ ذٰلِكَ اَنَّهُ اِذَا تَوَضَّأَ فَاَحْسَنَ اْلوُضُوْءَ
ثُمَّ خَرَجَ اِلَى اْلمَسْجِدِ لاَ يُخْرِجُهُ اِلاَّ الصَّلاَةُ لَمْ يَخْطُ
خَطْوَةً اِلاَّ رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَ حُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيْئَةٌ.
فَاِذَا صَلَّى لَمْ تَزَلِ اْلمَلاَئِكَةُ تُصَلّى عَلَيْهِ مَا دَامَ فِى
مُصَلاَّهُ: اَللّهُمَّ صَلّ عَلَيْهِ، اَللّهُمَّ ارْحَمْهُ. وَ لاَ يَزَالُ
اَحَدُكُمْ فِى صَلاَةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلاَةَ. البخارى
1: 158
Dari Abu
Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Shalat berjama'ah itu belipat
ganda (pahalanya) dari pada shalat sendirian di rumah atau di pasar dengan dua
puluh lima
lipat. Yang demikian itu karena seseorang jika menyempurnakan wudlu kemudian
keluar ke masjid, ia tidak keluar melainkan untuk shalat, maka tidaklah ia
melangkahkan kaki selangkah melainkan terangkat satu derajat dan dihapuskan satu
dosa. Dan setelah shalat, ia selalu didoakan oleh para malaikat selama ia di
tempat shalatnya (dan belum berhadats). Malaikat berdoa Alloohumma sholli
'alaih, Alloohummarhamhu (Ya Allah, berilah shalawat padanya, ya Allah
berilah rahmat padanya). Dan terus-menerus ia dianggap shalat selama ia
menantikan shalat". [HR. Bukhari juz 1, hal. 158]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: اَتَى النَّبِيَّ ص رَجُلٌ اَعْمَى فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ
اللهِ، اِنَّهُ لَيْسِ لِى قَائِدٌ يَقُوْدُنِى اِلَى اْلمَسْجِدِ. فَسَأَلَ
رَسُوْلَ اللهِ ص اَنْ يُرَخّصَ لَهُ فَيُصَلّيَ فِى بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ.
فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ: هَلْ تَسْمَعُ النّدَاءَ بِالصَّلاَةِ؟ قَالَ:
نَعَمْ. قَالَ: فَاَجِبْ. مسلم 1:
452
Dari Abu
Hurairah, ia berkata : Seorang buta datang kepada Nabi SAW dan berkata, "Ya
Rasulullah, sesungguhnya tidak ada seorang penuntun bagiku untuk menuntun ke
masjid". Lalu orang itu minta idzin kepada Rasulullah untuk shalat di rumah,
maka Rasulullah mengidzinkannya. Kemudian ketika orang itu berjalan pulang,
beliau memanggilnya kembali dan bertanya, "Apakah kamu mendengar suara adzan
untuk shalat ?". Orang itu menjawab, "Ya". Lalu beliau bersabda, "Jika demikian
kamu harus datang menyambut". [HR. Muslim, juz 1, hal. 452]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: وَ الَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ
لَقَدْ هَمَمْتُ اَنْ آمُرَ بِحَطَبٍ فَيُحْتَطَبَ، ثُمَّ آمُرَ بِالصَّلاَةِ
فَيُؤَذَّنَ بِهَا ثُمَّ آمُرَ رَجُلاً فَيَؤُمَّ النَّاسَ ثُمَّ اُخَالِفَ اِلَى
رِجَالٍ فَأُحَرّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوْتَهُمْ. وَ الَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ
يَعْلَمُ اَحَدُهُمْ اَنَّهُ يَجِدُ عَرْقًا سَمِيْنًا اَوْ مِرْمَاتَيْنِ
حَسَنَتَيْنِ لَشَهِدَ اْلعِشَاءَ. البخارى 1:
158
Dari Abu
Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Demi Allah yang jiwaku ada di
tangan-Nya, sesungguhnya saya ingin menyuruh orang mengumpulkan kayu bakar dan
setelah terkumpul kemudian saya perintahkan muadzdzin beradzan, dan saya
menyuruh orang menjadi imam bagi orang banyak, kemudian saya pergi kepada
orang-orang yang tidak datang shalat, lalu saya bakar rumah-rumah mereka dengan
mereka sekaligus. Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, seandainya seseorang
diantara mereka itu mengetahui akan mendapatkan sepotong tulang yang berdaging
atau dua kikil kambing yang bagus, tentu ia mendatangi jama'ah shalat
'Isyak". [HR. Bukhari juz 1, hal. 158]
عَنِ
عَبْدِ اللهِ قَالَ: مَنْ سَرَّهُ اَنْ يَلْقَى اللهَ غَدًا مُسْلِمًا
فَلْيُحَافِظْ عَلَى هٰؤُلآءِ الصَّلَوَاتِ حَيْثُ يُنَادَى بِهِنَّ فَاِنَّ اللهَ
شَرَعَ لِنَبِيّكُمْ ص سُنَنَ اْلهُدَى وَ اِنَّهُنَّ مِنْ سُنَنِ اْلهُدَى. وَ
لَوْ اَنَّكُمْ صَلَّيْتُمْ فِى
بُيُوْتِكُمْ كَمَا يُصَلّى هٰذَا اْلمُتَخَلّفُ فِى بَيْتِهِ لَتَرَكْتُمْ سُنَّةَ
نَبِيّكُمْ، وَ لَوْ تَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيّكُمْ لَضَلَلْتُمْ، وَ مَا مِنْ
رَجُلٍ يَتَطَهَّرُ فَيُحْسِنُ الطُّهُوْرَ ثُمَّ يَعْمِدُ اِلَى مَسْجِدٍ مِنْ
هٰذِهِ اْلمَسَاجِدِ اِلاَّ كَتَبَ اللهُ لَهُ بِكُلّ خَطْوَةٍ يَخْطُوْهَا
حَسَنَةً وَ يَرْفَعُهُ بِهَا دَرَجَةً وَ يَحُطُّ عَنْهُ بِهَا سَيّئَةً. وَ
لَقَدْ رَاَيْتُنَا وَ مَا يَتَخَلَّفُ عَنْهَا اِلاَّ مُنَافِقٌ مَعْلُوْمُ
النّفَاقِ. وَ لَقَدْ كَانَ الرَّجُلُ يُؤْتَى بِهِ يُهَادَى بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ
حَتَّى يُقَامَ فِى الصَّفّ. مسلم 1: 453. و فى
رواية له قال:
اِنَّ
رَسُوْلَ اللهِ ص عَلَّمَنَا سُنَنَ اْلهُدَى وَ اِنَّ مِنْ سُنَنِ اْلهُدَى
اَلصَّلاَةَ فِى اْلمَسْجِدِ الَّذِى يُؤَذَّنُ فِيْهِ. مسلم 1:
453.
Dari
'Abdullah (Ibnu Mas'ud RA), ia berkata : Siapa yang ingin bertemu Allah sebagai
seorang muslim, maka ia harus menjaga benar-benar shalat (pada waktunya) ketika
terdengar suara adzan. Karena sesungguhnya Allah telah mensyariatkan
(mengajarkan) kepada Nabimu SAW sunanul huda (pelaksanaan-pelaksanaan petunjuk).
Dan menjaga shalat itu termasuk dari sunanul huda. Andaikan kamu shalat di rumah
sebagai kebiasaan orang yang tidak suka berjama'ah di masjid berarti kamu
meninggalkan sunnah Nabimu, dan bila kamu sudah meninggalkan sunnah Nabimu maka
kamu pasti tersesat. Dan tidaklah seorang lakilaki berwudlu dengan memperbagus
wudlunya, lalu menuju ke masjid diantara masjid-masjid yang ada, melainkan Allah
mencatat baginya setiap langkah satu kebaikan dan dengannya Allah mengangkatnya
satu derajat dan menghapus satu dosa. Sungguh saya dahulu melihat pada masa Nabi
SAW tidak ada seorang tertinggal dari shalat berjama'ah kecuali orang munafiq
yang jelas-jelas nifaqnya. Sungguh adakalanya seorang laki-laki itu dihantar ke
masjid didukung oleh dua orang kanan kirinya untuk ditegakkan di barisan shaff.
[HR. Muslim juz 1, hal. 453] Dalam lain riwayat : Sesungguhnya Rasulullah
SAW telah mengajarkan kepada kami sunanul huda, dan termasuk dari sunanul huda
adalah shalat di masjid yang diserukan adzan padanya". [HR. Muslim juz 1,
hal. 453]
Bersambung……..
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak