POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE
POST TITLE

Tarikh Nabi Muhammad SAW (ke-79) 16. Peperangan dihentikan oleh pihak tentara musyrikin

Posted by

Ahad, 04 Juni 2000/01 Rabi’ul awwal 1421     Brosur no. : 1037/1077/SI
Tarikh Nabi Muhammad SAW (ke-79)



16.  Peperangan dihentikan oleh pihak tentara musyrikin
Setelah tentara musyrikin mengetahui bahwa tentara muslimin sudah bangun kembali, akhirnya mereka mundur, dan peperangan dihentikan. Maka pertempuran agak reda, dan pukulan tentara musyrikin juga sudah nampak jauh berkurang sehingga tentara muslimin dan Nabi SAW dapat beristirahat.
Diriwayatkan, bahwa ketika Nabi SAW dan para shahabatnya tengah melepaskan lelah di atas bukit, membalut dan mengobati luka-luka mereka, tiba-tiba Khalid bin Walid dan pasukan yang dipimpinnya naik untuk meneruskan serangan kepada tentara muslimin. Setelah mengetahui gerakan musuh yang mendadak itu, lalu ‘Umar bin Khaththab mengerahkan barisan pasukan Islam yang dibawah pimpinannya, hingga tentara Khalid bin Walid terusir.
Kemudian Abu Sufyan, panglima perang pihak Quraisy naik ke atas bukit Uhud lalu berseru dengan suara yang keras :
قَالَ اَبُوْ سُفْيَانُ: اَ فِى اْلقَوْمِ مُحَمَّدٌ؟ ثَلاَثًا. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ تُجِيْبُوْهُ ! ثُمَّ قَالَ: اَ فِى اْلقَوْمِ ابْنُ اَبِى قُحَافَةَ؟ ثَلاَثًا. ثُمَّ قَالَ: اَ فِى اْلقَوْمِ عُمَرُ بْنُ اْلخَطَّاب؟ ثَلاَثًاِ. ثُمَّ اِلْتَفَتَ اِلَى اَصْحَابِهَ فَقَالَ: اَمَّا هؤُلاَءِ فَقَدْ قُتِلُوْا. فَقَالَ عُمَرُ: كَذَبْتَ اَيْ عَدُوَّ اللهِ، قَدْ اَبْقَى اللهُ لَكَ مَا يُخْزِيْكَ. قَالَ: اُعْلُ هُبَلْ ! اُعْلُ هُبَلْ ! فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: قُوْلُوْا: اَللهُ اَعْلَى وَ اَجَلُّ ! فَقَالَ اَبُوْ سُفْيَانَ: اِنَّ لَنَا اْلعُزَّى وَ لاَ عُزَّى لَكُمْ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: قُوْلُوْا: اَللهُ مَوْلاَنَا وَ لاَ مَوْلىَ لَكُمْ. فَقَالَ اَبُوْ سُفْيَانَ: اَنْشُدُكَ اللهَ يَا عُمَرُ، اَقَتَلْنَا مُحَمَّدًا؟ قَالَ عُمَرُ: اَللّهُمَّ لاَ، وَ اِنَّهُ لَيَسْمَعُ كَلاَمَكَ. فَقَالَ: اَنْتَ اَصْدَقُ مِنِ ابْنِ قَمِئَةَ. هذَا بِيَوْمِ بَدْرٍ، ثُمَّ قَالَ: وَ اْلحَرْبُ سِجَالٌ. اَمَا اِنَّكُمْ سَتَجِدُوْنَ فِى قَتْلاَكُمْ مُمَثَّلَةً، وَ اللهِ مَا رَضِيْتُ وَ لاَ سَخِطْتُ وَ لاَ نَهَيْتُ وَ لاَ اَمَرْتُ.
Abu Sufyan bertanya, “Apakah di dalam kaum itu ada Muhammad ?”. Dia menanyakan yang demikian tiga kali. Lalu Rasulullah SAW bersabda kepada para shahabat, “Jangan dijawab !”. Lalu Abu Sufyan  bertanya, “Apakah dalam kaum itu ada Ibnu Abu Quhafah (Abu Bakar) ?”. Dia menanyakan yang demikian itu tiga kali. Kemudian dia  bertanya, “Apakah dalam kaum itu ada ‘Umar bin Khaththab ?”. Dia menanyakan yang demikian itu tiga kali. Kemudian dia menoleh kepada teman-temannya dan berkata, “Ketahuilah, bahwa mereka itu semua telah terbunuh. Lalu ‘Umar berkata, “Kamu dusta wahai musuh Allah, semoga Allah mengekalkan apa-apa yang menghinakanmu”. Abu Sufyan berkata, “Hidup Hubal, hidup Hubal !”. Rasulullah SAW bersabda kepada para shahabat : Katakanlah, “Allah yang Maha Tinggi dan Maha Mulia”. Abu Sufyan menyahut, “Sesungguhnya kami mempunyai ‘Uzza, dan kamu tidak punya ‘Uzza”. Nabi SAW bersabda kepada para shahabat : Katakanlah, “Allah penolong kami, dan tidak ada penolong bagimu !”. Abu Sufyan berkata, “Aku bersumpah kepada Allah hai ‘Umar, bukankah Muhammad telah kami bunuh ?”. ‘Umar menjawab, “Ya Allah, tidak. Sesungguhnya dia sekarang mendengarkan perkataanmu”. Abu Sufyan berkata, “Engkau lebih benar daripada Ibnu Qamiah”. “Ini adalah pembalasan dari hari (perang) Badr, dan perang itu silih berganti. Ketahuilah, sesungguhnya kamu sekalian akan mendapati pada mayat-mayat kalian yang dicincang, demi Allah, aku tidak senang pada hal itu, aku tidak marah terhadap hal itu, aku tidak melarang dan tidak menyuruhnya”. [Al-Kamil fit tarikh 2:53]
Kemudian Abu Sufyan menjanjikan kepada kaum muslimin untuk bertemu lagi pada tahun yang akan datang. Abu Sufyan berkata :
اِنَّ مَوْعِدَكُمْ بَدْرٌ لِلْعَامِ اْلقَابِلِ
Sesungguhnya kami menjanjikan kepada kalian untuk betemu lagi di Badr pada tahun depan.
Kemudian Rasulullah SAW menyuruh kepada salah seorang shahabatnya untuk menjawab :
نَعَمْ هُوَ بَيْنَنَا وَ بَيْنَكُمْ مَوْعِدٌ
Ya, itu merupakan janji antara kami dan kalian. [Ibnu Hisyam 4:43]

17.  Tentara musyrikin kembali ke Mekkah dan kekejaman mereka
Menurut riwayat, setelah pertempuran berakhir, dan sementara tentara muslimin masih beristirahat di atas bukit Uhud, maka para perempuan Quraisy yang dikepalai oleh Hindun (isteri Abu Sufyan) pergi ke tengah medan pertempuran dengan tujuan memperlakukan mayat-mayat tentara muslimin secara kejam dan biadab karena belum merasa puas terhadap tentara muslimin. Diantara perbuatan mereka ialah memotong-motong hidung, telinga dan lain-lain dari anggota tubuh korban pihak tentara muslimin, dan ada pula yang merusak tubuh. Kemudian potongan hidung, telnga dan lain-lain tersebut dipergunakan oleh perempuan musyrikin untuk kalung, gelang kaki dsb.
Mayat Hamzah bin ‘Abdul-Muththalib setelah dibelah oleh Hindun, lalu jantung, hati dan ususnya dikeluarkan dari perutnya. Bahkan diriwayatkan juga,  bahwa Hindun waktu itu mengunyah hati Hamzah, tetapi ia tidak bisa menelannya, lalu dimuntahkannya kembali.
Demikianlah di antara perbuatan mereka yang kejam, ganas dan biadab kepada mayat-mayat tentara muslimin.
Sekalipun peperangan telah berakhir, tetapi Nabi SAW masih ragu-ragu, karena beliau berpendapat “amat mustahil kalau tentara yang begitu besar jumlahnya itu mengundurkan diri dan tidak melangsungkan peperangan terhadap lawannya yang sedikit jumlahnya serta dalam keadaan yang serba kurang”. Oleh karena itu, maka Nabi SAW ketika itu menyuruh Ali bin Abi Thalib supaya menyelidiki dan mengawasi gerak-gerik mereka. Beliau SAW bersabda kepada Ali, “Kalau mereka itu menghela kuda-kudanya ke arah selatan dan mengendarai unta-untanya, maka mereka itu kembali ke Makkah, dan kalau mereka mengendarai kuda-kudanya ke arah utara dan menghalau unta-untanya, maka mereka itu menuju ke Madinah. Maka dari itu hendaklah kamu lihat betul-betul dan perhatikanlah. Demi Dzat yang diriku di tangan-Nya, jika mereka itu hendak menuju ke Madinah, niscaya akan saya tawan disana dan saya hancur-binasakan”.
Setelah menerima perintah dari Nabi SAW yang demikian itu lalu Ali bin Abu Thalib berangkat menyelidiki ke tempat mereka dengan sembunyi-sembunyi. Setelah kembali, Ali bin Abu Thalib melaporkan hasil penyelidikan kepada Nabi SAW, bahwa mereka telah menghela kuda-kuda mereka ke arah selatan dan mengendarai unta-unta mereka. Dengan ini teranglah bahwa mereka kembali ke Makkah.
Sebelum tentara musyrikin Quraisy meninggalkan tempat, mereka menguburkan orang-orangnya yang tewas di Uhud lebih dulu.
Tentara musyrikin kembali ke Makkah dengan tidak membawa seorang tawananpun dan tidak pula membawa harta rampasan. Adapun tentara muslimin ketika itu masih tetap duduk di tempat masing-masing, sebelum tentara Quraisy betul-betul telah kembali ke Makkah.

18.  Nabi memerintahkan tentara muslimin supaya menyelidiki dan menguburkan para shahabat yang gugur di Uhud
Ketika pertempuran baru saja selesai, pihak tentara muslimin dan Nabi SAW sendiri telah mengetahui dari atas bukit Uhud, bahwa antara pihak tentara musyrikin ada yang melakukan kekejaman dan keganasan terhadap sebagian mayat-mayat tentara muslimin dengan tombak-tombak dan pedang-pedang mereka. Dan dikala itu pula Nabi SAW melihat sendiri dari jauh bahwa diantara tentara musyrikin Quraisy ada yang melakukan kekejaman dengan tombak-tombak kepada salah seorang korban di Uhud dari golongan shahabat Anshar yang terkenal, yaitu Sa’ad bin Rabi’. Oleh sebab itu dikala itu Nabi SAW bersabda kepada tentara muslimin, “Siapa yang mau pergi melihat Sa’ad bin Rabi’ ia masih hidup ataukah ia telah tewas ?”. Ubay bin Ka’ab menyatakan kesediaannya untuk pergi melihat kawannya yang menjadi korban itu.
Shahabat Ubay bin Ka’ab lalu pergi ke tempat yang telah ditunjukkan oleh Nabi, dan sesampainya di tempat tersebut ia menjumpai Sa’ad bin Rabi’ sudah tergolek diantara orang-orang yang telah gugur, tetapi masih ada nafasnya. Ia kena dua belas tusukan tombak musuh. Ubay berkata kepadanya, “Saya datang kepadamu dengan membawa perintah Nabi SAW untuk melihat apakah saudara masih hidup ataukah sudah mati”. Sa’ad menjawab dengan suara yang sangat pelan, “Saya termasuk dari pada golongan orang yang akan mati”.
Selanjutnya Sa’ad berkata, “Sampaikanlah kepada Rasulullah SAW salam saya, dan katakanlah kepada beliau : Sa’ad bin Rabi’ menyampaikan terima kasih kepada engkau, semoga Allah memberi balasan kepada engkau dengan sebaik-baik balasan dari ummatnya. Kemudian sampaikanlah salam saya kepada kaummu, dan katakanlah kepada mereka : Sesungguhnya Sa’ad bin Rabi’ berwashiyat kepada kalian : Sesungguhnya tidak ada alasan bagi kalian di sisi Allah, jika ada gangguan sampai kepada Nabi, sedangkan kamu masih hidup”. Kemudian Sa’ad bin Rabi’ gugur. Kemudian Ubay bin Ka’ab pun menyampaikan pesan tersebut kepada Rasulullah SAW.
Selanjutnya dalam penyelidikan para korban di Uhud, tentara muslimin mengetahui pula bahwa mayat shahabat Anas bin Nadlr, seorang shahabat Anshar yang tidak sedikit jasanya bagi Islam dan Nabinya, keadaan mayatnya sudah tidak dapat dikenali lagi oleh kebanyakan orang, karena sudah dalam keadaan hancur lantaran bekas tombak dan pedang musuh lebih dari 80 luka banyaknya di sekujur tubuhnya. Mayatnya hanya dapat dikenali oleh saudara perempuannya dari ciri-ciri di jari telunjuknya. Dengan demikian barulah dikenal benar-benar, bahwa itu mayat Anas bin Nadlr.
Demikianlah, diantara hasil penyelidikan mayat-mayat para tentara muslimin yang gugur sebagai syahid dalam pertempuran di Uhud, yang selanjutnya Nabi SAW memerintahkan terhadap para syuhada Uhud itu supaya diamat-amati dulu oleh sebagian tentara muslimin sampai ada perintah dari beliau supaya dikuburkan.
Setelah tentara musyrikin kembali ke Makkah, lalu beliau beserta tentara muslimin mencari jenazah Hamzah RA. Tidak berapa jauh dari tempat yang diduduki oleh beliau, ditemukan jenazah shahabat Hamzah di dalam jurang Uhud dalam keadaan sangat mengerikan. Yakni perutnya telah terbelah, hidung dan kedua telinganya telah dipotong. Setelah Nabi SAW melihat jenazah Hamzah dalam keadaan yang sangat mengerikan itu lalu bersabda, “Wahai pamanku, sekali-kali aku belum pernah melihat suatu  penderitaan seperti penderitaan yang telah kau derita ini, dan belum pernah aku berdiri di suatu tempat yang aku lebih marah dari pada tempat yang aku berdiri sekarang ini. Demi Allah ! Jikalau nanti pada suatu saat,  Allah telah memberi kemenangan kepadaku dan mengalahkan mereka, niscaya aku perberbuat yang seperti ini yang belum pernah diperbuat oleh seorangpun dari bangsa Arab”.
Setelah Nabi SAW mengetahui keadaan jenazah shahabat Hamzah yang diperlakukan begitu kejam, maka beliau sangat marah. Dan setelah tentara muslimin melihat kemarahan dan kesedihan Nabi SAW seperti itu, lalu mereka menyatakan bahwa nanti pada lain waktu jika dapat membunuh kaum Quraisy dalam peperangan, perlu diperbuat yang semacam itu juga. Sakit hati beliau waktu itu tidak terhingga sampai beliau berulang-ulang mengalirkan air mata. Kemudian Allah menurunkan wahyu yang berbunyi :
وَ اِنْ عَاقِبْتُمْ فَعَاقِبُوْا بِمِثْلِ مَا عُوْقِبْتُمْ بِه، وَ لَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لّلصّبِرِيْنَ. وَ اصْبِرْ وَ مَا صَبْرُكَ اِلاَّ بِاللهِ وَ لاَ تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَ لاَ تَكُ فِيْ ضَيْقٍ مّمَّا يَمْكُرُوْنَ. اِنَّ اللهَ مَعَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَ الَّذِيْنَ هُمْ مُّحْسِنُوْنَ. النحل:126-128
Dan jika kamu memberikan balasan, maka alaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bershabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang shabar. Bershabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah keshabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. [An-nahl 126-128]
Oleh karena pada saat itu orang-orang perempuan dari tentara muslimin ada yang ikut peperangan membantu dan menolong mengambilkan air minum, dan membikin obat-obatan bagi yang luka-luka, yang diantara mereka ialah ‘Aisyah (istri Nabi), Fathimah (putri Nabi), Ummu Umarah (Nasibah binti Ka’ab), Shafiyyah binti ‘Abdul Muththalib (ibu Zubair dan saudara shahabat Hamzah), Ummu Sulaim (Ibu shahabat Anas), maka setelah peperangan selesai, dan setelah beliau melihat shahabat Hamzah, lalu menyuruh shahabat Ali supaya Shafiyyah pulang ke Madinah lebih dahulu, karena beliau berpendapat, bahwa apabila Shafiyyah melihat jenazah saudaranya lelaki (shahabat Hamzah) yang seperti itu, sudah barang tentu sedih sekali. Setelah Ali RA berangkat menemui Shafiyyah lalu mengatakan segala apa yang diperintahkan oleh Nabi. Waktu itu Shafiyyah dengan tangkas menjawabnya, “Untuk apa aku kembali ? Aku telah dengar, bahwa tubuh saudaraku (Hamzah) dipotong-potong oleh kaum Quraisy, maka dari itu aku akan melihat dahulu sebelum aku kembali”.
Shahabat Ali RA menjawab, “Nanti kamu tidak tahan dan tidak ridla jika melihat jenazah Hamzah”. Shafiyyah menyahut, “Mengapa begitu ? Aku lebih ridla jika (Hamzah) diperbuat begitu karena jalan Allah dan aku lebih sabar, insyaa Allah !”.
Ketika itu shahabat ‘Ali RA datang ke hadapan Nabi dan menuturkan kemauan Shafiyyah tersebut, maka dari itu beliau lalu berkata kepada shahabat Ali RA, “Baiklah dan biarlah ia datang melihat”.
Setelah Shafiyyah datang melihat jenazah Hamzah dan mendoakannya, lalu Nabi SAW memerintahkan agar jenazah shahabat Hamzah dikuburkan dan beliau memerintahkan mengubur semua tentara muslimin yang terbunuh. Maka tentara muslimin mengerjakan dengan seksama.
Setelah tahu bahwa badan Nabi banyak yang luka, maka Fathimah segera membasuhnya dengan air. Shahabat Ali yang mengucurkan airnya, sedang Fathimah yang membasuhnya. Tetapi setelah Fathimah melihat, bahwa dari sebagian luka-luka ayahnya ada yang tidak henti-hentinya mengeluarkan darah, lalu ia mengambil potongan tikar lalu dibakarnya, kemudian abunya dibubuhkan pada luka-luka yang berdarah itu. Dan sebab kecerdikan Fathimah, seketika itu luka-luka beliau yang berdarah tersebut lalu berhenti mengalirkan darah.

[Bersambung]


Demo Blog NJW V2 Updated at: September 19, 2019

0 komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah yang bijak