Ahad,
21 Maret 1999/03 Dzulhijjah 1419 Brosur no. :
974/1014/IF
Halal
Haram Dalam Islam (ke-11)
عَنْ اَنَسٍ اَنَّ النَّبِيَّ ص اُتِيَ بِرَجُلٍ قَدْ شَرِبَ اْلخَمْرَ
فَجُلِدَ بِجَرِيْدَتَيْنِ نَحْوَ اَرْبَعِيْنَ، قَالَ: وَ فَعَلَهُ اَبُوْ بَكْرٍ.
فَلَمَّا كَانَ عُمَرُ اسْتَشَارَ النَّاسَ فَقَالَ عَبْدُ الرَّحْمنِ بْنُ عَوْفٍ:
اَخَفُّ اْلحُدُوْدِ ثَمَانِيْنَ فَاَمَرَ بِهِ عُمَرُ. احمد و مسلم و ابو داود و
الترمذى و صححه
Dari
Anas RA, sesungguhnya Nabi SAW pernah dihadapkan kepada beliau seorang laki-laki
yang telah minum khamr. Lalu orang tersebut dipukul dengan dua pelepah kurma
(pemukul) sebanyak 40 kali. Anas berkata, "Cara seperti itu dilakukan juga oleh
Abu Bakar". Tetapi (di zaman 'Umar) setelah 'Umar minta pendapat para shahabat
yang lain, maka 'Abdur Rahman bin 'Auf berkata, "Hukuman yang paling ringan
ialah 80 kali. Lalu 'Umar pun menyuruh supaya didera 80 kali".
[HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi. Dan Tirmidzi
menshahihkannya]
عَنْ اَنَسٍ اَنَّ النَّبِيَّ ص جَلَدَ فِى اْلخَمْرِ بِاْلجَرِيْدِ وَ
النِّعَالِ: وَ جَلَدَ اَبُوْ بَكْرٍ اَرْبَعِيْنَ. احمد و البخارى و
مسلم
Dari
Anas, sesungguhnya Nabi SAW pernah memukul (orang) karena minum khamr dengan
pelepah kurma dan sandal. Dan Abu Bakar mendera 40 kali.
[HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ اْلحَارِثِ قَالَ: جِيْءَ بِالنُّعْمَانِ اَوِ ابْنِ
النُّعْمَانِ شَارِبًا، فَاَمَرَ رَسُوْلُ اللهِ ص مَنْ كَانَ فِى اْلبَيْتِ اَنْ
يَضْرِبُوْهُ، فَكُنْتُ فِيْمَنْ ضَرَبَهُ، فَضَرَبْنَاهُ بِالنِّعَالِ وَ
اْلجَرِيْدِ. احمد و البخارى
Dari
'Uqbah bin Al-Harits, ia berkata, "Nu'man atau anaknya Nu'man pernah dihadapkan
(kepada Nabi SAW) karena minum khamr, lalu Rasulullah SAW menyuruh orang-orang
yang di rumah itu supaya memukulnya, maka aku ('Uqbah) termasuk salah seorang
yang memukulnya. Kami pukul dia dengan sandal dan pelepah kurma".
[HR. Ahmad dan Bukhari]
عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيْدَ قَالَ: كُنَّا نُؤْتَى بِالشَّارِبِ فِى
عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ ص وَ فِى إِمْرَةِ اَبِى بَكْرٍ وَ صَدْرًا مِنْ إِمْرَةِ
عُمَرَ فَنَقُوْمُ اِلَيْهِ نَضْرِبُهُ بِاَيْدِيْنَا وَ نِعَالِنَا وَ
اَرْدِيَتِنَا، حَتَّى كَانَ صَدْرًا مِنْ إِمْرَةِ عُمَرَ فَجَلَدَ فِيْهَا
اَرْبَعِيْنَ، حَتَّى اِذَا عَتَوْا فِيْهَا وَ فَسَقُوْا جَلَدَ ثَمَانِيْنَ. احمد
و البخارى
Dari
Saib bin Yazid, ia berkata, "Pernah dihadapan seorang peminum khamr kepada kami
di zaman Rasulullah SAW, juga di zaman pemerintahan Abu Bakar dan di permulaan
pemerintahan 'Umar, lalu kami berdiri menghampiri dia (peminum khamr itu), maka
kami pukul dia dengan tangan-tangan kami, dengan sandal-sandal kami dan dengan
selendang-selendang kami sehingga pada permulaan pemerintahan 'Umar RA, ia
memukul peminum khamr itu sebanyak 40 kali, sehingga apabila mereka melampaui
batas dalam minum khamr itu dan durhaka (mengulangi lagi), ia dera sebanyak 80
kali".
[HR. Ahmad dan Bukhari]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: اُتِيَ النَّبِيُّ ص بِرَجُلٍ قَدْ شَرِبَ
فَقَالَ: اِضْرِبُوْهُ، فَقَالَ اَبُوْ هُرَيْرَةَ: فَمِنَّا الضَّارِبُ بِيَدِهِ،
وَ الضَّارِبُ بِنَعْلِهِ، وَ الضَّارِبُ بِثَوْبِهِ، فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ
بَعْضُ اْلقَوْمِ: اَخْزَاكَ اللهُ، قَالَ: لاَ تَقُوْلُوْا هكَذَا، لاَ
تُعِيْبُوْا عَلَيْهِ الشَّيْطَانَ. احمد و البخارى و ابو داود
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Pernah dihadapkan seorang laki-laki yang telah minum
khamr kepada Nabi SAW, maka Nabi SAW bersabda, "Pukullah dia". Abu Hurairah
berkata, "Maka diantara kami ada yang memukulnya dengan tangannya, ada yang
memukulnya dengan sandal dan ada pula yang memukul dengan pakaiannya". Kemudian
setelah selesai sebagian kaum itu ada yang berkata, "Semoga Allah menjadikan
engkau hina (hai peminum khamr)". Maka sabda Nabi SAW, "Jangan kalian berkata
begitu, jangan kalian minta bantuan syaithan untuk menghukum
dia".
[HR. Ahmad, Bukhari dan Abu Dawud]
عَنْ اَبِى سَعِيْدٍ قَالَ: جُلِدَ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ ص فِى
اْلخَمْرِ بِنَعْلَيْنِ اَرْبَعِيْنَ. فَلَمَّا كَانَ زَمَنُ عُمَرَ جَعَلَ بَدَلَ
كُلِّ نَعْلٍ سَوْطًا. احمد
Dari
Abu Sa'id, ia berkata, "Peminum khamr di zaman Rasulullah SAW didera dengan dua
sandal sebanyak 40 kali. Kemudian di zaman pemerintahan 'Umar, masing-masing
sandal itu diganti dengan cambuk".
[HR. Ahmad]
عَنْ حُضَيْنِ بْنِ اْلمُنْذِرِ قَالَ: شَهِدْتُ عُثْمَانَ بْنَ
عَفَّانَ أُتِيَ بِاْلوَلِيْدِ قَدْ صَلَّى الصُّبْحَ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ قَالَ:
اَزِيْدُكُمْ، فَشَهِدَ عَلَيْهِ رَجُلاَنِ اَحَدُهُمَا حُمْرَانُ اَنَّهُ شَرِبَ
اْلخَمْرَ، وَ شَهِدَ آخَرُ اَنَّهُ رَآهُ يَتَقَيَّؤُهَا، فَقَالَ عُثْمَانُ:
اِنَّهُ لَمْ يَتَقَيَّأْهَا حَتَّى شَرِبَهَا، فَقَالَ: يَا عَلِيُّ قُمْ
فَاجْلِدْهُ، فَقَالَ عَلِيٌّ: قُمْ يَا حَسَنُ فَاجْلِدْهُ، فَقَالَ اْلحَسَنُ:
وَلِّ حَارَّهَا مَنْ تَوَلَّى قَارَّهَا، فَكَأَنَّهُ وَجَدَ عَلَيْهِ، فَقَالَ:
يَا عَبْدَ اللهِ بْنَ جَعْفَرٍ قُمْ فَاجْلِدْهُ، فَجَلَدَهُ وَ عَلِيٌّ يَعُدُّ
حَتَّى بَلَغَ اَرْبَعِيْنَ، فَقَالَ: اَمْسِكْ، ثُمَّ قَالَ: جَلَدَ النَّبِيُّ ص
اَرْبَعِيْنَ، وَ اَبُوْ بَكْرٍ اَرْبَعِيْنَ، وَ عُمَرُ ثَمَانِيْنَ وَ كُلٌّ
سُنَّةٌ وَ هذَا اَحَبُّ اِلَيَّ. مسلم
Dari
Hudlain bi Mundzir, ia berkata, "Aku pernah menyaksikan Walid dihadapkan kepada
'Utsman bin 'Affan, setelah selesai shalat Shubuh dua rekaat. Kemudian 'Utsman
bertanya, "Apakah aku akan menambah kalian ?". Lalu ada dua orang yang menjadi
saksi atas Walid, salah satu diantara keduanya itu adalah Humran, (ia berkata)
bahwa Walid benar-benar telah minum khamr, sedang yang satu lagi menyaksikan,
bahwa ia melihat Walid muntah khamr. Lalu 'Utsman berkata, "Sesungguhnya dia
tidak akan muntah khamr jika dia tidak meminumnya". Lalu 'Utsman berkata, "Hai
'Ali, berdirilah, deralah dia". Maka 'Ali pun berkata, "Hai Hasan, berdirilah,
deralah dia". Lalu Hasan berkata, "Serahkanlah pekerjaan yang berat kepada orang
yang dapat menguasainya dengan tidak berat". Seolah-olah ia pun merasakan
keberatan itu. Lalu ia berkata, "Hai 'Abdullah bin Ja'far, berdirilah, deralah
dia". Lalu ia pun menderanya, sedang 'Ali sendiri menghitung, hingga sampai 40
kali. Lalu ia berkata, "Berhenti", lalu ia berkata, "Nabi SAW mendera sebanyak
40 kali, Abu Bakar juga 40 kali, sedang 'Umar mendera 80 kali. Namun semuanya
itu adalah sesuai dengan sunnah (Rasul). Dan inilah yang paling saya
senangi".
[HR. Muslim]
عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عَدِّى بْنِ اْلخِيَارِ اَنَّهُ قَالَ
لِعُثْمَانَ: قَدْ اَكْثَرَ النَّاسُ فِى اْلوَلِيْدِ، فَقَالَ: سَنَأْخُذُ مِنْهُ
بِاْلحَقِّ اِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى، ثُمَّ دَعَا عَلِيًّا فَاَمَرَهُ اَنْ
يَجْلِدَهُ، فَجَلَدَهُ ثَمَانِيْنَ. مختصار من البخارى، و فى رواية عنه:
اَرْبَعِيْنَ. وَ يَتَوَجَّهُ اْلجَمْعُ بَيْنَهُمَا بِمَا رَوَاهُ اَبُوْ جَعْفَرٍ
مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍّ اَنَّ عَلِيَّ بْنَ اَبِى طَالِبٍ جَلَدَ بِسَوْطٍ لَهُ
طَرَفَانِ. الشافعى فى مسنده
Dari
'Abdullah bin 'Adi bin Khiyar, sesungguhnya dia pernah berkata kepada 'Utsman,
"Banyak orang yang keberatan tentang masalah Walid itu". Lalu 'Utsman berkata,
"Baiklah, kami akan mengambil darinya dengan benar, insya Allah". Kemudian ia
memanggil 'Ali seraya menyuruhnya untuk mendera Walid, maka 'Ali mendera Walid
sebanyak 80 kali.
[Diringkas dari Bukhari]. Dan dalam satu riwayat lain oleh Bukhari juga, "Ali
mendera 40 kali". Dan dapat dikompromikan antara kedua riwayat itu dengan hadits
yang diriwayatkan oleh Abu Ja'far Muhammad bin 'Ali, sesungguhnya 'Ali bin Abu
Thalib mendera Walid dengan satu cemeti berujung dua. [HR. Syafi'i dalam
musnadnya]
عَنْ عَلِيٍّ رض فِى شُرْبِ اْلخَمْرِ قَالَ: اِنَّهُ اِذَا شَرِبَ
سَكَرَ، وَ اِذَا سَكَرَ هَذَى، وَ اِذَا هَذَى افْتَرَى وَ عَلَى اْلمُفْتَرِى
ثَمَانُوْنَ جَلْدَةً. الدارقطنى و مالك بمعناه
Dari
Ali RA tentang orang yang minum khamr, ia berkata, "Sesungguhnya jika dia minum
khamr, maka ia mabuk. Dan jika mabuk, ia berkata tidak karuan. Dan jika
berkata-kata tidak karuan, ia berdusta. Sedang orang yang berdusta harus didera
sebanyak 80 kali".
[HR. Daruquthni dan juga Malik semakna dengan itu]
عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيْدَ اَنَّ عُمَرَ خَرَجَ عَلَيْهِمْ فَقَالَ:
اِنِّى وَحَدْتُ مِنْ فُلاَنٍ رِيْحَ شَرَابٍ، فَزَعَمَ اَنَّهُ شَرِبَ الطِّلاَءَ،
وَ اِنِّى سَائِلٌ عَمَّا شَرِبَ، فَاِنْ كَانَ مُسْكِرًا جَلَدْتُهُ، فَجَلَدَهُ
عُمَرُ اْلحَدَّ تَامًّا. النسائى و الدارقطنى
Dari
Saib bin Yazid, sesungguhnya 'Umar keluar ke tengah-tengah orang banyak, lalu ia
berkata, "Sesungguhnya aku mencium dari fulan bau minuman khamr". Lalu ia yaqin
bahwa dia itu telah minum thila' (khamr yang paling lezat). Dan aku sendiri yang
bertanya tentang apa yang ia minum. Jika dia mabuk, maka akan kudera dia. Lalu
ia didera oleh 'Umar sebagai hukuman dengan sempurna.
[HR. Nasai dan Daruquthni]
عَنْ اَبِى سَعِيْدٍ قَالَ: اُتِيَ رَسُوْلُ اللهِ ص بِرَجُلٍ نَشْوَانَ
فَقَالَ: اِنِّى لَمْ اَشْرَبْ خَمْرًا، اِنَّمَا شَرِبْتُ زَبِيْبًا وَ تَمْرًا
فِى دُبَّاءَةٍ، قَالَ: فَاَمَرَ بِهِ فَنُهِزَ بِاْلاَيْدِى وَ خُفِقَ
بِالنِّعَالِ، وَ نَهَى عَنِ الدُّبَّاءِ، وَ نَهَى عَنِ الزَّبِيْبِ وَ التَّمْرِ
يَعْنِى اَنْ يُخْلَطَا. احمد
Dari
Abu Sa'id, ia berkata, "Pernah terjadi seorang laki-laki yang sedang mabuk
dibawa ke tempat Rasulullah SAW lalu ia berkata, "Sesungguhnya aku tidak minum
khamr, tetapi aku hanya minum anggur kering yang dicampur kurma dalam sebuah
dubba' (wadah minuman keras yang terbuat dari waluh yang sudah dibuang isinya)".
Lalu beliau menyuruh supaya ia dipukul, lalu ia dipukul dengan tangan dan
dipukul dengan sandal, dan beliau melarang mempergunakan dubba' dan melarang
juga minum anggur kering yang dicampur dengan kurma".
[HR. Ahmad]
عَنِ ابْنِ شِهَابٍ اَنَّهُ سُئِلَ عَنْ حَدِّ اْلعَبْدِ فِى اْلخَمْرِ،
فَقَالَ: بَلَغَنِى اَنَّ عَلَيْهِ نِصْفَ حَدِّ اْلحُرِّ فِى اْلخَمْرِ، وَ اَنَّ
عُمَرَ وَ عُثْمَانَ وَ عَبْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ جَلَدُوْا عَبِيْدَهُمْ نِصْفَ
اْلحَدِّ فِى اْلخَمْرِ. مالك فى الموطأ
Dari
Abu Syihab, sesungguhnya ia pernah ditanya tentang hukuman seorang budak yang
(mabuk) karena minum khamr, maka jawabnya, "Telah sampai berita kepadaku, bahwa
dia itu dihukum separuh hukuman orang merdeka yang mabuk karena minum khamr. Dan
sesungguhnya 'Umar, 'Utsman, 'Abdullah bin 'Umar pernah mendera budak-budak
mereka dengan separuh hukuman minum khamr".
[HR. Malik dalam Muwatha']
Keterangan
:
Hadits-hadits
tersebut menunjukkan ditetapkannya hukuman minum khamr. Dan hukuman dera itu
tidak kurang dari 40 kali. Dan tidak ada riwayat yang menerangkan, bahwa Nabi
SAW membatasi 40 kali. Dan kadang-kadang beliau mendera dengan pelepah kurma,
kadang-kadang dengan sandal, kadang-kadang dengan pelepah kurma dan sandal,
kadang-kadang dengan pelepah kurma dan sandal serta pakaian dan kadang-kadang
dengan tangan dan sandal. Oleh karena itu bisa dipahami, alat apa yang akan
digunakan terserah kepada Hakim.
9. Tentang dihapuskannya hukuman bunuh bagi
peminum khamr yang mengulang hingga 4 kali.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ
شَرِبَ اْلخَمْرَ فَاجْلِدُوْهُ، فَاِنْ عَادَ فَاجْلِدُوْهُ، فَاِنْ عَادَ
فَاجْلِدُوْهُ، فَاِنْ عَادَ فَاقْتُلُوْهُ. قَالَ عَبْدُ اللهِ: اُئْتُوْنِى
بِرَجُلٍ قَدْ شَرِبَ اْلخَمْرَ فِى الرَّابِعَةِ فَلَكُمْ عَلَيَّ اَنْ
اَقْتُلَهُ. احمد
Dari
'Abdullah bin 'Amr, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa minum
khamr maka deralah ia, kemudian jika kembali minum lagi, maka deralah dia,
kemudian jika kembali lagi maka deralah dia, dan jika kembali minum lagi maka
bunuhlah dia". 'Abdullah berkata, "Bawalah kemari seseorang dari kalian yang
minum khamr yang keempat kalinya, maka aku akan bunuh dia".
[HR. Ahmad]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنْ سَكِرَ
فَاجْلِدُوْهُ، ثُمَّ اِنْ سَكِرَ فَاجْلِدُوْهُ، فَاِنْ عَادَ فِى الرَّابِعَةِ
فَاضْرِبُوْا عُنُقَهُ. الخمسة الا الترمذى
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Jika (seseorang) mabuk,
maka deralah dia, kemudian jika ia mabuk lagi, maka deralah dia kemudian jika ia
kembali lagi yang keempat kalinya, maka penggallah lehernya".
[HR. Khamsah kecuali Tirmidzi]
عَنْ مُعَاوِيَةَ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اِذَا شَرِبُوا اْلخَمْرَ
فَاجْلِدُوْهُمْ، ثُمَّ اِذَا شَرِبُوْا فَاجْلِدُوْهُمْ، ثُمَّ اِذَا شَرِبُوا
الرَّابِعَةَ فَاقْتُلُوْهُمْ. الخمسة الا النسائى. قَالَ التِّرْمِذِى: اِنَّمَا
كَانَ هذَا فِى اَوَّلِ اْلاَمْرِ ثُمَّ نُسِخَ بَعْدُ.
Dari
Mu'awiyah, sesungguhnya Nabi SAW telah bersabda, "Apabila mereka minum khamr,
maka deralah mereka, kemudian jika mereka minum lagi, deralah mereka, kemudian
jika mereka minum untuk keempat kalinya, maka bunuhlah mereka". [HR.
Khamsah kecuali Nasai]. Tirmidzi berkata, "Ini hanya terjadi di zaman
permulaan, kemudian sesudah itu hukuman tersebut
dihapus".
عَنْ جَابِرٍ عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: اِنْ شَرِبَ اْلخَمْرَ
فَاجْلِدُوْهُ فَاِنْ عَادَ الرَّابِعَةَ فَاقْتُلُوْهُ، قَالَ: ثُمَّ اُتِيَ
النَّبِيُّ ص بَعْدَ ذلِكَ بِرَجُلٍ قَدْ شَرِبَ فِى الرَّابِعَةِ فَضَرَبَهُ وَ
لَمْ يَقْتُلْهُ. محمد بن اسحاق، فى نيل الاوطار 7:166
Dari
Jabir, dari Nabi SAW, beliau telah bersabda, "Jika (seseorang) minum khamr, maka
deralah dia, kemudian jika mengulang lagi yang keempat kalinya, maka bunuhlah
dia". Jabir berkata, "Kemudian setelah itu dihadapkan seorang laki-laki yang
telah minum khamr keempat kalinya kepada Nabi SAW, tetapi beliau hanya
menderanya dan tidak membunuhnya".
[HR. Muhammad bin Ishaq dalam Nailul Authar 7, hal 166]
Keterangan
:
Orang
yang telah berulang kali mendapat hukuman dera karena minum khamr tetapi tidak
jera, orang seperti itu jelas orang yang nekad dan sangat jahat, dan dia pantas
mendapat hukuman yang lebih berat. Namun karena hukuman bunuh bagi peminum khamr
yang keempat kalinya itu telah dihapus, maka bagaimanapun juga hakim tidak boleh
menjatuhkan hukuman bunuh bagi peminum khamr, walaupun dia sudah minum yang
keempat kali atau lebih.
[Bersambung]
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak