Ahad,
12 September 1999/02 Jumadits Tsani 1420
Brosur no. : 999/1039/IF
Halal
Haram Dalam Islam (ke-19)
Firman
Allah :
وَ لاَ تَقْرَبُوا الزّنى اِنَّه كَانَ فَاحِشَةً، وَ سَآءَ سَبِيْلاً.
الاسراء:32
Dan
janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji, dan suatu jalan yang buruk.
[QS. Al-Israa’ : 32]
اَلزَّانِيَةُ وَ الزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ، وَّ لاَ
تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ
بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلاخِرِ، وَ لْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَآئِفَةٌ مّنَ
اْلمُؤْمِنِيْنَ. اَلزَّانِيْ لاَ يَنْكِحُ اِلاَّ زَانِيَةً اَوْ مُشْرِكَةً، وَ
الزَّانِيَةُ لاَ يَنْكِحُهَآ اِلاَّ زَانٍ اَوْ مُشْرِكٌ، وَحُرّمَ ذلِكَ عَلَى
اْلمُؤْمِنِيْنَ. النور:2-3
Perempuan
yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah
kamu (menjalankan) agama Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari kiamat,
dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari
orang-orang yang beriman. (2) Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan
perempuan yang berzina atau perempuan yang musyrik, dan perempuan yang berzina
tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki yang
musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin.
(3)
[QS. An-Nuur : 2-3]
اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَ اْلاِحْسَانِ وَ اِيْتَآئِ ذِى
اْلقُرْبى وَ يَنْهى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَ اْلمُنْكَرِ وَ اْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. النحل:90
Sesungguhnya
Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
[QS. An-Nahl : 90]
قُلْ اِنَّمَا حَرَّمَ رَبّيَ اْلفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَ مَا
بَطَنَ وَ اْلاِثْمَ وَ اْلبَغْيَ بِغَيْرِ اْلحَقّ وَ اَنْ تُشْرِكُوْا بِا للهِ
مَا لَمْ يُنَزّلْ بِه سُلْطنًا وَّ اَنْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللهِ مَا لاَ
تَعْلَمُوْنَ. الاعراف:33
Katakanlah,
“Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak ataupun yang
tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar,
(mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan
hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak
kamu ketahui”.
[QS. Al-A’raaf : 33]
وَ الّتِيْ يَأْتِيْنَ اْلفَاحِشَةَ مِنْ نّسَآئِكُمْ فَاسْتَشْهِدُوْا
عَلَيْهِنَّ اَرْبَعَةً مّنْكُمْ، فَاِنْ شَهِدُوْا فَاَمْسِكُوْهُنَّ فِى
اْلبُيُوْتِ حَتّى يَتَوَفّهُنَّ اْلمَوْتُ اَوْ يَجْعَلَ اللهُ لَهُنَّ سَبِيْلاً.
وَ الَّذنِ يَأْتِينِهَا مِنْكُمْ فَاذُوْهُمَا، فَاِنْ تَابَا وَ اَصْلَحَا
فَاَعْرِضُوْا عَنْهُمَا، اِنَّ اللهَ كَانَ تَوَّابًا رَّحِيْمًا.
النساء:15-16
Dan
(terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah ada empat
orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka telah
memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai
mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan yang lain kepadanya.
(15) Dan terhadap dua orang yang melakukan perbuatan keji diantara kamu, maka
berilah hukuman kepada keduanya, kemudian jika keduanya bertaubat dan
memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang.
(16) [QS.An-Nisaa’ : 15-16]
وَ الَّذِيْنَ لاَ يَدْعُوْنَ مَعَ اللهِ اِلـهًا اخَرَ وَ لاَ
يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللهُ اِلاَّ بِاْلحَقّ وَ لاَ
يَزْنُوْنَ، وَ مَنْ يَّفْعَلْ ذلِكَ يَلْقَ اَثَامًا. يُضعَفْ لَهُ اْلعَذَابُ
يَوْمَ اْلقِيمَةِ وَ يَخْلُدْ فِيْهِ مُهَانًا. اِلاَّ مَنْ تَابَ وَ امَنَ وَ
عَمِلَ عَمَلاً صَالِحًا فَاُولئِكَ يُبَدّلُ اللهُ سَيّاتِهِمْ حَسَنَاتٍ، وَ
كَانَ اللهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا. الفرقان:68-70
Dan
orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang
benar, dan tidak berzina. Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia
mendapat (pembalasan) dosa(nya). (yakni) akan dilipat gandakan ‘adzab untuknya
pada hari qiyamat dan di aakan kekal salam ‘adzab itu dalam keadaan terhina.
Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakna amal shaleh, maka
mereka itu kejahatan mereka digandi Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[QS. Al-Furqaan : 68]
وَ الَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حفِظُوْنَ، اِلاَّ عَلى
اَزْوَاجِهِمْ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ فَاِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ.
فَمَنِ ابْتَغى وَرَآء ذلِكَ فَاُولئِكَ هُمُ اْلعدُوْنَ. المؤمنون:5-7
Dan
orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau
budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela.
Barangsiapa mencari yang dibalik itu, maka mereka itulah orang-orang yang
melampaui batas.
[QS. Al-Mukminuun : 5-7]
Hadits
Nabi SAW :
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص:
لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَنِّى
رَسُوْلُ اللهِ اِلاَّ بِاِحْدَى ثَلاَثٍ. الثَّيِّبُ الزَّانِى وَ النَّفْسُ
بِالنَّفْسِ وَ التَّارِكُ لِدِيْنِهِ اْلمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ. البخارى و مسلم
و ابو داود و الترمذى و النسائى
Dari
Abdullah bin Mas’ud RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal darah
orang Islam yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa aku
utusan Allah, kecuali dengan salah satu dari tiga golongan : 1. Orang yang sudah
kawin melakukan zina, 2. Karena membunuh orang, dan 3. Orang yang murtad
meninggalkan agamanya, memisahkan dari jamaah kaum muslimin”.
[HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai]
عَنْ عَائِشَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ يَحِلُّ دَمُ
امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَنَّ مُحَمَّدًا
رَسُوْلُ اللهِ اِلاَّ فِى اِحْدَى ثَلاَثٍ. زِنًا بَعْدَ اِحْصَانٍ فَاِنَّهُ
يُرْجَمُ، وَ رَجُلٌ خَرَجَ مُحَارِبًا ِللهِ وَ لِرَسُوْلِهِ فَاِنَّهُ يُقْتَلُ
اَوْ يُصْلَبُ اَوْ يُنْفَى مِنَ اْلاَرْضِ، اَوْ يَقْتُلُ نَفْسًا فَيُقْتَلُ
بِهَا. ابو داود و النسائى
Dari
Aisyah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal darah seorang Islam
yang bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad utusan
Allah, kecuali salah satu dari tiga golongan : 1. Orang yang berzina padahal ia
sudah pernah kawin, maka ia harus dirajam, 2. Orang yang murtad keluar dari
agamanya dan memerangi Allah dan Rasul-Nya, maka orang itu dibunuh, atau
disalib, atau dibuang dari negerinya, dan 3. Atau karena dia membunuh seseorang,
maka dia dibalas bunuh”.
[HR. Abu Dawud dan Nasai]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ يَزْنِى
الزَّانِى حِيْنَ يَزْنِى وَ هُوَ مُؤْمِنٌ. وَ لاَ يَسْرِقُ السَّارِقُ حِيْنَ
يَسْرِقُ وَ هُوَ مُؤْمِنٌ. وَ لاَ يَشْرَبُ اْلخَمْرَ حِيْنَ يَشْرَبُهَا وَ هُوَ
مُؤْمِنٌ. البخارى و مسلم و ابو داود و النسائى. و زاد النسائى فى رواية: فَاِذَا
فَعَلَ ذلِكَ خَلَعَ رِبْقَةَ اْلاِسْلاَمِ مِنْ عُنُقِهِ، فَاِنْ تَابَ تَابَ
اللهُ عَلَيْهِ
Dari
Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah berzina seorang
yang berzina ketika dia berzina itu dalam keadaan iman. Dan tidaklah mencuri
seorang pencuri ketika mencuri itu dalam keadaan iman. Dan tidak pula meminum
khamr (seorang peminum khamr) ketika meminumnya itu dalam keadaan
iman.
[HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasai]. Nasai menambahkan di dalam
riwayatnya. Maka apabila orang itu mengerjakan demikian, berarti dia melepas
baju Islam dari lehernya. Maka jika ia bertaubat, Allah menerima
taubatnya.
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا زَنَى
الرَّجُلُ خَرَجَ مِنْهُ اْلاِيْمَانُ. فَكَانَ عَلَيْهِ كَالظُّلَّةِ. فَاِذَا
اَقْلَعَ رَجَعَ اِلَيْهِ اْلاِيْمَانُ. ابو داود و اللفظ له و الترمذى و البيهقى و
الحاكم
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang
berzina maka iman keluar darinya. Maka ia wajib menjaga diri (dari berbuat
zina), dan apabila dia berhenti (dari berbuat zina) maka iman kembali
kepadanya”.
[HR. Abu Dawud, lafadh itu baginya, Tirmidzi, Baihaqi dan
Hakim]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: ثَلاَثَةٌ لاَ
يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَ لاَ يُزَكِّيْهِمْ وَ لاَ يَنْظُرُ
اِلَيْهِمْ وَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ: شَيْخٌ زَانٍ وَ مَلِكٌ كَذَّابٌ وَ
عَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ. مسلم و النسائى
Dari
Abu Hurairah RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tiga golongan yang Allah
tidak mau berbicara dengan mereka pada hari kiyamat : 1. Orang tua yang berzina,
2. Raja (pemimpin) yang suka berdusta dan 3. Orang fakir yang
sombong”.
[HR. Muslim dan Nasai]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَرْبَعَةٌ
يُبْغِضُهُمُ اللهُ: اْلبَيَّاعُ اْلحَلاَّفُ وَ اْلفَقِيْرُ اْلمُخْتَالُ وَ
الشَّيْخُ الزَّانِى وَ اْلاِمَامُ اْلجَائِرُ. النسائى و ابن حبان فى
صحيحه
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Empat golongan yang
Allah benci kepada mereka : 1. Pedagang yang banyak bersumpah, 2. Orang fakir
yang sombong, 3. Orang tua yang berzina, dan 4. Pemimpin yang
dhalim”.
[HR. Nasai dan Ibnu Hibban di dalam Shahihnya].
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: اِذَا ظَهَرَ
الزِّنَى وَ الرِّبَا فِى قَرْيَةٍ فَقَدْ اَحَلُّوْا بِاَنْفُسِهِمْ عَذَابَ
اللهِ. الحاكم و قال صحيح الاسناد
Dari
Ibnu ‘Abbas RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Apabila zina dan riba
sudah merajalela di suatu negeri, berarti mereka telah menghalalkan jatuhnya
siksa Allah pada diri mereka sendiri”.
[HR. Hakim, ia berkata shahih sanadnya].
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رض ذَكَرَ حَدِيْثًا عَنِ النَّبِيِّ ص وَ قَالَ
فِيْهِ مَا ظَهَرَ فِيْ قَوْمٍ الزِّنَى اَوِ الرِّبَا اِلاَّ اَحَلُّوْا
بِاَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ. ابو يعلى باسناد جيد
Dari
Ibnu Mas’ud RA, dia menyebutkan hadits dari Nabi SAW dan ia berkata di dalamnya,
“Tidaklah perzinaan atau riba merajalela pada suatu kaum kecuali mereka
menghalalkan siksa Allah menimpa pada diri mereka sendiri”.
[HR. Abu Ya’la dengan Sanad Jayyid]
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص: أَيُّ
الذَّنْبِ اَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ؟ قَالَ: اَنْ تَجْعَلَ ِللهِ نِدًّا وَ هُوَ
خَلَقَكَ، قُلْتُ: اِنَّ ذلِكَ لَعَظِيْمٌ. ثُمَّ اَيٌّ؟ قَالَ: اَنْ تَقْتُلَ
وَلَدَكَ مَخَافَةَ اَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ. قُلْتُ: ثُمَّ اَيٌّ؟ قَالَ: اَنْ
تُزَانِيَ حَلِيْلَةَ جَارِكَ. البخارى و مسلم
Dari
Ibnu Mas’ud RA, ia berkata : Saya bertanya kepada Rasulullah SAW, “Dosa apa yang
paling besar di sisi Allah ?”. Beliau menjawab, “Kamu menjadikan sekutu bagi
Allah, padahal Dia yang menciptakanmu”. Saya berkata, “Sungguh yang demikian itu
sangat besar dosanya. Kemudian apa lagi ?”. Beliau menjawab, “Kamu membunuh
anakmu karena takut dia ikut makan bersamamu”. Saya bertanya lagi, “Kemudian apa
lagi ?”. Beliau menjawab, “Kamu berzina dengan istri tetanggamu”.
[HR. Bukhari dan Muslim]
عَنِ اْلمِقْدَادِ بْنِ اْلاَسْوَدِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص
ِلاَصْحَابِهِ: مَا تَقُوْلُوْنَ فِى الزِّنَا؟ قَالُوْا حَرَامٌ حَرَّمَ اللهُ
عَزَّ وَ جَلَّ وَ رَسُوْلُهُ فَهُوَ حَرَامٌ اِلَى يَوْمِ اْلقِيَامَةِ. فَقَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص ِلاَصْحَابِهِ: َلاَنْ يَزْنِيَ الرَّجُلُ بِعَشْرِ نِسْوَةٍ
اَيْسَرُ عَلَيْهِ مِنْ اَنْ يَزْنِيَ بِامْرَأَةِ جَارِهِ. احمد و رواته ثقات و
الطبرانى فى الكبير و الاوسط
Dari
Miqdad bin Aswad RA ia berkata, Rasulullah SAW bertanya kepada para shahabatnya,
“Apa yang kalian katakan tentang zina ?”. Para shahabat menjawab, “Zina adalah
sesuatu yang haram, yang Allah ‘Azza wa Jalla dan Rasul-Nya telah
mengharamkannya. Maka zina itu haram sampai hari kiyamat”. Rasulullah SAW
bersabda kepada para shahabatnya, “Sungguh seorang laki-laki berzina dengan
sepuluh perempuan itu lebih ringan (dosanya) daripada dia berzina dengan seorang
istri tetangganya”.
[HR. Ahmad, dan para perawinya kuat, Thabrani di dalam Al-Kabir dan
Al-Ausath]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: الزَّانِى
بِحَلِيْلَةِ جَارِهِ لاَ يَنْظُرُ اللهُ اِلَيْهِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَ لاَ
يُزَكِّيْهِ وَ يَقُوْلُ: اُدْخُلِ النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِيْنَ. ابن ابى الدنيا و
الخرائطى
Dari
Ibnu Umar RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang berzina dengan
istri tetangganya, Allah tidak mau melihat kepadanya pada hari qiyamat, dan
tidak mensucikannya”. Dan Allah berfirman, “Masuklah kamu ke neraka bersama-sama
orang yang masuk neraka”.
[HR. Ibnu Abid-Dunyaa dan Kharaithi]
عَنْ اَبِى قَتَادَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ قَعَدَ
عَلَى فِرَاشِ مُغِيْبَةٍ قَيَّضَ اللهُ لَهُ ثُعْبَانًا يَوْمَ اْلقِيَامَةِ.
الطبرانى فى الاسط و الكبير من رواية ابن لهيعة
Dari
Abu Qatadah RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa orang laki-laki
yang duduk di atas ranjangnya seorang wanita yang ditinggal pergi suaminya, maka
Allah akan melepaskan ular untuk menggigitnya pada hari qiyamat”.
[HR. Thabrani dalam Al-Ausath dan Al-Kabir dari riwayat Ibnu
Lahi’ah]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَفَعَ اْلحَدِيْثَ قَالَ: مَثَلُ
الَّذِى يَجْلِسُ عَلَى فِرَاشِ اْلمُغِيْبَةِ مَثَلُ الَّذِى يَنْهَشُهُ اَسْوَدُ
مِنْ اَسَاوِدِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ. الطبرانى و رواته ثقات
Dari
Abdullah bin ‘Amr RA dan dia merafa’kan Hadits tersebut (mengatakan hadits itu
dari Nabi SAW, ia berkata, “Perumpamaan orang laki-laki yang duduk pada ranjang
wanita yang ditinggal pergi suaminya seperti orang yang digigit ular di hari
qiyamat”.
[HR. Thabrani, dan para perawinya kuat]
~oO[
A ]Oo~
[Bersambung]
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah yang bijak